Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembangunan di bidang pendidikan pada saat ini mendapatkan perhatian
yang sangat besar dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Telah
disadari bersama oleh seluruh lapisan masyarakat, bahwa melalui perbaikan
pendidikan maka bangsa Indonesia akan mampu membangun dan menyejajarkan
diri dengan bangsa lain di dunia.
Sebagaimana kita sadari bersama bahwa bangsa Indonesia sedang
dihadapkan pada tantangan global, dimana kualitas sumberdaya manusia
memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan. Upaya
peningkatan kualitas sumberdaya manusia ini tidak dapat terlepas dari kualitas
penyelenggaraan pendidikan. Oleh sebab itu, Pemerintah senantiasa berusaha
untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi warganegaranya
melalui berbagai cara.
Pada dasarnya pelaksanaan pendidikan merupakan tanggung jawab
bersama antara orang tua siswa, masyarakat dan Pemerintah. Akan tetapi
pemerintah secara keseluruhan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
pendidikan dan pengajaran bagi seluruh warga negara. Hal ini sesuai dengan
pasal 31 UUD 1945 (2004 : 35), yang menyatakan bahwa setiap warga negara
berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Kutipan dari Pasal 31
UUD 1945 itu adalah sebagai berikut:
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pememerintah
wajib membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 %
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

1
Perwujudan dari amanat tersebut adalah disyahkannya Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab II pasal 3
disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan pembangunan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdas kan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Negara berkewajiban untuk menyelenggarakan sistem pendidikan yang
berkualitas, adil dan merata bagi seluruh warga Negara, serta memiliki relevansi
bagi terselenggaranya pembangunan nasional di masa yang akan datang. Oleh
sebab itu, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, termasuk di dalamnya
Pemerintah Kota Bekasi, secara sinergis senantiasa berupaya untuk meningkatkan
mutu, pemerataan, dan relevansi tersebut melalui pemenuhan kebutuhan
penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang berpedoman pada
Standar Pelayanan Minimal, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005. Peraturan Pemerintah tersebut memuat 8 (delapan) standar yang
harus terpenuhi dalam penyelenggaraan satuanpen didikan, antara lain 1) Standar
Kompetensi Lulusan, 2) Standar Isi, 3) Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 4) Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, 5) Standar
Pengelolaan, 6) Standar Proses, 7) StandarPenilaian, 8) Standar Pembiayaan.
Pada kenyataannya penyelenggaraan pendidikan di Kota Bekasi belum
mampu memenuhi standar-standar tersebut secara optimal, sehingga belum dapat
memberikan kontribusi secara signifikan bagi peningkatan sumber daya manusia.
Hal ini terindikasi antara lain bahwa nilai Ujian Nasional masih rendah, masih
banyaknya siswa yang belum tertampung di sekolah-sekolah negeri, masih
adanya kesulitan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di tingkat SMP, dan
keadaan sarana/prasarana pendidikan yang masih belum memadai sesuai standar
yang ditetapkan.
Salah satu kendala yang terindentifikasi adalah jumlah sekolah negeri
yang belum sesuai dengan perkembangan anak usia sekolah, terutama untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setiap tahun pelajaran baru selalu ada siswa
tamatan Sekolah Dasar yang belum dapat tertampung di SMP Negeri, sehingga
harus berjuang untuk menempuh pendidikan di sekolah swasta, dimana mereka

2
harus membayar sejumlah biaya pendidikan. Sedangkan pada kenyataannya
sebagian besar mereka ini termasuk golongan masyarakat kurang mampu.
Dikawatirkan akan terjadi peningkatan angka putus sekolah yang menyebabkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Pada tahun pelajaran sebelumnya yaitu tahun pelajaran 2020/2021, di
wilayah Kota Bekasi terdapat 45.431 lulusan Sekolah Dasar. Dari jumlah tersebut
dapat tertampung di SMP Negeri sebanyak 13.959 siswa, atau sebesar 20 % saja,
sedangkan sisanya sebanyak 31.959 siswa atau sebesar 80 % harus bersekolah di
SMP Swasta. Ini berarti daya tampung SMP Negeri tahun pelajaran yang lalu
masih sangat kurang. Demikian pula untuk proyeksi tahun pelajaran 2021/2022,
terdapat data sebanyak 46.159 siswa lulusan Sekolah Dasar akan bersaing untuk
masuk ke SMP Negeri dengan daya tampung yang relative tidak berubah.
Kecamatan Mustika Jaya termasuk salah satu kecamatan di Kota Bekasi
yang memiliki daya tampung siswa SMP sangat rendah, sedangkan jumlah siswa
tamatan SD cukup tinggi. Di wilayah ini hanya terdapat 5 (lima) SMP Negeri
dengan daya tampung sebanyak sekitar 1.216 peserta didik, sedangkan jumlah
lulusan SD tahun ini sebanyak 3.941 peserta didik. Sebagai gambaran daya
tampung SMP Negeri di Kecamatan Mustika Jaya tahun pelajaran yang lalu,
sebagai berikut.
Tabel 1
DayaTampung SMP Negeri di Kecamatan medan Satira
TahunPelajaran 2021/2022 dan Proyeksi 2022/2023
TahunPelajaran Proyeksi Th.
No Sekolah 2021/2022 Pelajaran 2022/2023
Rombel Siswa Rombel Siswa
1 SMPN 19 Bekasi 9 288 9 324
2 SMPN 42 Bekasi 9 288 9 324
3 SMPN 46 Bekasi 9 288 9 324
Jumlah 38 1.216 41 1.476
Ket: Prediksi per rombel tahun 2022/2023 adalah 36 peserta didik / rombel
Tabel tersebut menggambarkan bahwa di Kecamatan Mustika Jaya masih
sangat kekurangan fasilitas SMP Negeri, baik dari segi jumlah sekolah maupun dari
segi jumlah daya tampung peserta didik baru. Di sisi lain jumlah tamatan Sekolah
Dasar di Kecamatan ini cukup tinggi, yaitu sebanyak 3.941 peserta didik, berarti
masih ada sekitar 2.725 tamatan SD yang belum dapat tertampung di SMP Negeri.
Masalah berikutnya muncul ketika sistem penerimaan peserta didik baru
(PPDB) di Kota Bekasi menerapkan sistem zonasi. Tujuannya adalah untuk
3
memperpendek jarak antara rumah dan sekolah sehingga meminimalisir permasalahan-
permasalahan di luar sekolah. Namun masih ada beberapa wilayah Kecamatan
maupun Kelurahan yang masih belum memiliki SMP Negeri dengan daya tampung
yang memadai bagi tamatan SD di wilayah tersebut. Sebagaimana halnya di
Kecamatan Mustika Jaya, terdapat beberapa Kelurahan yang belum memiliki SMP
Negeri, salah satunya adalah Kelurahan Mustikasari. Dengan demikian apabila
sistem PPDB online menggunakan sistem zonasi kelurahan maka ada calon peserta
didik yang tinggal di kelurahan tersebut akan mendapatkan point lebih rendah dari
kelurahan lainnya. Begitu pula jika diterapkan system zonasi jarak dari rumah ke
sekolah, maka wilayah kelurahan Mustikasari yang belum memiliki SMP Negeri akan
dirugikan, karena jarak tempat tinggal ke sekolah yang dituju cukup jauh, yaitu berada
di kelurahan lain.
Fakta lain terdapat beberapa SD di Kota Bekasi, termasuk di wilayah
Kecamatan Mustika Jaya yang memiliki peserta didik sangat minim. Untuk SD dengan
jumlah peserta didik sedikit ini menjadikan penyelenggaan pendidikan tidak efektif
dan efisien. Olehkarena itu Pemerintah Kota Bekasi membuat kebijakan tersendiri
untuk menggabungkan atau merger sekolah dasar yang tidak efektif dan efisien
tersebut.
Dengan dasar uraian permasalahan di atas, dibuatlah kebijakan untuk membuka
Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri di Kota Bekasi, dengan memanfaatkan fasilitas
Sekolah Dasar yang dimerger. Salah satu Unit Sekolah Baru yang akan didirikan pada
tahun pelajaran 2022/2023 ini adalah SMP Negeri 63 Bekasi dengan sekolah Induk
SMP Negeri 19 Bekasi, yang memanfaatkan lokasi dan fasilitas SD Negeri
Mustikasari yang nantinya ditentukan oleh Dinas terkait.

B. Dasar Hukum
Pembukaan Unit Sekolah Baru SMP Negeri 63 di Kelurahan Mustikasari
Kecamatan Mustika Jaya ini didasari oleh :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 4963)

4
4. Permendikbud No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Permendikbud No.51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
Pada TK, SD/MI, SMP, SMA dan SMK Tahun Pelajaran 2019/2020. AZAS
PPDB.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Wali Kota Bekasi Nomor 69 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas
Pendidikan Kota Bekasi.

C. Tujuan
Tujuan pembukaan Unit Sekolah Baru SMP Negeri 63 Bekasi di
Kelurahan Mustikasari Kecamatan Mustika Jaya, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Visi Kota Bekasi “Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan"
yang di dalamnya terdapat misi : Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas
Kehidupan Masyarakat yang berpengetahuan, sehat, berakhlak mulia, kreatif
dan inovatif, Peningkatan efektivitas skim pendidikan dasar 9 tahun gratis dan
subsidi siswa keluarga miskin; Peningkatan layanan pendidikan bagi siswa,
orang tua, danmasyarakat berbasis teknologi informasi (smart school);
2. Merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun
2018-2023.
3. Peningkatan mutu, perluasan akses, dan pemerataan pendidikan di wilayah
Kota Bekasi dan Kecamatan Mustika Jaya pada umumnya, Kelurahan
Mustikasari khususnya.
4. Memberikan kesempatan yang lebih luas bagi tamatan SD di Kelurahan
Mustikasari untuk dapat memperoleh layanan pendidikan SMP secara lebih
baik dan lebih mudah.
5. Pemanfaatan Sarana/prasarana dan asset Daerah Kota Bekasi, yaitu
memanfaatkan lahan dan bangunan SD Mustikasari untuk dijadikan fasilitas
pendidikan SMP.

5
D. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari pembukaan Unit Sekolah Baru SMP
Negeri 61 Bekasi ini, antara lain :
1. Bagi Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia tercapai perluasan akses,
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan sebagaimana tertuang dalam
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Bagi Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Bekasi terwujudnya layanan
pendidikan yang lebih adil dan merata bagi seluruh anggota masyarakat Kota
Bekasi, khususnya di Kecamatan Mustika Jaya yang memiliki jumlah tamatan
SD cukup banyak dan tidak tertampung di SMP Negeri.
3. Bagi Masyarakat Mustika Jaya dan Mustikasari dapat memperoleh kemudahan
dalam memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Kondisi Umum Potensi Wilayah Kecamatan Medan Satria

Kecamatan Mustika Jaya adalah adalah salah satu kecamatan di Kota


Bekasi. Seiring dengan berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi
Daerah, telah mengubah paradigma penyelenggaraan pemerintah di daerah. Atas
landasan itu pula nomenklatur Pemerintah Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bekasi berubah menjadi Kota Bekasi.

Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999, Peraturan Pemerintah PP Nomor


25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah
Otonomi serta PP Nomor 84 Tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Pejabat
Daerah, telah melahirkan Peraturan Daerah Nomor 9, 10, 11 dan 12 tentang
Pengaturan Organisasi Perangkat Daerah.

Wilayah Kecamatan Mustika Jaya merupakan bagian dari Kota Bekasi


yang terletak di wilayah Timur Kota Bekasi yang berperan juga sebagai
penyangga Ibu Kota Jakarta yang dalam perkembangannya telah menunjukan
kemajuan diberbagai bidang sesuai dengan peran dan fungsinya. Wilayah
Kecamatan Mustika Jaya terdiri dari 4 kelurahan yaitu.

1. Kelurahan Pedurenan luas areal 678.350 Ha


2. Kelurahan Cimuning, luas areal 500.100 Ha
3. Kelurahan Mustika Jaya, luas areal 930.747 Ha
4. Kelurahan Mustikasari, luas areal 512.750 Ha

Dari 4 kelurahan tersebut, secara keseluruhan wilayah ini memiliki


92 Rukun Warga (RW) dan 632 Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduk
kecamatan Rawalumbu pada bulan September 2017 sebanyak 148.832, dengan
laju pertumbuhan sebesar 3,14 % per tahun.

Berdasarkan pembentukannya, batas Mustika Jaya adalah:

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantar gebang dan Kecamatan


Rawalumbu;
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bantar Gebang;

7
3. Sebelah Utara berbatasan dengan  Kecamatan Tambun Selatan;
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Setu.

Kecamatan Mustika Jaya terdiri dari beberapa kompleks perumahan yang


dapat dikatakan strategis dengan tata kota yang lumayan baik, di antaranya yang
besar adalah Perumahan Mutiara Gading, perumahan Grand Permata, Perumahan
Dukuh Zamrud, dan Perumahan Family Urban, Perumahan Alamanda, serta
ditambah dengan kompleks perumahan baru lainnya yang masih terus
berkembang.

Saat ini Kecamatan Mustika Jaya menjadi salah satu wilayah di Kota
Bekasi dengan harga hunian yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan
kecamatan lainnya, hal ini dikarenakan dukungan fasilitas yang cukup memadai
dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Bekasi serta tata kota yang baik
dalam mendukung aktivitas masyarakat di dalamnya.

Layanan pendidikan di Kecamatan Mustika Jaya terus berkembang dan


terus dibenahi. Namun demikian terdapat Sekolah Dasar (SD) yang jumlah
muridnya kurang memenuhi kuota minimal sehingga perlu digabung dengan SD
yang lainnya demi efisiensi.
Di Kecamatan ini terdapat SMP dan SMA Negeri dan swasta. Gambaran
tentang sarana pendidikan di Kecamatan ini antara lain :

1. SMA Negeri 9 Bekasi


2. SMK Negeri 3 Bekasi
3. SMK Negeri 15 Bekasi
4. SMP Negeri 10 Bekasi
5. SMP Negeri 26 Bekasi
6. SMP Negeri 40 Bekasi
7. SMP Negeri 48 Bekasi
8. SD Negeri Mustika Jaya 1-7
9. SD Negeri Cimuning 1-4
10. SD Negeri Mustikasari 1-4
11. SD Negeri Padurenan 1-6
12. SD Al Ihsan Legenda
13. SD Mutiara

8
14. SD Insan Madani
15. TK/SD/SMP Bina Kreasi Mandiri
16. SDIT Ummul Quro
17. SD Alam Pertiwi
18. SD IT Insan Aulia
19. SD Islam Teratai Putih Global
20. SD Prima Sakinah
21. SD IT Riyadh Eljannah
22. SD Islam Ibnu Hajar mandiri
23. SD Islam Bina Insan Mandiri
24. SMP Islam Teratai Putih
25. SMA Islam Teratai Putih
26. SD Islam Assuryaniyah
27. SMK Bahana Karya Mandiri Bani
28. SMP/SMA/SMK Titian Ilmu

Kecamatan Mustika Jaya sebagai kecamatan yang heterogen, terdiri dari


berbagai suku bangsa dan agama. Meskipun demikian, kerukunan hidup antar
umat beragama dan suku bangsa terjalin cukup baik tanpa adanya kondisi yang
dapat mengganggu stabilitas di wilayah Kecamatan Mustika Jaya.

Penduduk Kecamatan Mustika Jaya mayoritas beragama Islam, sebagian


kecil Kristen, Protestan, Hindu, Buddha dan Kepercayaan lainnya.

B. Gambaran Kelurahan Mustikasari.


1. Letak dan Keadaan wilayah.
Luas Wilayah Kelurahan Mustikasari adalah 484, 26 Ha, berada pada
105 Meter diatas ketinggian laut dengan suhu udara rata-rata 27° C – 31° C
dengan batas-batas sebagai berikut :
− Sebelah Utara dengan : Kel. Pengasinan Kec. Rawalumbu
− Sebelah Timur dengan : Kel. Mustikajaya Kec. Mustikajaya
_ Sebelah Selatan dengan : Kel. Bantargebang Kec. Bantargebang
dan Kel. Padurenan Kec. Mustikajaya

_ Sebelah Barat dengan : Kel. Bojong Menteng Kec. Rawalumbu

9
2. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk Kelurahan Mustikasari Kecamatan Mustikajaya


berdasarkan data kependudukan sampai dengan bulan Desember 2020 adalah
sejumlah 36.492 orang terdiri dari laki-laki 18.171 jiwa dan perempuan 18.321
jiwa. Penduduk Warga Negara Indonesia Asli/Pribumi sebanyak 36.393 jiwa,
Warga Negara Indonesia Keturunan sebanyak 99 jiwa, serta terdiri dari 10.718
Keluarga (KK).

Selain itu secara administratif wilayah Kelurahan Mustikasari terdiri


dari 11 Rukun Warga (RW) dan 78 Rukun Tetangga (RT), Untuk lebih jelas
dapat digambarkan dalam tabel berikut di bawah ini :
Tabel 2
Jumlah Penduduk Kelurahan Mustikasari
Menurut Mata Pencaharian
3.
Data
No. Mata Pencaharian
2019 2020

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 921 687


2. TNI 1.493 286
3. POLRI 1.779 125
4. Karyawan 5.313 7.349
5. Wiraswasta 3.621 2.306
6. Pertanian 989 15
7. Buruh 2.025 612
8. Pertukangan 702 13
9. Pensiunan 532 118
10. Lain-lain 721 0

10
Tabel 3
Jumlah Penduduk Per RW
Tingkat Kelurahan Mustikasari
4.
Jumlah Penduduk
No. RW 2019 2020

1. 01 4.798 6.205
2. 02 3.298 4.306
3. 03 2.927 3.911
4. 04 2.407 3.138
5. 05 2.050 3.121
6. 06 2.332 3.542
7. 07 2.919 3.005
8. 08 3.852 4.733
9. 09 1.840 1.664
10. 10 2.869 2.739
11. 11 - 128
Jumlah 29.292 36.492

Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Kelurahan Mustikasari

Jumlah Penduduk
No. Umur
2019 2020
1. 0 -12 Bulan 625 948
2. >1 - < 5 Th 1.979 2.952
3. > 5 - < 7 Th 2.661 3.734
4. > 7 - < 15 Th 3.244 4.317
5. > 15 – 56 Th 18.069 20.681
6. > 56 Th 2.714 3.860

Jumlah 29.292 36.492

11
Tabel 5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelurahan Mustikasari

Jumlah Penduduk
No. Jenis Kelamin
2019 2020
1. Laki-laki
14.990 18.171
2. Perempuan
14.302 18.321

29.292 36.492
Jumlah

Jumlah KK pada tahun 2019 sebanyak : 7.150 KK


Jumlah KK pada tahun 2020 sebanyak : 10.718 KK

Tabel 6

Wajar 9 Tahun dan Angka Putus Sekolah

No. Indikator 2019 2020


1. Jumlah Penduduk Usia 7-15 Th 3.244 4.317
2. Jumlah Penduduk Usia 7-15 Th masih 18.108 20.820
sekolah
3. Jumlah Penduduk Usia 7-15 Th putus 5.109 4.515
sekolah

Tabel 7

Prasarana Pendidikan Formal

Data
Ket
2019 2020
Indikator
TK 19 19
SD Negri 4 4

SDIT 3 1

Madrasah Ibtidaiyah 2 2

SMP Negri - -

SMP Swasta 2 3

12
MTS Swasta 1 1

SMK Swasta 1 1

MA Swasta 1 1

Tabel 8
Kelulusan Siswa Kls VI Wilayah Kelurahan Mustikasari
Tahun Ajaran 2020/2021

No Nama Sekolah Jumlah Keterangan


Siswa
1 SDN Mustikasari I 96
2 SDN Mustikasari II 57
3 SDN Mustikasari III 137
4 SDN Mustikasari IV 38
5 SDI Ummul Quro 81
Jumlah 409

Berdasarkan keterangan yang terdapat pada table 7 dan table 8 di atas,


maka dapat diambil kesimpulan perlu segera direalisasikan pembangunan SMP
Negeri di wilayah Kelurahan Mustikasari, agar pelayanan pendidikan bagi
masyarakatnya dapat terjamin.
C. Rencana Lokasi Pendirian USB-SMP 63 Bekasi
Pendirian USB SMP 63 Bekasi sebagai filial SMP Negeri 19 Bekasi
direncanakan menggunakan fasilitas SD Negeri Mustikasari, menunggu
pembangunan USB 63 yang rencananya di bangun di belakang Kantor Kelurahan
Mustikasari. Kantor Kelurahan Mustikasari lokasinya terletak di tepi Jalan
Mustikasari Bekasi. Keadaan ini sangat strategis dan potensial untuk
dikembangkan menjadi sekolah yang lebih maju untuk pelayanan pendidikan.
Alamat lengkap rencana lokasi RT 001, RW 003 Kp. Babakan Kelurahan
Mustikasari. Luas tanah terinventarisir seluas 5.166 m2 .

D. Kesiapan Sekolah Induk

13
Persiapan pendirian USB 63 Bekasi dimulai dari informasi dari Dinas
Pendidikan Kota Bekasi, penunjukan sekolah Induk yaitu SMP Negeri 19 Bekasi.
Selanjutnya dilakukan pertemuan-pertemuan antara pihak terkait untuk persiapan
dari seluruh aspek, pengusulan pengelola, inventarisasi potensi yang akan
dikembangkan, penyiapan tenaga pengajar dan tenaga administrasi, dan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait akan dibicarakan lebih lanjut.
Sebagai Unit Sekolah Baru, penyelenggaraannya masih harus ditopang
oleh fasilitas dan manajemen di Sekolah Induk, sampai dengan diterbitkannya
Surat Keputusan yang menyatakan kemandirian sekolah baru.

E. Rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi.


Sebagai Unit Sekolah Baru, pendirian USB SMP Negeri 63 Bekasi
memerlukan Keputusan-keputusan dari Pejabat berwenang. Untuk itu telah
dilakukan rapat-rapat koordinasi tingkat Pemerintah Daerah yang menghadirkan
berbagai pihak, guna memperoleh dukungan dan kesepakatan dari segi
pelimpahan kewenangan, penggunaan asset, dan legalitas pengelolaan.
Pertemuan tersebut melibatkan pejabat-pejabat di tingkat Kota Bekasi yang
membidangi pengelolaan asset dan pertanaan, hukum, pemerintahan, Camat,
Lurah, dan Kepala Sekolah Induk, serta komponen-komponen masyarakat lainnya
yang terkait.

F. Profil Unit Sekolah Baru (USB) SMP 63 Bekasi


1. Identitas Sekolah.
Berdasarkan pada Surat Keputusan Walikota Bekasi Nomor
421.3/Kep.119.A.Disdik/III/2019, tanggal 29 Maret 2012 tentang Pendirian Unit
Sekolah Baru Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Lingkungan Dinas
Pendidikan Kota Bekasi, Unit sekolah baru yang akan didirikan di lokasi
adalah Unit Sekolah Baru (USB) 63 Kota Bekasi. Sebagai sekolah indukny adalah
SMP Negeri 19 Kota Bekasi. Seluruh pengelolaan administrasi dan manajemen
berada di bawah Kepala SMP Negeri 19 Kota Bekasi selaku sekolah induk.

14
NPSN : -
Status : Persiapan Negeri
Bentuk Pendidikan : SMP
Kepala Sekolah :-
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Pendirian Sekolah : 
Tanggal SK Pendirian : 
SK Izin Operasional : -
Tanggal SK Izin Operasional : -
Kebutuhan Khusus Dilayani : -
Nama Bank : -
Cabang KCP/Unit : -
Rekening Atas Nama : -
Luas Tanah Milik :  5.166 m2

15
BAB III
PENUTUP

Proposal pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SMP 63 Bekasi ini pada
dasarnya merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan dan arahan yang
disampaikan oleh pejabat berwenang di lingkungan Dinas Pendidikan Kota
Bekasi.
Perencanaannya tentu saja telah melalui kajian-kajian yang mendalam
dengan memperhatikan segi potensi, keunggulan, dan dampak yang mungkin
timbul. Diharapkan Kepala Sekolah Induk dan pengelola mampu meminimalisir
kendala-kendala yang ada, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancer dan
selanjutnya dapat dikembangkan sebagai sekolah yang berkualitas di Kota Bekasi.
Data-data yang dipaparkan dalam proposal ini merupakan data primer
yang bersifat sementara dan dapat dikembangkan selama proses pendirian sampai
dengan terwujudnya USB SMP 61 Bekasi. Semoga dengan dibukanya Unit
Sekolah Baru khususnya di Kelurahan Mustikasari, tamatan SD di wilayah
sekitarnya dapat tertampung, setidaknya dapat menambah daya tampung sekolah
negeri di Kota Bekasi.
Demikian proposal ini disusun dengan harapan dapat diberikan
persetujuan, arahan, dan langkah-langkah realisasinya, serta mendapat dukungan
dari masyarakat setempat.

16

Anda mungkin juga menyukai