Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
PENDIDIKAN DANKEBUDAYAAN,
KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI

KEPUTUSAN SEKRETARIS
JENDERAL NOMOR 47/M/2023
TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN PERMENDIKBUD
NOMOR 1 TAHUN 2021
BIRO HUKUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
ISU PPDB
PENDAHULUAN
DASAR HUKUM
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 PP Nomor 17 Tahun 2010 jo PP 66 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan
TUJUAN
 memberikan pedoman dan panduan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dan sekolah dalam melaksanakan
penerimaan peserta didik baru (PPDB)
 menjelaskan lebih rinci, diantaranya:
a. penetapan wilayah zonasi;
b. penentuan kriteria dan mekanisme seleksi pada setiap jalur PPDB; dan
c. pelibatan pemangku kepentingan, baik dalam penyediaan data daya tampung, sebaran sekolah, data
proyeksi calon peserta didik (CPD), maupun pelibatan aparat penegak hukum dalam hal terjadi
pelanggaran dalam layanan PPDB.
 membangun persepsi yang sama dan mencegah terjadinya perbedaan penafsiran terhadap Permendikbud
PPDB
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman meliputi:
1. Perencanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
2. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
3. Pasca Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
4. Pembinaan dan Pengawasan Penerimaan Peserta
Didik Baru
PERENCANAAN
PPDB
PERENCANAAN PPDB
a. Penetapan Wilayah Zonasi
b. Penentuan Persentase Daya Tampung Setiap Jalur PPDB
c. Pelibatan Sekolah Swasta dan Madrasah dalam PPDB Bersama
d. Penyusunan Petunjuk Teknis PPDB oleh Pemerintah Daerah
e. Pembentukan Panitia PPDB
f. Aplikasi PPDB Online
g. Sosialisasi Pelaksanaan PPDB
PENETAPAN WILAYAH ZONASI
1. Sebaran Sekolah
 dilakukan dengan melakukan pemetaan lokasi dan titik koordinat sekolah
 Pemerintah Daerah harus:
a. berpedoman pada peta sebaran sekolah yang dapat diakses dalam Dapodik;
b. memperhatikan kondisi geografis; dan
c. memperhatikan sekolah yang berada di perbatasan provinsi atau kabupaten/kota.
2. Data Sebaran Domisili Calon Peserta Didik
 Pemda memastikan seluruh calon peserta didik di wilayah administratifnya masuk ke dalam wilayah zonasi di wilayahnya, melalui pemetaan
sebaran domisili calon peserta didik dengan menggunakan data dari Dapodik yang dipadankan dengan data dari Dinas Dukcapil (acuan utama
jika berbeda dengan Dapodik)
 Pemda memperhatikan kemudahan akses keterjangkauan sekolah dari domisili calon peserta didik
 Pemda melakukan pemetaan sebaran domisili calon peserta didik yang ada di daerah perbatasan provinsi atau kabupaten/kota berdasarkan
radius atau wilayah administratif.
3. Kapasitas Daya Tampung Sekolah
 Disdik membuat proyeksi kapasitas daya tampung pada setiap kelas 1, 7, dan 10, sbb:
a. proyeksi jumlah calon peserta didik
b. jumlah lulusan TK/sederajat, SD/sederajat, dan SMP/sederajat dihitung berdasarkan data pada Dapodik dan EMIS melalui koordinasi
dengan Pusdatin
c. penghitungan daya tampung kelas awal seluruh sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (“sekolah negeri”) untuk PPDB
dilakukan dengan:
1) menghitung jumlah ruang kelas 1, kelas 7, dan kelas 10 berdasarkan Dapodik
2) mengalikan jumlah ruang kelas dengan jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar sesuai dengan standar pengelolaan
d. Kondisi daya tampung sekolah = hasil penghitungan daya tampung — hasil penghitungan jumlah anak usia sekolah dan/atau lulusan
tingkat satuan pendidikan sebelumnya
PENETAPAN WILAYAH ZONASI_2

jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar sesuai dengan standar pengelolaan:

Satuan Pendidikan PD / Kelas (orang) Rombel / Satdik


PAUD 0 – 2 tahun 10 1 – 16
PAUD 2 – 4 tahun 12
PAUD 4 – 6 tahun 15
SD/MI 28 6 – 24
SMP/MTs 32 3 – 33
SMA/MA 36 3 – 36
SMK/MAK 36 3 – 72
SDLB 5 6 – 30
SMPLB 8 3 – 33
SMALB 8 3 – 36
Paket A/sederajat 20 3 – 36
Paket B/sederajat 25
Paket C/sederajat 30
PENETAPAN WILAYAH ZONASI_3
3. Kapasitas Daya Tampung Sekolah, sbb:....dst...
 Disdik membuat proyeksi kapasitas daya tampung pada setiap kelas 1, 7, dan 10, sbb:...
e. Dalam hal daya tampung sekolah yang diselenggarakan Pemda tidak mencukupi, Pemda wajib memperhatikan
ketersediaan daya tampung pada sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat (“sekolah swasta”) dan madrasah pada
setiap kabupaten/kota
f. Khusus untuk penyusunan kondisi daya tampung pada SMA/SMK, Pemda provinsi dapat berkoordinasi dengan Pemda
kabupaten/kota yang berada dalam wilayah provinsi yang sama untuk memperoleh data jumlah potensi lulusan kelas 9
SMP/sederajat
 Pemda memastikan seluruh peserta didik di wilayah administratifnya masuk dalam penetapan wilayah zonasi dengan
menggunakan metode atau basis pendekatan:
a. radius sekolah ke wilayah administrasi terkecil domisili peserta didik;
b. wilayah administrasi; atau
c. metode lainnya yang sesuai dengan karakteristik daerah.
 Pemda memastikan calon peserta didik yang berdomisili di wilayah perbatasan provinsi atau kabupaten/kota masuk ke dalam
wilayah zonasi pada sekolah terdekat melalui kerja sama antar Pemda
 Pemda sesuai dengan kewenangannya menyampaikan Hasil Penghitungan Daya Tampung dan Penetapan Wilayah Zonasi
kepada direktur jenderal yang membidangi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah untuk
calon peserta didik baru SMP dan SMA melalui Kepala BBPMP atau BPMP setempat paling lambat akhir Desember tahun
sebelumnya.
 Penetapan wilayah zonasi SMA tidak dapat dilakukan per satu wilayah kabupaten/kota.
 Penetapan wilayah zonasi diumumkan oleh Disdik kepada masyarakat melalui papan pengumuman resmi sekolah, media
pengumuman resmi Disdik, dan/atau media massa/media online lainnya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pengumuman
pendaftaran PPDB.
PENENTUAN PERSENTASE
DAYA TAMPUNG SETIAP JALUR PPDB
ZONASI AFIRMASI PTO PRESTASI
a. Kuota : a. Kuota : min 15% a. Kuota : maks 15% a. Dalam hal masih terdapat
SD (min 70%), SMP (min b. Disdik koord dgn: b. Dalam hal terdapat sisa sisa kuota dari jalur
50%), dan SMA (min 1) Disdukcapil+Dinsos hitung kuota jalur perpindahan pendaftaran zonasi, afirmasi,
50%) potensi jumlah CPD usia tugas orang tua/wali, maka dan perpindahan tugas orang
a. diperuntukkan bagi calon sekolah yang berasal dari sisa kuota dapat dialokasikan tua/wali, Pemerintah Daerah
peserta didik baru yang keluarga tdk mampu; dan untuk calon peserta didik dapat membuka jalur
berdomisili di dalam 2) Dinsos hitung potensi pada sekolah tempat orang prestasi.
wilayah zonasi yang jumlah CPD usia sekolah tua/wali mengajar. b. Dinas Pendidikan memastikan
ditetapkan Pemerintah yang menyandang c. Dalam hal daya tampung bahwa penentuan kuota jalur
Daerah disabilitas – utk jenjang sekolah belum terpenuhi, prestasi dapat dilakukan jika
b. Dalam menentukan dikdas maka disdik maka sisa kuota jalur PTO terdapat potensi sisa daya
besaran persentase daya kab/kota koord dengan setelah dialokasikan untuk tampung berdasarkan hasil
tampung pada jalur dinsos prov) CPD pada sekolah tempat proyeksi daya tampung,
zonasi, Pemerintah Daerah c. Disdik melalui ULD orang tua/wali mengajar perhitungan potensi calon
dapat mengatur lebih melakukan pendataan calon dialihkan ke jalur zonasi peserta didik usia sekolah
besar kuota daya tampung PDPD, termasuk ragam dan/atau jalur afirmasi pada jalur afirmasi, dan
setelah melakukan disabilitas dan layanan yang kuota calon peserta pada
penghitungan jumlah daya dibutuhkan jalur perpindahan tugas
tampung dan proyeksi d. Disdik membuka jalur afirmasi orang tua/wali.
calon peserta didik. terlebih dahulu bagi CPD
yang tidak mampu dan CPD
penyandang disabilitas tanpa
membatasi ragam disabilitas
PELIBATAN SEKOLAH SWASTA DAN MADRASAH
DALAM PPDB BERSAMA

1. Pemda melibatkan sekolah swasta dan madrasah dalam PPDB Bersama dan dalam melakukan penyaluran calon
peserta didik apabila daya tampung sekolah negeri tidak mencukupi.
2. Sekolah swasta dan madrasah yang dilibatkan dalam PPDB Bersama melaksanakan tahapan PPDB yang sama
dengan sekolah negeri. Tahapan PPDB dimaksud terdiri atas:
a. pengumuman;
b. pendaftaran;
c. seleksi;
d. pengumuman penetapan peserta didik; dan
e. daftar ulang.
3. Pemerintah Daerah, sesuai dengan kemampuan masing-masing, memberikan bantuan pendidikan berupa:
a. pembebasan biaya pendidikan; atau
b. pengurangan biaya pendidikan,
bagi peserta didik yang diterima di sekolah swasta atau madrasah.
4. Pemberian bantuan pendidikan diprioritaskan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.
5. Jenis dan besaran bantuan pendidikan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
6. Pelaksanaan PPDB Bersama dan penyaluran peserta didik dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Daerah
dengan penyelenggara sekolah swasta atau madrasah.
PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS PPDB
OLEH PEMERINTAH DAERAH

1. Pemda sesuai dengan kewenangannya menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan PPDB di daerahnya paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum pengumuman pendaftaran PPDB dengan berpedoman pada Permendikbud PPDB
dan Pedoman Pelaksanaan PPDB ini.
2. Dalam menyusun petunjuk teknis pelaksanaan PPDB, Pemerintah Daerah melibatkan BBPMP/BPMP setempat.
3. Petunjuk teknis pelaksanaan PPDB paling sedikit memuat:
a. persyaratan PPDB;
b. kriteria jalur PPDB;
c. daya tampung jalur PPDB;
d. jangka waktu pelaksanaan PPDB;
e. mekanisme pelaksanaan PPDB, termasuk informasi aplikasi PPDB online yang dikembangkan di daerah;
f. larangan pungutan pada saat pelaksanaan PPDB;
g. pemantauan dan evaluasi; dan
h. pelaporan pelaksanaan PPDB, termasuk laporan aduan melalui kanal pelaporan/pengaduan.
4. Kanal pelaporan/pengaduan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf h disediakan dan diinformasikan oleh
Dinas Pendidikan melalui papan pengumuman di sekolah atau media lain yang mudah diakses oleh masyarakat.
PEMBENTUKAN
PANITIA PPDB
1. Kepala Daerah sesuai kewenangannya membentuk
Panitia PPDB.
2. Keanggotaan Panitia PPDB terdiri dari perangkat daerah
terkait.
3. Penetapan pembentukan Panitia PPDB dilakukan paling
lambat 3 bulan sebelum pengumuman pendaftaran
PPDB.
APLIKASI PPDB ONLINE

1. Pemda harus menyediakan sistem aplikasi PPDB online dengan anggaran yang bersumber dari APBD.
2. Penyediaan sistem aplikasi PPDB online didukung dengan sumber daya:
a. jaringan;
b. ketersediaan perangkat keras di sekolah;
c. kemampuan sumber daya manusia/operator di sekolah; dan
d. kemampuan masyarakat mengakses teknologi digital.
3. Pemda menetapkan pelaksanaan PPDB luring bagi sekolah yang tidak memiliki sumber daya.
4. Sekolah yang melaksanakan PPDB daring dilarang menerima calon peserta didik baru melalui sistem luring.
5. Pemda harus memastikan data pada sistem aplikasi PPDB telah terintegrasi paling sedikit dengan data
pada:
a. Dapodik dari Kemendikbudristek;
b. EMIS dari Kemenag;
c. DTKS dari Kemensos; dan
d. Data Kependudukan dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.
6. Pemda untuk memperoleh data calon peserta didik baru yang berasal dari luar wilayah administrasinya
dapat:
a. menggunakan Application Programming Interface (API) dari Pusdatin Kemendikbudristek; atau
b. berkoordinasi dengan Pemda asal calon peserta didik.
7. Dalam aplikasi PPDB online yang dibangun oleh Pemda, CPD yang memiliki ijazah/bukti kelulusan dari
satuan pendidikan luar negeri yang menggunakan sistem pendidikan asing dan belum memiliki NISN tidak
perlu mengisi kolom NISN pada saat pendaftaran, tetapi tetap perlu mengunggah surat rekomendasi izin
belajar yang diterbitkan oleh direktur jenderal terkait pada Kemendikbudristek.
SOSIALISASI PELAKSANAAN PPDB
1. Sosialisasi PPDB oleh Kementerian/BBPMP/BPMP dilaksanakan antara bulan Oktober sampai dengan bulan Desember pada tahun sebelum
PPDB dilaksanakan.
Kementerian/BBPMP/BPMP Dinas Pendidikan Sekolah
paling sedikit melakukan sosialisasi paling sedikit melakukan sosialisasi kepada: paling sedikit melakukan sosialisasi
kepada Disdik a. sekolah, termasuk Operator Sekolah; kepada:
b. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS); a. orang tua/wali calon peserta
c. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS); didik baru; dan
dan/atau b. calon peserta didik baru
d. orang tua/wali calon peserta didik baru
paling sedikit meliputi: paling sedikit meliputi:
a. Permendikbud PPDB; a. Permendikbud PPDB;
b. Pedoman Pelaksanaan PPDB; dan b. Pedoman Pelaksanaan PPDB;
c. hal-hal yang dilarang untuk c. Penetapan Wilayah Zonasi;
dilakukan oleh orang tua/wali d. Petunjuk Teknis PPDB di Daerah;
peserta didik dan panitia PPDB. e. Aplikasi PPDB Online; dan
f. hal-hal yang dilarang untuk dilakukan oleh orang tua/wali peserta didik dan Panitia
PPDB
2. Sosialisasi PPDB dapat dilakukan melalui:
a. bimbingan teknis;
b. pertemuan komite sekolah;
c. forum MKKS/KKKS;
d. forum organisasi pendidikan;
e. penyampaian surat;
f. media sosial milik Pemerintah Daerah;
g. media sosial milik sekolah;
h. papan pengumuman di sekolah;
i. media massa setempat; dan/atau
j. kanal informasi lain yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
PELAKSANAAN
PPDB
PELAKSANAAN PPDB
a. Persyaratan Umum PPDB
b. Persyaratan Khusus Setiap Jalur PPDB
c. Pengumuman PPDB
d. Pendaftaran PPDB
e. Seleksi PPDB
f. Pengumuman Penetapan Peserta Didik
g. Daftar Ulang
PERSYARATAN UMUM PPDB
1. SD, SMP, dan SMA/SMK:

SD SMP SMA/SMK
a. Usia 7 tahun (prioritas) atau min 6 tahun pada 1 Juli tahun Usia maks 15 tahun a. Usia maks 21 tahun pada 1 Juli
berkenaan (min 5 tahun 6 bulan – anak CIBI dan punya pada 1 Juli tahun tahun berkenaan dan lulusan
kesiapan psikis  harus ada rekom tertulis dari psikolog berkenaan dan lulusan kelas 9 SMP /sederajat
professional atau dewan guru sekolah ybs (jika psikolog kelas 6 SD /sederajat b. SMK dengan bidang keahlian,
professional tidak ada) program keahlian, atau
b. Usia min 6 tahun dapat diterima jika yang usia 7 tahun sudah kompetensi keahlian tertentu
tertampung sepenuhnya di sekolah dapat menetapkan tambahan
c. min 5 tahun 6 bulan diterima jika usia 7 dan 6 tahun sudah persyaratan khusus dalam PPDB
tertampung sepenuhnya di sekolah kelas 10

2. Bukti syarat usia dan kelulusan


Usia kelulusan
Akta kelahiran atau surat keterangan lahir a. Ijazah atau dokumen lain yang menyatakan kelulusan
b. Surat rekomendasi izin belajar (untuk CPD WNA/WNI dari sekolah di
LN) dari dirjen terkait

3. Pengecualian
Kriteria pengecualian syarat usia Pengecualian bagi PDB penyandang disabilitas
a. menyelenggarakan pendidikan khusus; Batas usia dan ijazah atau dokumen lain yang menyatakan
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan kelulusan.
c. berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
PERSYARATAN KHUSUS SETIAP JALUR PPDB
Selain memenuhi persyaratan umum PPDB, CPD perlu memenuhi persyaratan khusus PPDB yang disesuaikan dengan kriteria
setiap jalur PPDB yang dipilih CPD.
ZONASI AFIRMASI PTO PRESTASI
a. KK terbit min 1 tahun a. Bukti tidak a. Bukti PTO: a. Bentuk:
sebelum pendaftaran PPDB; mampu : 1) surat penugasan dari 1) Rapor (5 semester terakhir yg terdata di
b. KK yang ada perubahan 1) kartu PIP dari instansi/lembaga/per Dapodik); dan/atau
data (penambahan anggota Kementerian usahaan yang 2) Prestasi akademik (dari kompetisi di sains,
keluarga selain CPD, dan terdata di mempekerjakan; dan teknologi, riset, dan/atau inovasi) dan/atau
pengurangan anggota Dapodik; 2) surat keterangan non akademik (kompetisi bidang seni
keluarga, KK hilang/rusak) 2) kartu PKH dari pindah domisili budaya dan/atau olahraga)
kurang dari 1 tahun tapi Kemensos dan orang tua/wali dan b. Kriteria kompetisi: min pada tingkat kab/kota
tidak menyebabkan terdata di calon peserta didik. dan dapat diikuti oleh peserta dari seluruh
perpindahan domisili DTKS Dinsos; b. Bukti PTO maks 1 tahun kalangan
c. Nama ortu/wali CPD pada atau sebelum tanggal c. Penyelenggara kompetisi: Pemerintah,
KK = nama ortu/wali CPD 3) bukti lain yang pendaftaran PPDB Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, atau
pada raport/ijazah jenjang sejenis dari c. Untuk anak guru/tenaga lembaga lainnya yang telah dikurasi oleh Pusat
sebelumnya, akta kelahiran, Pempus atau kependidikan harus Prestasi Nasional pada Kementerian
dan/atau KK sebelumnya Pemda pada sekolah di mana d. Kurator prestasi: Puspresnas Kemendikbudristek
d. Disdik verval data dalam b. tidak boleh pakai orang tua/walinya e. Bukti prestasi:
KK berkoordinasi dengan KIS dan SKTM sebagai guru/tenaga 1) diterbitkan min 6 bulan dan maks 3 tahun
Disdukcapil kependidikan pada sebelum pendaftaran PPDB
sekolah yang sama 2) berlaku untuk prestasi individu dan
beregu/kelompok
PENDAFTARAN PPDB

MEKANISME DARING MEKANISME LURING


a. Pemerintah Daerah yang telah mampu menyediakan a. Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan
fasilitas jaringan di wilayahnya b. melampirkan fotokopi dokumen yang dibutuhkan
b. mengunggah dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan sesuai dengan persyaratandan diserahkan kepada
persyaratan ke laman pendaftaran PPDB yang telah panitia PPDB di sekolah tempat calon peserta didik
ditentukan oleh Pemda mendaftar dan memperlihatkan dokumen aslinya
c. Pemerintah Daerah dan/atau sekolah menyediakan c. Fotokopi dokumen yang belum ditanda tangani secara
layanan pendampingan (a.l : akses laman PPDB, elektronik harus dilegalisasi oleh instansi terkait.
pembuatan akun akses laman PPDB, dan unggah
dokumen persyaratan pendaftaran PPDB) bagi calon
peserta didik yang tidak mampu mengakses
pendaftaran PPDB secara daring
PENGUMUMAN PPDB

Mekanisme Dilakukan secara terbuka


Sasaran Sekolah negeri dan sekolah swasta yang menerima BOS
Waktu Maks minggu ke I bulan Mei
Informasi a. persyaratan calon peserta didik sesuai dengan jenjangnya;
b. tanggal pendaftaran;
c. jalur pendaftaran yang terdiri dari jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas
orang tua/wali, dan/atau jalur prestasi;
d. jumlah daya tampung yang tersedia pada kelas 1 (satu) SD, kelas 7 (tujuh) SMP, dan kelas
10 (sepuluh) SMA/SMK sesuai dengan data rombongan belajar dalam Dapodik  Daya
tampung yang diumumkan, merupakan data yang diperoleh berdasarkan pemetaan data
dalam tahapan perencanaan; dan
e. tanggal penetapan pengumuman hasil proses seleksi PPDB.
Media papan pengumuman sekolah maupun media lainnya yang dapat diakses oleh masyarakat
dengan mudah
SELEKSI PPDB

1. Panitia PPDB yang dibentuk pada setiap sekolah melakukan seleksi berdasarkan dokumen persyaratan yang diunggah dalam aplikasi
PPDB atau diserahkan kepada panitia PPDB sekolah.
2. Panitia PPDB melakukan verifikasi (dokumen dan lapangan) dan validasi terhadap:
a. keabsahan KK;
b. dokumen keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu;
c. surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik yang menyatakan bersedia diproses secara hukum jika terbukti memalsukan
bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu;
d. keterangan domisili;
e. surat penugasan orang tua/wali; atau
f. sertifikat prestasi akademik atau non-akademik.
3. Pelibatan instansi terkait dalam verifikasi dokumen:
No. .Jalur Dokumen yang Perlu Diverifikasi Instansi Terkait
1. Zonasi a. Kartu Keluarga Dinas Dukcapil
b. Surat Keterangan Domisili
2. Afirmasi a. Bukti keikutsertaan peserta didik dalam program  Dinas Sosial (DTKS)
penanganan keluarga tidak mampu  Kementerian (PIP)
 Kemenko PMK (Data Pensasaran Percepatan
Penghapusan Kemiskinan Ekstrem/DP3KE)

b. Surat keterangan dokter/dokter spesialis/psikolog


atau kartu penyandang disabilitas Fasilitas layanan kesehatan
3. Perpindahan Tugas Surat penugasan orang tua/wali calon peserta didik  Dinas Ketenagakerjaan
Orang Tua/Wali  BKN
 Instansi asal tempat orang tua/wali bekerja
4 Prestasi Sertifikat prestasi akademik dan/atau non-akademik  Pusat Prestasi Nasional
 Penyelenggara Kompetisi
SELEKSI PPDB_2

4. Dalam hal:

berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pelaku dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dokumen, terdapat dugaan pemalsuan dokumen
terdapat siswa yang masih belum mendapatkan Pemda melakukan penyaluran langsung peserta didik kepada sekolah yang masih
sekolah memiliki daya tampung dalam wilayah zonasi yang sama atau wilayah zonasi yang
terdekat jika sekolah pada wilayah zonasi yang sama tidak terdapat daya tamping
5. Disdik memastikan:
a. seluruh calon peserta didik yang merupakan peserta program penanganan keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas
telah tertampung dalam wilayah zonasi yang ditetapkan oleh Pemda;
b. seleksi jalur prestasi dilakukan jika terdapat sisa kuota dari seleksi pada jalur afirmasi, jalur zonasi, dan jalur perpindahan orang
tua/wali.
6. Dalam seleksi jalur prestasi, sekolah memverifikasi dan memvalidasi dokumen prestasi dengan mengidentifikasi keberlangsungan
penyelenggaraan kompetisi melalui berbagai media dan/atau mengakses laman https://simt.kemdikbud.go.id atau https://kurasi-
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/ terhadap sertifikat kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah/Kementerian/Lembaga Pemerintah/lembaga lainnya.
7. Dalam melaksanakan mekanisme PPDB luring, seleksi PPDB dilakukan oleh panitia PPDB sekolah dengan:
a. verifikasi dan validasi dokumen pendaftaran;
b. pendataan calon peserta didik yang memenuhi syarat jalur dan telah lolos verifikasi;
c. membuat perangkingan berdasarkan jalur yang dipilih oleh calon peserta didik; dan
d. melaporkan kelebihan atau kekurangan daya tampung kepada Disdik.
SELEKSI PPDB_3

8. Seleksi pada SD, SMP dan SMA, dan SMK:

SD SMP dan SMA SMK


a. Seleksi jalur afirmasi prioritas jarak a. Seleksi jalur afirmasi prioritas jarak a. Seleksi mempertimbangkan rapor (5 semester
terdekat ke sekolah  pemda harus terdekat ke sekolah dalam wilayah terakhir) + suket peringkat rapor di sekolah
memastikan CPD tidak mampu dan zonasi yang ditetapkan Pemda asal, prestasi akademik dan nonakademik,
disabilitas telah tertampung dalam b. Seleksi jalur zonasi prioritas jarak dan/atau hasil tes bakat & minat sesuai bidang
wilayah zonasi yang ditetapkan Pemda terdekat ke sekolah dalam wilayah keahlian
b. Seleksi jalur zonasi dan PTO dengan zonasi yang ditetapkan Pemda  jika b. Prioritas untuk CPD tidak mampu dan
urutan prioritas usia dan jarak tempat jarak sama, maka menggunakan usia disabilitas min 15% dari daya tampung
tinggal terdekat dalam wilayah zonasi yang lebih tua sekolah
yang ditetapkan Pemda c. Dapat melakukan proses seleksi khusus
c. Tidak ada tes calistung sebelum pengumuman penetapan PD

9. Pengumuman hasil seleksi SD, SMP, dan SMA/SMK:


a. CPD yang dinyatakan lolos seleksi; dan
 Memenuhi persyaratan dan masuk dalam kuota daya tampung
b. CPD yang tidak lolos seleksi.
 metidak memenuhi persyaratan; dan/atau
 yang menuhi persyaratan, namun tidak masuk dalam kuota daya tampung sekolah (CPD cadangan).
PENGUMUMAN PENETAPAN PESERTA DIDIK

1. Pengumuman penetapan peserta didik merupakan pengumuman penetapan atas seluruh calon
peserta didik yang dinyatakan lolos seleksi pada setiap jalur pendaftaran PPDB.
2. Penetapan peserta didik baru dilakukan berdasarkan hasil rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah dan ditetapkan melalui keputusan kepala sekolah.
3. Dalam hal kepala sekolah belum definitif, maka penetapan peserta didik baru dilakukan oleh
pejabat yang berwenang.
4. Pemerintah Daerah wajib memastikan jumlah peserta didik yang diterima dalam penetapan
peserta didik baru berjumlah paling banyak sama dengan daya tampung yang diumumkan pada
tahap pengumuman pelaksanaan PPDB.
5. Pemerintah Daerah wajib mengumumkan calon peserta didik yang dinyatakan tidak lolos seleksi
melalui media dapat diakses oleh masyarakat.
DAFTAR ULANG
1. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah diterima di sekolah.
2. Daftar ulang dilakukan untuk memastikan statusnya sebagai peserta didik pada sekolah yang
bersangkutan dengan menunjukkan dokumen asli yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan.
3. Sekolah menyelenggarakan daftar ulang bagi calon peserta didik yang diterima sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dalam petunjuk teknis.
4. Dalam hal terdapat calon peserta didik yang diterima tidak melakukan daftar
ulang/mengundurkan diri dan berdampak pada timbulnya kuota daya tampung, maka daya
tampung diisi oleh calon peserta didik cadangan yang belum mendapat sekolah dengan
memprioritaskan jarak terdekat sekolah dengan domisili calon peserta didik dalam wilayah
zonasi yang telah ditetapkan.
5. Sekolah dilarang menerima calon peserta didik yang:
a. tidak diumumkan oleh Pemerintah Daerah sebagai peserta didik yang lolos seleksi;
b. bukan merupakan peserta didik cadangan sebagai pengganti calon peserta didik yang
tidak melakukan daftar ulang/mengundurkan diri; dan
c. tidak melakukan daftar ulang.
PASCA
PELAKSANAAN
PPDB
Pasca Pelaksanaan PPDB

1. Integrasi Data Hasil PPDB pada Dapodik. (Sekolah melakukan pemutakhiran (update)
data peserta didik di Dapodik secara berkesinambungan)
2. Pelaporan Pelaksanaan PPDB. (Sekolah melaporkan pelaksanaan PPDB kepada
Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangan)
3. Evaluasi Pelaksanaan PPDB (Evaluasi dilakukan oleh Kementerian terhadap
pelaksanaan PPDB secara menyeluruh)
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
PPDB
Pembinaan dan Pengawasan PPDB

1. Pembinaan PPDB dilakukan oleh:


a. Kementerian kepada Pemerintah Daerah; dan
b. Pemerintah Daerah kepada sekolah
2. Pengawasan PPDB dilakukan oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kementerian; dan
b. Inspektorat Daerah sesuai dengan kewenangan.
3. Dalam melakukan pengawasan, Inspektorat Jenderal Kementerian dan Inspektorat
Daerah dapat berkoordinasi dengan kementerian koordinator yang membidangi
pembangunan manusia dan kebudayaan, Ombudsman Republik Indonesia, perwakilan
Ombudsman Republik Indonesia setempat, direktorat jenderal terkait, BBPMP/BPMP,
dan/atau aparat penegak hukum.
TERIMA KASIH

To be continued...

Anda mungkin juga menyukai