Anda di halaman 1dari 1

BAB VIII

AMBANG LEBAR

A. Teori Umum
Alat ukur ambang lebar dan flum leher panjang adalah bangunan-
bangunan pengukur debit yang dipakai di saluran dimana kehilangan tinggi
energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan pertimbangan. Bangunan ini
biasanya ditempatkan diawal saluran primer, pada titik cabang saluran besar
dan tepat dihilir pintu sorong pada titik masuk petak tersier. Karena pola aliran
diatas alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang
sudah ada sekarang, maka bangunan ini mempunyai bentuk yang berbeda-
beda, sementara debitnya tetap serupa.
Dalam kondisi kenyataan di lapangan, ambang ini berguna untuk
meninggikan muka air disungai atau pada saluran irigasi sehingga dapat
mengairi areal persawahan yang lias. Selain itu, ambang juga dapat digunakan
mengukur debit air yang mengalir pada saluran terbuka
Untuk menghitung debit saluran air dapat digunakan ambang lebar,
sedangkan aplikasinya dilapangan ambang lebar banyak digunakan pada
saluran irigasi yang fungsinya menentukan debit dari air yang mengalir pada
saluran tersebut.
Pelimpah ambang lebar adalah struktur bangunan air dengan garis
aliran yang bergerak secara paralel antara satu dengan yang lain paling sedikit
pada suatu jarak yang pendek. Jadi distribusi tekanan hidrostatis dianggap
terjadi pada satu tampang kendali. Untuk mendapatkan kondisi ini, panjang
mercu pelimpah searah aliran pelimpah searah aliran, I. dibatasi oleh tinggi
energi total, II dibagian hulu.
Secara teori naiknya permukaan air ini merupakan gejala alam dari
aliran dimana untuk memperoleh aliran air yang stabil, maka air akan
mengalir dengan kondisi aliran subkritis, karena aliran jenis ini tidak akan
menimbulkan gerusan (erosi) pada permukaan saluran.

Anda mungkin juga menyukai