Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN EVALUASI TRIWULAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN

KESELAMATAN PUSKESMAS NGUNTORONADI II TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan
perundangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas, dan masyarakat.
Peraturan perundangan dari pemerintah dan pemerintah daerah perlu disediakan, dipatuhi,
dan digunakan sebagai acuan dalam menyediakan pelayanan yang aman.

II. LATAR BELAKANG


Dari hasil evaluasi terkait manajemen fasilitas dan keselamatan diperoleh data sebagai
berikut: area berisiko keamanan sudah diidentifikasi, terdapat laporan kehilangan dari
pasien dan pengunjung 5 kali dalam tahun 2023. Dari hasil monitoring kepatuhan larangan
merokok terdapat laporan 2 karyawan dan 3 pengunjung merokok di lingkungan
puskesmas, dan masing-masing telah mendapat teguran langsung oleh petugas
Puskesmas.
Dengan memperhatikan data tersebut di atas, Puskesmas perlu menyusun program
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman
bagi pasien, petugas, dan masyarakat. Dalam pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan
petugas yang bertanggungjawab terhadap program MFK. Untuk melaksanakan MFK maka
perlu dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area - area berisiko yang meliputi
: a) Keselamatan dan keamanan b) Pengelolaan bahan dan limbah c) Manajemen
emergency (kedaruratan) d) Pengamanan kebakaran e) Alat kesehatan f) Sistem utilisasi g)
Pendidikan dan pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas,
dan lingkungan fisik perlu dikelola untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat.
Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang meliputi: a)
Keselamatan dan keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana saat
gedung, halaman/ground dan alat kesehatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi
pasien, petugas dan pengunjung, dan masyarakat.
Keamanan adalah proteksi atau perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan
kerusakan, kekerasan fisik, penerapan kodekode darurat atau akses serta penggunaan
oleh mereka yang tidak berwenang. b) Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan
beracun (B3), yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya lainnya harus dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
c) Manajemen emergency/ kedaruratan, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergency direncanakan dan efektif. d) Pengamanan kebakaran: Puskesmas
wajib melindungi properti dan penghuni dari kebakaran dan asap. e) Peralatan Puskesmas:
Peralatan Puskesmas dalam program MFK terdiri dari alat kesehatan, perbekalan
kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk mengurangi risiko, peralatan Puskesmas
dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan. f) Sistem utilitas meliputi sistem
listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas medis dan sistem pendukung lainnya seperti
generator (Genset), perpipaan air dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 ( dua puluh empat ) jam g)
Pendidikan petugas.
Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan
keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi fasilitas
dan lingkungan puskesmas bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas pelayanan
kesehatan tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas puskesmas
b. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di puskesmas
c. Menjamin terpelihara dna berfungsinya peralatan di puskesmas
d. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana
e. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam mencegah terjadinya kebakaran dan
kesiagaan jika terjadinya kebakaran
f. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di puskesmas sesuai dengan peraturan
perundangan
g. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan fasilitas dan
keselamatan

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan puskesmas, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut diintegrasi Workshop K3 dan MFK.
2. Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop terkait
dengan MFK, dengan rincian kegiatan:
3. Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop
4. Penandatanganan regulasi MFK.
Analisa :
1. Audit Fasilitas belum terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan
2. Komunikasi dan koordinasi kurang efektif saat melakukan pengamanan area renovasi
dan pembangunan
3. Jika ada tumpahan belum ditangani sesuai dengan SOP yang ditetapkan
4. Kurangnya koordinasi antar pihak terkait dalam kajian risiko kebakaran
5. pengecekan alat-alat belum terlaksana secara menyeluruh
6. Uji coba peralatan medis sesuai ketentuan dan fungsi belum terlaksana sesuai jadwal

V. PERMASALAHAN DAN HAMBATAN


1. Permasalahan
a. sebagian program belum terimplementasi
b. sosialisasi tentang keselamatan dan keamanan untuk penyewa lahan belum
berjalan secara efektif
c. Monitoring kepatuhan badan independen belum terlaksanan secara efektif dan
terjadwal
d. Pemberian tanda dan label belum terlaksana secara baik dan menyeluruh
e. Beberapa peralatan belum dilakukan uji fungsi
2. Hambatan
a. Komunikasi dan koordinasi antara pihak terkait belum optimal
b. Pelatihan dan sosialisasi belum dihadiri oleh semua pihak terkait.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
a. Program belum terlaksana seluruhnya
b. Peralatan dan fasilitas belum dipelihara secara teratur
c. Monitoring pelaksanaan program belum terlaksana menyeluruh
2. Saran
a. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi efektif kepada pihak terkait dengan
mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu sekali
b. Meningkatkan kinerja pegawai tentang manajemen keselamatan

VII. PENUTUP
Demikian laporan triwulan program MFK disusun sebagai tolak ukur pencapaian
pelaksanaan program. Besar harapan kami evaluasi ini dapat digunakan sebagai perbaikan
kinerja dan dasar menyusun program kerja selanjutnya.

Nguntoronadi, 28 Februari 2023


Kepala UPTD Puskesmas Nguntoronadi II

dr. Iwan Iskandar, M.M


NIP : 19690413 200604 1 009

Anda mungkin juga menyukai