Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI PENGADAAN BARANG ATAU JASA PEMERINTAH

• Dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, Pasal 1, Ayat 1 disebutkan


bahwasanya Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai, oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan”. Dalam melaksanakan proses pengadaan wajib memperhatikan tujuan
pengadaan barang/jasa, kebijakan pengadaan barang/jasa, prinsip pengadaan
barang/jasa, dan etika pengadaan barang/jasa.
• Adapun dasar hukum pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu:
o Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
dan
o Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
• Aspek hukum yang harus ditaati dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa adalah
aspek hukum administrasi negara, hukum perdata, hukum pidana dan persaingan
usaha.
• Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disahkan pada
tanggal 2 Februari 2021.
• Pada kegiatan sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2018 pada tanggal 24
Februari 2021 oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP), dijelaskan mengenai latar belakang diterbitkannya Peraturan Presiden
tersebut, antara lain:
o Sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya Undang-Undang Cipta Kerja,
khususnya mengenai kemudahan dan perlindungan usaha mikro kecil dan
koperasi dan kemudahan berusaha;
o Kondisi eksisting rata-rata pemenuhan jabatan fungsional pengelola
pengadaan barang/jasa pada Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang masih jauh di bawah target; dan
o Profil Kelembagaan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) menuju pada
tingkat kematangan/maturitas level 3 yang masih jauh dari target.
• Berikut merupakan prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah:
o Efisien: Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu
yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk
mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.
o Efektif: Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
o Transparan: Seluruh ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan
Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia
Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.
o Terbuka: Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang jelas.
o Bersaing: Pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang
sehat di antara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa yang setara dan
memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh Barang/jasa yang
ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu
terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa.
o Adil: memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia
Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
o Akuntabel: Sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
• Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah :
o Pengguna Anggaran (PA);
o Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
o Pejabat Pengadaan (PP);
o Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
o Pokja Pemilihan;
o Agen Pengadaan;
o PJPHP/PPHP – Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (secara administasi);
o Penyedia; dan
o Penyelenggara Swakelola,

Anda mungkin juga menyukai