Anda di halaman 1dari 2

SERBA-SERBI DESA JARUM

Oleh : KKN TIM II UNDIP

Desa Jarum merupakan salah satu desa dengan pesona wisata edukasi. Desa dengan nama asal
kata mojo dan arum yang memiliki arti buah majapahit yang harum dan manis. Cerita sejarah penamaan
ini begitu melekat di masyarakat dan menjadi cerita turun temurun dengan peninggalan situs berupa
pohon majapahit.
Desa Jarum secara geografis berbatasan dengan Desa Banyuripan di sebelah utara, Desa Tegalrejo
di sebelah selatan, Desa Tancep, Gunung Kidul di sebelah timur, dan Desa Nengahan di sebelah barat.
Dengan luas wilayah 151,33 hektar desa Jarum memiliki total penduduk mencapai 3220 jiwa, yang mana
terbagi menjadi 3 dusun 10 rukun warga dan 31 rukun tetangga. Mereka semua hidup rukun damai dan
saling berdampingan. Desa Jarum merupakan salah satu desa wisata edukasi khususnya terkait edukasi
batik dan kebudayaan, namun berkembangnya Desa Jarum tidak dapat dihindari dari permasalahan baik
alam maupun sosial, diantaranya yaitu :
1. Sampah
Kurangnya pengelolaan Sampah di desa Jarum menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk
membakarnya. Hal ini berdampak pada kualitas udara.
2. Pemasaran
Perkembangan teknologi mendorong proses digitalisasi unit usaha termasuk UMKM, namun
dalam praktiknya UMKM desa jarum masih belum optimal dari segi pemasaran.
3. Pengemasan
Pentingnya menjaga keamanan produk melalui desain kemasan untuk menjaga cita rasa dan
kehigienisan produk.
4. Healthy
Jarum merupakan salah satu lokus stunting di kecamatan bayat. Berdasarkan data, tercatat 32 anak
terindikasi stunting :(
5. Edukasi
Sejak pandemi covid banyak anak yang mengalami penurunan semangat belajar dan mengalihkan
aktivitasnya ke gadget.
Potensi :
Desa Jarum merupakan desa wisata batik yang dikenal sebagai salah satu desa perajin batik tulis pewarna
alami. Tak hanya batik, desa wisata jarum ini juga memiliki potensi lainnya seperti kerajinan cobek batu
serta jamu. Berikut adalah beberapa potensi desa Jarum.
1. Batik
Desa Jarum ini telah dikenal sebagai salah satu desa penghasil batik terbesar di Solo Raya. Produk
batik dihasilkan baik yang berupa batik tulis, batik cap ataupun kain jumput, ecoprint dan batik
kayu.
2. Cobek
Pembuatan layah atau cobek batu juga merupakan salah satu potensi desa Jarum. Hal ini karena
Bahan batu yang digunakan berasal wilayah Gunungkidul yang memiliki masa pakai dan kualitas
yang lebih baik dibanding lainnya. Cobek ini telah dipasarkan hingga mancanegara.
3. Gamelan
Merupakan Salah satu Warisan budaya yang harus dilestarikan. Desa Jarum memiliki beberapa
pengrajin gamelan yang dikenal di berbagai daerah.
4. Kelompok Wanita Tani
Sepuluh RW di Desa Jarum masing-masing memiliki kelompok wanita tani yang berfokus pada
kegiatan yang berbeda, diantaranya produksi jamu instan dan bercocok tanam.

Anda mungkin juga menyukai