Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Peluap
Peluap didefinisikan sebagai bukaan pada salah satu sisi kolam
atau tangki sehingga zat cair Biasanya air dalam kolam tersebut melintas
diatas peluang-peluang ini serupa dengan lubang besar di mana elevasi
permukaan zat cair disebelah gunung lebih rendah dari sisi atas lubang.
lapis zat cair yang melimpah di atas ambang peluap disebut dengan tinggi
peluap biasanya digunakan untuk mengukur debit aliran dan di dalam
bangunan irigasi perlu ditempatkan pada saluran irigasi yang berfungsi
untuk mengukur debit aliran melalui saluran
Berdasarkan bentuk puncaknya peluap bisa berupa ambang tipis
atau ambang lebar disebut ambang tipis apabila tebal peluap dan disebut
ambang lebar apabila apabila keadaan aliran adalah tidak stabil di mana
dapat terjadi kondisi aliran melalui peluang ambang tipis
dan ambang lebar. peluap ambang tipis yang terdiri atas pelat tipis dengan
puncak tajam, sedangkan pada peluap ambang lebar bagian hulu dari
puncaknya bisa berbentuk siku atau dibulatkan. ( Triatmodjo. 1993)
2.2 Ambang Lebar
Pelimpah adalah suatu proses mengalirnya zat cair melalui bangunan
pelimpah atau konstruksi yang lain dimana bagian atas dari aliran tersebut
merupakan permukaan bebas, tetapi jika bagian atas aliran menyinggung
suatu konstruksi maka disebut sebagai lubang (Orifice). Ambang lebar
adalah mercu datar dalam suatu saluran yang dipasang tegak lurus arah
aliran utama dengan mercu bidang horizontal dan sisi samping bidang
vertikal. Secara ideal tekanan yang bekerja pada mercu adalah hidrostatis,
maka dari itu harus dipenuhi ketentuan.
0.08  H1/L  0.50.
Dimana :
H1 = tinggi tekan di Hulu ambang (m)
L = panjang ambang (m)
Jika ukuran ambang memenuhi persamaan diatas, maka akan terjadi suatu
aliran kritis diatas ambang pada sebarang titik. Jika H1/L lebih kecil dari
0.08 maka kehilangan energi diatas mercu tak dapat diabaikan, sedangkan
pada H1/L lebih besar dari 0.50 maka garis aliran diatas mercu membentuk
curvature yang menyebabkan tekanan tidak lagi melulu hidrostatis. Untuk
membantu menciptakan aliran kritis umumnya dipilih ambang lebar dalam
saluran persegi empat. (Wulandari, 2020)
Ambang lebar berfungsi sebagai peralihan dari saluran kantong lumpur
ke saluran primer. Ambang lebar juga dibuat sebagai saringan material
yang ikut hanyut oleh aliran sehingga tersangkut pada ambang dan saluran
primer memiliki debit yang stabil.
Q = 1,71 B.H 3/2
Dimana :
Q = Debit yang lewat (m3 /dt)
B = Lebar ambang = 0,60
H = Tinggi air diatas ambang
(faqih, 2021)
Kecepatan aliran yang besar akan menyebabkan terjadinya olakan
(putaran). Hal ini akan mengganggu jalannya air, yang mengakibatkan
berkurangnya air yang masuk ke bangunan pelimpah. Agar tidak melebihi
kecepatan kritis, maka kecepatan aliran harus dibatasi. Ukuran dari sebuah
bangunan Spillway harus memiliki perhitungan yang baik, agar Spillway
dapat menjalankan fungsinya. Karena jika ukuran Spillway terlalu kecil
ada resiko tidak mampu melimpahkan debit air banjir yang terjadi. Tujuan
pembangunan dari bangunan pelimpah yaitu agar mampu memperkecil
debit banjir yang melewati kapasitas bendungan dan melimpahkan air ke
sungai. (Edita, 2022)
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (over flow), untuk ini
tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. Karena pola aliran di atas
alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah
ada sekarang, maka bangunan ini bias mempunyai bentuk yang berbeda-
beda, sementara debitnya tetap serupa. n di lapangan, ambang ini berguna
untuk meninggikan muka air di sungai atau pada saluran irigasi sehingga
dapat mengairi areal persawahan yang luas.Selain itu, ambang juga dapat
digunakan mengukur debit air yang mengalir pada saluran terbuka.

2.3 Debit Aliran


Pada saat melewati ambang biasanya aliran akan berperilaku sebagai
aliran kritik, selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. Pada kondisi
tertentu misalkan dengan adanya terjunan atau kemiringan saluran yang
cukup besar, setelah melewati ambang aliran dapat pula berlaku sebagai
aliran super kritis. Rumus untuk menghitung debit:
Keterangan :
Cd = koef.debit (1,03 untuk ambang lebar)
g = percepatan Gravitasi (9,81 m/s2 )
b = lebar ambang (m)
H = tinggi Air dari atas ambang sampai permukaan air (m)
Q = debit (m3 /s)
Pengukuran debit yang melimpah di atas mercu ambang lebar didasarkan
pada pengukuran tinggi tekan hidraulik. Rumus debit yang digunakan
adalah :
()√
Keterangan :
Q = debit aliran (m 3 /dt)
g = percepatan gravitasi (m/dt2 )
b = lebar ambang tegak lurus arah aliran (m)
C = koefisien pengaliran debit
h1 = tinggi tekan hidraulik di udik, terhadap elevasi ambang (m)
(suhudi, 2022)
2.5 Hukum bernauli

Anda mungkin juga menyukai