Anda di halaman 1dari 5

BISNIS ONDERDIL

DAN AKSESORIS
MOTOR

Penampilan saat ini menjadi hal yang cukup penting.


Bukan saja penampilan yang melekat pada tubuh; tongkrongan
alias kendaraan pun kini juga harus mengikuti tren. Harus
tampil cantik dan ciamik. Karena itu, sekarang banyak sekali
tukang jualan onderdil dan aksesoris untuk mempercantik
kendaraan. Mulai dari yang paling sederhana yakni stiker
aneka rupa, tutup pentil ban, knalpot, hingga aneka bagian lain
dari kendaraan, dijual dengan harga yang beraneka pula. Ada
yang merk Cina, ada yang merk pabrikan asli, semuanya

1
bertujuan untuk memberi kenyamanan bagi si pengendara dan
mempercantik kendaraan yang ditumpangi.
Kamu sendiri bagaimana? Bagi kamu yang hobi utak-atik
kendaraan bermotor, barangkali sembari iseng mengubah
penampilan kendaraan kamu, mengapa tidak sekalian terjun ke
bisnis ini? Sambil menyelam, minum air. Atau sekali
merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, bukan? Kamu
bisa mempercantik kendaraan kamu, sekaligus kamu pun bisa
melayani penjualan berbagai aksesoris bagi orang yang juga
ingin kendaraannya tampil keren.
Bagaimana? Untungnya lumayan gede, lho. Bisa sekitar
20 persen sampai 70 persenan untuk tiap item barang,
tergantung dari mana kamu mengambil barang tersebut. Atau
malah, bagi kamu yang sudah dipercaya oleh pabrikan yang
memproduksi onderdil dan aneka aksesoris ini kamu bisa
utang. Biasanya pabrikan besar bisa saja memercayakan
produk mereka untuk dijual di tokomu dengan sistem bayar di
belakang. Kamu pesan barang yang paling laku dijual (fast
moving goods) dan bayarnya bisa satu bulan ke belakang.
Enak, bukan?

2
Lantas, apa saja sih barang yang biasanya cepat laku di
bisnis ini? Coba saja lihat dari tongkrongan kamu, apa saja
yang sering kamu utak-atik dulu. Untuk motor, yang paling
sering diganti biasanya adalah velg dan knalpot. Untuk velg
racing dan knalpot, keuntungan yang kamu dapat bisa Rp 50
ribu sampai Rp 200 ribuan per item barang –sekali lagi,
tergantung di mana kamu kulakan barang ini. Kemudian helm
jenis sport, itu termasuk salah satu barang yang juga sering
dicari. Untuk helm jenis ini untungnya sekitar Rp 50 ribuan
sampai Rp 100 ribuan. Kemudian onderdil. Usahakan juga
kamu melengkapi onderdil paling dasar seperti busi, kabel rem,
kampas rem, rantai, serta beberapa onderdil lain. Dengan
begitu, konsumen yang datang ke tempatmu bisa mendapat
semua kebutuhan yang diperlukan untuk kendaraannya hanya
dari satu lokasi penjualan, yakni tempatmu. Kalau sudah
begitu, plus pelayanan yang oke, misalnya bebas pasang atau
bonus ganti oli, pelanggan bisa setia pada tokomu. Kalau sudah
begitu, keuntungan sudah terbayang setiap bulan di depan
mata. Bagaimana, siap berusaha?

3
Kalau sudah, mari kita telusuri beberapa hal berikut agar
usaha kamu makin ciamik.

LOKASI
Kunci utama di bisnis onderdil dan aksesoris kendaraan
ini adalah lokasi. Coba cari lokasi yang dekat kampus, dekat
kos-kosan, atau lokasi lain yang dekat dengan lalu lintas
kendaraan bermotor. Biaya sewa ini bisa sangat bervariasi.
Mungkin hanya Rp 200 ribu per bulan, tapi bisa juga lebih dari
itu. Apalagi, jika kamu menyewa di pusat perdagangan
onderdil, kamu sudah tentu harus mengeluarkan biaya yang
cukup besar. Biayanya berkisar Rp 1 – 1,5 jutaan per bulan.
Usahakan punya tabungan lebih dari usaha ini dan coba mulai
investasikan juga untuk membeli tanah atau ruko ukuran
sedang untuk memperbesar usaha nantinya.
Oh ya, untuk usaha ini jangan melihat tetangga yang
sama-sama jualan sebagai pesaing. Malah, kalau bisa diajak
kerja sama. Jadi, ketika kamu tidak punya satu barang, kamu
bisa jadi penyalur barang toko orang lain. Meski untungnya
lebih sedikit, tapi dengan begitu tokomu makin lengkap.

4
MODAL KERJA
Modal kerja yang utama usaha ini adalah untuk
menyediakan berbagai aksesoris dan onderdil jualan kamu.
Layaknya penjual retail, kamu harus kulakan aneka barang ini
di dealer atau distributor di kota kamu untuk mencari barang
yang termurah. Makin minim harga yang kamu peroleh dari
distributor, makin besar keuntungan yang bisa kamu raih dari
barang yang kamu jual itu. (Agoeng Widyatmoko)

Anda mungkin juga menyukai