Muhamad Bagus Jatmiko, Salma Tri Ambarsari, Nurshadrina Alifah, Nadya Tendra
Sikki, Surya Antariksa, Geis Ayman
Dibawah supervisi
Widya Hasian Situmeang, S.KPm, M.Si, Yumma Aufa Khairunnanisa, A.Md,
Sundari Surya Kartika, A.Md
1/12/2022
Abstrak
Studi lapangan adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung
dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Salah satu kegiatan akhir pada mata kuliah sosiologi pedesaan di Sekolah Vokasi Institut
Pertanian Bogor, adalah studi lapangan ke desa di kawasan sekitar kecamatan Bogor.
Pada studi lapangan kali ini mahasiswa dituntut mengumpulkan data mulai dari potensi
desa, mata pencaharian masyarakat dusun, pola nafkah, modal-modal yang terdapat di
dusun, aktivitas harian perempuan hingga pembagian peran dalam keluarga. Metode
yang digunakan adalah studi lapangan dan analisis data sekunder. Hasilnya, setelah
menganalisis di Desa Cikarawang kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa
Barat..
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berisikan permasalahan utama dan permasalahan turunan dari situasi yang akan dibahas.
Maksimal 1 halaman.
Metode
A. Potensi Desa
Dapat dilihat pada data tabel diatas menunjukan bahwa di Desa Cikarawang, diperoleh
informasi tentang mayoritas penduduk Desa Cikarawang yang menganut agama Islam
dan merupakan penduduk asli daerah dengan mutu sumber daya manusia di Desa
Cikarawang sangat rendah karena dari 8.362 penduduk, hanya 4.394 (61%) yang
pernah mengenyam bangku pendidikan dan 2.285 (52%) dari jumlah tersebut adalah
lulusan sekolah menengah pertama (SMP). Mata pencaharian pokok yang paling banyak
adalah Karyawan Perusahaan Wiraswasta 945 , Wiraswasta 469, Buruh Tani 305 dan
Pembantu Rumah Tangga 300. Berdasarkan Data tersebut dapat diketahui bahwa mata
pencaharian pokok sebagai buruh tani mengalami penurunan. Kehidupan petani
khususnya petani sawah selalu digambarkan dekat dengan kemiskinan. Pekerjaan petani
sawah masih dianggap sebagai profesi yang tidak menjamin kesejahteraan hidup di masa
depan, masih dianggap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi. Petani sawah menjadi
kelompok yang terpinggirkan dan terbelenggu dalam kemiskinan, hal tersebut menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan para petani tidak bangga lagi bekerja sebagai petani
sawah.
C. Pola Nafkah Masyarakat Desa
Mata pencaharian masyarakat di Desa ini sebagian besar bekerja sebagai petani, hal ini
dikarenakan sumber daya alam masih menjadi sumber utama dalam memenuhi kehidupan
mereka, Desa Cikarawang kaya akan potensi pertaniannya. Adapun hasil pertanian
desa ini terdiri dari padi, singkong, ubi jalar, jagung, kacang tanah, pisang, dan
pepaya. Komoditi unggulan petani Desa Cikarawang adalah tanaman ubi jalar dan
kacang tanah. Walaupun produksi pertanian di desa Cikarawang cukup banyak akan
tetapi belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat secara penuh, maka dari itu untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka masyarakaat di desa Cikarawang umumnya
mempunyai pekerjaan ganda, selain menjadi petani mereka juga mempunyai pekerjaan
sampingan seperti penggembala domba, tukang bangunan, karyawan pegawai negeri
dan swasta, pedagang, tukang ojeg, dan sopir angkot. Profesi lain dari
masyarakat Desa Cikarawang adalah sebagai peternak ayam kampung, ayam ras,
kambing, sapi dan kerbau
D. Modal Masyarakat
a) Modal alam
Rata – Rata petani di Desa Cikarawang ini memiliki tingkat pendidikan yang cukup
rendah. Petani di Desa Ciherang ini mayoritas berlulusan Sekolah Menengah Pertama
(SMP). para petani di Desa Cikarawang hanya berbekal pengetahuan dari pengalaman
yang diperoleh secara spontanitas selama bekerja di sawah. Kedua, belajar dari mulut ke
mulut dari beberapa orang yang berpengalaman dalam bertani , secara otodidak
menularkan pengalamannya ke petani lain yang memiliki tujuan yang sama. Proses
transfer skill dan berbagi pengalaman antar petani ini disebut dengan istilah internalisasi.
Internalisasi sebagai bentuk sikap, perasaan dan keyakinan individu saat berproses
penyerapan pengalaman yang secara berulang-ulang (Hornsby, 1995). Pengalaman
belajar yang didapatkan sepanjang hidup yang terpadu dengan perasaan inilah yang
selanjutnya berpengaruh terhadap pembentukan sistem nilai dalam diri masing-masing
individu maupun masyarakat yang teraktualisasi sebagai seperangkat norma dan praktik..
c) Modal fisik
Gotong royong di Dusun ini dilakukan pada setiap hari Sabtu dan Minggu untuk
membersihkan daerah yang kotor dan juga pada Gotong royong ini untuk mempererat tali
silaturahmi antar warga Dusun. Selain dengan begotong royong warga Dusun ini cara
agar mempererat tali silahturahmi yaitu dengan cara berkumpul dan mengobrol setelah
berkegiatan atau bekerja di Sawah.
e) Modal financial
Penghasilan masyarakat di desa Cikarawang ini bekerja sebagai petani
masih belum tmencukupi untuk kebutuhan sehari hari maka dari itu para petani ini
memiliki pekerjaan sampingan seperti menggembala hewan ternak, tukang
bangunan, karyawan pegawai negeri dan swasta, pedagang, tukang ojeg,
dan sopir angkot. Para Petani di Desa Cikarawang ini mengelola keuangan atau
meminjam keuangan bisa di Koperasi Serba Usaha Mandiri Jaya
Nama : Bu Euis
Waktu Aktivitas
04.30 Bangun Pagi
05.00 Shalat Subuh
05.30 Bersih – bersih Rumah
07.00 Belanja Sayur
08.00 Mencuci Pakaian
11.00 Masak makanan siang
13.00 Mengambil Pesanan Kentang
14.30 Bikin cemilan Kentang Mustopa
15.30 Shalat Ashar
16.00 Ikut Pengajian ibu-ibu
17.00 Bersih-bersih Rumah
17.50 Shalat Magrib
18.30 Menyiapkan Makanan Malam
19.20 Shalat Isya
19.45 Mengajari anaknya belajar
21.00 Tidur
Nama : Bu Normayanti
Waktu Aktivitas
04.00 Bangun Pagi
04.30 Shalat Subuh
04.45 Ke pasar belanja sayur
06.00 Bersih-bersih Rumah
07.30 Mencuci Pakaian
09.00 Masak makanan siang
11.00 Bikin Pesanan Roti Brownies
12.00 Shalat Dhuhur
13.30 Mengurusi Pabrik Saos
15.00 Shalat Ashar
15.30 Kumpul dengan ibu-ibu
17.00 Bersih-bersih Rumah
17.55 Shalat Magrib
18.15 Menyiapkan makanan malam
19.30 Shalat Isya
19.40 Mengajari anaknya belajar
21.15 Mainan HP
21.30 Tidur
Nama : Bu Munara
Waktu Aktivitas
04.30 Bangun Pagi
04.45 Shalat Subuh
05.00 Bersih-bersih Rumah
06.15 Belanja Sayuran
07.00 Masak makanan siang
09.00 Mencuci Pakaian
11.00 Kumpul dengan ibu-ibu
12.00 Shalat Dhuhur
13.00 Nganterin anaknya les
15.00 Shalat Ashar
16.00 Ikut Pengajian ibu-ibu
17.00 Bersih-bersih Rumah
18.00 Shalat Magrib
18.30 Menyiapkan makanan malam
19.15 Shalat Isya
19.30 Mengajari anaknya belajar
21.00 Tidur
Kegiatan reproduktif :
- Memasak -
- Berbelanja -
- Membersihkan rumah -
- Mencuci pakaian -
- Menyapu -
Kegiatan sosial :
- Kerja bakti -
- Kegiatan ronda -
- Peringatan hari kemerdekaan -
- Menghadiri Pengajian -
- Menghadiri Arisan -
Simpulan
Berisikan penarikan simpulan apakah permasalahan telah terjawab dan apa jawaban dari
permasalahan tersebut
Saran
Berisikan saran berdasarkan hasil simpulan atau usulan perbaikan metode dan
pendalaman hasil
Daftar Pustaka
Andari, I., Suriadi, A., & Harahap, R. H. (2018). Analisis Perubahan Orientasi Mata
Pencaharian dan Nilai Sosial Masyarakat Pasca Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi
Lahan Industri. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social
and Cultural Anthropology), 4(1), 1-8.
Lampiran