Anda di halaman 1dari 11

RENCANA ANGGARAN PENGGUNA DANA RESETLEMENT

PENERIMA BIDIKMISI TAHUN 2016

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


GOTONG ROYONG MASOHI
TAHUN 2016
BAB I

PENDAHULUN

A. LATAR BELAKBANG

Tiap-tiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran, dan

pemerintah wajib membiayai, memberikan layanan dan kemudahan, menyediakan sarana dan

prasarana, pendidikan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu, bagi

setiap warga negara tanpa diskriminasi. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang

bermutu tinggi tentu saja dibutuhkan biaya yang besar pula.

Hak setiap warga Negara sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31

untuk mendapatkan layanan pendidikan yang baik dan bermutu, namun amanat tersebut

belum mampu diwujudkan secara merata oleh pemerintah dan Pemerintah Daerah,

penyelenggaraan pendidikan sejak pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi di Indonesia

khususnya di Indonesia Timur, masih menyisihkan problem sebab sarana, infrastruktur dan

budaya serta daya dukung penyelenggaraan pendidikan belum sesuai harapan. Oleh karena

itu, setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak untuk mendapatkan bantuan biaya

pendidikan terutama bagi mereka yang memiliki potensi akademik baik dan tidak

mampu secara ekonomi serta berhak untuk mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi.

Peningkatan pemerataan akses ke jenjang pendidikan tinggi sampai saat ini merupakan

problem mendasar di negara kita yang hingga kini belum bisa dicarikan solusinya. Angka

Partisipasi Kasar (APK) yang baru mencapai 27,1 % dan angka tingkat melanjutkan ke

tingkat pendidikan tinggi masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara

berkembang lainnya.

Dengan demikian masih banyak lulusan pendidikan menengah yang tidak dapat

melajutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi termasuk mereka yang punya


potensi akademik cukup baik dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Selain itu peningkatan akses terhadap informasi dan sumber pendanaan yang relative

terbatas adalah problem mendasar yang perlu dicarikan jalan keluarnya. Kendati pemerintah

maupun berbagai pihak telah berupaya untuk membantu dengan menyediakan bantuan

beasiswa, namun belum secara memadai mengatasi persoalan tersebut.

Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Risit, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

yang tadinya merupakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2010 telah

meluncurkan Bidikmisi sebagai suatu program bantuan biaya pendidikan bagi calon

mahasiswa tidak mampu secara ekonomi namun memiliki prestasi akademik untuk

menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Bidikmisi tahun 2016 merupakan tahun keempat sejak diawali pada tahun 2012. Oleh

sebab itu untuk mendukung program tersebut, proposal ini disusun untuk mendukung

program tersebut khususnya dalam proses penjaringan mahasiswa penerima program

bidikmisi, antara lain dengan menyiapkan data base serta unit cost pembiayaan awal

mahasiswa penerima bidikmisi, biaya verifikasi.

B. DASAR HUKUM

Dasar hukum dan aturan perundang-undangan yang dijadikan landasan pemberian

bantuan pendidikan adalah :

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31, yang berbunyi tiap-tiap warga Negara

berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, dan pemerintah wajib

membiayainya.

2. UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c)

menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak

mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu

membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d) menyebutkan setiap peserta didik pada


setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang

orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 76 ayat (1) Menyatakan

bahwa Pemerintah, pemerintah Daerah dan atau perguruan Tinggi berkewajiban

memenuhi hak mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi untuk menyelesaikan

studinya sesuai dengan perataturan akademik. Ayat (2) pemenuhan hak mahasiswa

sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan dengan cara memberikan (a) beasiswa

kepada mahasiswa berprestasi. (b) bantuan atau membebaskan biaya pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan bagian kelima, pasal 27 aya (1) menyebutkan bahwa pemerintah dan

pemerintah Daerah sesuai lingkup kewenangannya memberikan bantuan biaya

pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tuanya atau walinya

tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2) menyebutkan bahwa

Pemerintah dan pemerintah Daerah sesuai kewenangannya dapat member beasiswa

kepada peserta didik yang berprestasi.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2010 tentang perubahan

atas Peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan

penyelenggaraan Pendidikan, pasal 53A menegaskan bahwa satuan Pendidikan

Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai

kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik

berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki potensi akademik baik dan tidak

mampu secara ekonomi paling sedikit 20 % dari jumlah keseluruhan peserta didik

baru.
C. TUJUAN

1. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa khususnya mereka

yang menghadapi kendala ekonomi

2. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi bagi peserta

didik yang tidak mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik baik.

3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu.

4. Meningkatkan prestasi mahasiswa baik pada bindang kurikuler, ko kurikuler

maupun ekstra kurikuler.

5. Menimbulkan dampak atau rangsangan bagi calon mahasiswa lain untuk selalu

meningkatkan prestasi dan kompetitif

6. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian social sehingga

mampu berperan dalam upaya pemutusan mata ranti kemiskinan dan pemberdayaan

masyarakat.

D. SASARAN

Sasaran program adalah lulusan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain

yang sederajat tahun ajaran 2016/2017 yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki

potensi akademik yang menonjol.


BAB II KONDISI
OBJEKTIF
STKIP GOTONG ROYONG MASOHI

A. Sejarah Singkat STKIP Gotong Royong Masohi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gotong Royong Masohi

didirikan pada tahun 2003 di Kabupaten Maluku Tengah dengan legalitas sah dari

Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta dengan

Surat Keputusan Mendiknas RI No. 149/D/O/2003 tanggal 5 September 2003. Surat

Keputusan Mendiknas tersebut di atas memuat tentang Izin Operasional beberapa Jurusan

dengan Program Studinya antara lain : Jurusan Pendidikan MIPA dengan Program Studi

Pendidikan Biologi dan Program Studi Pendidikan Matematika serta Jurusan Pendidikan

Bahasa dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Cikal bakal STKIP Gotong Royong Masohi adalah Universitas Gotong Royong

(Unigoro) Masohi yang didirikan pada tahun 2002 yang mengoperasikan 6 Fakultas, yaitu

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi,

Fakultas Sospol, Fakultas Perikanan dan Fakultas Teknik yang perjalanannya belum direstui

Tuhan Yang Maha Esa pada waktu itu sehingga terpaksa harus mengalami fusi ke Sekolah

Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Jurusan dan Program Studi yang ada

Sekarang.

Perkembangan STKIP Gotong Royong Masohi selanjutnya sebagai lembaga

pendidikan yang masih hijau tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan yang juga dialami

oleh perguruan tinggi lain di tanah air Di Provinsi Maluku, STKIP Gotong Royong Masohi

dan Universitas Pattimura berada dalam kesederetan dengan 49 PTN/PTS di tanah air yang
merupakan Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) jenjang D II PGSD yang

kini telah passing out.

A. 1 Visi, Misi Tujuan Lembaga

Visi
Menyiapkan tenaga kependidikan menjawab tantangan perkembangan

pendidikan di Tanah Air sesuai dengan karakteristik wilayah seiring dengan

sistim Pendidikan Nasional.

Misi
STKIP Gotong Royong Masohi sebagai Lembaga Penyelenggara Tenaga

Kependidikan berusaha bersama-sama Pemerintah menjawab kebutuhan

terhadap sumber daya manusia (SDM) yang handal dan profesional di bidang

Ilmu Pengetahuan,Teknologi dan Seni (IPTEKS), sesuai dengan karakteristik

wilaya daerah dengan potensi yang ada yang merupakan konsekuensi dari

pergeseran paradikma dari National Competitivness Paradikma kepada Local

Competitivness Paradikma dan berupaya mendukung perubahan sistim

pendidikan Nasional kususnya dalam menanggulangi standar kompetensi

tenaga kependidikan di daerah yang secara kuantitatif masih di bawah standar

yang ditetapkan dan diharapkan.

Tujuan
Pendirian STKIP Gotong Royong Masohi bertujuan untuk :

1. Menyiapkan lulusan yang berkemampuan akademik dan profesional di

bidangnya serta mampu menerapkan dan mengembangkan serta

menciptakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kesenian tertentu.

2. Memberi lulusan dengan semangat kebangsaan yang tinggi dan senantiasa

berjuang untuk kemajuan dan kesejahteraan seluruh bangsa tanpa membeda-


bedakan golongan dan kelompok berdasarkan budaya,suku,agama dan ras

tertentu dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945.

3. Menyiapkan lulusan yang berahlak mulia,bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang unifersal dan

hakiki serta berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945.

4. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, pembinaan,pemanfaatan dan

pengembangan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di daerah ini.

A. 2 Data Yayasan dan Data PTS


Nama PTS : STKIP GOTONG ROYONG MASOHI
Alamat : JLN. TRANS SERAM, MASOHI
No. Telp/Fax :-
Email : stkip_gtrmasohi@rocketmail.com
Webside :-
Susunan Pengurus : Ketua, Pembantu Ketua, Kepala Unit PPM, Unit Penjaminan
Mutu, BAAK, Biro Umum, Kepala Perpustakaan, Program
Studi, Kepala Lab dan Dosen

Nama Yayasan : YAYASAN MASOHI (YAMAS)


Susunan Pengurus : Pembina, Pengurus dan Pengawas
Alamat : JALAN BARU, SUGIARTO
SK Menhumham : Sementara diproses (Keterangan Terlampir)

B. Penerima Manfaat

Siswa/i lulusan dengan sasaran program adalah lulusan pendidikan SMA/SMK/MA

atau bentuk lain yang sederajat tahun ajaran 2016/2017 yang tidak mampu secara

ekonomi dan memiliki potensi akademik yang menonjol.


C. Biaya yang dibutuhkan

Bantuan Biaya Kedatangan (Resettlemen) mahasiswa Program Bidikmisi

diperlukan biaya sebesar Rp. Rp. 7.000.000 (tujuh juta rupiah) sebagaimana terlampir.
BAB 1

RANCANGAN ANGGARAN

Adapun rancangan anggaran yang dibutuhkan dalam rangka biaya

kedatangan/resettlement dan monitoring kepada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tahun

2016 adalah sebesar: Rp.1.500.000 x ½ x 10 = Rp. Rp. 7.000.000 (tujuh juta rupiah) dengan

percian sebagai berikut:

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA KEDATANGAN/RESETLEMENT DAN


MONITORING MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI STKIP
GOTONG ROYONG MASOHI
TAHUN 2016

HARG JUMLA
KOMPONEN A VOLUME H
1. Biaya Transportasi SATUA
150.000 10 Orang (Rp.)
Rp. 1.500.000
2. Biaya Hidup sementara selama 1 bulan
- Makan 20.000 10 Orang Rp. 200.000
- Kost dan 300.000 10 Orang Rp. 3. 000.000
- Transport 30.000 10 Orang Rp. 300.000
3. Verifikasi data
· Penilaian Berkas, Visitasi dan
Wawancara, Sosialisasi
· Pengenalan kampus, bantuan 2.000.000 1 Kegiatan Rp. 2.000.000
pendamping berbasis kegiatan,
serta pengelolaan program

JUMLAH TOTAL Rp. 7.000.000


PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja/TOR dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Masohi, 25 Oktober 2016

K etua
STKIP Gotong Royong Masohi

Ir. Luthfi Rumbia, MT

Anda mungkin juga menyukai