Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

TENTANG MENGAMBIL NILAI DAN ILMU


DARI SEBUAH FILM
JUDUL
“JOY 2015”
Dosen Pengampu :

Di susun oleh:

Yusril Isya Mahendra

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
nikmatnya saya diizinkan untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah berjudul
“JOY 2015” bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan yang
diampu BPK .
Tak hanya itu, ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada kedua orang tua saya
yang selalu mendukung saya selama ini. Makalah ini memiliki berbagai kesalahan dan
kekurangan sehingga saya sangat mengharap kritik yang membangun dari pembaca.
Saya berharap makalah yang telah saya buat dapat memberi pengetahuan dan informasi
ke seluruh pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Menceritakan Keluarga yang rumit, masalah ekonomi, realita perceraian, dan mimpi
masa kecil yang patah dan terlupa dan perjuangan seorang perempuan muda yang
membangun usaha dari nol dengan menjual alat pengepel lantai himgga menjadi
pengusaha yang sukses.

Dari film ini.Joy merupakan seorang perempuan muda yang tak lepas dari realita
hidup yang aneh. Bagi Joy, keluarga adalah salah satu realita yang kurang
menyenangkan itu. Joy berasal dari keluarga yang ‘tidak biasa’, membuatnya merasa
seperti terperangkap dan terpenjara. Ibunya adalah istri kedua dari ayahnya yang
merupakan seorang duda dengan satu anak. Kemudian, ketika ia masih kecil, ayah dan
ibunya berpisah, lalu ayahnya menikah lagi untuk kali ketiga. Hubungan Joy dengan
ayah dan kakak tirinya (half-sister) bisa disimpulkan sebagai relasi yang rumit.

Berulang kali, mereka berdua (bersama pasangan ayahnya yang keempat) menjadi
pengkritik yang tidak mendukung atau memberikan back up kepada Joy di masa-masa
sulitnya membangun bisnis—tapi anehnya, mereka pun merasa memiliki andil dan
kepemilikan dalam bisnis Joy. Bahkan, setelah Joy sudah mandiri dengan kondisi
finansial bisnisnya.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana Perjuangan dan kerja keras dalam membangun usaha dari nol hingga
sukses?

3. Tujuan

Untuk mengetahui perjuangan dan kerja keras dalam membangun usaha dari nol hingga
sukses meskipun beberapa kali mengalami kegagalan.
BAB II

PEMBAHASAN

Film yang disusun dari kisah nyata dari seorang perempuan Bernama Joy
Mangano.Joy merupakan seorang perempuan muda yang tak lepas dari realita
kehidupan yang rumit,dan jeluarga adalah salah satu realita yang kurang menyenangkan
bagi joy.Joy sendiri berasal dari keluarga yang tidak biasa membuatnya merasa
terperangkap.Ayahnya yang merupakan seorang duda dengan satu anak. Kemudian,
ketika ia masih kecil, ayah dan ibunya berpisah, lalu ayahnya menikah lagi untuk kali
ketiga. Hubungan Joy dengan ayah dan kakak tirinya bisa dibilang sebagai relasi yang
rumit.

Beruntung Joy masih memiliki Mimi, neneknya. Pun sahabatnya, Jackie, yang selalu
mendukungnya. Bahkan Tony, mantan suaminya yang ternyata lebih cocok menjadi
sahabatnya dari pada suaminya. Tiga orang ini menjadi support system Joy, hingga ia
menjadi seorang female enterpreneur sukses.Sebelum terjun sebagai female
enterpreneur, Joy adalah seorang ibu dari dua anak yang masih kecil, seorang janda
yang telah bercerai dari suaminya, seorang perempuan muda yang tidak memiliki
privilese ekonomi untuk memulai bisnis. Joy adalah seorang anak dari sandwich
generation yang juga harus bertanggung-jawab mengurus ibunya, neneknya, dan
ayahnya. Sejak masih kecil, ia juga adalah seorang penemu (inventor) yang kreatif.

Kain pel yang bisa memeras sendiri adalah penemuan pertamanya yang ia
perjuangkan hak patennya sebagai pebisnis perempuan pemula. Bagaimana Joy bisa
menemukan kain pel dengan inovasi baru ini juga berdasar pada pengalamannya
sebagai perempuan yang belum bisa lepas dari tanggung-jawab domestik keluarga.
Tangannya pernah terluka baret oleh pecahan-pecahan kaca gelas ketika ia memeras
kain pel. Joy menyadari betapa repot dan kotornya pekerjaan mengepel rumah. Para
perempuan yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga membutuhkan kain pel yang
lebih praktis: bisa memeras sendiri dengan rekayasa model dan bisa dicopot untuk
langsung dimasukkan ke mesin cuci setelah selesai. Beres. Perempuan tak perlu
bersusah-payah lagi hanya untuk mengepel. Bermula dari kain pel inovatif, Joy
akhirnya menemukan dan membuat 100 hak paten atas produk-produknya yang lain.Joy
digambarkan sebagai perempuan independen, perempuan mandiri. Sejak prolog tentang
karya rumah-rumahan kertasnya, Joy kecil telah berkata, “No, I do not need a prince.
This is a special power, I do not need a prince.” Ia adalah perempuan dengan mimpi
yang besar, yang menggunakan keberdayaan yang akhirnya ia miliki untuk kembali
menolong perempuan-perempuan lainnya.

Melalui usaha yang baru dirintisnya, Joy memberdayakan para perempuan di


area rumahnya sebagai pekerja. Ia juga membuka kesempatan yang luas bagi
perempuan-perempuan lainnya untuk mengajukan produk penemuan mereka ke
perusahaannya.Sosok Joy dalam film Joy (2015) mewakili perempuan-perempuan yang
tak menyerah terhadap mimpi-mimpinya, meskipun untuk meraih mimpi-mimpi itu
dibutuhkan 1.001 jalan yang harus ia tempuh naik dan turun. Sosok Joy mewakili para
perempuan yang bangkit lagi setelah pernah patah dan menyerah lama, yang menolak
lupa. Sosok Joy mewakili para female enterpreneur yang membuktikan bahwa mereka
juga bisa, para perempuan yang juga berusaha memberdayakan perempuan-perempuan
lainnya. Sosok Joy mewakili para perempuan yang menolak membatasi kapabilitas dan
kapasitas diri mereka, hanya karena label yang dilekatkan oleh laki-laki di dunia profesi
yang didominasi patriarkhi.

A. Ilmu dan Nilai-nilai yang Bisa di Dapatkan dari Film JOY 2015

1. Kerja keras dan kegigihan,Ketika diajatuh tetap harus mecoba bangkit walaupun
belum tentu berhasil,masalah hasil kita percayakan pada tuhan.
2. Jangan takut mencoba hal baru atau inovasi yang ada dalam diri kita .
3. Membuang rasa malu atau takut untuk menawarkan produk ke orang orang.
4. Kita harus mempunyai modal atau simpanan kalua senadainya kita kalah masih
ada back-up

Intinya sejatuh jatuhnya kita,kita harus tetap bangkit lagi karna ada waktunya kita
untuk menerima apa yang kita perjuangkan
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Seorang Wanita yang berjuang membuka usaha dari nol,dengan kegigihan dan tanggung
jawab penuh,meskipun itu berkali kali gagal dan mendapat pendapat yang kurang
mengenakkan dari beberapa orang tapi dia tetap berjuang hingga ia berhasil mencapai
hasilnya.

SARAN

Untuk kita yang masi bermalas malasan setelah menonton film tersebut marilah kita
ubah pola pikir kita,buka la usaha dengan kegigihan bersunguh sungguh,siapa tau
nantinya kitab bisa sukses.

Anda mungkin juga menyukai