(bela negara dalam prespektif kebangsaan & pendidikan karakter bangsa) Nama: silvia ananda Npm: 202010325247
Belanegara dalam pandangan kebangsaan:
Setelah Perang Dunia II berakhir, banyak negara baru di Asia memperoleh kemerdekaan, termasuk Indonesia yang mencapainya tanpa berkompromi dengan penjajah Belanda. Proses menuju kemerdekaan Indonesia dimulai sejak awal abad ke- 20, ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang akhirnya mencapai puncaknya dengan ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1908, yang mengusung gagasan satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Kemerdekaan Indonesia kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Populasi muda Indonesia dianggap memiliki potensi ekonomi yang besar karena tingginya usia produktif penduduk. Pendidikan bela negara di perguruan tinggi bertujuan membentuk individu yang kreatif, inovatif, profesional, dan mencerminkan nilai-nilai luhur Indonesia. Transformasi dalam dunia kerja membutuhkan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan tuntutan kompetensi baru, termasuk keterampilan berkomunikasi secara efektif dan kemampuan belajar mandiri. Dalam proses transformasi ini, penting untuk memiliki sikap terbuka dan menganggap perubahan sebagai transformasi yang berkualitas. Pendidikan karakter nasional di perguruan tinggi dan kegiatan kokurikuler diakui sebagai hal yang penting dalam membentuk karakter mahasiswa. Seminar Nasional Bela Negara bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme pada masyarakat dan mengulas aspek keamanan nasional dan kebangsaan melalui diskusi, termasuk Workshop Pendidikan Karakter Nasional. Tantangan yang dihadapi pada abad ke-21 mencakup perubahan geopolitik, geokonomi, demografi dunia, urbanisasi global, perdagangan internasional, keuangan global, kelas pendapatan menengah, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, dan kemajuan teknologi. Saat ini, kita telah memasuki era revolusi industri 4.0, dimulai dari mekanisme dan tenaga uap hingga saat ini dengan adanya Cyber Physical Systems. Perkembangan di dunia pendidikan juga tercermin dalam peralihan dari sistem tradisional yang berpusat pada guru menuju Learning 4.0: co-shaping the future (sumber kreativitas). Pentingnya pendidikan tinggi adalah untuk mengembangkan potensi diri mahasiswa, menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional, menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang menerapkan nilai humaniora untuk kemajuan bangsa, serta mewujudkan pengabdian kepada masyarakat.