(Skripsi)
Oleh
Oleh
i
ABSTRACT
By
ii
PRARANCANGAN PABRIK MAGNESIUM OKSIDA
(MgO) DARI DOLOMIT (CaMg(CO3)2) MELALUI
PROSES DIGESTION DENGAN KAPASITAS 150.000
TON/TAHUN
(Perancangan Rotary Kiln (RK-101))
Oleh
(Skripsi)
Pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
iii
iv
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah dilakukan oleh orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atas pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagai mana diterbitkan dalam daftar
pustaka. Selain itu saya menyatakan pada skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.
Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai
hokum yang berlaku.
vi
RIWAYAT HIDUP
Betung pada tahun 2002, Sekolah Dasar Negeri 3 Labuhan Ratu pada tahun 2009,
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandar Lampung pada tahun 2012, dan
Pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam
Pada tahun 2020, penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Semen Baturaja
(Persero), Sumatera Selatan dengan Tugas Khusus “Evaluasi Kinerja Raw Mill”.
Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pemurnian Biogas pada
Wetted Wall Colmn (WWC) dengan Variasi Laju Alir Absorben NaOH dan Pola
vii
MOTTO
kesanggupannya.”
(Q.S. Al Baqarah:286)
Barang siapa yang merasa dirinya selalu berada dalam pengawasan Allah dalam
segala urusan, niscaya ia akan selamat. Dan barang siapa yang berharap kepada
(Imam Syafi’i)
We are such stuff as dream are made on. And our little life,
(Gol D. Roger)
Sebuah Karya
viii
Kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk:
Allah SWT., berkat rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan karya ini
Kedua Orang Tua, terima kasih atas do’a, kasih sayang dan pengorbanan yang
tak terhitung jumlahnya, terima kasih atas kepercayaan dan dukungannya selama
ini.
Teknik Kimia Angkatan 2015, terima kasih telah memberikan warna pada
perjalanan hidup saya dikampus
Dosen Teknik Kimia, terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan.
ix
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan judul “Prarancangan
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
2. Bapak Dr. Eng. Ir. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung dan Dosen Penguji I yang telah memberikan kritik dan saran
4. Ibu Dr. Herti Utami, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
x
5. Ibu Panca Nugrahini F, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II, yang
6. Bapak Muhammad Haviz, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji II yang telah
7. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, atas segala ilmu yang
8. Bapak dan Ibu tersayang dan Adik ku tercinta. Terima kasih atas segala
dukungan, doa, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi disetiap
langkah perjuangan.
9. Mbah, Pakde, Bude, Paklek dan Buklek yang selalu memberi sika
tugas akhir ini. Terima kasih atas dedikasi waktu, pikiran serta morilnya
selama ini. Walau terkadang sesuatu tidak seperti yang kita harapkan, tetapi
Septian, Mahes, Madi, Monik, Pia, Eyi, dan Rindi semoga kita semua
Universitas Lampung.
xi
13. Bang Fatrin, Kak Rico, Akang Barik, Kak Ipal, Bang Chandra, Bang Bio,
Bang Dayat, Kak Alif, Kak Rio, Kak Fahmi, Kak Fakih, Kak Sakha, Mbak
Ajeng, Memes, Ghaly, Kak Ichi dan kakak – kakak yang lain tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama
14. Ali, Agoy, Fardo, Sali, April, Ashari, Zaman, Fikri, Pito, Irsa, Ikhsan, Nico,
Farel dan adik – adik yang lain tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima
akhir ini.
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis,
xii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......................................................................................................i
ABSTRACT..................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
PERNYATAAN..............................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................vii
SANWACANA................................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xxii
BAB I PENDAHULUAN
xiii
BAB III SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK
xiv
7.4 Tata Letak Peralatan Proses ..................................................... 121
xv
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.2. Harga Bahan Baku dan Produk pada Proses Digesti.......................23
Tabel 2.4. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 1 pada Proses Slaking.. .26
Tabel 2.6. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 2 pada Proses Slaking...27
Tabel 2.8. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 3 pada Proses Slaking...28
Tabel 2.10.Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 4 pada Proses Slaking. .30
Tabel 2.12. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 5 pada Proses Slaking. 31
Tabel 2.14.Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 6 pada Proses Slaking. .32
xvii
Tabel 2.15.NilaiEntalpiStandarReaksi 7 pada Proses Slaking..........................33
Tabel 2.16. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 7 pada Proses Slaking. 33
Tabel 2.18 Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 1 pada Proses Digesti...35
Tabel 2.20. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 2 pada Proses Digesti..36
Tabel 2.22. Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 3 pada Proses Digesti..38
xviii
Tabel4.16 Neraca Energi Netralizer (NE-102).................................................59
xix
Tabel 5.16 Spesifikasi Clarfier (CL-101).........................................................75
xx
Tabel 6.6 Pengendalian Variabel Utama Proses...............................................110
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1. Grafik Impor Magnesium Oksidadi Indonesia Tahun 2013 - 2018...........9
Gambar 9.1 Kurva Break Event Point dan Shut Down Point.........................................158
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, baim
sumber daya alam yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan. Salah satu
sumber daya alam tidak terbarukan adalah kandungan mineral yang masih
diekspor tanpa adanya upaya pengolahan lebih lanjut. Pada era pemanfaatan
Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
juta ton.
=19,69 %
3
juta m3;
4
70 juta m3.
kaca dan keramik serta sebagai sumber magnesium dan kalsium. Penggunaan
Pada tahun 1990 U.S. domestic shipments dari MgO dimana 36% digunakan
sebagai campuran pakan ternak dan pupuk; 19% untuk proses kimia; 18%
6
gas; 17% untuk bahan campuran bahan bakar adiktive, pulp and paper dan
obatan dan nutrisi kesehatan; dan 4% tidak dispesifikan. (Kirk & Othmer, vol
1. Bahan Refraktori
pada suhu tinggi karena kondisinya yang keras dan dapat berkontak
Refraktori adalah zat yang secara fisik dan kimia mampu stabil pada suhu
Bahan refraktori berguna pada pembuatan batu tahan api, kaca, keramik
dan campuran baja. Batu tahan api pada kiln harus memiliki tingkat tahan
utama dalam pembuatan batu tahan api dikarenakan mempunyai titik lebur
2852°C.
sulfat yang meruopakan salah satu sumber positif untuk unsur hara
7
penghasil minyak seperti kelapa sawit. Manfaat lain dari pupuk kieserite
bahan pelapis pada furnace, calsiner dan pada kiln (brick). Penggunaan
brick atau batu tahan api pada proses kalsinasi ialah untuk menjaga suhu
MgO digunakan sebagai isolator pada industri kabel, bahan dasar tahan
panas dalam wadah, dan bahan dasar tahan api pada bahan bangunan.
beberapa sifat yang menarik: tahan api, tahan lembab, tahan lumut dan
jamur, serta kokoh. MgO digunakan sebagai acuan warna putih dalam
1 2013 44.059,761
2 2014 61.994,581
3 2015 65.334,259
4 2016 80.752,898
5 2017 90.451,943
6 2018 126.465,088
2018
Keterangan gambar :
y = axb
keterangan :
x= tahun ke-
b= intercept
berbagai persaingan yang akan tumbuh pada tahun 2025 maka kapasitas
≈150.000 ton/tahun.
ton per tahun di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Alasan pemilihan
setengah jadi ataupun produk jadi. Bahan baku ini perlu diangkut dari
yang murah dan dapat menjamin bahan agar tidak rusak, sehingga jika
Jawa Timur.
luas lebih dari 700 ha dan dapat menghasilkan produk dolomit 2 juta
ton setiap tahunnya, dengan cadangan tambang dolomit lebih dari 500
daerah Gresik.
untuk membuat pupuk kalserite, dan pabrik semen untuk membuat batu
baku melalui laut dan darat. Dengan fasilitas pelabuhan yang ada,
Petrokimia Gresik.
misalnya; akses jalan tol menuju Kota Surabaya yang relatif dekat
internasional.
sebagai sumber air. Pada saat yang sama, listrik dapat disuplai dari PLN
dan generator.
Lokasi yang dipilih memiliki kondisi geografis yang cukup baik berupa
dataran rendah dan rata. Struktur tanah yang cukup baik sehingga
alam.
industri.
terpenuhi.
1.4.7 Perijinan
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Secara garis besar, sistem proses utama pabrik kimia adalah sistem reaksi dan
produk terjadi dalam sistem reaksi. Sistem pemrosesan untuk setiap reaksi adalah
reaktor. Sistem pemisahan dan pemurnian bertujuan agar hasil sistem reagen
sesuai dengan permintaan pasar sehingga layak untuk dijual. Pemilihan sistem
pemisahan dan pemurnian tergantung pada perbedaan sifat fisik dan kimia setiap
campuran adalah perbedaan fasa (padat, cair atau gas), perbedaan ukuran partikel,
dan perbedaan tekanan uap atau titik didih. Perbedaan sifat kimiawi yang dapat
sistem proses produksi ini disebut teknologi proses. Pembentukan produk dapat
1. Kalsinasi Dolomit
dalam proses ini adalah sekitar 750º C dan tekanan 1 atm. Pada kondisi ini
terjadi :
Hasil produk dari tahap sebelumnya ditambahkan MgCl2 pada suhu 80°C
dengan tekanan 1 atm, pada pereaksian ini didapatkan konversi reaksi 80-
85% (Heinz, 1941). hasil pada reaksi ini membentuk senyawa Mg(OH)2.
adalah :
18
110oC.
Pada proses ini dilakukan dengan tahapan pelarutan dolomite dengan HCl
.
19
Dolomit dilarutkan dalam HCl pada suhu 80°C dengan konversi reaksi 89-
93% (Clarke et. al, 1949). yang kemudian akan menghasilakan garam
Reaksi penetralan merupakan reaksi yang terjadi antara asam dan basa.
Reaksi asam-basa dalam medium air menghasilkan garam dan air yang
merupakan senyawa ionik yang terbentuk dari kation dan anion. Reaksi
penetralan ini berlangsung pada suhu 80°C dalam waktu 10 menit (Yildrim,
2008)
H2O(l) … (9)
3. Pencucian
Mg(OH)2.
20
Mg(OH)2 memiliki berat jenis yang lebih berat dibandingkan air, sehingga
5. Pengeringan
6. Kalsinasi
Tahap akhir proses adalah kalsinasi, proses ini dilakukan pada temperature
1. Tinjauan Ekonomi
2021.
Tabel 2.1 Harga Bahan Baku dan Produk pada Proses Slaking
**Alibaba,2021
a. Produk
= Rp. 1.414.766.754
b. Reaktan
= 138.904,778 kg
= Rp. 415.044.698
= 115.001,12 kg
= Rp. 687.243.243
= Rp. 312.478.814
Tabel 2.2 Harga Bahan Baku dan Produk pada Proses Digesti
**Alibaba, 2021
23
1. Produk
= Rp. 1.414.766.754
2. Reaktan
= 102.943,58 kg
= Rp. 307.593.358
= 80.564,76 kg
= Rp. 69.906.848
= 104.062,8 kg
= Rp. 300.991.243
300.991.243)
= Rp. 736.275.305
ΔH mewakili kalor reaksi yang dihasilkan selama reaksi kimia. Besar atau
bertanda positif (+) artinya reaksi membutuhkan kalor untuk bereaksi, oleh
karena itu semakin besar H maka energi yang dibutuhkan semakin besar. Dan
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
CaMg(CO3)2 -2303292
MgO -601701,04
CaO -634880,16
2CO2 -787010,4
= 279700,4 kJ/kmol
Tabel 2.4 Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 1 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
CaMg(CO3)2 -2141371,2
MgO -569442,3
CaO -603290,96
2CO2 -788767,68
(-2141371,2)
= 179870,26 kJ/kmol
2. Reaksi Slaking
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
CaO -634880,16
MgO -601701,04
2H2O -571701,76
Ca(OH)2 -985206,48
Mg(OH)2 -924538,48
Untuk mencari, nilai enthalpi reaksi standar (ΔHr 298) pada reaksi slaking
(601701,04) + (-571701,76))
= -101462 kJ/kmol
Tabel 2.6 Nilai Energi Bebas Gibbs Standar Reaksi 2 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
CaO -603290,96
MgO -569442,3
2H2O -474381,92
27
Ca(OH)2 -897509,32
Mg(OH)2 -833578,32
(-474381,92))
= -83972,46 kJ/kmol
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
Ca(OH)2 -985206,48
MgCl2 -184598,08
CaCl2 -795420,24
2H2O -571701,76
Untuk mencari, nilai enthalpi reaksi standar (ΔHr 298) pada reaksi dengan
(-184598,08))
= -197317,44 kJ/kmol
Tabel 2.8 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 3 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
Ca(OH)2 -897509,32
MgCl2 -190623,04
CaCl2 -748810,48
2H2O -474381,92
190623,04))
= -135060,04 kJ/kmol
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2 -924538,48
2HCl -184598,08
MgCl2 -641323,52
2H2O -571701,76
(-184598,08))
= -103888,72 kJ/kmol
Tabel 2.10 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 4 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2 -833578,32
2HCl -190623,04
MgCl2 -591826,8
2H2O -474381,92
(-190623,04))
= -42007,36 kJ/kmol
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
Ca(OH)2 -985206,48
MgCl2 -641323,52
Mg(OH)2 -924538,48
CaCl2 -795420,24
Untuk mencari, nilai enthalpi reaksi standar (ΔHr 298) pada reaksi adalah
sebagai berikut :
(-641323,52))
= -93428,72 kJ/kmol
Tabel 2.12 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 5 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
Ca(OH)2 -897509,32
MgCl2 -591826,8
Mg(OH)2 -833578,32
CaCl2 -748810,48
(-591826,8))
31
= -93052,68 kJ/kmol
4. Reaksi Kalsinasi 2
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2 -924538,48
MgO -601701,04
H2O -241835,2
= 81002,24 kJ/kmol
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2 -833578,32
MgO -569442,3
H2O -228571,92
= 35564,1 kJ/kmol
5. Evaporasi
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
CaCl2 -795420,24
H2O -241835,2
= -241835,2 kJ/kmol
Tabel 2.16 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 7 pada Proses Slaking
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
CaCl2 -748810,48
H2O -228571,92
= -228571,92 kJ/kmol
…(18)
CaMg(CO3)2(s) -2303292
4HCl(l) -369196,16
CaCl2(l) -795420,24
MgCl2(l) -641323,52
2H2O(l) -571701,76
2CO2(g) -787010,4
Untuk mencari, nilai enthalpi reaksi standar (ΔHr 298) pada reaksi I adalah
sebagai berikut :
34
= -122967,7 kJ/kmol
Tabel 2.18 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 1 pada Proses Digesti
∆Gr298
Senyawa
(kJ/kmol)
CaMg(CO3)2(s) -2141371,2
4HCl(l) -381246,08
CaCl2(l) -748810,48
MgCl2(l) -591826,8
2H2O(l) -474381,92
2CO2(g) -788767,68
= -81169,600 kJ/kmol
35
CaCl2(l) -795420,24
MgCl2(l) -641323,52
4NaOH(l) -1702051,2
Mg(OH)2(s) -924538,48
4NaCl(l) -1644646,7
Ca(OH)(l) -985206,48
2H2O(l) -571701,76
Untuk mencari, nilai enthalpi reaksi standar (ΔHr 298) pada reaksi II
(-571701,76) + 4*(1702051,2))
= -987298,48 kJ/kmol
36
CaCl2(l) -748810,48
MgCl2(l) -591826,8
4NaOH(l) -1517955,2
Mg(OH)2(s) -833578,32
4NaCl(l) -1536699,52
Ca(OH)2(l) -897509,84
2H2O(l) -474381,92
(-474381,92) + 4*(1517955,2))
= -646386,16 kJ/kmol
3. Reaksi Kalsinasi
Senyawa ΔHr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2(l) -924538,48
37
MgO(l) -601701,04
H2O(g) -241835,2
= -81002,24 kJ/kmol
Tabel 2.22 Nilai Energi Bebas Gibbs Reaksi 3 pada Proses Digesti
Senyawa ΔGr298(kJ/kmol)
Mg(OH)2(s) -833578,32
MgO(s) -569442,4
H2O(g) -228571,92
= - 35564 kJ/kmol
38
Proses
Kriteria
Slaking Digestion
- CaMg(CO3)2 - CaMg(CO3)2
- H2O - HCl
Bahan Baku
- MgCl2 - NaOH
- H2O
Proses ekstraksi MgO dari dolomit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu proses
slaking dan proses digestion. Dapat dilihat dari Tabel 2.23 bahwa proses digestion
memiliki kelebihan pada suhu operasi, dimana proses kalsinasi hanya berlangsung
39
selama satu kali yang mengakibatkan lebih effesien dalam pemanfaatan panas
dibandingkan dengan proses slaking. Oleh karena itu, proses digestion dapat
dipilih dari kondisi operasi yang lebih rendah, konversi reaksi yang terjadi pada
reaktor dapat mencapai 93%, dan menurut perhitungan ekonomis, proses tersebut
lebih menguntungkan.
Pada proses pembuatan Magnesium Oksida ini digunakan dua reaktor jenis
CSTR, satu unit tangki pemisahan, satu unit alat penyaringan, satu unit pengering,
satu unit rotary kiln, satu unit rotary cooler dan satu unit ball mills. Untuk proses
pembakaran digunakan rotary kiln karena kiln ini paling umum digunakan dalam
bahan baku dan gas pembakar panas bertemu secara counter current. Untuk
mendapatkan gas pembakar yang panas, batubara, minyak bumi dan gas alam
Bahan baku dolomit yang diperoleh dari PT. Polowijo Gosari disimpan di tempat
melalui screw conveyor. Dolomit ini kemudian direaksikan dengan asam klorida
reaktor CSTR dengan temperature operasi 80oC dan tekanan 1 atm. Reaksi yang
terjadi adalah :
Hasil reaksi yang terjadi berupa larutan Kalsium Klorida dan Magnesium Klorida
30oC.
…(22)
(clarifier) dengan operasi 1 atm dan temperature 30oC. Pada clarifier, slurry dicuci
dengan ditambahkan air sehingga NaCl larut dalam air. Kemudian slurry disaring
dan diendapkan pada rotary drum filter.Hasil penyaringan bahan berbentuk cake
Cake kemudian dialirkan menuju spray dryer, alat ini mengubah cake menjadi
powder dengan adanya udara panas yang dihembuskan dan berkontak langsung
dengan material untuk menghilangkan kadar air pada bahan. Powder yang
diperoleh berupa dimasukkan ke dalam rotary kiln. Di dalam rotary kiln terjadi
proses pembakaran Mg(OH)2 pada temperature 870oC . Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
dihembuskan ke dalam rotary kiln. MgO yang keluar dari rotary kiln selanjutnya
dimasukkan ke dalam rotary cooler, sedangkan H2O yang terbentuk akan masuk
ke siklon untuk memisahkan partikel debu yang terbawa aliran gas yang keluar
dari rotary kiln. Panas yang dibawa oleh H2O ini kemudian dimanfaatkan untuk
41
MgO yang keluar dari rotary kiln masih bersuhu tinggi yaitu 700oC. MgO ini
dengan suhu 50oC. Pendinginan MgO didalam rotary cooler ini menggunakan
udara kering dari unit utilitas. Produk akhir berupa serbuk MgO yang keluar dari
ball mills untuk diseragamkan ukurannya lalu di angkut lagi menggunakan screw
conveyor dan bucket elevator untuk ditampung didalam silo penyimpanan produk.
BAB III
1. Mineral Dolomit
Kadar Air : 1%
2. Asam Klorida
3. Soda Kaustik
Cp : 18420 cal/mol K
1. Air
Titik Leleh : 0 ºC
1. Magnesium Oksida
Cp : 8,8666 cal/mol K
1. Kalsium Klorida
2. Magnesium Klorida
3. Magnesium Hidroksida
1. Karbon Dioksida
2. Natrium Klorida
3. Kalsium Hidroksida
Densitas : 2,21g/cm3
CaCl2 57.754,745
MgCl2 49.429,737
CO2 45787,546
HCl 5.639,522
CaCl2 57.754,745
MgCl2 49.429,737
Mg(OH)2 30.178,155
Ca(OH)2 38.503,164
NaCl 150.890,776
Komponen F11(RDVF-
F9(DE-101) F10(WWT)
101)
Tabel 4.5. Neraca Massa pada Rotary Drum Vacuum Filter (RDVF-101)
CaMg(CO3)2 (s)
2.122,034 26,180 2.148,214
CaOH2 (s) 1.344,946 13,585 1.358,531
Mg(OH)2 (s)
24.267,495 245,126 24.512,621
H2O (l)
13.775,124 48,677
H2O (v)
8.906,001 22.632,448
CO2 (g)
11.476,697 11.476,697
SO2 (g)
44,502 44,502
N2 (g) 33.184,024 33.184,024
845,264 845,264
O2 (g)
790,975 790,975
Dust
CaMg(CO3)2 2.126,732
Mg(OH)2 24.267,495
Ca(OH)2 1.344,946
H2O 48,190 725,390 7.503,687 75,795
MgO 17.198,537
CaO 1.665,063
C 2.852,608
H 155,759
N 22,251
S 22,251
O 493,977
H2O(g) 1.401,828
Ash 178,010
O2 8.809,240 845,264
N2 33.139,522 33.184,024
CO2 11.476,697
SO2 44,502
dust 790,975
Total 27.787,363 46.399,009 55.246,977 18.939,394
74.186,371 74.186,371
56
Input
Output
Mg(OH)2
1.665,063 1.665,063
MgO
17.198,537 17.198,537
H2O
75,795 75,795
Total
18,939.39 18,939.39
58
Qb 59.641.985,176 Qs 59.641.985,176
Qin 940.570,164
Qout 939.966,601
Qreaksi 62.300.948,410
Qcw 62.301.551,973
4. Heater (HE-102)
Qb 41.985.256,267 Qs 41.985.256,267
5. Reaktor (RE-102)
Qin 704.279,499
Qout 704.929,891
Qreaksi 306.661.552,124
Qcw 306.660.901,732
6. Cooler (CO-101)
7. Clarifier (TK-101)
Qin 1.371.352,476
8. Decanter (DE-101)
Q12 2.590.658,95
Qudara 23.143.701,41
Q13 9.806.406,08
Q14 15.927.954,28
Input Q (kJ/jam)
62
Total 36.142.299,52
Output Q (kJ/jam)
Q18
14299723,28
Q19
14299723,28
Qu in
529619,38
Qu out
529619,38
Total
14.829.342,66 14.829.342,66
BAB V
Kode : ST-101
Waktu : 7 hari
Penyimpanan
Kapasitas : 4.424,355 m3
Jumlah : 9 buah
Kode : PP-101
heater I (HE-101)
Sch. = 40
NPSHA : 4,841 m
Jumlah : 9 buah
65
3. Heater I (HE-101)
Kode :SS-101
kg/jam
Tipe :Silo
66
Waktu : 7 hari
penyimpanan
Tekanan : 1 atm
Tinggi : 12 ft (3,657 m)
Tebal : 0,375 in
Tebal : 0,375 in
Jumlah 8 buah
Kode : BC-101
(RH-101)
: Tumpukan Belt =5
Power : 1,36 hp
Jumlah : 1 buah
Kode : RH-101
Diameter = 2,74 m
Panjang = 25,27 m
Power 54,24 hp
Kode : SC-101
Diameter Flight = 16 in
Diameter Pipa = 3 ½ in
Diameter Shafts = 3 in
Power : 3 hp
Jumlah : 3 buah
69
8. Reaktor 1 (RE-101)
Kode : PP-102
102)
Sch. = 40
Power Motor : 5 hp
NPSHA : 3,122 m
Jumlah : 1 buah
71
Kode : ST-102
Waktu : 7 hari
Penyimpanan
Kapasitas : 8.751,266 m3
Jumlah : 6 buah
72
Kode : PP-103
Netralizer (NE-101)
Sch. = 40
Power Motor : 3 hp
NPSHA : 1,658 m
Jumlah : 6 buah
Alat : Heater
Kode : HE-102
Fungsi : Menaikkan temperatur NaOH hingga 80°C dari storage NaOH
(ST-102) menuju ke Netralizer (NE-101)
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Kontruksi : Carbon Steel SA 283
73
Alat : Reactor
IDs = 4,821 m
: 1 buah
Jumlah pengaduk
Kapasitas : 141,668 ft3
Power input : 15 hp
Power motor : 20 Hp
Kode : PP–104
Sch. = 40
NPSHA : 1,082 m
Jumlah : 2 buah
75
Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 50,423 m3
Dimensi Shell : Diameter Dalam : 4,572 m (15 ft)
Diameter Luar : 4,584 m (55,017 ft)
Tinggi : 4,877 m (15 ft)
Tebal : 0,25 in
Dimensi Head & Bottom : Tebal : 0,375 in
Tinggi : 0,898 m (2,949 ft)
Dimensi Pengaduk : Jenis : Six Blades Open Turbine
Diameter : 1,186 m (3,892 ft)
Lebar : 0,237 m (0,778ft)
Power Motor : 25 hp
Dimensi Baffle : Lebar : 0,381 m (1,249 ft)
Clearence : 0,057 m (0,187 ft)
Offset Top : 0,039 m (0,129 ft)
Offset Bottom : 0,593 m (1,946 ft)
Tinggi Baffle : 3,939 m (12,923 ft)
Kode : PP-105
dekanter (DE-101)
Sch. = 40
Power Motor : 9 hp
NPSHA : 5,234 m
Jumlah : 2 buah
Alat : Decanter
Kode : DE–101
Suhu : 353,150 K
Kapasitas : 12.996,617 m3
Kode : PP-106
Sch. = 40
Power Motor : 4 hp
NPSHA : 1,516 m
Jumlah : 1 buah
Kode : RDVF-101
Panjang : 6,706 m
Daya Motor : 5 Hp
Jumlah : 1 buah
Kode : SC -102
(SD-101)
Panjang = 15 ft
Diameter Flight = 12 in
Dimensi Conveyor
Diameter Pipa = 2½ in
Diameter Shafts = 2 in
Power : 2,12 hp
80
Jumlah : 2 buah
Kode : BE-101
Kapasitas : 52 ton
Power : 5,2 hp
Elevator center : 25 ft
Jumlah : 1 buah
: Tinggi = 15,156 m
: Tebal = 1,134 in
Daya : 20 Hp
Jumlah : 1 buah
Kode : SC -103
Panjang = 15 ft
Diameter Flight = 14 in
Dimensi Conveyor
Diameter Pipa = 3½ in
Diameter Shafts = 3 in
Power : 2,62 hp
Jumlah : 1 buah
82
Kode BL – 101
Daya Blower 82 HP
Jumlah 1 buah
Kode : CP-101
(RK-101)
Jumlah : 1 Buah
Kode BL – 102
Daya Blower 82 HP
Jumlah 1 buah
84
: Diameter : 3,00 m
: Panjang : 24,28 m
: Jari-jari : 1,50 m
Kecepatan Rotary
:2 Rpm
Cooler
Power : 65 Hp
Jumlah Flight : 25 Buah
: Jumlah udara masuk : 99.290,68 kg/jam
ρ udara : 1,435 kg/m3
Blower
Qu : 69.192,11 m3/jam
Power : 3,99 hp
Kode : AC-101
Kapasitas : 32 ton/jam
Tumpukan Belt =3
Power : 0,34 hp
Jumlah : 1 buah
86
Kode : BM-101
101)
Power : 220 hp
Jumlah : 1 buah
: Diameter Flight = 14 in
: Diameter Pipa = 2 ½ in
: Diameter Shafts = 2 in
Kecepatan Screw : 75 rpm
Power : 2,12 hp
Jumlah : 1 buah
Kode : BE-103
Kapasitas : 27 ton
Power : 1,6 hp
Elevator center : 25 ft
Jumlah : 1 buah
Kode : SS-102
Tipe : Silo
Tekanan = 1 atm
Tinggi = 6 ft (1,8288 m)
Tebal = 0,4 in
Tebal = 0,375 in
Jumlah : 1 buah
89
BAB VI
Unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik agar
dapat berjalan dengan baik.Pada umumnya, utilitas dalam pabrik meliputi unit
penyedia air, steam, udara instrument, bahan bakar dan listrik. Unit pendukung
proses yang terdapat dalam pabrik magnesium oksida ini antara lain:
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan
menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air. Air yang
digunakan pada pabrik magnesium oksida ini adalah air yang berasal dari
Sungai Bengawan Solo, Gresik. Air yang disediakan unit ini diantaranya :
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana dalam
Kebutuhan air untuk keperluan umum dapat dilihat pada Tabel 6.1.,
Syarat fisik: di bawah suhu kamar, tidak berwarna, tidak berasa, dan
terlarut dalam air serta logam – logam berat lainnya yang beracun.
Air proses ini dibutuhkan pada proses pelarutan atau pengenceran zatyakni
91
Air untuk pembangkit steam digunakan pada unit proses dan utilitas.
Kebutuhan air untuk pembangkit steam dapat dilihat pada Tabel 6.3.
steam:
asam, gas – gas terlarut seperti O2, CO2, H2S, NH3. Gas - gas terlarut
2N2H2 + O2 ↔ N2 + H2O
92
anorganik dan zat – zat yang tidak terlarut dalam jumlah besar. Efek
Tabel 6.3. Kebutuhan Air untuk Pembangkit Steam (Boiler Feed Water).
5,2182 m3/hari
30°C.
e. Air Hydrant
Salah satu bagian dari utilitas pabrik ini adalah air pemadam kebakaran.
Kebutuhan air untuk keperluan ini sangat diperlukan jika suatu saat terjadi
penggunaan air untuk keperluan ini tidak dilakukan secara rutin dan
kontinyu tetapi hanya bersifat insidental, yaitu hanya pada saat terjadi
disamping itu disediakan pula portable fire fighting equipment pada setiap
Total kebutuhan air pada pabrik Magnesium Oksida ini sebesar 497,052
m3/jam. Air yang digunakan dalam pabrik ini diperoleh dari air sungai.
demineralisasi, dan deaerasi dengan alat – alat yang sesuai dengan tujuan
maupun secara kimia. Tujuan pengolahan air secara fisika antara lain :
Memisahkan lemak
a. Penjernihan (klarifikasi)
Bahan baku air diambil dari air sungai. Air sungai dialirkan dari daerah
terbuka ke water intake system yang terdiri dari screen dan pompa.
pada aliran suction pompa. Air yang tersaring oleh screen masuk ke
suction pompa dan dialirkan melalui pipa masuk ke unit pengolahan air.
kaustik soda dan klorin. Jumlah aliran bahan kimia yang masuk
Jumlah injeksi bahan kimia tergantung dari mutu air sungai dan
sebagai berikut:
dari bahan organik, mikro organik, tanah liat dan endapan lumpur,
gumpalan.
97
larut dalam air, stabil dalam udara, tidak mudah terbakar, tidak dapat
karena air sungai cenderung bersifat asam. Jumlah kaustik soda yang
105,).
Kaporit
b. Penyaringan (Filtrasi)
Air yang dipersiapkan sebagai bahan baku untuk proses pertukaran ion
ion yang disebabkan oleh kotoran yang terbawa. Zat yang akan
dihilangkan merupakan zat organik, zat berwarna dan bakteri. Air yang
lebih rendah. Selama proses filtrasi, kotoran yang masih terbawa pada
air akan terlepas oleh filter dan terkumpul pada permukaan bed filter.
silinder vertikal yang terdiri dari antrasit,fine sand, coarse sand, dan
klorin,bau dan warna. Bila sand filter ini telah jenuh maka perlu
(backwash) dengan aliran yang lebih tinggi dari aliran filtrasi, hal ini
bila penurunan tekanan tinggi (high pressure drop) terjadi atau waktu
pipa (line header outlet) dari sand filter untuk mengatur pH dari produk
air filter yang masuk ke tangki penyimpanan air filter (Filter Water
99
filter dilakukan injeksi klorin. Dari tangki air filter, air didistribusikan
c. Demineralisasi
dalam air. Air yang telah mengalami proses ini disebut air demin.
terlarut dalam air dan menghasilkan air demin sebagai air umpan
Unit penyediaan air bebas mineral terdiri dari penukar kation (Cation
diisi dengan penukar ion asam lemah berupa metilen akrilat. Resin ini
ion – ionpositif seperti K+, Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn+ dan Al3+. Resin akan
dengan pH 3,2 - 3,3. Apabila pH air yang keluar melebihi batas yang
dibolehkan, berarti resin yang ada telah jenuh dan perlu diregenerasi.
H+dari asam sulfat akan menggantikan ion logam dalam resin dan
Penukar anion berisi penukar ion basa lemah berupa resin amino
Semua penukar ion dioperasikan dengan aliran air yang kontinyu. Resin
ion telah habis. Regenerasi terdiri dari tiga langkah yaitu cuci balik
(rinse).
Bahan kimia yang dipakai untuk regenerasi dari penukar ion dan
Unit ini bertugas menyediakan steam untuk kebutuhan proses. Steam yang
digunakan dalam pabrik Magnesium Oksida ini adalah saturated steam pada
101
suhu 110oC. Saturated steam dipergunakan untuk pemanas pada koil reaktor.
Sistem penyediaan steam terdiri dari deaerator dan boiler (steam generator).
a. Deaerasi
Deaerasi merupakan proses penghilangan gas – gas terlarut yang terdapat pada
air keluaran Ion Excahanger. Untuk air umpan boiler, gas – gas terlarut harus
current dengan steam. Demin water yang sudah bebas dari komponen udara
Kandungan oksigen keluar dari Deaerator didesain tidak lebih besar dari
b. Steam Generation
umumnya ada dua jenis boiler, yaitu fire tube boiler yang mirip dengan
shell and tube heat exchanger dengan gas pembakar mengalir melalui
tube. Kedua, water tube boiler dengan air umpan boiler melalui tube dan
Unit ini bertugas menyediakan udara tekan yang dipakai dalam sistem
salah satu minyak silikon yang tidak beracun dan tidak mudah terbakar serta
dan dikirim menuju alat – alat instrumentasi di unit proses maupun di unit
6.4. Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik (Power Plant and Power
Distribution System)
yang dihasilkan dari boiler. Generator yang digunakan adalah generator bolak
Generator yang dipakai adalah jenis generator AC tiga fase, karena memiliki
bahan bakar pada generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan
Mudah didapat
Kesinambungannya terjamin
kebutuhan bahan bakar pada alat rotary kiln. Bahan bakar yang
digunakan adalah bahan bakar batubara yang didapatkan dari PT. Bukit
nilai kalor pada jenis ini memenuhi spesifikasi pembakaran pada kiln.
= 4.223,419 kg/jam
6.6. Laboratorium
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produksi. Dengan data yang
dikendalikan dan kualitas produk dapat dijaga sesuai dengan spesifikasi yang
105
produksi.
a. Kelompok Non–Shift
sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan oleh
produksi.
b. Kelompok Shift
106
1. Laboratorium Fisika
sifat fisis bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan antara
2. Laboratorium Analitik
Kandungan metal
Diversifikasi produk
2. Air demineralisasi
Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat
air.
dan alkalinitas.
umpan boiler yang dianalisis antara lain kadar hidrazin, amonia dan
ion fosfat.
reaktor.
kecil. Data yang diperoleh dari elemen-elemen sensor diolah dan disimpan.
1. Kalkulasi termodinamik.
6.5.
Tingkatan Fungsi
4.Management Mengkoordinasikaninformasikeuangan,
laju alir dan level cairan.Pengendalian variabel utama proses tercantum pada
Tabel 6.6.
1. Temperatur Termokopel
berikut:
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik,
Air buangan ini mengandung bahan organik yang mungkin disebabkan oleh:
3. Limbah Cair
Pada pabrik Magnesium Oksida dihasilkan limbah cair yang berasal dari
Setelah padatan tersebut terpisah dari NaCl, maka larutan garam yang
Limbah.
4. Limbah Gas
Pada pabrik Magnesium Oksida ini menghasilkan limbah gas CO 2 dari reaksi
antara Dolomite dengan HCl dan gas hasil pembakaran pada kiln.
Dikarenakan suhu pada limbah gas sudah sesuai dengan PERMEN LHK.
kelancaran proses produksi. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan
biaya produksi dan dapat memberikan keuntungan lain. Beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan untuk penentuan lokasi pabrik yaitu dekat dengan sumber
bahan baku, sumber air, transportasi, intensitas bencana alam, dan sumber daya
Surabaya, JawaTimur.
1. Bahan Baku
Pabrik memerlukan bahan baku untuk diolah menjadi barang setengah jadi atau
jadi sebagai produk. Bahan-bahan baku ini perlu diangkut dari sumbernya ke
lokasi pabrik untuk diolah. Pabrik harus memperoleh jumlah bahan baku yang
114
yang rendah serta tidak rusak sehingga bila diolah biaya produksinya dapat
ditekan dan kualitas produk yang dihasilkan baik. Data yang diperoleh dari
yang cukup besar terdapat di Jawa Timur dan Madura. Untuk bahan pereaksi
yang berupa HCl dan NaOH diperoleh dari PT.Tjiwikimia Tbk. yang berada di
Mineral dolomit dalam bentuk serbuk dibeli dari industri pengolahan dolomit
2. Fasilitas Transportasi
baik melalui laut maupun darat. Dengan fasilitas pelabuhan yang ada, Gresik
memiliki potensi akses regional maupun nasional sebagai pintu masuk baru
industri besar dan telah memiliki reputasi nasional hingga internasional selama
seperti; akses jalan tol menuju kota Surabaya, jarak yang relatif dekat dengan
3. Utilitas
seperti pembangkit tenaga listrik dan ketersediaan air. Untuk kebutuhan air,
lokasi pabrik ini dilalui oleh sungai sebagai sumbernya. Sedangkan untuk
4. LetakGeografis
Lokasi yang dipilih memiliki kondisi geografis yang cukup baik berupa dataran
rendah dan rata. Struktur tanah yang cukup baik sehingga memungkinkan tidak
adanya faktor gangguan cuaca maupun bencana alam seperti gempa bumi dan
Sebagian besar tanah di wilayah Gresik terdiri dari jenis Aluvial, Grumusol,
Mediteran Merah dan Litosol. curah hujan di Kabupaten Gresik adalah relatif
rendah, yaitu rata - rata 2.000 mm per tahun sehingga hampir setiap tahun
5. Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah Gresik, Jawa timur dan
sekitarnya. Kebutuhan akan tenaga ahli dapat diperoleh melalui kerja sama
6. Perijinan
Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus untuk kawasan industri, sehingga
harus jauh dari pemukiman dan tidak mengurangi bahan produktif pertanian
Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang
meliputi tempat bekerja karyawan, tempat penyimpanan bahan baku, dan produk
yang saling berhubungan. Tata letak pabrik harus dirancang sedemikian rupa
sehingga pembangunan area pabrik efisien dan proses produksi serta distribusi
parkir, pos keamanan, dan sebagainya ditempatkan pada bagian yang tidak
mengganggu lalu lintas barang dan proses. Berikut merupakan faktor-faktor yang
sehingga memberikan kelancaran dan keamanan bagi tenaga kerja. Selain itu,
ruang yang cukup sehingga aman dan mudah melakukan penyelamatan jika
pabrik dapat berjalan dengan baik. Perlu dipertimbangkan juga adanya jalan
5. Letak alat-alat ukur dan alat kontrol harus mudah dijangkau oleh operator.
6. Letak kantor dan gudang sebaiknya tidak jauh dari jalan utama.
1. Area Proses
Daerah ini diletakan pada lokasi yang strategis dalam suplai bahan baku dan
dan perbaikan alat - alat. Pada area proses, terdapat ruang kontrol yang akan
2. Area Penyimpanan
yang dihasilkan. Penyimpanan bahan baku dan produk diletakkan pada area
3. Area Laboratorium
Area ini merupakan lokasi untuk menganalisis kualitas bahan baku dan
kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, area ini diletakkan dekat
4. Area Utilitas
5. Area Perkantoran
Area ini merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik sehari-hari, baik untuk
kepentingan dalam pabrik maupun luar pabrik. Area ini mencakup ruang
serba gunauntukparakaryawan.
Area ini terdiri dari kantin, mushola, klinik dan lapangan parkir. Area ini
7. Area Pengembangan
Area ini dimaksudkan untuk perluasan area pabrik di masa yang akan datang.
produksi.
8. Pos Keamanan
Pos kemanan diletakkan pada pintu masuk dan pintu keluar pabrik. Pos
Pabrik direncanakan didirikan diatas tanah seluas 45.000 m 2 dengan rincian pada
Tabel.7.1 berikut :
2 Kantor 2.000
4 GSG 1.000
5 Masjid 300
121
6 Kantin 300
7 Poliklinik 200
9 Bengkel 1.000
10 Laboratorium 800
11 Gudang 1.000
Total 44.600
Konstruksi yang ekonomis dan operasi yang efisien dari suatu unit proses
1. Pertimbangan ekonomis
efisien.
122
Letak tiap alat diusahakan agar dapat memberikan keleluasaan bergerak untuk
tersebut diletakkan pada posisi yang tepat, mudah dijangkau dan terdapat
3. Kemudahan pemeliharaan
Pemeliharaan alat merupakan hal yang penting untuk menjaga alat beroperasi
Penempatan alat yang baik akan memberikan ruang gerak yang cukup untuk
4. Faktor keamanan
suatu pabrik. Selain itu perlu dibangun 2 pintu keluar (pintu utama dan pintu
Gambar tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 7.2.
Skala 1:1000
Keterangan lokasi:
2. Area Pereaksian
4. Area Pengeringan
mendapatkan profit yang optimal harus didukung oleh pembagian tugas dan
wewenang yang jelas dari setiap personil yang terlibat dalam perusahaan.
bentuk dan sistem manajemen organisasi yang sesuai dengan kapasitas dan
1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Firma
Perusahaan Firma yaitu badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
beberapa orang dengan memakai satu nama (salah satu anggota atau nama
3. Perusahaan Komanditer
Perusahaan Komanditer yaitu badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih dimana sebagian anggotanya duduk sebagai anggota aktif dan
sebagian yang lain sebagai anggota pasif. Anggota aktif yaitu anggota
ke perusahaan.
4. Perseroan Terbatas
4. Lapangan usaha lebih luas karena suatu PT dapat menarik modal yang
6. Efisiensi dari manajemen. Para pemegang saham dapat memilih orang yang
ahli sebagai Dewan Komisaris dan Direktur Utama yang cakap dan
berpengalaman.
sesuai untuk diterapkan pada perusahaan ini yaitu sistem line and staff,
lingkup serta karyawan yang banyak sehingga membutuhkan staf ahli sebagai
yang berbeda sesuai dengan bidangnya. Ada dua kelompok orang yang
unit operasional.
2. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang menjalankan tugas pokok
direktur utama dibantu oleh direktur produksi serta direktur keuangan dan
beberapa seksi yang dikepalai oleh kepala seksi dan masing-masing seksi
kelompok regu yang dipimpin oleh masing-masing kepala regu, dan masing-
masing kepala regu akan bertanggung jawab kepada kepala pengawas pada
masing-masing seksi.
No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif
berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Adapun tugas dan wewenang dari
organ-organ PT adalah :
berwenang :
pengarahan pemasaran.
1. Direktur Utama
antara lain :
132
2. Direktur
direktur utama.
3. Staff Ahli
pengembangan perusahaan.
membawahi :
134
a. Seksi Proses
yang berwenang.
keselamatan kerja.
pembantu.
pengembangan produksi.
menjadi bawahannya.
a. Seksi Pemeliharaan
pabrik.
b. Seksi Utilitas
tenaga listrik.
a. Seksi Pembelian
dibutuhkan perusahaan.
136
b. Seksi Pemasaran
a. Seksi Administrasi
b. Seksi Kas
a. Seksi Personalia
biaya.
karyawan.
b. Seksi Humas
c. Seksi Keamanan
perusahaan.
6. Kepala Seksi
direksi tanpa Surat Keputusan (SK) Direksi dan mendapat upah harian
perusahaan.
tahun dan 24 jam perhari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk
140
selama 5 hari dan libur pada hari Sabtu, Minggu dan hari besar,
Jam kerja :
Jam istirahat :
Karyawan Keamanan :
Karyawan shift terbagi dalam 4 regu dan dalam sehari terdapat 3 regu
bekerja dan 1 regu libur dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu
akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1hari libur tiap-tiap shift dan
masing regu:
Hari
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 P S M L P S M L P S M L P S
2 S M L P S M L P S M L P S M
3 M L P S M L P S M L P S M L
4 L P S M L P S M L P S M L P
Keterangan :
P = Pagi M = Malam
142
S = Siang L = Libur
Jadi untuk kelompok kerja shift pada hari ke 13, jam kerja shift
Sarjana Teknik
14. Kepala Seksi Utilitas
Mesin/Elektro/Kimia
1 Storage Tank 0 14 0 0
2 Solid Storage 0 9 0 0
3 Heater 0,1 2 1 4
4 Cooler 0,1 1 1 4
5 Reactor 0,5 1 1 4
6 Netralizer 0,3 1 1 4
145
7 Clarifier 0,3 1 1 4
8 Decanter 0,2 1 1 4
14 Pompa Proses 0 6 0 0
Total 11 44
Jumlahoperator 4
Alat Utilitas Jumlah alat Koefisien Operator
shift
Cooling Tower 1 1 1 4
Water Treatment 1 2 2 8
Boiler 1 1 1 4
Electricity 1 3 3 12
Pompa Utilitas 23 0 0 0
Compresor 1 1 1 4
Batubara 1 2 2 8
Total 11 52
1 Direktur Utama 1
4 Staff Ahli 2
5 Sekretaris 3
33 Satpam 10
34 Sopir 3
35 OB/OG 3
36 Cleaning Service 4
37 Dokter 1
38 Paramedis 2
Total 171
Gaji bulanan
148
Gaji lembur
perusahaan.
Salah satu faktor dalam meningkatkan efektifitas kerja pada perusahaan ini
Gaji pokok
bersangkutan.
Tunjangan
dipegang karyawan.
8.8 Cuti
dalam 1 tahun.
149
setiap tahunnya.
8.10 Pengobatan
perusahaan.
Kesehatan)
2015)
150
yang aman, bebas dari kecelakaan, kebakaran, dan hal lain yang
umum meliputi:
nyaman.
Jika kecelakaan kerja terjadi, maka hal ini dapat menimbulkan banyak
bagi karyawan.
kecelakaan yang dapat terjadi pada pabrik ini adalah bahaya dari bahan
namun tentunya harus disertai kesadaran dan disiplin yang tinggi dalam
Pabrik dapat dikatakan layak didirikan apabila telah memenuhi beberapa syarat
merupakan dana atau modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik
yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Pabrik yang telah
didirikan tidak hanya berorientasi pada perolehan profit, tapi juga berorientasi
pada pengembalian modal yang dapat diketahui dengan melakukan uji kelayakan
ekonomi pabrik.
9.1 Investasi
Investasi total pabrik merupakan jumlah dari Fixed Capital Investment, Working
langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost). Fixed
1. Direct Cost
- Piping Rp 34.795.230.276
- Buildings Rp 34.795.230.276
- Land Rp 103.500.000.000
2. Indirect Cost
- Contingencies Rp 64.996.336.527
WCI industry terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk stock
bahan baku dan persediaan; stock produk akhir dan produk semi akhir dalam
proses yang sedang dibuat; uang diterima (account receivable); uang tunai
untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji, dan upah; uang
terbayar (account payable); dan pajak terbayar (taxes payable). WCI untuk
Modal digunakan untuk biaya produksi, yang terbagi menjadi tiga macam
yaitu biaya produksi langsung, biaya tetap dan biaya tidak langsung. Biaya
langsung suatu proses, seperti bahan baku, buruh dan supervisor, perawatan
dan lain-lain. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan baik pada saat
pabrik berproduksi maupun tidak, biaya ini meliputi depresiasi, pajak dan
9.2.
155
Direct Cost
- Depreciation Rp 74.210.151.351
- Local Taxes Rp 7.247.038.984
- Insurance Rp 7.247.038.984
Rp
- Rent (Land and Building) 12.919.364.037
Total Fixed Charges Rp 338.372.976.857
Plant Overhead
Rp 169.186.488.429
Manufacturing Cost
Rp 2.974.214.372.847
Selain biaya produksi, ada juga biaya umum yang meliputi administrasi,
General Expenses
Administrative Rp 20.640.000.000
Distribution and Selling Rp 2.032.471.867
Research and Development Rp 20.324.718.671
Finance Rp 8.525.928.216
General Expenses
Rp 42.997.190.538
Total Production Cost (TPC) Rp 1.168.694.384.692
= Rp 1.168.694.384.692
even point (BEP), shut down point (SDP), dan cash flow pabrik yang dihitung
Pay out time merupakan waktu minimum teoritis yang dibutuhkan untuk
modal Pabrik Magnesium Oksida adalah 1,250 tahun. Angka 1,25 tahun
pabrik beroperasi.
BEP adalah titik yang menunjukkan jumlah biaya produksi sama dengan
ini adalah 39,79%. Nilai BEP tersebut menunjukkan pada saat pabrik
Shut down point adalah suatu titik dimana pada kondisi tersebut jika proses
sehingga pabrik lebih baik tutup dari pada beroperasi. Nilai SDP pada
26,77% dari kapasitas produksi total. Grafik BEP, SDP ditunjukkan pada
Gambar 9.1.
158
Gambar 9.1. Kurva Break Even Point dan Shut Down Point.
5. Angsuran Pinjaman
Total pinjaman pada prarancangan pabrik magnesium oksida ini adalah 40%
tiap tahun ditunjukkan pada Tabel Discounted Cash Flow (Lampiran E).
berdasarkan aliran uang masuk selama masa usia ekonomi pabrik. Payout time
pabrik magnesium oksida adalah 1.25 tahun dan internal rate of return pabrik
Hasil evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik magnesium oksida disajikan
10.1. Kesimpulan
3. Break Even Point (BEP) sebesar 39,79% dengan syarat umum pabrik di
merugi.
4. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 35,18%, lebih besar dari suku
bunga bank saat ini, sehingga investor akan lebih memilih untuk
10.2. Saran
kapasitas 150.000 ton/tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut dari segi proses
Budavari. 2001. The Merck Index 13th ed. Merck & Co Ind. New York.
Brown G.George. 1950. Unit Operation 6ed. Wiley & Sons. USA.
Brownell Lloyd E. and Young Edwin H. 1959. Process Equipment Design. John
Coulson J.M., and Richardson J.F. 1983. Chemical Engineering Volume 2 5th
Heinemann. Washington.
Gates, B.C., Katzer, J.Z., and Schuit, G.A., 1995, Chemistry of Catalytic
Ghababazade, R., Mirhabibi, A., Pourasad, J., Brown, A., Brydson, A., Amiri,M.J.
Chemistry . Willey.
Igor. J. Karassik, Joseph P. Messina, Paul Cooper, Charles C. Heald. 2001. Pump
Joshi, M.V. 1981. Process Equipment Design. 2 ed. Bombay, Delhi: McGraw-Hill
Indonesia
York.
Knozinger, H., Ratnasamy, and Catal, P. 1978. Pulse Electric Current Sintering
bythe Sol-gel Method. Journal of Science Enggenering. Vol. 17, pp. 31.
Metcalf dan Eddy, Inc., 1991, Wastewater engineering: treatment, disposal and
Mc. Cabe W.L. and Smith J.C., 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga. Jakarta.
Al2O3 Powder by The Sol Gel Method. Ceramic Silikaty. Vol. 55, No. 4,
pp. 378-38.
MSDS Bauxite. 2010. Bauxite Meterial Safety Data SheetRio Rinto Alcan.
PLN. 2021.web.pln.co.id.
Rase, H.F., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant“, John Willey and
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991. Plant Design
Washington.
Xu, Z., Xiao, F.S., Purnell, S.K., Alexeev, O., Kawi, S., Deutsch, S.E., and Gates,
Yaws, Carl L. 1996. Handbook of Chemical Compound Data for Process Safety.