Anda di halaman 1dari 2

Nama: Juan Marsius

-Lahirnya Kekristenan atau Jemaat-Jemaat HKBP


Titik balik sejarah Batak adalah pendudukan kaum Padri yang tidak lepas dari tindakan
pembakaran desa dan pembantaian pada tahun 1820-an. Tindakan yang dialami penduduk
tanah Batak telah melukai orang Batak sehingga sulit dilupkan. Perjalanan sejarah ranag
Batak sampai masuknya 3 kekuatan asing secara bersamaan yaitu, agama Islam,
kolonialisme, Agama Kristen disimpulkan sebagai jaman pidari/jaman bonjol yang berarti
jamaan penuh kegelapan, kekacauan dan jama penyembah berhala (Asipelebeguon).
Sejarah kekristenan sedunia berawal dari Palestina, Asia Timur tengah. merambat ke dunia
Barat lalu kembali lagi ke Asia dan kini hadir disetiap pelosok bumi. Pemberitaan injil
berkembang terutama pada abad ke-16 seiring datangnya para penjajah dari dunia barat.
Agama Kristen berkembang pada zaman kolonialisme Barat. Kekristenan dibagian Barat
Indonesia disebarkan para penginjil utusan lembaga sending yang berasal dari luar struktur
gereja. Ketika adanya gerakan nasionalisme Indonesia lahir, dimana tokoh-tokoh kalangan
Kristen seperti Tiendas. J, Leimena, Amir Syariffudin Harahap, M. Tambunan dll

Masa perintisan di Tanah Batak:

-Masa Perinstisan Awal Tahun 1820-1860-an


•Burton dan Ward (1824)
Satu satunya pintu masuk bagi mereka yang berasal dari dunia barat adalah melalui
pelabuhan di pantai Sibolga, Mandailing Natal. Ada 4 nama panginjil yang sering disebut
sebut sebagai perintis pekabaran Injil di tanah Batak yaitu : Richard Burton, Nathaniel
Ward dari Inggris, serta Samuel Munson dan Hendriliman. Tahun 1824 Burton dan Ward
tiba di Sibolga dan mereka sempat mengajarkan 10 hukum taurat, tetapi kemudian hari
ke2 penginjil tidak lagi melanjutkan kunjungan ke silindung, karena mereka tidak di
dukung oleh sarana dan tenaga. Ward menetap di Padang, Burton memperoleh tempat
baru di India.

•Munson dan Lyman Tahun 1834


Munson dan Lyman tiba di Jakarta pada 30 September 1833 dan selama di Jakarta
mereka memperlengkapi diri dengan belajar bahasa China dan Melayu. Sementara
menunggu surat izin kerja di Sumatra, mereka membuka pelayanan dibidang kesehatan
dan pengobatan sambil membagikan kertas renungan rohani kepada orang yang
berobat.Mereka berada dipadang sampai 11 mei 1834 untuk memperoleh informasi
tentang penduduk pribumi setempat. Pada perjalanan mereka ke silindung sampai pada
tanggal 23 juni 1834,mereka tiba desa si tangka di silindung. Mereka menginap dan
berencana akan melaksanakan ibadah. Sekitar jam 4 sore, mereka melihat ada benteng
pertahanan. Datuk Raja Mangkunta menjumpai orang yang ada di benteng dan Ia tak
kunjung kembali. Kemudian, sebuah rombongan dengan senjata tombak datang
menyergap munson dan lyman. Dan pada akhirnya mereka tewas di lubuk pining.

•Penginjilan di Angkola dan Mandailing pasca 1834


Sending jemaat Ermelo dari negara Belanda. Utusan pertama jemaat Ermelo adalah
penginjil Gerit Van Asselt dan 2 tahun kemudian 1859, penginjil CJ Clammer sending
Rain RMG Jerman tiba di Angkola. Penginjil Gerrit Van Asselt Berhasil membaptis 2 orang
Batak pertama pada hari raya paskah pada 31 Maret 1861 yaitu Pagar Siregar dengan
nama baptis Simon Petrus dan Main Tampubolon dengan nama baptis Yakobus. Beliau
melanjutkan perjalanannya di tanah Batak sampai 1875 di bawah lembaga sending
RMG.Beliau memilih tempat pelayanan bukan lagi di angkola melainkan dibagian utara
tanah batak.

•Perintisan Injil ke Dataran Tinggi Batak (Tanah Batak Pedalaman) (pasca 1834)
Pada konferensi penginjil 7 Oktober 1861, ke-4 penginjil sending RMG telah menentukan
tempat pelayanan masing-masing,¹.Klammer bersama istrinya yang baru tiba di Angkola
dengan Sipirok sebagai tempat pelayanan,².Betz di Bunga Bondar yang tak jauh dari
sipirok dan ³.Heine yang bertekad merintis di Utara tanah Batak yang bebas dari
kedudukan kolonial bersama dengan Van Asselt.

•Ingwer Ludwig Nommensen tahun 1834-1918


Penginjil I.L.Nommensen berasal dari pulau Nordstrand. Nommensen tiba di tanah Batak
tahun 1862. Daerah Selatan tanah Batak berada dibawah pemerintahan kolonial Belanda
dan penyebaran agama Islam. Daerah Utara tanah Batak sudah merdeka seluruh
penduduknya masih menganut agama animisme. Dalam interaksinya dengan penduduk,
nommensen tidak menemukan gambaran kaum batak yang kasar.

Anda mungkin juga menyukai