Anda di halaman 1dari 2

PENAPISAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH DI

RAWAT JALAN
No Dokumen : C/SOP/I/2023/089
S O P No Revisi : 02
Tanggal Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS Hendra Harisman,SKM
BAJO NIP.19651231199403115
4
1. Pengertian Penapisan pasien dengan resiko jatuh di rawat jalan adalah Prosedur yang harus
diikuti dalam melakukan penapisan pasien yang beresiko untuk jatuh yang
umumnya disebakan oleh factor lingkungan dari factor fisiologis yang berakibat
cedera selama pelayanan rawat jalan di Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah untuk melakukan penapisan pasien
resiko jatuh di rawat jalan puskesmas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bajo Nomor 61/PKM-BJ/SK/I/2023 tentang
Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
5. Prosedur/ 1. Alat dan Bahan
Langkah- a. ATK
langkah b. Form Get Up dan Go Test
2. Petugas yang melaksanakan adalah semua unit Pelayanan
3. Langkah-langkah
a. Petugas melakukan pengkajian pada setiap pasien dengan resiko jatuh
dengan tanda gejala sebagai berikut :
1. Dari pengamatan saat berdiri/berjalan mengalami gangguan tidak stabil
dan atau menggunakan alat bantu
2. Dari Riwayat dan pemeriksaan ada penurunan kesadaran,kelemahan
anggota gerak,kejang,Riwayat pengguna alcohol dan psikotropika
b. Petugas menggunakan panduan pengkajian resiko jatuh berupa
1. Get Up dan Go Test untuk pasien dewasa (> 18 tahun)
2. Humpty Dumpty untuk pasien anak (< 18 tahun)
3. Skala resiko jatuh lansia untuk pasien usia lebih dari 60 tahun
c. Upaya-upaya pencegahan pasien jatuh antara lain melakukan
pendampingan oleh petugas,menghindari alas kaki licin,memberikan kursi
roda,memberikan barankar
d. Apabila pasien tidak ada pengantar,tetap pua dilakukan Upaya bantuan
oleh petugas
e. Paisen dengan resiko jatuh ditempatkan/ditidurkan di tempat tidur
sehingga keselmatan dan keamanan tetap terjamin
f. Pada pasien anak ,jelaskan pada orang tua tentang pencegahan jatuh
g. Petugas melakukan pemantauan pada pasien dengan resiko jatuh secara
berkala sesuai kondisi pasien
h. Pasien didahulukan untuk mendapatkan pelayanan medis bila diperlukan
6. Bagan alur

1/2
7. Unit Terkait Semua unit Pelayanan
8. Dokumen Pedoman Keselamatan Pasien
terkait Panduan resiko jatuh
Rekam Medis pasien
9. Hal-hal yang 1. Kondisi pasien : contohnya pasien geriatric,vertigo,gangguan
perlu keseimbangan,gangguan penglihatan,penggunaan obat sedasi,status
diperhatikan kesadaran/kejiwaan dan konsumsi alcohol
2. Diagnosis contohnya : pasien dengan diagnosis penyakit Parkinson
3. Situasi : pasien yang mendapatkan sedasi atau pasien dengan Riwayat tirah
baring lama yang akan dipindahkan untuk pemeriksaan penunjang dari
ambulans dan perubahan posisi akan meningkatkan resiko jatuh
4. Lokasi contohnya : hasil identifikasi area di Puskesmas yang beresiko terjadi
pasien jatuh antara lain,lokasi yang dengan kendala penerangan atau
mempunyai penghalang yang lain
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit
historis 1 Kebijakan No.SK berubah dari 61/PKM- 2 Januari 2019
perubahan BJ/SK/I/2018 menjadi
61/PKM-BJ/SK/I/2019
2 Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas dari Erny 2 Januari 2020
Hattabe S.Kep.Ns ke Askar
Ilyas,SKM.M.Kes
3 Kebijakan No.SK berubah dari 61/PKM- 2 Januari 2021
BJ/SK/I/2019 menjadi
61/PKM-BJ/SK/I/2020
4. Kebijakan No.SK berubah dari 61/PKM- 2 Januari 2021
BJ/SK/I/2020 menjadi
61/PKM-BJ/SK/I/2021

5 Kebijakan No.SK berubah dari 61/PKM- 2 Januari 2022


BJ/SK/I/2021 menjadi
61/PKM-BJ/SK/I/2022
6. Nama Instansi UPTD Puskesmas Bajo menjadi 2 Januari 2022
UPT Puskesmas Bajo
7. Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas dari Askar 2 Mei 2022
Ilyas,SKM.M.Kes ke Hendra
Harisman SKM
8. Kebijakan No.SK berubah dari 61/PKM- 2 Januari 2023
BJ/SK/I/2022 menjadi
61/PKM-BJ/SK/I/2023

2/2

Anda mungkin juga menyukai