Anda di halaman 1dari 14

Conjunction atau kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan unit-unit

bahasa yang setara (kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat
dengan kalimat, dan seterusnya).
Coordinate Conjuction
Anggota:

F–A–N–B–O–Y–S

Keterangan:

For (karena) She was absent yesterday, for she was sick.
And (dan) Mr. Wilson invited me and him.
Nor (tidak juga) He can not see nor hear.
But (tetapi) The shoes are old but comfortable.
Or (atau) Is Sam sleeping or going somewhere?
Yet (tetapi) She didn’t study, yet she passed the exam.
So (sehingga) He was tired, so he went to bed.

Catatan:

a) FANBOYS selalu terletak di tengah kalimat atau di antara dua kalimat. Tidak dibenarkan
meletakkan mereka di awal kalimat. Contoh:

CORRECT : The child hid behind his mother’s skirt, for he was afraid of the dog.
INCORRECT : For he was afraid of the dog, the child hid behind his mother’s skirt.

Namun conjuction lain bisa digunakan untuk menggantikannya ketika di awal kalimat.
Contoh:

Because he was afraid of the dog, the child hid behind his mother’s skirt.

b) Conjuction for, yet, dan so selalu menghubungkan kalimat dan koma selalu mengawali
mereka.
c) And, ketika menghubungkan dua kalimat, memiliki tanda baca sebagai berikut:

It was raining hard, and there was a strong wind.


Umumnya, conjunction diawali dengan sebuah koma ketika menghubungkan dua kalimat.

It was raining hard and there was a strong wind.


Jika kalimat yang dihubungkan merupakan kalimat-kalimat pendek, koma dapat dihilangkan.

It was raining hard. And there was a strong wind.


Pada penulisan yang sifatnya informal, and dapat memulai sebuah kalimat baru.

Contoh penggunaan dalam kalimat


a. For (karena)
 They want to eat, for they are hungry.
Mereka ingin makan, karena mereka lapar.
 He didn’t go to school yesterday, for he was not well.
Dia tidak ke sekolah kemarin, karena dia kurang enak badan.
b. And (dan)
 I like swimming and running.
Aku suka berenang dan berlari.
 I buy some chocolate and She buys a jar of honey.
Saya membeli beberapa coklat dan dia membeli satu toples madu.
(Note: Jika yang digabungkan merupakan 2 kalimat, maka sebelum kata ‘dan’ harus memakai
tanda koma).
c. Nor (maupun, yang digunakan untuk membuat kalimat negative)
 He didn’t tell you, nor his friend
Dia tidak memberitahumu, maupun temannya.
 She will not leave you, nor your parents
Dia tidak akan meninggalkanmu, maupun orang tuamu.
d. But (tapi, namun)
 We eat grape, but she eats orange
Kita makan anggur, tapi dia makan jeruk.
 That man is sick now, but he is still happy
Lelaki itu sedang sakit sekarang, namun dia tetap bahagia.
e. Or (atau)
 Do you want a cup of tea or a cup of coffee?
Apakah kamu ingin secangkir teh atau secangkir kopi?.
 Which one do you want? Cat or dog?
Yang mana yang kamu inginkan? Kucing atau anjing?.
f. Yet (namun)
 They work hard every day, yet their results is always bad
Mereka bekerja keras setiap hari, namun hasil nya masih saja buruk.
 I am mad at you, yet still I forgive you
Saya marah padamu, namun saya tetap memaafkanmu.
g. So (jadi, oleh karena itu)
 Next week we will have a competition, so we start to study a lot
Minggu depan kita akan menghadapi kompetisi, jadi kita mulai banyak belajar.
 She has been living in America for 3 years, so she speaks English very well
Dia telah tinggal di Amerika selama 3 tahun, oleh karena itu dia berbicara bahasa
Inggris dengan sangat baik.
2. Subordinating conjunction
Digunakan untuk menghubungkan independent clause (kalimat utama) dengan
dependent clause (anak kalimat). Kebanyakan subordinating conjunctions terdiri dari satu
kata namun ada juga yang terdiri dari beberapa kata. Kata-kata yang digolongkan sebagai
subordinating conjunctions yaitu:
A. Subordinating conjunction yang menggambarkan hubungan waktu:
(After, as soon as, as long as, before, once, still, till, until, when, whenever, while)
Contoh:
– You can watch TV after you finish your homework.
 Kamu dapat menonton TV setelah kamu menyelesaikan pekerjaan rumahmu.
– Once his contract is finished, he will be free to do anything he likes.
 Setelah kontraknya selesai, dia akan bebas melakukan apapun yang dia suka.
– While he was sleeping, someone broke into his house and took all his money.
 Saat dia tidur, seseorang masuk ke rumahnya dan mengambil semua uangnya.

B. Subordinating conjunction yang menggambarkan hubungan tempat (where,


wherever.)
Contoh:
– You can sit wherever you want to.
 Kamu dapat duduk dimanapun kamu mau
– She lives right behind the alley where someone was killed last week.
 Dia tinggal tepat di belakang gang tempat dimana seseorang terbunuh minggu lalu.

C. Subordinating conjunction yang menggambarkan hubungan syarat / kondisi (if, even


if, in case, provided that, unless, otherwise, or else, supposing.)
Contoh:
– You cannot enter that club unless the club member gives you an invitation.
 Kamu tidak dapat memasuki klub itu kecuali anggota klub tersebut memberimu
undangan.
– If you want to pass this exam, you should study very hard.
 Jika kamu ingin lulus ujian ini, kamu harus belajar dengan giat.
– Supposing I pass the exam, what will you give me as reward?
 Seandainya saya lulus ujian, apa yang akan kamu berikan sebagai hadiah?

D. Subordinating conjunction yang menggambarkan hubungan sebab-akibat, (as,


because, in order that, since, so that.)
Contoh:
– I can live until this day because he saved me.
 Saya dapat hidup sampai sekarang karena dia menyelamatkan saya.
– He works hard so that he can get the incentives from his boss.
 Dia bekerja dengan keras sehingga dia dapat pesangon dari bosnya.
– Since no one is around, he tries to steal Mrs. Jane’s car.
 Karena tidak ada yang berada disekitar sini, dia mencoba untuk mencuri mobil
nyonya Jane.

E. Subordinating conjunction yang menggambarkan hubungan pertentangan


(although, even though, though, whereas, while.)
Contoh:
– Although/even though/though Sarah’s parents have advised her to take local college, she
insists on studying abroad.
 Meskipun orang tua Sarah sudah memberikan saran untuk mengambil perguruan
tinggi setempat, dia bersikeras untuk belajar di luar negeri.
– I have resemblance with my father whereas my sister has resemblance with my mother.
 Saya memiliki kemiripan dengan ayah saya sedangkan saudara perempuan saya
memiliki kemiripan dengan ibu saya.

Correlative Conjuction
Correlative conjuction terdiri dari konjungsi-konjungsi yang berpasangan.
Anggota:

Both… and…
Not only… but also…
Either… or…
Neither… nor…
Pola:

plural verb (are, were, have, do,


Both SUBJECT and SUBJECT take, etc)

Not only but also


Either or plural/ singular verb (is, was,
Neither SUBJECT nor SUBJECT has, does, takes, etc)*

* Plural dan singular-nya ditentukan dari subjek yang belakang.


2. She loves both swimming and running.
(Dia suka baik renang maupun lari)
3. The man is neither handsome nor faithful.
(Pria itu tidak tampan ataupun setia)
4. Either Nisa or her mother is a scientist.
(Entah Nisa atau ibunya adalah ilmuwan)
7. Neither you nor I have sweeped the floor today.
(Baik kamu maupun aku belum menyapu lantai hari ini)
13. Either Nana or Fina made a very delicious cheese cake.
(Entah Nana atau Fina yang membuat kue keju yang sangat enak.)
14. I choose both green and blue hat.
(Saya memilih topi hijau dan biru)

Fungsi Conjunction
Secara garis besar, fungsi conjunction dalam bahasa Inggris adalah sebagai:
1. Penambahan (cumulative)

She is both a teacher and a writer.

2. Pilihan (alternative)

You can take either the white candy or the red one.

3. Pertentangan (adversative)

Mrs Nia is humble, but her sister isn’t.


4. Kesimpulan (conclusion)

I am ready, so let’s go now.

5. Keterangan tambahan (apposition)

They loved each other until they passed away together.

6. Hubungan sebab akibat (cause and effect)

He didn’t attend the lecture because he had to take her mother to the hospital.

7. Pengaruh atau akibat (impact)

This soup is so hot that I cannot eat it.

8. Maksud dan tujuan (purpose)

You have to drink much in order that you keep hydrated.

9. Syarat (condition)

You will get it done if you focus on finishing it.

10. Pernyataan mengalah (concession)

He worked all day even though he was sick.

11. Perbandingan (comparison)

My house is larger than yours.

12. Cara (manner)

He got the ticket as he came earlier.

13. Waktu (time)

You can use my PC while I am outside.


ADVERB
Adverb adalah kata keterangan atau kata tambahan yang memberikan gambaran lebih jelas
dan detail untuk verb (kata kerja), adjective (kata sifat), atau adverb yang lainnya. Beberapa
kata keterangan juga dapat memodifikasi frasa, klausa, atau bahkan memodifikasi
keseluruhan kalimat.
Seperti pada penjelasan di atas, adverb berfungsi untuk menjelaskan kata kerja, kata
sifat, sentence, noun phrase, atau adverb yang lainnya. Jadi kalau kamu bertanya, kapan
harus menggunakan adverb? Yap, kamu dapat menggunakannya untuk memberikan informasi
yang lebih jelas sesuai dengan tujuan dari kalimat itu sendiri.
Posisi adverb dalam sebuah kalimat bisa beragam, bisa di awal, di tengah, atau di akhir.,
sebuah kata keterangan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan kata-kata yang akan
dimodifikasi.
Pasalnya, kalau posisinya salah, maka nantinya dapat menghasilkan kalimat
yang awkward dan malah mengubah makna dari keseluruhan kalimat. Perhatikan contoh di
bawah ini:
Kalimat 1: Hani only fed the cat.
(Hani hanya memberi makan kucing. Dia tidak melakukan hal lainnya.)
Kalimat 2: Hani fed only the cat.
(Hani memberi makan hanya kucing. Tetapi dia tidak memberi makan binatang peliharaan
lainnya.)
Adverb yang digunakan pada kedua contoh di atas adalah “only” yang artinya
“hanya”., only adalah adverb of focus. Seperti yang kita lihat, posisi kedua adverb tersebut
berbeda.
Pada kalimat pertama, berarti yang Hani lakukan hanyalah memberi makan kucing, alias dia
tidak melakukan hal lain kepada kucing tersebut, misal mengelusnya, bermain dengan si
kucing, etc.
Sementara itu, kalimat kedua memberikan makna kalau kalau Hani memberi makan hanya
pada kucing, dan dia tidak memberi makan hewan lain yang ada di sekitarnya, misal anjing,
burung, ayam, dan lain sebagainya. So, penempatan yang berbeda biasanya akan
menimbulkan tafsiran yang berbeda juga.
1. Adverb of Time

Adverb of time merupakan kata keterangan yang paling banyak digunakan dalam tenses.
Adverb of time adalah keterangan waktu untuk menjelaskan kapan atau berapa lama suatu
tindakan terjadi.
Dalam bahasa Inggris, keterangan waktu ini biasa menjawab pertanyaan when (kapan)
dan how long (durasi). Oh ya, kamu bisa menuliskan adverb of time pada awal atau akhir
kalimat, yang mana posisi akhir biasanya berfungsi sebagai sebuah penekanan.
Contoh adverb of time untuk menjawab “kapan” di antaranya adalah yesterday, this
morning, this afternoon, tonight, at 7 p.m., etc.
Contoh adverb of time untuk menerangkan waktu kejadian sebelum atau sesudah adanya
kejadian lain adalah before, after.
Nah, kalau contoh adverb of time untuk menerangkan durasi yaitu for a moment, since
yesterday, during the week, from Sunday to Monday, dan masih banyak lagi. Contoh
kalimatnya sebagai berikut:
 He collapsed and died yesterday.
(Dia pingsan dan meninggal kemarin.)
 I read a narrative text titled Cinderella before going to bed.
(Saya membaca teks naratif berjudul Cinderella sebelum tidur.)
 From Monday to Thursday, he attended training initiated by Skill Academy
(Dari Senin hingga Kamis, Ia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Skill
Academy.)
2. Adverb of Manner
Ini merupakan adverb yang bertugas untuk memberitahu seseorang tentang bagaimana
sesuatu dapat terjadi, alias menjawab pertanyaan how?
Untuk menemukan adverb yang satu ini tidak susah, lo. Soalnya, adverb of manner biasanya
memiliki akhiran -ly. Contoh adverb of manner yaitu badly, happily, sadly, slowly,
quickly, dan lain-lain.
Tapi, nggak semuanya berakhiran -ly ya. Ada juga adverb of manner yang lain, contoh
katanya adalah well, hard, and fast.
Adverb of manner bisa kamu letakkan di bagian awal, tengah, atau akhir kalimat. Tapi,
khusus untuk well, hard, fast, dan badly hanya bisa menempati posisi awal kalimat saja.
Contoh kalimat menggunakan adverb of manner:
 Randy paints my face badly.
(Randy melukis wajahku dengan buruk.)
 Sadly, Fadly broke up with his girlfriend.
(Sayangnya, Fadly putus dengan pacarnya.)
 The turtle slowly ran.
(Kura-kura itu berlari perlahan.)
3. Adverb of Degree
“Intan totally enjoys the movie.”
Yup, totally adalah salah satu contoh adverb of degree. Jadi, adverb of degree adalah kata
keterangan yang dapat kita gunakan untuk memberitahu seseorang mengenai sebuah
tingkatan atau intensitas sesuatu yang terjadi.
Dalam hal ini, intensitas yang dimaksud contohnya kayak “seberapa banyak” atau “sejauh
mana” sesuatu dilakukan (level or extent). Berikut contoh adverb of degree:
 Sangat sangat banyak: Fully, highly, totally, absolutely, completely, excessively,
intensely
 Sangat banyak: Very much, positively, really, truly, simply, moderately, noticeably
 Tidak banyak: Hardly, barely
Kamu juga bisa menambahkan adverb of degree sebagai completeness atau kelengkapan.
Contoh katanya adalah:
 Sepenuhnya: Completely, strongly, perfectly, entirely, largely
 Sebagian: Partly, almost, nearly, kind of, somewhat
 Tidak: Hardly, barely
Pada umumnya, kamu bisa menempatkan adverb of degree di tengah kalimat sebelum verb
atau adverb lain (jika yang diterangkan adalah verb atau adverb), atau setelah adjective (jika
yang diterangkan adalah adjective). Berikut contoh kalimatnya:
 Wheat bread is highly recommended for helping someone lose weight.
(Roti gandum sangat dianjurkan untuk membantu seseorang menurunkan berat
badan.)
 She truly loves you just the way you are.
(Dia benar-benar mencintaimu apa adanya.)
 I hardly agree with you.
(Saya hampir tidak setuju dengan kamu.)
 Don’t open the door until the train completely stops.
(Jangan membuka pintu sampai kereta benar-benar berhenti.)
 She has partly finished her thesis.
(Dia telah menyelesaikan sebagian tesisnya.)
 I barely use table salt for cooking.
(Aku jarang menggunakan garam meja untuk memasak.)
Next, selain yang di atas, contoh lain dari adverb of degree adalah too,
quite, dan enough. Tapi, hal pertama yang harus kamu highlight adalah “too” yang
memiliki dua arti, Too bisa memiliki arti “juga” atau “terlalu.” Perhatikan contoh berikut
agar kamu bisa membedakannya dengan mudah:
 Can I bring my cat too?
(Bisakah saya membawa kucing saya juga?)
 Rasya run too quickly.
(Rasya berlari terlalu cepat.)
Pada contoh pertama, too di sana berarti “juga.” Sementara itu, too dalam contoh kedua
artinya adalah “terlalu.”
Kalau enough artinya adalah “cukup”, kata ini memiliki dua fungsi, yaitu:
 Berfungsi sebagai adverb, contoh:
The water is hot enough for me to swim.
(Airnya cukup panas untuk saya berenang.)
 Berfungsi sebagai determiner (menjelaskan noun), contoh:
My parents have enough money for me to take an MBA in Bandung Institute
Technology.
(Orang tua saya memiliki cukup uang untuk saya mengambil gelar MBA di Institut
Teknologi Bandung.)
4. Adverb of Modality
Kehidupan di dunia ini nggak terlepas dari harapan, guys. Nah, untuk memperlihatkan tingkat
suatu keyakinan atau harapan, kamu bisa menggunakan adverb of modality. Kalimat tanya
yang tepat digunakan untuk menjawab kalimat ini adalah how do you feel, what you
feel, dan what is your feel.
Contoh kata keterangan modality antara lain likely, maybe, perhaps, possibly, unlikely,
hopefully, probably, dan fortunately. Fyi, adverb yang satu ini biasanya diletakkan pada
awal atau tengah kalimat. Berikut contoh kalimatnya:
 Fortunately the rain stopped before she was going out.
(Untungnya hujan berhenti sebelum dia keluar.)
 He didn’t come to my party, maybe he was tired because of his office tasks.
(Dia tidak datang ke pestaku, mungkin dia lelah karena tugas kantornya.)
 Perhaps I will not come to your graduation.
(Mungkin aku tidak akan datang ke wisudamu.)

5. Adverb of Frequency
Kalau ada yang tanya, “Seberapa sering kamu olahraga dalam seminggu?” Maka untuk
menjawabnya kamu membutuhkan adverb of frequency. Iya, adverb of frequency adalah kata
keterangan untuk mengungkapkan seberapa sering sesuatu dilakukan atau terjadi.
Adverb ini berperan juga untuk menunjukkan kegiatan yang rutin kita lakukan pada masa
sekarang atau di waktu lampau.
Anyway, ada adverb of frequency terbagi menjadi dua jenis,
yaitu definite dan indefinite. Definite merupakan kata keterangan yang menjelaskan frekuensi
sebuah peristiwa dengan lebih spesifik dibandingkan indefinite.
Contoh definite adverb of frequency adalah once, twice, three times, every day, daily,
weekly, monthly, dan yearly dengan posisi penulisan pada tengah atau akhir kalimat.
Sementara itu, yang termasuk indefinite adalah frequently, hardly ever, never, occasionally,
often, rarely, regularly, scarcely, seldom, sometimes, and usually yang biasa diletakkan
pada awal atau tengah kalimat.
Contoh penerapannya dalam kalimat:
 Alfi usually eats a slice of bread in the morning.
(Alfi biasanya makan satu lembar roti di pagi hari.)
 Rara goes to school three times a week.
(Rara pergi ke sekolah tiga kali seminggu.)
 Our cat was bitten twice by the same dog.
(Kucing kami digigit dua kali oleh anjing yang sama.)
Oh ya, dalam sebuah kalimat, umumnya adverb of frequency muncul di depan kata kerja
(verb) utama. Kalau verb-nya terdiri lebih dari satu kata, maka adverb of frequency biasanya
ditempatkan setelah kata pertama (setelah subjek, sebelum verb). Contoh:
They have often visited Europe.
Pada contoh di atas, yang dikatakan kata kerja utama adalah “have” dengan bentuk be. Lalu,
kata kerja yang kedua adalah visited. Nah, di often sebagai adverb of frequency dapat
disimpan setelah “have”.

6. Adverb of Place
Ini merupakan kata keterangan yang sama populernya seperti adverb of time. Seperti yang
kita tahu, adverb of place adalah kata keterangan tempat untuk menerangkan di mana sebuah
peristiwa terjadi, alias untuk menanggapi pertanyaan where?
Kamu bisa menggunakan adverb of place untuk tiga fungsi, yaitu:
 As a location atau tempat terjadinya sebuah peristiwa. Contoh
katanya: here, there, outside, inside, somewhere, nowhere, dan anywhere.
 As a direction atau menunjukkan arah dari suatu pergerakan. Kamu juga bisa
mempelajari lebih lanjut tentang direction dalam artikel Cara Asking and Giving
Direction dalam Bahasa Inggris. Contohnya
yaitu up, down, North, South, backwards, dan around.
 As a distance, yaitu memberitahu jarak dari satu lokasi ke lokasi lain.
Contoh: nearby, close, apart, dan away.
Adverb of place dapat kita simpan setelah kata kerja (verb), setelah objek langsung, atau di
akhir kalimat. Contoh kalimat menggunakan adverb of place:
 We can stop here for lunch.
(Kita bisa berhenti di sini untuk makan siang.)
 My apartment is close to campus.
(Apartemenku dekat dengan kampus.)
 Just walk to the south and you’ll find the restaurant.
(Cukup berjalan ke selatan dan kamu akan menemukan restorannya.)

7. Adverb of Focus
Adverb of focus sebetulnya lebih familiar disebut dengan focusing adverb. Ini adalah kata
keterangan fokus yang digunakan untuk menarik perhatian ke bagian tertentu dari sebuah
klausa.
Kamu sadar nggak? Saat berbicara, kita sering menekankan bagian tertentu dari sebuah
kalimat dengan menggunakan intonasi yang ditekankan. Nah, ini biasanya akan ditambahkan
dengan adverb of focus. Ada beberapa jenis adverb of focus sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Menambahkan informasi
Ketika kamu ingin menekankan tambahan informasi pada pernyataan sebelumnya, maka bisa
gunakan adverb seperti also dan as well. Contoh kalimatnya:
Tom is coming to the party and is also bringing James.
(Tom akan datang ke pesta dan juga membawa James.)
Pada kalimat di atas, kata “also” menambahkan penekanan pada seluruh frasa kata kerja: is
bringing James.
b. Membatasi informasi
Selain menambahkan, adverb of focus berfungsi untuk limiting information. Contoh katanya
adalah alone, but, exactly, exclusively, just, merely, not only, only, precisely, purely,
simply, dan solely. Contoh kalimat:
Just Devi is coming to my party.
(Hanya Devi yang datang ke pestaku.)
Artinya, Devi tidak membawa teman, atau tidak ada orang lain yang datang ke pestaku. Jadi,
lawan bicara tidak perlu bertanya lagi apakah Devi membawa teman ke pesta tersebut atau
tidak.
c. Sebagian membatasi informasi
Ada juga nih informasi yang ingin dibatasi, tapi terkadang nggak terbatas sepenuhnya,
seperti adverb chiefly, especially, mainly ,mostly, notably, particularly, in particular,
predominantly, primarily, at least, for the most part, dan by and large.
Contoh kalimat:
Dira wants to eat everything on the menu in this restaurant, especially pizza.
(Aku ingin makan semua menu di restoran ini, terutama pizza.)
Implikasinya adalah, Dira lebih terfokus pada pizza, tetapi dia tidak mengabaikan yang
lainnya.
d. Menyampaikan pernyataan negatif
Kamu juga dapat menyatakan kalimat negatif dengan penambahan adverb of focus, kata yang
bisa digunakan adalah none/nor. Contoh kalimat:
Neither Lala nor Sinta turned up at the graduation party.
(Baik Lala maupun Sinta tidak muncul di pesta kelulusan.)
e. Fokus pada pilihan
Ketika kamu ingin fokus pada dua pilihan, maka adverb yang cocok adalah either/or. Contoh
kalimatnya sebagai berikut:
You can either bring Marsha or Fahri to my birthday party.
(Kamu dapat membawa Marsha atau Fahri ke pesta ulang tahun saya.)
Artinya, hanya satu dari dua orang tersebut yang boleh dibawa ke pesta ulang tahun.
f. Mengekspresikan rasa terkejut
Saat kamu ingin menginformasikan sesuatu yang mengejutkan, maka bisa menggunakan kata
“even”. Contoh:
Even Laras was at the party!
(Bahkan Laras ada di pesta!)
Semua orang benar-benar menghadiri pesta tersebut, bahkan hingga Laras yang tak diduga-
duga akan datang.

8. Adverb of Purpose

Yeay, last nih! Adverb of purpose adalah kata keterangan untuk menjelaskan tujuan atau alasan mengapa suatu peristiwa

terjadi atau dilakukan. Adverb of purpose familiar juga dengan sebutan adverb of reason.

Tentunya, kata keterangan ini akan membantumu untuk menjawab pertanyaan ‘Why?’ atau mengapa. Nah, yang termasuk

ke dalam adverb of purpose adalah to, for, because, so, so that, dan therefore. Berikut contoh kalimatnya:

 I went to Malang to visit my boyfriend.

(Saya pergi ke Malang untuk mengunjungi pasangan saya.)

 She didn’t come to the class because he was stuck in the traffic jam.

(Dia tidak datang ke kelas karena dia terjebak dalam kemacetan lalu lintas.)

Penempatan adverb of purpose biasanya ada di akhir kalimat. Tapi, kamu juga bisa meletakkannya di awal kalimat,

dengan syarat harus memasukkan comma untuk memisahkan klausa utama dengan klausa turunan. Contoh:

 To improve his Digital Marketing skill, he bought a class in Skill Academy.

(Untuk meningkatkan keterampilan Pemasaran Digitalnya, ia membeli kelas di Skill Academy.)

 To upgrade my English speaking skills, I joined an English Academy course.

(Untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris saya, saya mengikuti kursus English Academy.)

Anda mungkin juga menyukai