Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PENINGGALAN
Jln.Palembang-Jambi KM.149 Desa Peninggalan
Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Kode Pos 30756

LAPORAN EVALUASI TRIWULAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN


KESELAMATAN PUSKESMAS PENINGGALAN TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan perundangan yang terkait
dengan bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman
bagi pasien, pengunjung, petugas, dan masyarakat. Peraturan perundangan dari pemerintah
dan pemerintah daerah perlu disediakan, dipatuhi, dan digunakan sebagai acuan dalam
menyediakan pelayanan yang aman.

II. LATAR BELAKANG

Dari hasil evaluasi terkait manajemen fasilitas dan keselamatan diperoleh data sebagai berikut:
area berisiko keamanan belum diidentifikasi, terdapat laporan kehilangan dari petugas dan
pengunjung 5 kali dalam tahun 2023,terdapat pelaporan kerusakan alat terutama peralatan
laboratorium dan pasca persalianan, dst, dari hasil monitoring kepatuhan larangan merokok
terdapat laporan karyawan dan pengunjung merokok di lingkungan puskesmas, dan masing-
masing telah mendapat teguran langsung oleh petugas.

Dengan memperhatikan data tersebut di atas, Puskesmas perlu menyusun program


manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi
pasien, petugas, dan masyarakat. Dalam pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan petugas
yang bertanggungjawab terhadap program MFK. Untuk melaksanakan MFK maka perlu
dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area - area berisiko yang meliputi : a)
Keselamatan dan keamanan b) Pengelolaan bahan dan limbah c) Manajemen emergency
(kedaruratan) d) Pengamanan kebakaran e) Alat kesehatan f) Sistem utilisasi g) Pendidikan dan
pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas, dan lingkungan fisik
perlu dikelola untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat.

Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang meliputi: a)
Keselamatan dan keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana saat gedung,
halaman/ground dan alat kesehatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, petugas
dan pengunjung, dan masyarakat
Keamanan adalah proteksi/ perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan,
kekerasan fisik, penerapan kodekode darurat atau akses serta penggunaan oleh mereka yang
tidak berwenang. b) Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), yang meliputi:
penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan, dan
limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. c) Manajemen emergency/ kedaruratan, yaitu
tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergency direncanakan dan efektif. d)
Pengamanan kebakaran: Puskesmas wajib melindungi properti dan penghuni dari kebakaran
dan asap. e) Peralatan Puskesmas: Peralatan Puskesmas dalam program MFK terdiri dari alat
kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk mengurangi risiko,
peralatan Puskesmas dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan. f) Sistem
utilitas meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas medis dan sistem
pendukung lainnya seperti generator (Genset), perpipaan air dipelihara untuk meminimalkan
risiko kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 ( dua puluh
empat ) jam g) Pendidikan petugas. •
Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan keadaan-
keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a.Tujuan umum
Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi fasilitas dan
lingkungan puskesmas bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas puskesmas
2. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di puskesmas
3. Menjamin terpelihara dan berfungsinya peralatan di puskesmas
4. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana
5. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam mencegah terjadinya kebakaran dan
kesiagaan jika terjadinya kebakaran
6. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di puskesmas sesuai dengan peraturan perundangan
7. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan fasilitas dan
keselamatan

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop terkait
dengan MFK, dengan rincian kegiatan:
- Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop
- Penandatanganan regulasi MFK
b.Program Keamanan dan Keselamatan

c. Program Penanggulangan Bencana

d. Program Penanggulangan Kebakaran

e. Program pengelolaan B3 dan Limbah B3

f. Program Pemeliharaan system utilitas, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:


- Daftar inventaris sistem utilitas, pemantauan sistem utilitas/prasarana, monitoring
pemeliharaan prasarana

g. Program pemeliharaan peralatan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: jadwal


pemeliharaan alat, monitoring pemeliharaan alat

h. Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan larangan


merokok, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
i. Monitoring dan evaluasi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

(kalau diintegrasikan dengan program K3: tambahkan:


- Pemeriksaan kesehatan berkala pada karyawan, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:pemeriksaan vital sigh dan pemeriksaan GDS, asam urat, colesterol

Analisa
1.Audit Fasilitas belum terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan
2.Komunikasi dan koordinasi kurang efektif saat melakukan pengamanan area renovasi dan
pembangunan
3.Jika ada tumpahan belum ditangani sesuai dengan SOP yang ditetapkan
4.Kurangnya koordinasi antar pihak terkait dalam kajian risiko kebakaran
5.pengecekan alat-alat belum terlaksana secara menyeluruh
6.Uji coba peralatan medis sesuai ketentuan dan fungsi belum terlaksana sesuai jadwa

V. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN


A. Permasalahan
1.sebagian program belum terimplementasi
2.sosialisasi tentang keselamatan dan keamanan untuk penyewa lahan belum berjalan
secara efektif
3.Monitoring kepatuhan badan independen belum terlaksanan secara efektif dan
terjadwal
4.Pemberian tanda dan label belum terlaksana secara baik dan menyeluruh
Beberapa peralatan belum dilakukan uji fungsi
B.Hambatan
1..Komunikasi dan koordinasi antara pihak terkait belum optimal
2.Pelatihan dan sosialisasi belum dihadiri oleh semua pihak terkait.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1.Program belum terlaksana seluruhnya
2.Peralatan dan fasilitas belum dipelihara secara teratur
3.Monitoring pelaksanaan program belum terlaksana secara menyeluruh
B.Saran
1.Meningkatkan koordinasi dan komunikasi efektif kepada pihak terkait dengan mengadakan
pertemuan rutin setiap 2minggu sekali

VII. PENUTUP
Demikian laporan triwulan program MFK disusun sebagai tolak ukur pencapaian
pelaksanaan program. Besar harapan kami evaluasi ini dapat digunakan sebagai perbaikan
kinerja dan dasar menyusun program kerja selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai