Anda di halaman 1dari 14

TOKOH-TOKOH INSPIRATIF INDONESIA DAN DUNIA

YUNIASIH ZAKIYAH M. J.
Mahasiswi Pendidikan Geografi-FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuhwaluh PO.BOX 202 Purwokerto 53182
E-mail :
yzakiyahmj19@gmail.com/ zakiyah_mj19@gmail.com

ABSTRAK

Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda beda tentang hidup ini. Mereka
tentunya mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Ada yang beranggapan bahwa
hidup yang bahagia adalah dengan memiliki banyak materi dan ada pula yang
beranggapan bahwa hidup bahagia cukup hanya dengan bisa tertawa lepas tanpa
adanya beban hidup. Pada dasarnya, kebahagiaan dalam hidup bisa dirasakan dengan
tercapainya sebuah kesuksesan. Kesuksesan bisa di dapatkan melalui sebuah proses
yang bernama usaha. Dalam berproses, tentunya kita akan dijumpai dengan kegagalan.
Kegagalan itulah yang nantinya akan mengantarkan kita pada sebuah kesuksesan.
Manusia hidup pastinya akan mengalami sebuah kegagalan. Namun, dari situlah
kemampuan dan kekuatan seorang manusia di uji. Manusia yang mampu bertahan dan
bangkit kembali dalam menghadapi kegagalan, maka manusia tersebut lah yang
berhasil mencapai kesuksesan. Tiap individu tentunya berbeda cara dalam mencapai
kesuksesannya. Dalam kehidupan, banyak sekali manusia-manusia yang merasa gagal.
Namun, banyak pula manusia yang mau bangkit kembali. Selain itu, dalam menjalani
kehidupan, sebaiknya kita bisa mecontoh dan belajar banyak hal dari sosok-sosok yang
inspiratif, agar kita bisa terinspirasi oleh jalan hidupnya yang dimulai dari bawah
hingga menjadi tokoh yang sukses dan terkenal.
Kata Kunci : Kehidupan, Kesuksesan, Inspiratif, Tokoh Inspiratif

ABSTRACT

Everyone has different perceptions about life. They certainly crave happiness
in his life. There are those who think that a happy life is to have a lot of material and
there are those who think that a happy life is enough just to be able to laugh out loud
without the burden of life. Basically, happiness in life can be felt by achieving success.
Success can be obtained through a process called effort. In the process, of course we
will encounter failure. Failure is what will lead us to success. Living humans will surely
experience a failure. However, that's where the ability and strength of a human being
tested. Humans are able to survive and rise again in the face of failure, then the human
being who succeeded in achieving success. Each individual is certainly different in how
to achieve success. In life, there are many people who feel like a failure. However,
many people who want to rise again. In addition, in living life, we should be able to
emulate and learn many things from inspiring figures, so that we can be inspired by
his way of life starting from the bottom up to become a successful and famous figure.

Keywords : Life, Success, Inspirational, Inspirational Figure

PENDAHULUAN

Dalam menjalani kehidupan, tentunya semua orang ingin menjadi sukses dan
berhasil. Sukses atau berhasilnya kehidupan seseorang sebenarnya tidak bisa di ukur
hanya dengan materiil, akan tetapi kesuksesan bisa dalam hal non materiil. Manusia
menjalani kehidupannya dengan fikiran dan pendapatnya masing-masing. Tak heran
apabila dari sekian puluh juta manusia hidup, bisa mencapai kesuksesannya dengan
jalan yang berbeda. Dalam hidup, tentunya banyak hal atau kejadian-kejadian yang
tidak terduga. Kehidupan layaknya seperti roda yang berputar, terkadang di atas
ataupun di bawah. Semua manusia pasti pernah berada dalam kehidupan seperti roda
berputar. Hal ini tentunya memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi manusia
dalam menjalani kehidupannya. Berbagai macam sifat dan tingkah laku manusia
dalam mencapai keberhasilannya. Terdapat tipe manusia yang mudah menyerah dan
merasa terpuruk saat dihadapkan dengan kesedihan dan kegagalan. Akan tetapi
terdapat pula tipe manusia yang tidak pantang menyerah dan mau bangkit kembali saat
dihadapkan dengan kesedihan dan kegagalan. Bagi manusia yang mudah menyerah,
mereka beranggapan bahwa kehidupan ini tidaklah adil. Namun, bagi manusia yang
mau berjuang kembali, mereka beranggapan bahwa kegagalan merupakan sebuah awal
menuju kesuksesan. Seseorang yang mempunyai anggapan positive inilah yang
nantinya akan membawa dirinya menuju kesuksesan. Meskipun terdapat beberapa
manusia yang gagal dan terpuruk dalam menjalani kesuksesan, namun banyak pula
manusia yang mau bangkit kembali untuk meraih kesuksesan. Mereka mau berusaha
kembali dan memulai usahanya dari nol. Kesuksesan dalam menjalani hidup tidak
hanya dalam hal membangun usaha, akan tetapi kesuksesan-kesuksesan bisa kita lihat
dari hal terkecil sekalipun. Misalkan saja, saat kita bisa berusaha untuk positive
thinking saat mengahadapi masalah, hal tersebut sudah termasuk dalam upaya kecil
dalam meraih kesuksesan. Sebab, kesuksesan sebenarnya berawal dari fikiran tiap
individu. Apa yang kita fikirkan, itulah yang nantinya akan menjadi jalan menuju
kesuksesan. Kesuksesan bukanlah milik mereka yang sempurna, akan tetapi
kesuksesan milik mereka yang mau berusaha. Selain itu, sebaiknya kita bisa belajar
dari orang-orang yang telah sukses dalam menjalani kehidupannya. Semua orang pasti
pernah mengalami kegagalan. Bahkan orang yang saat ini telah sukses dalam
kehidupannya, dahulunya pun pernah merasakan kegagalan. Orang-orang tersebut
mampu untuk bergerak maju dan hidup menjadi sosok inspiratif yang tentunya jalan
kehidupan mereka bisa menjadi inspirasi untuk kita semua. Kebanyakan dari mereka
bahkan menganggap dirinya belum sepenuhnya sukses dan mau untuk selalu berjuang.
Banyak sekali tokoh-tokoh yang bisa menjadi inspirasi dan panutan kita dalam
mengahadapi kehidupan. Tak hanya di Indonesia, tokoh-tokoh inspiratif ini pun ada di
belahan dunia sekalipun.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel penelitian ini melalui studi
kepustakaan baik dari buku, jurnal, ataupun referensi lain yang mendukung penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. BOB SADINO
Beliau bernama lengkap Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret
1933 dan wafat pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan
sebutan “Om Bob”. Ia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di
bidang pangan dan peternakan. Om Bob merupakan pemilik dari jaringan
usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat
menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri
khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia
adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob
yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya
karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia.
Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih
9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di
Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda, Bob bertemu dengan pasangan
hidupnya, Soelami Soejoed. Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke
Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah
satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan
sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di
Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki
tekad untuk bekerja secara mandiri. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah
keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedesnya dan ia sendiri
yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan
yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk
memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu
hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang
dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan
depresi yang dialaminya, Bob pun tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul
inspirasi berwirausaha. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari
menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya
memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa
Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat
banyak menetap orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan.
Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan
drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu,
lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market
(pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan
pendek dan celana pendek. Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat,
merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur
mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin
kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi
kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering
jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan,
komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Saat melakukan sesuatu
pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada
pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan.
Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga
ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun
ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses
keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu,
kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak
orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan,
karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu
luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan
pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri.

2. HOWARD SCHULTZ (Kisah Sukses Raja Kedai Kopi)


Saat ini, Starbucks menjadi perusahaan kopi terbesar di dunia. Howard
Schultz, Chairman dan CEO dari Starbuck yang berhasil membuat mimpinya
membentuk sebuah kedai kopi sederhana dan membawanya menjadi terkenal ke
seluruh dunia. Howard Schultz lahir di Brooklyn, New York pada tahun 1953.
Schultz dibesarkan oleh kedua orang tuanya yang bekerja sebagai buruh. Keluarga
Howard Schultz hidup serba kekurangan, bahkan ayahnya tidak bisa pergi ke
dokter untuk berobat ketika pergelangan kakiknya patah. Pada saat itu ayahnya
yang bekerja sebagai seorang supir jasa antar harus rela kehilangan pekerjaannya.
Hal itu memperparah keadaan ekonomi keluarganya. Saat sekolah Schultz unggul
dalam mata pelajaran olahraga dan berhasil mendapatkan beasiswa untuk Northern
Michigan University pada 1971, dimana dia berhasil mendapatkan gelar Sarjanan
Komunikasi. Setelah lulus kuliah Schultz bekerja sebagai sales di Xerox
Corporation. Pada tahun 1979, dia bekerja dalam bidang manajemen di sebuah
perusahaan manufaktur, produsen kopi asal Swedia bernama Hammarplast.
Saat bekerja di Hammerplast, Schultz sadar bahwa ada sebuah kedai kopi
di Seattle yang selalu membeli kopi mesin pembuat espresso dari kantornya yang
bernama Starbuck. Starbuck didirikan pada tahun 1971, menjual minuman hangat
seperti kopi, teh, bumbu, hingga aksesoris kopi. Ketika Schultz bertemu dengan
founder dari Starbuck dia terpikat dalam membuat kopi yang nikmat. Setahun
kemudian, Schultz direkrut menjadi seorang manajer retail operations and
marketing. Pada tahun 1983, saat dalam perjalanan untuk belanja kopi di Milam,
Italia, Schultz mendapatkan pencerahan di salah satu kedai kopi yang dia kunjungi
di sana. Dia ingin Starbuck menjadi sebuah bar kopi dan menjadi tempat orang
atau komunitas berkumpul dan bersosialisasi. Schultz menyampaikan ide tersebut
kepada sang pemilik Starbuck, namun dia tidak meresa antusias dengan ide
darinya. Akan tetapi, dengan pejelasan yang panjang lebar, akhirnya ide Schultz
diterima dan mereka membuat sebuah kopi bar di Seattle.
Pada saat itu, kopi tidak populer di Amerika, tapi Schultz terus berusaha.
Dia mulai memvariasikan menunya, menawarkan berbagai macam kopi seduh,
mulai dari espresso, capucino, coffee latte, es kopi hingga moka. Dia bekerja keras
menciptakan suasana yang nyaman untuk seluruh pengunjungnya untuk bertemu
dengan keluarga atau sahabat dan menikmati kopi yang mereka tawarkan. Sama
seperti Starbuck, Schultz juga terus berkembang. Schultz bersikeras
memeperlakukan karyawannya dengan penuh rasa hormat, dan menerima
keuntungan yang sesuai. Hal tersebut dikarenakan dia tidak ingin ada karyawannya
yang mengalami nasib yang sama dengannya dahulu, saat masa kecilnya selalu
kekurangan. Ketika kedai kopi raksasa tersebut mulai goyah pada tahun 2008,
Schultz kembali untuk memipin Starbuck. Lalu pada tahun 2008, Schultz menutup
sementara 7.000 kedainya untuk beberapa jam pada bulan Februari 2008 untuk
meningkatkan kemampuan dasar pengolahan kopi seluruh karyawannya.
Perubahan ini mungkin tidak disadari oleh para pelanggan, namun Schultz selalu
menekankan para karyawannya untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik
untuk para karyawannya. Dia tidak akan pernah berhenti. Sejak tahun 2008,
perusahaan tersebut tidak akan pernah berhenti untuk menyuguhkan kopi terbaik.
“Satu cangkir kopi, untuk membuat sebuah perusahaan dengan jiwa”.
Sekarang, Starbucks adalah kedai kopi terbesar di dunia dengan jumlah 20.891
buah di 62 negara. Selain kesuksesannya, Howard Schultz selalu mencoba untuk
terus membumi, melayani seluruh karyawannya dengan rasa hormat dan menjaga
budaya perusahaan.

3. CHAIRUL TANJUNG (Orang Terkaya ke enam di Indonesia)


Chairul Tanjung merupakan pemilik dari stasiun televisi yang saat ini
mungkin menjadi stasiun favoritmu. Chairul Tanjung saat ini melejit namanya
bahkan kariernya semakin menanjak. Namanya semakin dikenal. Bagaimana
tidak, selain menjadi bos dari CT Corp, ia juga mengembangkan sayapnya dengan
mereposisi bisnis penyiaran Trans Corp dan Trans TV. Tidak hanya sampai di situ,
pengusaha sukses yang memiliki Bank Mega ini juga sempat ditunjuk sebagai
Menko Perekonomian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16
Mei 2014 dimana saat itu ia sedang menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi
Nasional (KEN). Chairul Tanjung saat itu menggantikan Hatta Rajasa yang
mengundurkan diri oleh karena ia mencalonkan diri untuk maju menjadi calon
wakil presiden dari Prabowo Subianto dalam Pilpres tahun 2014 melalui dukungan
dari Partai Gerindra, PKS, Golkar dan PPP.
Kepemilikan Chairul atas Trans TV dan Trans 7 tidaklah mudah,
sebelumnya dia harus terlebih dahulu merasakan susahnya menjadi tukang
fotokopi kampus dengan untung yang sangat sedikit. Semua itu berawal ketika
pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yang membuat usaha koran ayah
Chairul gulung tikar. Chairul dan seluruh keluarga terpaksa harus pindah dari
rumah yang mewah dan nyaman ke sebuah kontrakan sederhana yang berada di
pinggiran kota. Bermula dari sinilah perjalanannya menjadi seorang pengusaha
sukses tanah air dimulai. Saat mengetahui situasi ekonomi keluarga yang semakin
sulit, dia mulai berpikir untuk melakukan sesuatu yang dapat menolong
keluarganya. Pada tahun 1981, Chairul di terima di Fakultas Kedokteran Gigi,
Univeritas Indonesia. Pada saat itu uang pendaftaran masuk universitas adalah Rp
75.000. Karena keadaan ekonomi yang memprihatinkan, terpaksa Ibu Chairul
diam-diam menggadaikan kain halusnya ke pegadaian untuk melunasi semua
biaya masuk universitas tanpa diketahui oleh Chairul. Keadaan inilah yang
memaksa Chairul untuk bisa hidup mandiri. Ia memulai usahanya dengan
menawarkan jasa fotokopi dengan bantuan seorang kenalannya yang memiliki
percetakan kecil-kecilan. Chairul menawarkan harga yang sedikit lebih murah
hingga membuatnya kebanjiran order. Akhirnya Chairul memutuskan untuk
membuka tempat di sebuah ruang kosong yang berada di bawah tangga di UI.
Sadar akan keterbatasan biaya membuat Chairul harus memutar otak bagaimana
cara agar ia dapat memiliki sebuah mesin fotokopi karena pada saat itu Chairul
sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli mesin fotokopi tersebut. Akhirnya
Chairul mencari partner untuk menyediakan mesin fotokopi. Ia juga berpikir keras
bagaimana cara supaya dia bisa mendapatkan keuntungan meski tanpa ikut
bekerja. Alhasil, Chairul hanya mendapat keuntungan sedikit dari setiap lembar
kertas fotokopi. Sedikit memang, tapi mengingat itu adalah daerah kampus dimana
banyak mahasiswa yang fotokopi untuk keperluan perkuliahan, maka jadilah
keuntungan kecil itu berubah menjadi keuntungan yang lumayan besar.
Chairul juga pernah beberapa kali mengalami jatuh bangun dalam merintis
usahanya. Saat ia mencoba merintis usaha penjualan alat-alat kedokteran, Chairul
mengalami kebangkrutan karena lebih banyak yang datang hanya untuk sekedar
nongkrong ketimbang membeli. Tapi kegagalannya tersebut tidak membuatnya
jera. Ia pun mencoba peruntungan dengan berbisnis di bidang kontraktor. Benar
saja, dalam waktu yang relatif singkat Chairul mendapat order membangun pabrik
sumpit. Namun sayang, di tengah jalan si pengordernya malah mengalami
kesulitan keuangan yang membuat proyek ini makrak. Padahal demi proyek ini,
Chairul rela menjual mobilnya. Kegagalannya kali ini membuatnya harus rela
naik-turun bus. Tidak lama berselang, Chairul bertemu dengan Chiam, seorang
warga Negara Singapura yang tertarik dengan pelayanan sempurna yang di berikan
oleh Chairul. Lalu ia mendapatkan order darinya untuk membangun pabrik sepatu.
Namun, Chairul mengalami kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan pada
saat itu. Ia sama sekali tidak memiliki uang untuk modal dalam menjalani proyek
pembangunan tersebut.
Chairul Tanjung adalah sosok yang mau berkawan dengan siapapun,
bahkan dengan petugas pengantar surat pun dianggapnya penting. Kegemarannya
dalam berjejaring dengan berbagai kalangan membuat perkembangan usahanya
semakin lancar. Ia membangun relasi dengan berbagai perusahaan, baik yang
sudah ternama bahkan dengan perusahaan yang tidak terkenal sekalipun. Ia
mengarahkan bisnisnya ke konglomerasi (perusahaan yang punya beragam bisnis
dan memungkinkan tidak ada kaitan antara satu sama lain) dengan mereposisikan
dirinya kepada tiga bisnis inti, yaitu Keuangan, Properti dan Multimedia. Chairul
Tanjung yang pernah didaulat untuk menjadi Pelaksana Tugas Menteri Kehutanan
Indonesia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada masa Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, menamakan perusahaan tersebut dengan Para
Group. Perusahaan konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father
holding company, yang membawahi beberapa sub-holding, yaitu Para Global
Investindo (bisnis keuangan). Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para
Inti Propertindo (properti). Oleh karena perkembangan bisnisnya, Chairul
Tanjung, Si Anak Singkong lebih senang mengakuisisi perusahaan dibandingkan
membangun bisnis karena ia tidak memiliki waktu lagi untuk membangun dari nol
sehingga ia memilih untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan. Sejumlah
perusahaan telah ia akuisisi dan tentu saja sudah menjadi milik Si Anak Singkong
ini.

4. JAN KOUM (Pendiri WhatsApp)


WhatsApp adalah salah satu aplikasi instant messaging yang sudah dikenal
di seluruh penjuru dunia. Menurut hasil riset, pengguna aplikasi ini menjadi yang
paling banyak mengalahkan jenis aplikasi instant messaging lainnya,
seperti Blackberry Messenger (BBM). Aplikasi ini kian mendunia setelah
dibeli Facebook dengan harga fenomenal yakni US$16 miliar atau saat itu berkisar
Rp220 triliun. Jan Koum berasal dari keluarga keturunan Yahudi yang lahir pada
24 Februari 43 tahun silam di daerah Fastiv bagian Kiev, Ukraina. Jan Koum tidak
lahir di tengah keluarga serba ada. Ayahnya saat itu bekerja sebagai manajer
konstruksi dan Ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Kondisinya saat itu
sungguh memprihatinkan, karena Jan Koum hidup di tengah gejolak politik dan
meningkatnya gerakan anti Yahudi di Ukraina. Bahkan, fasilitas pun serba dibatasi
seperti listrik dan air, sehingga untuk mandi pun harus mengantre di tempat mandi
umum.
Menimbang risiko yang semakin tinggi, Jan Koum dan keluarga
memutuskan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1990 dan tinggal di
wilayah Mountain View. Saat itu, Jan Koum yang berusia 16 tahun tinggal bersama
Ibu dan neneknya. Sementara sang Ayah masih bertahan di Ukraina. Namun
sayangnya, belum sempat menyusul ke Amerika Serikat, Ayah Jan Koum
meninggal tahun 1997 di Ukraina. Meski berhasil lolos dari gejolak politik dan
gerakan yang mengancam keluarganya, hidup yang dijalani Jan Koum tidak berarti
baik-baik saja. Menggantikan peran sang Ayah, Jan Koum dan Ibunya harus
bekerja keras untuk bertahan hidup di Amerika Serikat. Jan Koum sempat bekerja
sebagai cleaning service di sebuah toko sedangkan sang Ibu bekerja sebagai
pengasuh anak. Namun tetap saja, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.
Hidup serba sulit yang dialami Jan Koum pun membuatnya harus
menggantungkan hidup pada subsidi makan yang diterima dari pemerintah
setempat yang sebenarnya ditujukan bagi para tunawisma atau gelandangan.
Untuk mendapatkannya, ia harus menunggu dalam antrean yang sangatlah
panjang. Bahkan, untuk menikmati waktu istirahat pun seringkali hanya
beralaskan tanah dan beratapkan langit.
Segala macam pekerjaan ia coba lakoni ketika pertama kali pindah ke
Amerika hanya untuk menyambung hidupnya saja. Meskipun hidup serba pas-
pasan, Jan Koum tidak menyerah begitu saja. Pribadinya amatlah tangguh,
sehingga ia terus berusaha dan berusaha hingga terbentuklah kisah perjalanan
hidupnya sebelum mendirikan WhatsApp yang sungguh menginspirasi.

5. NURHAYATI SUBAKAT
Berbicara mengenai proses, Nurhayati Subakat, CEO PT Paragon
Technology Innovation (PTI) yang dulu bernama PT Pustaka Tradisi Ibu pemilik
merek kosmetik muslimah Wardah, mempunyai cerita bagaimana jatuh bangunnya
mengembangkan Wardah. Nurhayati Subakat, beliau lahir di kota Padang Panjang,
Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Ia merupakan anak kedua dari delapan
bersaudara. Di Padang Panjang, beliau sekolah di Pondok Pesantren Diniyyah
Puteri hingga kemudian beliau pindah ke Padang dan melanjutkan sekolahnya di
Kota Padang. Sejak kecil, Nurhayati Subakat memiliki otak yang cerdas, terbukti
gadis Minangkabau ini berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di
jurusan Farmasi. Di kampus itu juga ia bertemu dengan lelaki yang kini menjadi
suaminya yaitu Sabakat Hadi. Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia
kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah
sakit di kota Padang sebagai seorang Apoteker. Setelah lama bekerja di rumah
sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan
kosmetik terkenal sebagai staf quality control.
Menurut wanita yang lahir di Padang Pajang, Sumatera Barat ini, awalnya
sangat sulit memulai bisnis kosmetik yang sudah digelutinya sejak tahun 1985.
Awalnya Nurhayati, bisnis tersebut hanya bisnis rumahan biasa. Dengan target
konsumen muslimah, Wardah membawa label halal pada brand-nya. Ketika itu
produknya hanya ditawarkan dari pintu ke pintu (door to door) dan dari salon ke
salon. Kesulitan terbesar menurutnya adalah mendapatkan kepercayaan terhadap
produk kosmetik rumahan baru dengan label halal tersebut yang dia bawa. Namun
perlahan, dengan kerja kerasnya, bisnis tersebut mampu mendapatkan
kepercayaan dari konsumennya. Nurhayati terus mengembangkan sayap usahanya
ke berbagai tempat yang memiliki potensi usaha. Namun, saat usahanya
berkembang, Nurhayati mendapatkan cobaan yang tidak ringan, tempat usahanya
mengalami musibah kebakaran. Musibah tersebut sempat membuat wanita
berdarah minang tersebut ingin berhenti menjadi pengusaha. Tetapi mental
seorang pengusaha bermain disini. Dia menyadari jika dia berhenti, maka
karyawannya akan kehilangan mata pencaharian untuk keluarganya. Atas dasar
tanggung jawab terhadap karyawannya, dia putuskan untuk kembali memulai dari
awal bisnisnya yang sempat bangkrut tersebut. Kebangkitan bisnis Nurhayati,
dimulai melalui relasi-relasinya. Bisnis wanita berhijab tersebut merangkak naik
dan makin besar. Produk-produknya semakin dipercayai konsumen dan jangkauan
wilayah produknya pun semakin luas. Saat ini, PTI memiliki dua pabrik yang
berlokasi di Cibodas dan Tangerang dengan daerah operasional mencapai 30
daerah dengan 4.500 karyawan diseluruh Indonesia. Bahkan saat ini produk-
produk PTI sudah masuk ke berbagai negara Asia Tenggara seperti Malaysia.
Keberhasilan Nurhayati, mengembangkan bisnis kosmetik halalnya,
ternyata membuat para CEO kosmetik dunia penasaran dengan strategi bisnis
produk Wardah. Nurhayati bercerita, ketertarikan CEO kosmetik dunia tersebut
nampak saat dia menghadiri sebuah acara di Eropa. Saat itu menurutnya, dia
sampai dikejar-kejar oleh orang yang ingin menanyakan strategi bisnis Wardah.
Dia baru menyadari setelah itu, ternyata yang bertanya tersebut adalah CEO
kosmetik dunia.

KESIMPULAN
Berbagai macam kejadian dalam realita kehidupan. Salah satunya adalah
kegagalan. Dalam hidup, tak sedikit manusia yang mengalami kegagalan. Tak sedikit
pula manusia yang bisa bangkit dan bergerak melawan kegagalan. Semua perjuangan
manusia tersebut tentunya dilakukan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Bahkan
orang-orang yang telah sukses saat ini, dahulunya mengalami sebuah kegagalan.
Hingga akhirnya mereka mau bangkit dan bisa mencapai kesuksesannya. Kegagalan
mereka tentunya menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi mereka dalam menjalani
kehidupan. Selai itu, perjalanan hidup mereka bisa kita jadikan sebagai panutan dalam
emraih kesuksesan.

REFERENSI

Gracia, Ruth. 2015. Perjalanan Sukses Chairul Tanjung yang Tak Pernah Kapok Jadi
Pengusaha. https://www.hipwee.com/daripembaca/perjalanan-sukses-chairul-
tanjung-yang-tak-pernah-kapok-jadi-pengusaha/. Di akses pada 24 Desember
2019.

Pasha, Aufi Ramadhania. 2019. Mengenal Chairul Tanjung, Si Anak Singkong yang
Sukses Jadi Bos CT Corp. https://www.cermati.com/artikel/mengenal-chairul-
tanjung-si-anak-singkong-yang-sukses-jadi-bos-ct-corp. Di akses pada 24
Desember 2019.

Sukmana, Yoga. 2014. Kisah Pendiri Wardah, dari "Door to Door" sampai Dikejar
CEO. https://money.kompas.com/read/2014/05/19/1147335/Kisah.Pendiri.War
dah.dari.Door.to.Door.sampai.Dikejar.CEO. Di akses pada 24 Desember 2019.

Wardani, Ismyuli Tri Retno Kusuma. 2019. Kisah Sukses JAN Koum.
https://www.finansialku.com/kisah-sukses-jan-koum/. Di akses pada 24
Desember 2019.

_____. 2015. Howard Schultz: Kisah Sukses Raja Kedai Kopi.


https://www.jobstreet.co.id/career-resources/howard-schultz-kisah-sukses-raja-
kedai-kopi/#.XfhTT-gzbDc. Di akses pada 24 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai