Siti Fatimah
SMA Negeri 1 Pandaan
E-mail: fatimahprihanto@gmail.com
ABSTRACT
The purpose is to increase critical thinking sk ills and conceptual understanding of mathematical trigonometric
equations through problem-based learning model. The type of money research used is PTK with the subjects of
all class XI MIA 3 students of SMA Negeri 1 Pandaan in the 2019/2019 academic year, totaling 35 students. The
results showed that after the first cycle was implemented, 73.06% of students who think critically with sufficient
qualifications were obtained, then increased in the second cycle with a result of 81.66%. The students’
conceptual understanding also increased where in the first cycle of 35 students only 6 students (17.14%), then
increased in cycle II to 19 students (54.29%) with good qualification. It showed that the problem-based learning
model can actually improve critical thinking skills and conceptual understanding because students are actively
involved in collecting, studying, and discussing math facts related to the subject matter of trigonometric
equations compared to before.
Keywords: problem-based learning, critical thinking, concept understanding, trigonometric equations.
ABSTRAK
Penelit ian in i bertujuan untuk meningkat kan kemampuan berpikir krit is dan pemahaman konseptual persamaan
trigonometri matematis melalu i model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelit iannya adalah PTK dengan
subjek seluruh siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Pandaan tahun pelajaran 2019/2019 yang berjumlah 35
siswa. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa setelah siklus I d ilaksanakan diperoleh hasil 73,06% siswa yang
berpikir krit is dengan kualifikasi cukup, kemudian men ingkat pada siklus II dengan hasil 81,66% Pemahaman
konsep siswa juga meningkat dimana pada siklus I dari 35 siswa hanya 6 siswa (17,14%), kemudian meningkat
pada siklus II men jadi 19 siswa (54,29%) dengan kualifikasi baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan
problem based learning ternyata dapat meningkatkan kemampuan berpikir krit is dan pemahaman konseptual
karena siswa terlibat aktif dalam mengu mpulkan, mempelajari, dan mendiskusikan fakta matemat ika yang
berkaitan dengan materi pokok persamaan trigonometri dibandingkan sebelumnya.
Kata kunci : pembelajaran berbasis masalah, berpikir kritis, pemahaman konsep, persamaan trigonometri.
Cara mengutip: Fatimah, S. (2020). Penerapan Problem Based Learning untuk M eningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
dan Pemahaman Konsep Trigonometri pada Siswa SM A. Inteligensi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 61-67
pembelajaran, dimana berdasarkan hasil rata nilai siswa adalah 72. Upaya
post-test dapat diketahui nilai keterampilan peningkatan keterampilan berpikir kritis
berpikir kritis dalam proses dari 35 siswa siswa dalam proses belajar dan
terdapat 6 siswa (17,14%) menunjukkan pemahaman konsep hasil belajar
keterampilan berpikir kritis yang tergolong matematika dimaksud dilakukan dengan
cukup, dengan nilai tertinggi 78. suatu tindakan perbaikan terhadap
Selanjutnya sebanyak 17 siswa (48,57%) penerapan pembelajaran matematika yang
menunjukkan keterampilan berpikir kritis dilakukan guru. Tindakan perbaikan
yang tergolong kurang atau rendah, dengan pembelajaran matematika ini dilakukan
nilai terendah 62 dan sebanyak 12 siswa dengan pendekatan penerapan
(34,29%) tergolong sangat kurang atau pembelajaran berbasis masalah (problem
rendah dengan nilai terendah 55. Secara based learning) model Kemmis dan Mc.
klasikal rata-rata nilai keterampilan Taggart.
berpikir kritis siswa dalam proses belajar Hasil Pelaksanaan Tindakan
adalah 64, dengan persentase taraf
Hasil pelaksanaan tindakan melalui 2
ketuntasan keterampilan berpikir kritis siklus, siklus I dan siklus II. Siklus I
64,26% (kategori kurang); (2) pemahaman dilaksanakan dalam dua kali pertemuan,
konsep siswa pada pra-tindakan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 180
berdasarkan analisa dari hasil ulangan menit (4 x 45 menit). Materi pokok
harian (hasil post-test) menunjukkan
bahasan pelajaran matematika yang
bahwa dari 35 siswa hanya 7 siswa diberikan adalah “persamaan trigonometri”
(20,00%) yang mencapai ketuntasan
matematika yang meliputi: (1) pengertian;
belajar matematika yang diharapkan (2) jenis/ macam persamaan; (3) penentuan
dengan kualifikasi tergolong cukup.
penyelesaian bentuk persamaan; dan (4)
Sedangkan sebanyak 19 siswa (54,29%)
latihan penyelesaian masalah. Adapun
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pencapaian keberhasilan tindakan
yang ditetapkan atau nilai pemahaman
pembelajaran yang telah dilakukan
konsep hasil belajar menunjukkan berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi
kualifikasi tergolong kurang. Bahkan ada 9
siswa, meliputi: (1) hasil penilaian
siswa (25,71%) yang nilai pemahaman observasi tentang keterampilan berpikir
konsep hasil belajar matematikanya kritis siswa dalam proses belajar, dan (2)
tergolong sangat kurang, mereka ini
hasil penilaian post-test siswa (hasil tes
dinyatakan belum tuntas belajar. Secara akhir pembelajaran. Hasil refleksi dan
klasikal nilai pada pra-tindakan adalah 65,
evaluasi hasil belajar siswa meliputi
dengan persentase 64,94% (kategori
ketrampilan berpikir kritis dan pemahaman
kurang/rendah), sehingga masih dibawah
konsep siswa.
kriteria ketuntatasan belajar minimal 75%. a) Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I
Berdasarkan capaian hasil belajar Dari hasil analisis data terungkap
siswa pada pra-tindakan tersebut, untuk bahwa dari 35 siswa ternyata hanya 5
itu, perlu upaya peningkatan keterampilan siswa (14,28%) menunjukkan
berpikir kritis siswa dalam proses belajar
keterampilan berpikir kritis siswa dalam
dan pemahaman konsep hasil belajar proses belajar matematika yang tergolong
matematika rata-rata yaitu 75% atau rata-
64
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3, No.2, 2020. Hal 61-67