1 (2014) 1-6 1
I. PENDAHULUAN
28.42 + 0.10
+ 0.20
+ 0.10
P + 0.20
+ 0.20 + 0.20
B C C V + 0.10
19.87
- 0.80
S + 0.10
+ 0.20
+ 0.20
BB Q
X
+ 0.10 ±0.00
I ±0.00
CC
AA
259.46
BB
H
+ 0.20
K
+ 0.10
Q
±0.00
+ 0.10
+ 0.10
- 0.60
EE ±0.00
o
J
H
+ 0.20
+ 0.10
±0.00
+ 0.10
+ 0.10
±0.00
+ 0.10
+ 0.10
±0.00
J ALAN
±0.00
C L C
FF N
±0.00
+ 0.50
NG TOL
OUT
+ 0.10 - 0.75
- 0.75
G 515.84
+ 0.10
T
BB
+ 0.10
L WA
RU
- JU
AN
DA C
J ALAN
N TO L
LA
EE
±0.00 B J ALA
N
M ASU
L WA
RU JA
N TO
LA
JA
- 0.85
- 0.75
LAN
GSB
20m
IN/OUT
MOTOR
JA
LAN
- Perhitungan Dimensi Kolam Tampung Tabel 2. Perhitungan Hidrograf dan Volume Kolam Tampungan
td=90menit.
Tabel 1. Perhitungan Hidrograf dan Volume Kolam Tampungan
tc=td =42,61 menit.
No
Koefisien Debit Lebar Bukaan Tinggi Bukaan Kehilangan energi
µ b a Z
Q Q Perhitungan analisa saluran drainase luar kawasan
(m) (m) 3 3
(m /dt) (m /mnt) Surabaya Carnival & Night Market menggunakan
1 0,80 0,50 0,1 0,15 0,069 4,117 software bantu HEC-RAS.
2 0,80 0,50 0,2 0,15 0,137 8,234
3 0,80 0,50 0,3 0,15 0,206 12,352 - Menggambar Skema Geometrik Saluran
4 0,80 0,50 0,4 0,15 0,274 16,469
5 0,80 0,50 0,5 0,15 0,343 20,586
Sumber : Hasil Perhitungan
Gambar 12. Input Data Debit Saluran dan Kondisi Batas Hilir
- Running HEC-RAS
B. Saran
- Menormalisasi saluran sekunder Tol Waru-Juanda,
karena dibeberapa titik terjadi pendangkalan akibat
adanya sedimen.
- Sebelum hujan turun kolam tampung sudah dalam
Gambar 14. Profil Memanjang Saluran Tol Waru-Juanda. kondisi kosong dengan memompa isi kolam keluar
ke saluran sekunder Tol Waru-Juanda.
- Pengurasan kolam tampungan dilakukan bila
kondisi elevasi muka air di saluran Tol Waru-
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Juanda lebih rendah dari elevasi dasar saluran
A. Kesimpulan penghubung.
- Perubahan tata guna lahan dari koefisien pengaliran - Pada saat terjadi hujan, pintu air dibiarkan terbuka
C=0,25 yang semulanya berupa lahan kosong dengan tinggi bukaan pintu sesuai perhitungan
menjadi C=0,697 dengan debit yang meningkat dari yang telah dihitung pada perencanaan pintu air.
0,227 m3/dt menjadi 0,527 m3/dt. Sehingga dengan - Melakukan pengamanan terhadap saluran yaitu
perubahan tata guna lahan tersebut mengakibatkan dengan cara tidak membuang sampah dalam
resapan air semakin kecil dan volume yang melimpas saluran, tidak menanam pohon dekat saluran, dan
semakin besar. kegiatan-kegiatan lain yang dapat merusak saluran.
- Panjang Saluran Sekunder Tol Waru-Juanda 703,8 m - Melakukan perawatan rutin dengan cara
sampai di Saluran Primer Perbatasan. Kondisi membersihkan saluran dari hal-hal yang dapat
eksisting kapasitas minimal Saluran Tol Waru- mengganggu aliran, seperti sampah/kotoran yang
Juanda akibat adanya pembangunan Surabaya hanyut di saluran harus secara terus-menerus
Carnival & Night Market sebesar 0,601 m3/dt dan dibersihkan dengan mengangkatnya dari saluran
kapasitas maksimum 3,005 m3/dt. dan hasil pembersihan sampah harus lekas diangkut
- Untuk didalam kawasan dari Surabaya Carnival & jangan dibiarkan menumpuk di atas tanggul
Night Market terdapat 37 saluran typical drainase saluran.
terdiri dari 22 saluran tersier, 13 saluran sekunder,
dan 2 saluran primer. Saluran drainase ini juga DAFTAR PUSTAKA
berfungsi sebagai tampungan sementara (long
storage). Saluran direncanakan menggunakan [1] Anggrahini. 2005. Hidrolika Saluran Terbuka.
UDitch. Setelah ditambahi tinggi jagaan, dimensi Surabaya: Srikandi
masing-masing saluran adalah : [2] Ditjen, Cipta Karya. 1998. Petunjuk Teknis
- Saluran Tersier : b = 0,50 m, H = 0,60 m Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan,
- Saluran Sekunder : b = 0,60 m, H = 0,70 m [3] Endah, N. 1993. Mekanika Tanah jilid 1. Jakarta:
- Saluran Primer : b = 1,0 m, H = 1,0 m Erlangga
- Selisih volume limpasan setelah pembangunan [4] Endah, N. 1993. Mekanika Tanah jilid 2. Jakarta:
Surabaya Carnival & Night Market 2979,13 m3 Erlangga
sedangkan jumlah volume long storage 961,12 m3. [5] Sofia F., dan Sofyan R. 2006. Sistem Bangunan
ΔVol = 2979,13 - 961,12 = 2018,01 m3. Drainase. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan dimensi Nopember
kolam tampungan sebesar 41 x 25 x 2 m. Operasional [6] Soewarno. 1995. Hidrologi : Aplikasi Metode Statistik
kolam tampungan yaitu memakai 2 pompa air dan 1 untuk Analisis Data Jilid 1. Bandung: NOVA.
pintu air. Pintu air dibuka pada kedalaman air efektif [7] Soewarno. 1995. Hidrologi : Aplikasi Metode Statistik
di kolam yaitu setinggi +1,520 m atau tinggi air tepat untuk Analisis Data Jilid 2. Bandung: NOVA.
diatas pintu air. Sedangkan pompa digunakan pada [8] Sosrodarsono, S. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan.
saat pintu air ditutup atau kedalaman air di kolam Jakarta: PT. Pradnya Paramita
tampung mencapai +1,432 m dari dasar kolam. [9] Sosrodarsono, S., Takeda, K. 2006. Hidrologi untuk
Selanjutnya melakukan pengoperasian pompa air Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
dengan debit outflow 0,65 m3/mnt. Direncanakan [10] Subarkah,I.1980.Hidrologi Untuk Bangunan Air.
menggunakan 2 unit pompa, 1 unit pompa untuk Bandung : NOVA
cadangan apabila pompa pertama rusak dan untuk [11] Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang
mengantisipasi bertambahnya volume limpasan Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi
akibat curah hujan yang tinggi.
- Analisa backwater menggunakan software bantu
HEC-RAS didapatkan kondisi muka air pada outlet
pembuangan yaitu + 5,32 m setelah waktu simulasi
24 jam. Sedangkan untuk ketinggian air maksimum
terjadi pada jam ke-9 dengan kedalaman air + 6,75