Anda di halaman 1dari 31

K

K
U
U
R
R
I
I
K
K
U
U
L
L
U
U
M
M

P PU US SA AT T K KE EG GI IA AT TA AN N B BE EL LA AJ JA AR R
M MA AS SY YA AR RA AK KA AT T ( (P PK KB BM M) )
S SE EI I P PA AK KU U

P Pa ak ke et t B B















K KE EC C. . K KO OT TA A B BE ES SI I
K KA AB B. . K KO OT TA AW WA AR RI IN NG GI IN N T TI IM MU UR R
K KA AL LI IM MA AN NT TA AN N T TE EN NG GA AH H
T TA AH HU UN N 2 20 00 07 7/ /2 20 00 08 8



























1
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM PKBM SEI PAKU PAKET B
KEC. KOTA BESI
KAB. KOTAWARINGIN
KALIMANTAN TENGAH

Telah diteliti dan disyahkan penggunaannya
pada tanggal, Juli 2007
Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2007/2008


Ketua Pengelola PKBM SEI PAKU PAKET B



SYANIAH
NIP. ...................



Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kotawaringin Timur Komite Sekolah
Ketua,



Drs. .................................... .....................
NIP. .........................


2






uji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, PKBM Sei Paku untuk
Paket B telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu upaya
mengimplementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi
kegiatan pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan oleh PKBM,
sesuai dengan karakteristik PKBM, dan berorientasi pada kebutuhan peserta
didik.
Kurikulum PKBM Sei Paku untuk Paket B disusun dengan mengacu
pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh
BSNP dan model-model pembelajaran atau program yang dihasilkan oleh
Pusat Kurikulum. Namun demikian, kami menyadari bahwa kurikulum ini
masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus
dilakukan seiring dengan terbitnya standar-standar lainnya, yaitu: standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam menyusun
kurikulum.
Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2007/2008.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf PKBM
yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum ini,
dan juga kepada Tim pengembang kurikulum dari Pusat Kurikulum.






P
3
BAB I
PENDAHULUAN


A. Rasional/Latar Belakang

Program Paket B adalah program pendidikan dasar 9 tahun pada jalur
pendidikan nonformal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin
menyelesaikan pendidikan setara SMP/MTs. Lulusan Program Paket B berhak
mendapat ijazah dan diakui setara dengan ijazah SMP/MTs.

Kurikulum Paket B dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu
pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain
yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua
potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara
budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi oleh iman dan
takwa.

PKBM Sei Paku terletak di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten
Kotawaringin Timur yang berjarak kurang lebih 20 km dari Kota Sampit.
Lembaga pendidikan tersebut berdiri tahun 2006. Saat ini jumlah warga
belajar yang mengikuti program Paket B berjumlah 60 peserta didik. PKBM
ini memiliki 2 ruang kelas dan 2 bangsal tempat pengembangan life skill.
Adapun sarana yang dimiliki ialah mesin jahit 10 unit, 1 mesin obras, dan
alat-alat kerajinan rotan dan ukiran.

Tingkat kehidupan mayoritas masyarakat sekitar pada umumnya
menengah ke bawah, dengan mata pencaharian bertani dan berladang
(karet, rotan dan tanaman perkebunan lainnya). Masyarakat lingkungan
sangat berpotensi dalam bidang ukiran kayu, kerajinan rotan, menjahit,
keagamaan dan olahraga.

4
Pada waktu terjadi kerusuhan Sampit sekolah pada umumnya ditutup.
Bahkan hingga mencapai dua bulan lamanya. Akibatnya, setelah pasca
konflik/pertikaian banyak anak usia sekolah yang drop out dari sekolah.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas
pendidikan setempat saat itu adalah menampung anak-anak usia sekolah
yang drop out untuk dididik dan dibina di lembaga nonformal (PKBM).
Dengan cara seperti itu ternyata antusias warga belajar sangat tinggi untuk
mengikuti program pendidikan di PKBM-PKBM. Ketika mereka ditanya,
jawaban mereka umumnya ialah ingin meningkatkan status sosial, dan
memiliki ijazah Paket B atau setara SMP. Bahkan, banyak dari mereka yang
berniat pula untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama ke
Paket C. Mengingat kondisi hidup mereka pada umumnya dari keluarga yang
kurang beruntung secara ekonomi maka lembaga pendidikan nonformal
merupakan alternatif yang menjadi pilihan mereka. Hal ini sejalan dengan
harapan orang tua agar anaknya bisa memperoleh kehidupan yang lebih
baik. Karenanya, dalam PKBM aspek keterampilan memperoleh porsi yang
cukup besar. Namun, buku-buku modul dan sarana penunjang lainnya masih
sangat kurang, kebanyakan masih menggunakan buku terbitan tahun 2004.
Ketika permasalahan ini didiskusikan dengan Kepala Subdin PLS diakui
bahwa sekolah nonformal (Paket A,B,C) tidak mungkin sama dengan sekolah
formal, karena anggaran yang tersedia dari APBD untuk sekolah nonformal
jauh jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sekolah formal. Namun
pembinaan selalu diupayakan menjadi lebih baik, bahkan penilik PLS ada
yang menjadi tutor tanpa dibayar.

Dampak konflik sangat besar terhadap dunia pendidikan di daerah
ini terhadap pendidikan formal maupun nonformal. Khusus Pada lembaga
pendidikan nonformal yang ada tinggal , ada tinggal 4 yang masih bertahan
dan 2 PKBM di Kecamatan Kota Besi dianggap sangat maju yaitu : PKBM Sei
Paku dan PKBM Sanggar Sastra Religius Mentaya Estetika.


B. Landasan Hukum

1. Instruksi Presiden:
a. No. 1 tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar 9 tahun.
b. Instruksi Presiden No.5 Tahun 2006, tanggal 9 Juni 2006 Gerakan
Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.
2. Keputusan Mendikbud No. 0131/U/1994 tentang Program Paket A dan
Paket B.
3. Kep. Mendiknas No. 86/U/2003 tentang penghapusan UPERS
4. UU RI NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
a. Bab II Pasal 3 dan pasal 4 ayat 6
b. Bab IX Pasal 35
5. PP RI no 19 tahun 2005 Bab VIII tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Pasal 49 ayat (1).
5
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no 22,23 dan 24 tahun
2006
7. Panduan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dari
BSNP.


C. Tujuan penyusunan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket B Sei Paku Kec.Kota Besi
Kab. Kotawaringin Timur disusun untuk dijadikan pedoman oleh seluruh
warga belajar dalam pelaksanaan pembelajaran agar dapat mencapai
hasil yang optimal mengingat kurikulum ini selain merupakan tuntutan
undang-undang juga sangat tepat diterpkan di lembaga pendidikan
forman, non formal terutama di daerah yang pernah mengalami konflik
sosial seperti didaerah Kota Waringin Timur, Kalimantan Selatan.


6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN


A. VISI

Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas,
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, serta mampu bersaing di era
globalisasi

B. MISI :

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh
PKBM Sei Paku adalah :
- Revitalisasi Fungsi Tenaga Lapangan Dikmas (TLD) dalam
Pendataan awal warga belajar
- Mensinergikan Kinerja antara Penyelenggara Program dan
Pengelola PKBM melalui Pembagian tugas antara Pengelola dan
Penyelenggara Pokjar.
- Peningkatan profesionalisme tutor paket B melalui TOT (Training
of Trainer) tutor.
- Peningkatan kualitas lulusan pokjar melalui pelatihan magang
tutor sebaya pokjar untuk kegiatan life skill (ukiran kayu ,
kerajinan rotan, membatik kayu dan menjahit di sentra industri
yang sudah maju)

Motto PKBM Sei Paku : KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF


C. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Umum
1.1. Tujuan Pendidikan dasar yang tercantum pada Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagai berikut :
Meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian
akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1.2. Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing warga belajar.

2. Tujuan Khusus
Upaya untuk mencapai keberhasilan visi dan misi PKBM Sei Paku,
Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit),
maka tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas tutor;

Meningkatkan intensitas pelatihan tutor
7
Meningkatkan pengelolaan life skill ukiran kayu, kerajinan
rotan dan menjahit.

b. Meningkatkan kualitas peserta didik:
Menjalin kemitraan dengan dunia usaha sejenis yang sudah
maju untuk tempat magang warga belajar.
Mewajibkan warga belajar untuk membaca terutama buku-
buku yang berhubungan dengan Keterampilan dan seni.
Mengadakan ajang kreatifitas siswa di bidang perancangan/
desain seni ukir, rotan dan Busana.

c. Peningkatan mutu berhitung
Pemberian tugas terstruktur tentang berhitung

d. Peningkatan mutu pelajaran IPA
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran
IPA.

e. Peningkatan mutu Pengetahuan Sosial
Memperbanyak contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan
sosial dan bermasyarakat.
Meningkatkan pemahaman tentang keragaman suku, budaya
adat istiadat di Indonesia.
Pembiasaan nilai rela berkorban, persatuan, kerja sama,
harga menghargai, toleransi antar, budaya dan adat istiadat
antar suku/etnis.

g. Peningkatan mutu IMTAQ
Peningkatan, pemanfaatan sarana peribadatan untuk
praktek program Keagamaan.
Meningkatkan prekwensi praktek mata pelajaran Agama
dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan akhlaq dalam kehidupan sehari-hari.


8
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan Pendidikan PKBM Sei Paku disusun secara
induktif, terpadu dan berbasis kecakapan hidup, serta sesuai dengan konteks
lokal dan global.
Penyusunan struktur kurikulum mengacu pada standar nasional
pendidikan dan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global
serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan,
dan peserta didik.
Muatan kurikulum PKBM Sei Paku mengacu pada standar nasional
pendidikan yang meliputi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri.
Kedalaman muatan kurikulum disajikan per tingkat pencapaian
kompetensi. Muatan kurikulum disusun dengan memperhatikan kebutuhan
dan potensi lokal maupun global serta memperhatikan karakteristik daerah,
ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan peserta didik.
Pengaturan beban belajar diatur dengan menggunakan dua sistem
Jam belajar :
a) pertemuan sistem tatap muka (reguler), dan
b) sistem satuan kredit kesetaraan (SKK).
Kedua model pengaturan beban belajar dilakukan agar lebih cocok dengan
ciri Pendidikan Kesetaraan yang menekankan program pembelajaran secara
mandiri dan moduler, serta dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan peserta didik.


B. Mata Pelajaran Untuk Warga belajar daerah konflik antar etnis.

Mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri disesuikan
dengan sasaran peserta didik, seperti berikut : trauma yang dialami dalam
kehidupan korban kerusuhan berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan
kejiwaannya. Umumnya Mereka sedang berada pada masa penentuan jati
diri , puber dan mudah terpengaruh oleh yang di idolakan , kurang
mempunyai pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan yang mungkin
sangat berbeda dengan anak-anak sebayanya yang hidup di daerah aman.
Dengan demikian, pelajaran untuk mereka harus ditambah dengan materi-
materi tentang pengetahuan nilai-nilai akhlaq mulia, toleransi tinggi,
keragaman budaya dan etnis, pengetahuan tentang hukum, kriminal dan
kekerasan, pengetahuan tentang ketahanan hidup, bimbingan konseling/BK,
dan budi pekerti/etika.




9
C. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran PKBM Sei Paku menggunakan pendekatan
induktif, terpadu, partisipatif (andragogis), konstruktif dan lingkungan.
a) Induktif; adalah pendekatan yang membangun pengetahuan melalui
kejadian atau fenomena empirik dengan menekankan pada belajar pada
pengalaman langsung.
b) Terpadu; adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan
otentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang
mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615).
c) Konstruktif; adalah pendekatan yang menumbuhkan pengakuan bahwa
setiap peserta didik mempunyai pandangan sendiri terhadap dunia
dan alam sekitarnya berdasarkan pengalaman individu dalam
menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Pembelajaran
konstruktif dilaksanakan melalui pandangan individual peserta didik
untuk membangun makna.
d) Partisipatif andragogis; adalah pendekatan yang membantu
menumbuhkan kerjasama dalam menemukan dan menggunakan hasil-
hasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, situasi
pendidikan yang dapat merangsang pertumbuhan dan kesehatan
individu, maupun masyarakat.
e) Berbasis lingkungan; adalah pendekatan yang meningkatkan relevansi
dan kebermanfaatan pembelajaran bagi peserta didik sesuai potensi dan
kebutuhan lokal.


D. Metode Pembelajaran

Dengan tetap memperhatikan aspek psikologi dan sosial kelompok
masyarakat yang berbeda-beda, dan berdasarkan pendekatan-pendekatan
tersebut di atas, secara garis besar proses pembelajaran dilakukan melalui
beberapa metode berikut:
a. Metode Kooperatif;
menggalakkan peserta didik yang mempunyai berbagai kebolehan
berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai sesuatu konsep atau
keterampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekan-
rekan yang lain, serta memotivasi semua peserta didik.
b. Metode Interaktif; suatu kaidah yang melibatkan interaksi antara tutor
dan peserta didik, antar peserta didik, peserta didik dengan komputer,
atau peserta didik dengan lingkungannya.
c. Metode Eksperimen; proses pembelajaran dengan menjalankan kajian
atau penyiasatan tentang suatu fenomena yang berlaku dalam alam
sekitar.
d. Tutorial; tenaga kependidikan menerangkan pelajaran secara interaktif
dengan membuka peluang kepada peserta didik untuk bertanya.
e. Diskusi; tenaga kependidikan menugaskan peserta didik untuk
mendiskusikan, isu tertentu yang berkaitan dengan tema pelajaran dan
10
dalam waktu yang sama tenaga kependidikan membimbing dan
memberikan kata putus.
g. Penugasan; tenaga kependidikan memberikan tugas kepada peserta
didik, baik secara individual maupun kelompok, tugas-tugas yang
berkaitan dengan pelajaran.
h. Praktek; tenaga kependidikan menerangkan dan memberikan contoh
tentang cara-cara membuat keterampilan tertentu, kemudian diikuti
dan diterapkan oleh peserta didik.
i. Belajar mandiri; proses belajar di luar jam pelajaran formal di mana
peserta didik mempelajari pelajaran atau mempraktekkan suatu
keterampilan dengan bantuan kawan ataupun orang lain.
j. Demonstrasi; proses belajar dengan menggunakan peragaan.
k. Observasi; proses belajar dengan memperhatikan dan menganalisa
objek pembelajaran.
l. Simulasi; proses belajar dengan bermain peran atau menggunakan alat
peraga/ bukan alat sesungguhnya.
m. Studi kasus; proses belajar untuk mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah.

Selain menggunakan metode-metode di atas, untuk sasaran yang
beragam diperlukan juga beberapa metode yang lebih sesuai yang lebih
realistik (berdasarkan pengalaman di lapangan), kemitraan, interaktif,
eksploratif (terhadap potensi), pemberian sangsi, dan metode-metode lain
yang dapat memberikan suasana kondusif secara psikologis, dan yang
dapat memberi motivasi.


E. Pembelajaran Dengan Modul

Pembelajaran dengan modul adalah satu pendekatan pembelajaran
mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang
dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan
kondisinya.

Fungsi pembelajaran modul adalah untuk memastikan semua peserta
didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar
sebelum pindah ke materi ajar selanjutnya melalui pembelajaran mandiri.
Sementara tujuan pembelajaran modul adalah untuk mengurangi
keragaman kecepatan belajar dari peserta didik agar mencapai suatu
tingkat pencapaian kompetensi tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur
Pembelajaran modul bermanfaat untuk:
a. meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap
muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan
situasi masyarakat,
b. menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik,
c. secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara
bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam modul,
11
d. mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai peserta
didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam modul sehingga tutor
dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk memperbaiki
belajarnya dan melakukan pengulangan.


F. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Pendidik pada PKBM Sei Paku memiliki :
a. kompetensi professional yang berupa penguasaan materi
pembelajaran, pedagogik dan andragogik (mengelola pembelajaran
nonformal), dan pengalaman mengajar dalam bidang pendidikan
nonformal.
b. memiliki kompetensi personal yang berupa kepribadian yang
menjadi teladan, berakhlak mulia, sabar, ikhlas, dan
c. memiliki kompetensi sosial dalam berkomunikasi dan bergaul
secara efektif.

2. Kualifikasi Akademik
Syarat kualifikasi akademik yang dimiliki pendidik pada PKBM Sei Paku
adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal SPG/ SGO/ Diploma II
b. Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/ MTs untuk Paket B dan guru
SMA/M Aliyah untuk Paket C.
c. Tenaga lapangan Dikmas untuk latar belakang jurusan pendidikan
yang sesuai dengan mata pelajaran.
e. Nara sumber teknis (NST) , PKBM Sei Paku berencan mendatangkan
instruktur khusus Seni Ukiran kayu dan Rotan berkoordinasi dengan
Ka.Subdin. PLS Kab.Kotawaringin Timur.

Struktur organisasi PKBM Sei Paku

Pembina Ka.Bid PLS
Penasehat Syaiful Bakhri
Syahjiman
Ketua Pengelola Syaniah
Sekretaris Mustakim
Bendahara Murni Hayati
Pengelola PAUD Lili Hartati
Pengelola KF Mizratul Hamidah
Pengelola Kesetaraan Linda
Pengelola TBM Kandar
Pengelola KBU Mahyuni
Pengelola Kursus Saptono


12

G. Peserta Didik

1. Peserta didik program Paket B Setara SMP/ MTs adalah warga masyarakat
yang;
a. lulus Paket A/ SD/MI,
b. belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas kelompok
usia 15-44 tahun.
c. putus SMP/MTs,
d. tidak menempuh sekolah formal setara SMP karena pilihan sendiri,
e. Kebanyakan tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi,
waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan), yang
terbesar umumnya Drop Out karena terjadi konflik.
2. Penerimaan warga belajar
PKBM Sei Paku menerima warga belajar dengan cara:
a. Verifikasi hasil pendidikan terakhir yang diperoleh (dibuktikan dengan
raport dan/atau ijazah).
b. Seleksi melalui wawancara atau tes tertulis yang dilakukan oleh tutor
atau petugas yang ditunjuk oleh penyelenggara.
c. Apabila syarat pertama dapat dibuktikan secara sah, maka peserta
didik dapat langsung ditempatkan.
d. Tes penerimaan digunakan untuk menentukan kelas sesuai dengan
kemampuan yang tidak dapat dibuktikan syarat pada (a) dan (b).


H. Struktur Program Kurikulum

Penyusunan struktur kurikulum mengacu pada standar nasional
pendidikan dan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun
global serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan
Kesetaraan, dan peserta didik.


Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
13
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Seni Ukiran, menjahit dan Kerajinan
Rotan

2


2


2

C. Pengembangan Diri :
1. Soleh Bersama Sei Paku
2. Sabtu Ceria
2* 2* 2*
Jumlah 40 40 40

I. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan PKBM Sei Paku disusun
dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global serta
memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan
peserta didik. Serta mengacu pada standar nasional pendidikan yang
meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu:
(1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
(2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
(3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
(4) kelompok mata pelajaran estetika, dan
(5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Muatan Lokal ,yaitu:
Muatan Lokal pilihan :
Untuk mengakomodir potensi lingkungan masyarakat yang
memiliki SDA kayu dan Rotan, PKBM menetapkan mata pelajaran
muatan lokal pilihan Seni Ukiran Kayu, Batik kayu, Kerajinan Rotan
dan Menjahit (Tata Busana), yang diikuti oleh seluruh peserta didik
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. Melalui mata pelajaran ini
diharapkan peserta didik mempunyai kompetensi merancang dan
membuat produk-produk kerajinan yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan zaman (mengikuti trand dan mode). Format kurikulum
muatan lokal adalah sebagai berikut.

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 .
2 .

Kedalaman muatan kurikulum disajikan per darjah (level) atau
tingkat pencapaian kompetensi.
14

J. Pengembangan Diri
Pengembangan diri diselenggarakan dengan bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi daerah yang pernah terjadi konflik.
Karena sekolah berada di lingkungan masyarakat agamis dan potensi
peserta didik yang berbakat dalam bidang seni, maka PKBM Sei Paku
menentukan kegiatan pengembangan diri berupa Kegiatan keagamaan.
1) Bimbingan Konseling
Kegiatan Bimbingan konseling dilakukan di lingkungan PKBM dan
dikonsentrasikan di Bangsal Kegiatan Seni meliputi layanan
sebagai berikut
a) Orientasi
Oriantasi umum sekolah
Orientasi kelas/ semester baru
OrientasiUjian akhir dan ijazah
b) Informasi
Informasi pengembangan pribadi
Informasi kurikulum dan Pembelajaran
Informasi SMA/SMK, Paket C
Informasi lingkungan (kehidupan keluarga sosial
kemasyarakatan, keberagaman etnis, sosial , budaya dll.)
c). Penempatan/Penyaluran
Penempatan/penyaluran didalam kelompok belajar dan
Kegiatan Mulok
d) Pembelajaran
Pengembangan Inovasi,motivasi, kreasi, sikap dan kegiatan
belajar
Pengembangan keterampilan belajar membaca,
mencatat/menilai bertanya dan menjawab, mengerjakan
tugas terstruktur.
Pembelajaran perbaikan
Program pengayaan
e) Konseling perorangan
Semua masalah dalam semua bidang bimbingan
f) Bimbingan kelompok
Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan
hidup sehat
15
Pemahaman penerimaan diri dan orang lain (termasuk
perbedaan individu, sosial budaya, etnis dan
permasalahannya)
Pemahaman tentang emosi prasangka, konflik, peristiwa
yang terjadi di masyarakat dan
pengendalian/pemecahannya.
Pengaturan dan penggunaan waktu
Pemahaman tentang alternatif pengambilan keputusan dan
konsekuensinya.
Pengembangan sikap, kebiasaan belajar, keberhasilan,
kegagalan belajar dan penangulangannya.
Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif
Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan karir, dan
perencanaan masa depan
Pilihan dan persiapan masuk SMA/SMK, Paket C yang
berkualitas
Program pengayaan
g) Konseling kelompok
Semua masalah dalam bidang bimbingan
Bidang bimbingan :
Bimbingan pribadi
Bimbingan sosial
Bimbingan belajar
Bimbingan karir
Bimbingan konseling dibimbing langsung oleh Tutor
h) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan dan difasilitasi
adalah sebagai berikut

No Jenis
Ekstrakurikuler
Target Pencapaian Tujuan Rincian Kegiatan
1 Majalah
Dinding/
Kording

a. Membuat dan
menampilkan
koran dan
majalah dinding
2 kali dalam
satu bulan
b. Menjadi
juara di tingkat
kotamadya dan
provinsi
Mengembangkan
minat, bakat dan
prestasi peserta
didik dalam
bidang karya
tulis
a. Pembiasaan
membaca
b. Latihan
menyusun
karya tulis
c. Latihan
wawancara
dengan nara
sumber
16
2 Olah Raga
Prestasi

a. Sepak bola
b. Bola Voli
c. Dayung
Beregu
Berpartisipasi
dalam berbagai
event turnamen
Sepak bola, bola
voli, dan Dayung di
tingkat kecamatan,
kotamadya, dan
provinsi
Mengembangkan
minat, bakat,
dan prestasi
peserta didik
dalam bidang
olah raga
Latihan rutin
Sparing partner
3 PMR/UKS a.Mampu
memberi
pertolongan
pertama saat
berlangsungnya
kegiatan di
sekolah
(misalnya
upacara
bendera, lomba-
lomba, dll)
b. Menjadi juara
lomba sekolah
sehat dan PMR
Membangkitkan
kesadaran
seluruh warga
sekolah akan
pentingnya
kebersihan dan
kesehatan
a. Latihan yang
terkait
kegiatan PMR
b. Melaksanakan
Penyemprotan
Sarang Nyamuk
setiap hari
Jumat

4 Rohani Islam









Rohani Kristen

Menjadi juara
MTQ di tingkat
kecamatan dan
finalis di
tingkat
kotamadya





Mengikuti lomba
cerdas cermat
dalam rangka
paskah

Menerapkan
nilai-nilai
keislaman.







Menerapkan
nilai- nilai
kekristenan
Melakukan
pelatihan yang
terkait dengan
MTQ
Pelatihan
Kaligrafi Al-
Quran
Tadarus Al-
Quran

Pendalaman Al-
Kitab

i). Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi
dasar minimal 65% dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Peningkatan kriteria ketuntasan belajar dilakukan secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria
setiap mata pelajaran ditetapkan secara berbeda-beda, akan
tetapi harus lebih atau sama dengan kriteria minimal.
17

Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan sebagai berikut:
NO MATA PELAJARAN

KKM Kelas VII,VIII dan IX

2007/2008

2008/2009 2009/2010
1 PEND. AGAMA
2 PKn
3 BHS. INDONESIA
4 MATEMATIKA
5 I P A
6 I P S
7 SENI BUDAYA
8 PENJAS ORKES
9 BHS. INGGRIS
10 TIK
11
SENI UKIR DAN KERAJINAN
ROTAN

12 TATA BUSANA
JUMLAH
RATA-RATA

j). Kriteria Kelulusan dan Kenaikan Kelas
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan;
18
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus Ujian Nasional jenjang Paket B.
1) Kriteria Kelulusan
a) Mengikuti Kriteria Kelulusan Ujian Nasional:
b) Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah
Mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan
Memiliki rata-rata nilai 6,00
Berkepribadian dan berakhlak mulia
Kehadiran 75 %, kecuali sakit dengan keterangan
dokter/surat dari Orang Tua warga belajar.

2) Kriteria Kenaikan Kelas
a) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
b) Warga belajar dinyatakan naik kelas apabila yang
bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal
pada semua indikator, Kompetensi Dasar (KD), dan
Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
k). Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket.
b. Perhitungan beban belajar
Satu jam
pemb. Tatap
muka (menit)
Jumlah jam
pemb. Per
minggu
Minggu Efektif
per tahun
pelajaran
Waktu
pembelajaran
per tahun
Jumlah jam
per tahun (@
60 menit)
40 36 34 1224
(48960 menit)
816
1 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar
sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
l). Kegiatan Mandiri Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Alokasi waktu untuk kegiatan mandiri terstruktur dan tidak terstruktur
adalah 50 % dari kegiatan tatap muka yaitu 18 jam/minggu untuk semua
mata pelajaran. Dengan demikian tugas rumah (PR) harus
diperhitungkan waktu pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama
dengan 50 % dari jumlah jam tatap muka.

19
Kegiatan mandiri terstruktur yaitu kegiatan yang mengacu pada Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi yang ditentukan oleh Tutor
dalam waktu tertentu. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur
merupakan kegiatan yang dilakukan dan diatur oleh peserta didik
secara mandiri dengan waktu maksimal 50 % dari jam tatap muka.

Contoh :

No. Mata
Pelajaran
Jumlah
Jam
per
Minggu
Kegiatan
Tutorial
Kegiatan
Mandiri
Terstruktur/
Tidak
Terstruktur
Contoh
1. Pendidikan
Agama
2 1 1 Menghafal ayat-ayat
pendek
2. Pendidikan
Kewarganegar
aan
2 1 1 Menyusun kliping
tentang pelanggaran
HAM
3. Bahasa
Indonesia
4 1 2 Menyusun karya tulis
4. Bahasa Inggris 5 1 2 Menulis teks naratif
5. Matematika 4 1 2 Membuat bangun-
bangun ruang
6. Ilmu
Pengetahuan
Alam
5 1 2 Menulis laporan
penelitian sederhana
7. Ilmu
Pengetahuan
Sosial
4 1 2 Menyusun kliping
Indeks Harga Saham
8. Seni Budaya 2 1 1 Membuat reklame
layanan sosial
9. Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
2 1 1 Menyusun kliping
kejuaraan sepak bola
dunia
10. Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
2 1 1 Mengenal cara
membuat desain dan
motif Ukiran dengan
komputer


11. Muatan Lokal
1. Seni Ukir
Kayu dan

2

2

1
Merancang motif di
kertas dan
mengerjakan ukiran
20
Kerajinan
Rotan
2.Tata Busana



2


2



1
yang sudah ada
motifnya
Membuat taplak
meja tusuk silang

m). Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, sosial, akademik, dan vokasional merupakan bagian
integral dari semua mata pelajaran, jenis kegiatan pengembangan
diri, atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus
pada jenis pengembangan diri tertentu atau pada mata pelajaran
muatan lokal tertentu. Kegiatan Kecakapan hidup yang
diselenggarakan di PKBM Sei Paku Kab.Kotawaringin, meliputi :
a) Kecakapan pribadi : Kesadaran bahwa pada diri seseorang
memiliki kelebihan dan kekurangan, contoh:
- menghormati diri sendiri
- menghormati orang yang lebih tua
- mendisiplinkan diri dalam pergaulan yang berbeda etnis
- memilih teman yang baik dari semua etnis
b. Kecakapan Sosial : Kesadaran bahwa seseorang merupakan
bagian dari mahluk sosial, contoh:
- mampu berkomunikasi dengan orang dari berbagai etnis lain
- menghargai pendapat orang dari berbagai etnis lain
- dapat bersosialisasi dengan berbagai etnis, agama
- mampu bekerja sama dengan berbagai etnis.
c. Kecakapan akademik : Kesadaran bahwa seseorang memiliki
kecakapan akademik, contoh:
- mampu bersaing dibidang akademik
- mampu meningkatkan prestasi secara optimal
d. Kecakapan vokasional : Kemampuan seseorang menghasilkan
sesuatu, contoh:
- merancang motif ukiran kayu dan kerajinan rotan
- membuat karya ukiran kayu dan kerajinan Rotan tepat guna


n). Wawasan Keunggulan Lokal dan Global
21
Untuk mewujudkan pendidikan yang berwawasan keunggulan lokal
dan global,
PKBM Sei Paku Kab.Kotawaringin Timur menyelenggarakan kegiatan
sebagai berikut :
a. Keunggulan lokal
Pengembangan seni tari tradisional Dayak
Seni menghias Rumah Betang
b. Keunggulan Global
Pengembangan Bahasa Inggris
Membuat berbagai desain menggunakan komputer









22
BAB IV
K KA AL LE EN ND DE ER R P PE EN ND DI ID DI IK KA AN N


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran
selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam
menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan
Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, dan libur akhir tahun
pelajaran digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun.
Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
23
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

24

K KA AL LE EN ND DE ER R P PE EN ND DI ID DI IK KA AN N
P PK KB BM M S Se ei i P Pa ak ku u












































JULI
2007
J JU UL LI I 2 20 00 07 7
HBE : 14
M 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24 31
R 4 11 18 25
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28

AGU
2007
A AG GU US ST TU US S 2 20 00 07 7
HBE : 25
M 5 12 19 26
S 6 13 20 27
S 7 14 21 28
R 1 8 15 22 29
K 2 9 16 23 30
J 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25

SEP
200
7
S SE EP PT TE EM MB BE ER R 2 20 00 07 7
HBE : 19
M 2 9 16 23/30
S 3 10 17 24
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S
1,
30
8 15 22 29
9
1-14 : Libur Semester Genap 2006/2007
16 : Hari Pertama Tahun pelajaran 07/08
16 s.d. 18: Pengenalan PKBM Sei Paku
11 : Peringatan Isra Mi raj Nabi
Muhammad SAW (27 Rajab 1428)
17 : Upacara Hari HUT RI Ke-60
28 s.d 1 : Perkiraan Ulangan Modul
12 sd 14 : Libur awal Ramadhan 1428 H

OKT
2007
O OK KT TO OB BE ER R 2 20 00 07 7
HBE : 11
M 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
R 3 10 17 24 31
K 4 11 18 25
J 5 12 19 26
S 6 13 20 27

NOP
2007
N NO OV VE EM MB BE ER R 2 20 00 07 7
HBE : 24
M 4 11 18 25
S 5 12 19 26
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24

DES
2007
D DE ES SE EM MB BE ER R 2 20 00 07 7
HBE : 8
M 2 9 16 23/30
S 3 10 17 24/31
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29

1 s.d. 5 : Pelaksanaan Ulangan Tengah
Semester I
6 s.d. 12 : Libur menjelang Idul Fitri
13 s.d. 14: Libur Idul Fitri
15 s.d. 18: Libur setelah Idul Fitri
10 : Upacara Hari Pahlawan
2 : Hari Guru Nasional
10 : Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhizah
1428 H)
11 s.d. 17 : Ulangan Akhir Semester I
18 s.d. 20 : Porseni tingkat sanggar
22 : Pembagian Rapot
24 s.d. 31 : Libur Akhir Semester
JAN
2008
J JA AN NU UA AR RI I 2 20 00 08 8
HBE : 20
M 6 13 20 27
S 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24 31
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26
6
PEB
2008
P PE EB BR RU UA AR RI I 2 20 00 08 8
HBE : 24
M 3 10 17 24
S 4 11 18 25
S 5 12 19 26
R 6 13 20 27
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23

MAR
2008
M MA AR RE ET T 2 20 00 08 8
HBE : 24
M 2 9 16 23/30
S 3 10 17 24/31
S 4 11 18 25
R 5 12 19 26
K 6 13 20 27
J 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29

1 : Libur Tahun Baru Masehi
1 s.d. 5 : Libur Akhir Semester I
7 : Hari Pertama Semester II
10 : Tahun Baru Hijriyah

18 : Tahun Baru Imlek 11 : Hari Raya Nyepi
21 : Maulid Nabi Muhammad SAW
25















































APR
2008
A AP PR RI IL L 2 20 00 08 8
HBE : 16
M 6 13 20 27
S 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26

MEI
2008
M ME EI I 2 20 00 08 8
HBE : 13
M 4 11 18 25
S 5 12 19 26
S 6 13 20 27
R 7 14 21 28
K 1 8 15 22 29
J 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24 31

JUN
2008
J JU UN NI I 2 20 00 08 8
HBE : 17
M 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
S 3 10 17 24
R 4 11 18 25
K 5 12 19 26
J 6 13 20 27
S 7 14 21 28
8 22 29

1 s.d. 5 : Ulangan akhir semester II Kelas IX dan
Ulangan tengah Semseter II Kelas VII dan VIII
4 : Wafatnya Isa Al Masih
22 s.d. 24 :Ujian Nasional Utama SMP
29, 30 :Ujian Nasional Susulan SMP
2 : Hari Pendidikan Nasional
5 s.d. 10 Ujian Praktek SMP
17 Kenaikan Isa Al Masih
19 s.d. 21: Ujian Sekolah Utama SMP
26, 27, 28: Ujian Sekolah Susulan SMP
Hari Raya Waisak
16 s.d. 21 : Ulangan Kenaikan Kelas VII
dan VIII
21 : Pengumuman Kelulusan
28 :Pembagian Rapot
Semseter/Kenaikan Kelas
30 : Libur Akhir Tahun Pelajaran
2007/2008
JULI
2008
J JU UL LI I 2 20 00 08 8

M 6 13 20 27
S 7 14 21 28
S 1 8 15 22 29
R 2 9 16 23 30
K 3 10 17 24 31
J 4 11 18 25
S 5 12 19 26

1 s.d. 12 : Libur Akhir Tahun Pelajaran
2007/2008
14 : Permulaan Tahun Pelajaran
2008/2009
26

Lampiran 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1. Pendidikan Agama Islam
1. Menerapkan tata cara membaca Al-quran menurut tajwid, mulai dari
cara membaca Al- Syamsiyah dan Al- Qomariyah sampai kepada
menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun
iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha
dan Qadar serta Asmaul Husna
3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan
tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah,
hasad, ghadab dan namimah
4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan
jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat
5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para
shahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam
di nusantara

2. Pendidikan Agama Kristen
1. Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh
ciptaan
2. Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara
nyata
3. Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamanya, masyarakat dan
gereja sebagai orang yang sudah diselamatkan

3. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma
kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
sesuai dengan suasana kebatinan konstitusi pertama
3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan
pendapat dengan bertanggung jawab
4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945
5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi
dan kedaulatan rakyat
6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara
pemerintahan pusat dan daerah
7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi
8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan
keindividuannya



27

4. Bahasa Indonesia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,
penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato,
khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk
dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis
novel
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan
wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta
dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja,
puisi, dan drama
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai
bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi,
cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari
berbagai angkatan
4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi,
pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks
berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah
sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra
berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen

5. Bahasa Inggris
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam
bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report,
dalam konteks kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal
dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal,
dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan
report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam
bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report,
dalam konteks kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana
interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun
28

informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari.

6. Matematika
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya
(komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana
(barisan aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-
unsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta
penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan
grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-
sifatnya, ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar
garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk
melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran
(garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga
dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya,
kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan
tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung,
modus dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan
masalah
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta
memanfaatkan dalam pemecahan masalah
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam
kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama

7. Ilmu Pengetahuan Alam
1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai,
melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil
pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai,
membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan
tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh
2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya
berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling
ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem
3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk
hidup
4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan
wujud zat, perubahan, dan kegunaannya
29

5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik,
listrik, magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

8. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses
pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan
2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan
kepribadian manusia
3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas,
dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan
4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan
5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial
Eropa
6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan
kependudukan dan lingkungan hidup dalam pembangunan
berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan
kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku
masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi
berbagai penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam
masyarakat, dan upaya pencegahannya
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan
dengan pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera,
keterkaitan unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri
negara maju dan berkembang
10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama
internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan
perdagangan internasional, serta dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia
11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk
mencapai kemandirian dan kesejahteraan

9. Seni Budaya
Seni Rupa
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui
gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
Seni Musik
30

1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah
setempat secara perseorangan dan berkelompok.
Seni Tari
1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat

10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan,
olahraga serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban
menggunakan alat sederhana
3. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik
4. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan
cara pencegahannya serta menjauhi narkoba

11. Keterampilan Kerajinan
1. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias
berbahan lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong
dan rekat serta teknik butsir dan cetak dengan ragam hias
tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
2. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong
sambung dan teknik potong konstruksi dengan ragam hias tradisional,
mancanegara maupun modifikasinya
3. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat
dan ukir dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun
modifikasinya
Teknologi Rekayasa
1. Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat
penerangan dan alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus
lemah (baterai)
Teknologi Budidaya
1. Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman obat dan
tanaman hias yang menggunakan media tanah
2. Mengapresiasi dan menerapan teknologi budidaya ikan air tawar
dan ikan hias air tawar di dalam kolam
Teknologi Pengolahan
1. Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan manisan
basah dan kering bentuk padat dari bahan nabati

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan
prospeknya di masa datang
2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer

Anda mungkin juga menyukai