Anda di halaman 1dari 7

Bagian 1: 7 Tipe Shot dalam film yang Harus Anda Ketahui

1. Establishing Shot

Seperti namanya, tipe shot kamera ini pada dasarnya menetapkan adegan yang dilihat
penonton sebagai shot pertama film Anda.

Dengan kata lain, establishing shot memberikan pemandangan kota atau keseluruhan
bangunan secara maksimal kepada penonton dalam satu bingkai.

Ini tidak membantu penonton Anda menebak di mana lokasi pengambilan gambar, tetapi
mereka dapat memperkirakan waktu saat adegan tersebut berlangsung.

Dengan tipe shot ini dalam film, Anda biasanya menunjukkan dan tidak memberi tahu
penonton melalui narasi dan itu cukup untuk membuat penonton mengetahui konsepnya.

2. Extreme Long Shot

Tipe shot kamera ini diambil dari jarak jauh. Ini memberikan penonton ide di mana
karakter berada terkait waktu dan tempat.

Anda juga akan memungkinkan penonton untuk mengetahui hubungan emosional


dengan lingkungan di mana tidak perlu menunjukkan karakter.

3. Long Shot / Wide Shot


Long shot atau sering dikenal dengan istilah wide shot menggunakan karakter-karakter
dalam pengambilan gambar. Setiap karakter ditampilkan dari ujung kepala hingga ujung
kaki dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya, lokasi, atau satu sama lain.

Juga, karakter utama atau katakanlah protagonis harus memiliki kehadiran utama dalam
bingkai.

Selain itu, saat menggunakan tipe shot kamera ini, Anda harus berhati-hati agar
didominasi oleh pemandangan.

4. Full Shot

Di sini, lokasi dapat diabaikan dari menjaga fokus.

Fokus utama harus pada karakter dalam tipe shot seperti itu dalam film. Selain itu, shot
harus menonjolkan aksi atau pergerakan karakter dari ujung kepala hingga ujung kaki dan
bukan kondisi emosinya.

Misalnya, penonton harus mendapatkan ide apakah karakter Anda percaya diri, aneh, atau
canggih hanya dengan penampilan, pakaian, dan aksinya.

5. Medium Shot / Mid Shot

Medium shot pada dasarnya berdiri di antara full dan close-up shot.

Dengan kata lain, tipe shot kamera ini menunjukkan perpaduan antara gerakan tubuh dan
ekspresi wajah.
Tujuan dari shot ini adalah untuk menjaga agar karakter tetap terlihat alami.

6. Close-Up shot

Nama tersebut memberikan gambaran yang sangat jernih tentang tipe shot itu sendiri.
Dengan shot ini, seseorang menonjolkan wajah karakter sehingga membantu penonton
untuk memahami pemikiran emosional karakter tersebut.

Shot ini pada dasarnya memberikan apa yang Anda lewatkan dalam medium shot.
Membawa shot karakter lebih detail, misalnya air mata atau cemberut sehingga penonton
dapat mengantisipasi apa yang dirasakan karakter dalam shot tersebut.

Medium close up (MCU)

Jenis shot yang satu ini biasanya menyorot bagian dada hingga kepala subjek yang
bertujuan untuk menampilkan emosi subjek.
7. Extreme Close Up.

Untuk membuat penonton memvisualisasikan hanya beberapa fitur karakter, Extreme


Close-up sangat berguna.

Tipe shot dalam film ini bertujuan untuk menyesuaikan satu fitur di seluruh layar. Misalnya,
hanya mulut, bibir, atau mata karakter yang terlihat dalam bingkai.

Anda mungkin juga menyukai: 10 Software Kamera Keamanan Gratis Terbaik >>

Bagian 2: Kamera Angle


8. Eye Shots

Tipe shot ini diambil dengan menjaga kamera persis setinggi mata manusia.
Menggunakan ini membawa efek netral dari shot.
9. High Shots

High shot angle, secara mengejutkan direkam dari tingkat di atas mata. Pada dasarnya,
tipe shot ini digunakan untuk memberikan dampak lemah, tidak aman, atau mengerikan
dari subjek.

10. Low Shots

Berlawanan dengan di atas, tipe shot dalam film ini diambil dari tingkat di bawah mata.
Belum lagi, low shot digunakan untuk memberikan dampak heroik, berisiko, atau kuat
pada subjek.

11. Tilt shots


Untuk memberikan efek keadaan psikologis yang tidak nyaman kepada penonton,
sebaiknya lakukan tilt shot.

Tipe shot kamera ini diambil dengan menyetel kamera pada angle pada sumbu putarnya
untuk menghilangkan garis horizon.

12. Over-the-Shoulder Shot

Ini adalah tipe shot kamera yang diambil dari belakang, atau lebih tepatnya bahu orang
lain.

Subjek yang akan disorot disimpan di suatu tempat antara medium hingga close-up shot.
Tipe shot kamera ini sempurna bila Anda ingin penonton memperhatikan reaksi subjek
selama percakapan.

Selain itu, subjek dalam shot ini, menghadap kamera sehingga leher dan bahunya dapat
dilihat di bingkai.

13. Cut-In

Shot ini biasanya memotong layar menjadi dua atau tiga atau terkadang empat bagian.

Akan sangat membantu bila Anda memiliki banyak hal untuk ditampilkan sebagai hal yang
penting dalam satu adegan. Dibutuhkan close-up dari hal yang Anda ingin tunjukkan ke
penonton Anda.

14. Master Shot

Shot yang direkam dari satu angle dan merupakan shot tanpa gangguan untuk
menampilkan semua karakter disebut sebagai master shot.

Ini pada dasarnya adalah shot yang didramatisasi lengkap dan dapat diedit bersama
dengan shot tambahan lainnya.

Juga, tipe shot ini dapat dianggap sebagai satu-satunya shot yang digunakan oleh
sutradara untuk meliput adegan. Ini bisa menjadi close-up, full atau long shot.
15. Point of View Shot

POV atau Point of View adalah shot yang berfokus pada apa yang coba dilihat oleh
karakter dalam sebuah adegan.

Keindahan tipe shot ini adalah penonton mendapatkan gambaran tentang apa yang
terjadi di kepala karakter.

Misalnya, melihat melalui teropong dan mengambil gambar hanya di tempat yang dilihat
karakter.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai