Anda di halaman 1dari 34

Bahan Ajar

SD Pembangunan Jaya
Tahun Pelajaran 2018-2019
Tema : Surat Al-Maun & Al-Fil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : IV (Empat)
No Tujuan Uraian Materi Pertanyaan Jawaban
1 Memahami Q.S. Al-Ma‘un dan Isi Kandungan Surat al-Ma’un 1. Tuliskan 3 isi kandungan 1. - Terdiri dari 7 ayat
Al-Fil 1. Surat al-ma’un terdiri dari 7 ayat surat Al-Maun ! - Al-Maun artinya
dan diturunkan di Makkah barang-barang
disebut surat Makiyah. Surat al- 2. Sebab diturunkanya surat yang berguna
Ma’un menjelaskan sifat-sifat Al-Maun karena …. - Perintah
manusia yang membawa mereka (jelaskan) menghindari sifat
ke dalam kesengsaraan riya dalam
disebabkan karena mereka 3. Siapakah orang yang beribadah
mendustakan agama serta termasuk mendustakan 2. Nabi menyangka
ancaman bagi orang-orang yang agama yang dijelaskan seorang sahabat
melalaikan salat. dalam surat Al-Maun? solat dengan baik
dan khusyu, namun
2. Surat al-Maun ini mengajarkan
ternyata hanya
kepada kita agar menghindarkan
karena ingin dipuji
diri dari sifat ria. Riya itu sifat
atau riya
ingin dipuji oleh orang lain.
3. a. orang yang
Apabila kita melakukan sesuatu
menghardik anak
bukan atas dasar karena Allah
yatim. b. orang yang
semata-mata, tetapi justru karena
tidak menganjurkan
ingin dipuji oleh orang lain,
memberi makan
maka itu disebu riya.
orang miskin. c.
3. Apabila kita melakukan sesuatu orang yang bersikap
atas dasar ingin dipuji oleh riya
orang lain, maka perbuatan kita
sia-sia tidak akan mendapat
balasan dari Allah bahkan orang
lain pun tidak simpati kepada
kita. Oleh karena itu jauhilah
sifat riya dan membangga-
banggakan diri.
4. Pada waktu itu ada seorang
sahabat yang melakukan salat
pada saat bersama-sama dengan
orang banyak, tetapi ketika tidak
ada orang ia justru tidak salat
dan seringkali
meningggalkannya. Rasulullah
SAW mengira bahwa mereka
benar-benar orang yang serius
dalam salatnya, lalu Allah SWT
menurunkan surat ini sebagai
penjelasan atas kekeliruan
prasangka Rasulullah terhadap
orang itu.
5. Dalam riwayat lain diceritakan
ada seorang munafiq yang
mempertontonkan shalat kepada
orang mukminin dan
meninggalkannya apabila tidak
ada yang melihatnya serta
menolak memberikan bantuan
atau pinjaman, lalu Allah
menurunkan surat ini. Surat al-
Ma’un diturunkan sesudah surat
at-Takatsur (bermegah-
megahan). Nama al-Ma’un
diambil dari ayat ketujuh surat
ini yang artinya barang-barang
yang berguna atau bantuan.

Isi kandungan surat Al-Fiil


1. Surat al-Fiil diturunkan di
Makkah, oleh karena itu disebut
surat Makiyah. Terdiri dari 5
ayat diturunkan setelah surat Al-
kafirun. Surat ini menjelaskan
tentang kegagalan pasukan gajah
yang dipimpin oleh raja Abrahah
yang akan menghancurkan
ka’bah. Mereka disiksa oleh
Allah SWT dengan perantara
burung-burung ababil yang
melemparinya dengan batu-batu
kerikil yang didatangkan dari
neraka sijjil.
2. Kemudian niat jahat raja tadi
tidak berhasil bahkan justru
pasukannya mengalami
kehancuran dan ka’bah pun tetap
utuh sampai sekarang karena
ka’bah itu selalu dijaga dan
dilindungi langsung oleh Allah
SWT.
3. Surat ini mengajarkan kepada
kita agar jangan mempunyai
sifat iri dan dengki atas
kebahagiaan atau kesuksesan
yang diraih orang lain, karena
akan menghancurkan orang lain
dan bahkan dirinya sendiri.
2 Membaca dengan tartil Q.S. , Al- Bacaan latin surat Al-Maun 1. Bacakan surat Al-Fil 2. Aroaital ladzii yu
Ma‘un dan Al-Fil 1. Aroaital ladzii yu kadzi ayat 1-7 dengan benar! kadzi bubiddiin
bubiddiin 3. Fadzaalikal ladzii
2. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yadu’ul yatiim
yatiim 4. Walaa yahuddu
3. Walaa yahuddu ‘alaa ‘alaa to’aamil
to’aamil miskiin miskiin
4. Fawailul lil musholliin 5. Fawailul lil
5. Alladziinahum ang solaa musholliin
tihim saahuun 6. Alladziinahum ang
6. Alladziinahum yuroo’uun solaa tihim saahuun
7. Wayam na’uunal maa’uun 7. Alladziinahum
yuroo’uun
Bacaan latin surat Al-Fil Wayam na’uunal maa’uun
1. Alamtaro kaifa fa ‘ala
robbuka bi ashaa bil fiil
2. Alam yaj’al kaidahum fii
tadhliil
3. Wa arsala ‘alaihim thoiron
abaabiil
4. Tarmiihim bihijaa rotim ming
sijjiil
5. Faja’alahum ka ‘asfim
ma’kuul
‫َٰذ‬
3 Menuliskan ayat Q.S.Al-Ma‘un ‫ِبۡس ِم ٱِهَّلل ٱلَّر ۡح َٰم ِن ٱلَّر ِح يِم‬ 1. Perhatikan ayat berikut ‫َف ِلَك ٱَّلِذ ي َيُدُّع ٱۡل َيِتيَم‬
dan Al-Fil dengan benar ini ! Tulislah kembali
‫ َفَٰذ ِلَك ٱَّلِذ ي َيُدُّع‬١ ‫َأَر َء ۡي َت ٱَّلِذ ي ُيَك ِّذ ُب ِبٱلِّديِن‬ yang termasuk ayat 2!
‫ل‬ٞ ‫ َفَو ۡي‬٣ ‫ َو اَل َيُحُّض َع َلٰى َطَع اِم ٱۡل ِم ۡس ِكيِن‬٢ ‫ٱۡل َيِتيَم‬
٥ ‫ ٱَّلِذ يَن ُهۡم َعن َص اَل ِتِهۡم َس اُهوَن‬٤ ‫ِّلۡل ُمَص ِّليَن‬ ‫َأَر َء ۡي َت ٱَّلِذ ي ُيَك ِّذ ُب ِبٱلِّديِن‬
‫ َو َيۡم َنُعوَن ٱۡل َم اُع وَن‬٦ ‫ٱَّلِذ يَن ُهۡم ُيَر ٓاُءوَن‬
‫َٰذ‬
‫ َأَلۡم‬١ ‫َأَلۡم َتَر َك ۡي َف َفَعَل َر ُّبَك ِبَأۡص َٰح ِب ٱۡل ِفيِل‬ ‫َف ِلَك ٱَّلِذ ي َيُدُّع ٱۡل َيِتيَم‬
‫ َو َأۡر َسَل َع َلۡي ِه ۡم َطۡي ًرا‬٢ ‫َيۡج َع ۡل َك ۡي َد ُهۡم ِفي َتۡض ِليٖل‬
‫ َفَجَع َلُهۡم‬٤ ‫ َتۡر ِم يِه م ِبِح َج اَرٖة ِّم ن ِس ِّجيٖل‬٣ ‫َأَباِبيَل‬
٥ ‫َك َع ۡص ٖف َّم ۡأ ُك وِۢل‬
4 Hafal Q.S. Al-Ma‘un dan Al-Fil 1. Membaca ayat-per ayat secara
dengan baik berulang-ulang hingga hafal
2. Menghafal dengan teknik
mengingat awal ayat
3. Dilanjutkan dengan mengingat
urutan ayat
4. Mengingat isi kandungan per ayat

Bahan Ajar
SD Pembangunan Jaya
Tahun Pelajaran 2018-2019
Tema : Asmaul Husna
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : IV (Empat)
No Tujuan Uraian Materi Pertanyaan Jawaban
1 1. Melatih sikap jujur 1. Al-Bashir Tuliskan arti Asmaul Allah Maha Melihat,
dengan meyakini Allah Al-Bashir artinya Allah Maha Melihat. Penglihatan Allah Husna Al-Bashir, Maha Adil, dan Maha
memilki sifat Al- Swt tidak terbatas. Allah Swt bisa melihat semua yang Al-‘Adil, Al-‘Azhim! Agung
Bashir ada di langit dan semua yang ada di bumi. Tidak ada
2. Menuliskan Asmaul sesuatu sekecil apapun yang luput dari penglihatan Allah Apa Makna Allah Allah Maha Melihat
Husna Al-Bashir, Swt. Ini berbeda dengan penglihatan manusia yang sangat Maha Melihat? Segala sesutau baik
Al-‘Adil, Al-‘Azhim terbatas. yang terlihat manusia
dengan benar Dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman: maupun yang tidak
3. Melatih sikap adil
dalam berbuat ‫ِإَّن الَّلَه َك اَن ِمَس يًعا َبِص ًريا‬
4. Meyakini kebesaran
Allah dengan sifat Al- Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Azim Maha Melihat” (QS An-Nisa: 58)
5. Menghindari aktifitas
yang sia-sia dan Sebagai hamba Al-Bashir, kita harus menyadari bahwa
berdosa seluruh aktifitas kita dilihat dan diawasi Allah. Dengan
kesadaran ini, kita akan selalu memilih aktifitas yang baik
dan mendatangkan manfaat. Sebaliknya, kita akan
berusaha dengan sungguh-sungguh menghindari segala
aktifitas yang sia-sia dan mendatangkan mudharat, baik
bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

2. Al-‘Adil
Al-‘Adil artinya Allah Swt Maha Adil. Dalam Al-Qur’an
disebutkan bahwa Allah Swt memiliki sifat Maha Adil.
‫َش ِه َد الَّل ُه َأَّن ُه اَل ِإَل َه ِإاَّل ُه َو َو اْلَم اَل ِئَك ُة‬
‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫َل‬‫ِإ‬ ‫اَل‬ ‫ُأوُل و اْلِعْلِم َقاِئ ا ِباْلِق ِط‬
‫َه ُه َو‬ ‫ْس‬ ‫ًم‬ ‫َو‬
‫ي‬ ‫اْل ِز ي ا ِك‬
‫َع ُز َحْل ُم‬
Artinya: “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang
yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak
ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ali Imran: 18)
Allah Swt menempatkan semua manusia pada posisi yang
sama dan sederajat. Tidak ada yang ditinggikan hanya
karena keturunan, kekayaan, atau karena jabatannya.
Di antara contoh perbuatan yang harus kamu
lakukan yang mencerminkan sifat Al-’adil adalah:
1. Tidak membedakan-bedakan teman
2. Memberi tugas dengan adil sesuai kemampuan
3. Dalam menghadapi masalah harus diselesaikan
dengan melihat yang salah dan benar
4. Dalam membagi sesuatu harus adil sesuai kebutuhan

2. Al-‘Adzim
Al-‘Adzim artinya Allah Maha Agung. Maksudnya
Dialah yang paling agung baik di bumi maupun di langit.
Hakikat keagungan-Nya tak dapat dijangkau oleh
penglihatan kita dan tak terbayangkan dalam pikiran kita.
Tidak ada keagungan yang dapat menandingi keagungan-
Nya.
Dalam al-Qur’an Allah Swt berfirman:
‫َو ِس َع ُك ْر ِس ُّيُه الَّس َم اَو اِت َو اَأْلْر َض َو اَل َيُئ وُدُه ِح ْف ُظُه َم ا‬
‫ي‬ ‫اْل ِل اْل ِظ‬
‫َو ُه َو َع ُّي َع ُم‬
Artinya: ”Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan
Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS Al-Baqarah:
255)
Penjelasan:
Kursi dalam ayat ini oleh sebagian ahli agama diartikan
dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan
dengan kekuasaan-Nya.
Setelah kita mempelajari sifat ini, tentu kita tidak
boleh merasa sombong, merasa paling hebat, paling kaya,
paling pintar. Kita harus selalu rendah hati dan
menghormati sesama karena kita adalah makhluk yang
lemah. Hanya Allah lah yang Maha segala-galanya.

( ‫)َاْلَعاِد ُل‬ ( ‫)َاْلَعِظ ْي‬


‫)َاْلبَص ْيُر‬
2 Membaca Asmaul Husna Tuliskan bacaan Al-‘Azhim
Al-Bashir, Al-‘Adil,
Al-‘Azhim
(
‫ُم‬ Asmaul Husna berikut
ini!
‫َاْل ِظ‬
‫َع ْيُم‬
3 Meneladani Asmaul Contohnya adalah Allah Swt memberikan rezeki kepada Tuliskan 3 sikap 1. Tidak membeda-
Husna Al-Bashir, makhluk-makhluk-Nya, dengan menurunkan air hujan, dalam meneladani bedakan teman
Al-‘Adil, Al-‘Azhim memberikan udara, cahaya matahari. Asmaul Husna 2. Memberi tugas
dalam kehidupan sehari- Walaupun kita berbicara berbisik-bisik dan tidak ada Al-‘Adil! dengan adil,
hari orang lain yang mendengar, namun Allah Swt bisa 3. Jika membagi
mendengar apa yang kita ucapkan karena Allah Swt sesuatu harus adil
memiliki sifat maha mendengar.
Sikap apakah yang harus Rendah hati
kita lakukan setelah
memahami Asmaul
Husna Al-‘Azhim?

Bahan Ajar
SD Pembangunan Jaya
Tahun Pelajaran 2018-2019
Tema : Terbiasa dengan Perilaku Terpuji
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : IV (Empat)
No Tujuan Uraian Materi Pertanyaan Jawaban
1 1. Melatih sikap jujur Sifat Terpuji
dengan meyakini Allah 1. Apa yang dimaksud 1. Jujur artinya
memilki sifat Al- A. Bersikap Jujur dengan sikap jujur ? berbicara atau
Bashir Jujur artinya berbicara atau memberikan informasi sesuai memberikan
2. Menuliskan Asmaul dengan kenyataan. Berbuat jujur sama dengan berbuat informasi sesuai
2. Tulislah sabda Nabi
Husna Al-Bashir, yang “benar”. Manusia akan beruntung bila selalu jujur. dengan kenyataan.
Saw yang menyuruh
Al-‘Adil, Al-‘Azhim Berbuat jujur sama
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda: kita untuk bersikap
dengan benar dengan berbuat yang
jujur !

‫َعَلْيُك ْم ِبالِّص ْد ِق َفِإَّن الِّص ْدَق َيْه ِد ي ِإىَل‬


3. Melatih sikap adil “benar”.
dalam berbuat 2. “Hendaklah kamu
3. Bagaimana caranya
4. Meyakini kebesaran semua bersikap jujur
agar kamu menjadi
Allah dengan sifat Al-
‫اْلِّرِب ِإَّن اْلَّرِب ِد ي ِإىَل ا َّنِة‬ orang yang jujur ? karena kejujuran
Azim
5. Menghindari aktifitas ‫َجْل‬ ‫َيْه‬ 4.
‫َو‬ Apa yang dimaksud
akan mengantarkan
kepada kebaikan dan
yang sia-sia dan Artinya: “Hendaklah kamu semua bersikap jujur karena kebaikan akan
dengan sikap rendah
berdosa mengantarkan
kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan hati?
kepada surga.” (HR
kebaikan akan mengantarkan kepada surga.” (HR
Muslim)
Muslim) 5. Bagaimana cara
3. kita berani
kamu bersikap
Orang yang jujur akan hidup senang karena disayangi mengatakan sesuatu
rendah hati di
Allah, orangtua, guru dan teman-teman juga. Sebaliknya, yang benar, tidak
hadapan Allah
orang yang suka bohong akan dimurkai Allah. berdusta pada
SWT ?
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat jujur. siapapun dan tidak
Karena kejujurannya beliau mendapat julukan al-Amin membohongi diri
artinya yang dapat dipercaya. Beliau tidak pernah sendiri.
mengingkari janji. Beliau tidak pernah bohong. Apa 4. Rendah hati dalam
yang dikatakannya selalu benar. Apa yang dilakukannya bahasa agama
selalu benar. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt disebut juga dengan
memerintahkan kepada kita untuk selalu jujur dan selalu istilah “Tawadhu”
bersama orang-orang jujur: yang artinya

‫ا َأُّي ا اَّلِذ‬
merendahkan diri di
‫وا‬‫ُن‬ ‫و‬ ‫ُك‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫وا‬ ‫َّت‬
‫ُق‬ ‫ا‬ ‫وا‬‫ُن‬ ‫َآ‬ ‫ي‬
‫َه َو‬
hadapan Allah Swt
‫َمَع‬ ‫َي َه َن َم‬ dan di hadapan

‫ِدِق‬ hamba-hamba-Nya.

‫الَّصا َني‬ 5. Selalu


mengagungkan
Allah Swt dan
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah
menganggap diri kita
kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-
rendah
orang yang benar.” (QS At-Taubah: 119)
1.
Ada empat macam contoh kejujuran: sd
1. Jujur kepada Allah, yaitu kita membenarkan segala
perintah Allah dan kita kerjakan dengan ikhlas
semua perintah-Nya itu. Kita juga mengakui bahwa
segala larangan Allah itu adalah sesuatu yang harus
dijauhi.
2. Jujur kepada diri sendiri, yaitu kita berani
mengatakan sesuatu yang benar, tidak berdusta pada
siapapun dan tidak membohongi diri sendiri.
3. Jujur kepada orang tua, yaitu berkata atau berbuat
benar kepada orang tua.
4. Jujur kepada semua orang, yaitu kepada siapapun
kita harus jujur. Kepada orang yang belum dikenal
tentu harus waspada. Lawan jujur yaitu berbohong
atau berdusta.

B. Rendah Hati
Rendah hati dalam bahasa agama disebut juga
dengan istilah “Tawadhu” yang artinya merendahkan
diri di hadapan Allah Swt dan di hadapan hamba-hamba-
Nya.
Kita harus bersikap rendah hati di hadapan Allah
Swt terutama ketika sedang berdoa atau beribadah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga harus rendah hati
dan tidak boleh sombong apalagi membangga-
banggakan apa yang kita miliki. Hal ini karena manusia
adalah makhluk yang lemah. Contoh sikap rendah hati di
hadapan Allah Swt adalah:
1. Selalu mengagungkan Allah Swt dan
menganggap diri kita rendah.
2. Bertawakal kepada Allah Swt
3. Mengikuti perintah Allah Swt dan menjauhi
larangannya
4. Berhusnudzon (positif thinking) kepada
ketentuan Allah Swt
Sedangkan contoh sikap rendah hati di hadapan sesama
manusia adalah:
1. Tidak sombong
2. Tidak memandang rendah orang lain
3. Tidak menganggap diri kita yang paling hebat
4. Tidak membangga-banggakan apa yang kita
miliki

Allah Swt memerintahkan kepada kita untuk


selalu bersikap rendah hati dan melarang keras sikap
sombong. Perhatikan firman Allah Swt berikut ini:
‫َو اَل ْمَتِش يِف اَأْلْر ِض َم َر ًح ا ِإَّنَك َلْن ْخَتِر َق اَأْلْر َض‬
‫َو َلْن َتْبُلَغ اِجْلَباَل ُطواًل‬
Artinya: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-
kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS Al-Isra: 37)
Agar kita disukai Allah SWT dan disukai sesama
manusia, maka kita harus bersikap rendah hati/tawadhu
dalam kehidupan sehari-hari.

C. Hemat
Hemat artinya dapat menggunakan uang atau
barang sesuai dengan kebutuhan, tidak berlebih-lebihan.
Hemat berbeda dengan pelit. Pelit itu tidak mau
mengeluarkan uang atau barang meskipun untuk
kebutuhan/ keperluan sendiri. Firman Allah SWT:

‫ِإَّن اْلُم َبِّذ ِرِليَن َك اُنوا ِإْخ َو اَن الَّش َياِط ِني َو َك اَن‬
‫الَّش ْيَطاُن َر ِّبِه َك ُفوًر ا‬
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat
ingkar kepada Tuhannya”. (QS. Al-Isra: 27)
Seorang pelajar haruslah hemat. Baik hemat dalam
menggunakan waktu maupun hemat dalam
menggunakan uang dan barang.
Contoh hemat dalam menggunakan waktu adalah tidak
mengisi waktu hanya untuk bermain yang tidak ada
manfaatnya, lebih baik untuk belajar, membantu orang
tua, membantu orang lain yang membutuhkan dan lain
sebagainya. Perhatikan ungkapan pepatah berikut ini:

‫اْلَو ْقُت َك الَّس ْيِف ِإَذا ْمَل َتْق َطْعُه َقَطَعَك‬


Artinya: ”waktu itu bagaikan pedang. Apabila tidak bisa
menggunakan pedang itu, maka orang itu akan
terpotong oleh pedang itu”.
Contoh hemat dalam menggunakan barang atau
uang ialah tidak menyobek-nyobek kertas yang masih
bisa dipakai, tidak membelanjakan/mengeluarkan uang
untuk membeli barang-barang yang tidak berguna. Orang
yang hemat akan memiliki keuntungan yang besar sekali
baik dari segi waktu maupun segi barang. Tetapi
sebaliknya orang yang boros justru tidak dapat memiliki
keuntungan bahkan akan rugi. Allah SWT berfirman:

‫ِف‬ ‫ِحُي‬
‫َو اَل ُتْس ِر ُفوا ِإَّنُه اَل ُّب اْلُمْس ِر َني‬
Artinya: “…dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf: 31)

D. Menjaga Amanah
Amanah berarti jujur atau dapat dipercaya. Sedangkan
menurut istilah, amanah adalah sesuatu yang harus
dipelihara dan dijaga agar sampai kepada yang berhak
memilikinya.
Nabi Muhammad Saw adalah orang yang benar-benar
bisa dipercaya dan bisa menjaga amanah. Oleh karena itu
Nabi Muhammad Saw dijuluki oleh penduduk Mekkah
dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya, jauh
sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau
ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena
beliau bukanlah orang yang pembohong.
Sifat amanah adalah sifat mulia yang harus
dilaksanakan dalam Islam. Oleh karena itu, sebagai
seorang muslim yang baik maka kita perlu memastikan
sifat amanah ini ada pada diri kita masing-masing.
Di hadapan Allah Swt kita harus amanah dengan cara
melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi
semua larangannya.
Di hadapan sesama manusia kita juga harus amanah
dengan cara melaksanakan tugas dan kewajiban yang
dibebankan kepada kita dengan sebaik-baiknya.
Anak-anak bisa disebut menjaga amanah ketika ia
belajar dengan tekun baik di rumah maupun di sekolah
dan ia juga disebut amanah jika ia bisa beribadah kepada
Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

Bahan Ajar
SD Pembangunan Jaya
Tahun Pelajaran 2018-2019
Tema : Ibadah Sholat
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : IV (Empat)
No Tujuan Uraian Materi Pertanyaan Jawaban
1 1. Memahami makna Ibadah Sholat
sholat secara Bahasa 1. Jelaskan arti sholat 1. Ibadah yang diawali
dan istilah Arti sholat secara bahasa adalah do’a. Sedangakan secara istilah ? dengan takbir dan
2. Memahami konsep menurut istilah artinya ibadah yang diawali dengan diakhiri dengan
rukun sholat takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. salam.
2. Apakah arti sholat
3. Memahami konsep Perintah shalat disampaikan pada saat Nabi 2. Doa
secara bahasa?
syarat sah sholat Muhammad SAW melaksanakan isra’ mi’raj (27 rajab 3. Niat, Berdiri tegak
4. Memahami konsep tahun kedua sebelum hijrah). Shalat merupakan 3. Tuliskan 3 rukun sholat bagi yang mampu.
sayarat wajib sholat perintah Allah SWT yang langsung disampaikan tanpa Takbiratul ihram.
sesuai urutan ?
5. Memahami konsep perantara malaikat Jibril. Shalat yang wajib 4. Dapat mencegah
hal-hal yang dilaksanakan sehari semalam adalah 5 kali, yaitu: 4. Jelaskan dua hikmah perbuatan keji dan
membatalkan sholat Shalat Zuhur 4 rakaat, Shalat Ashar 4 rakaat, Shalat munkar.
dari ibadah sholat!
6. Dapat melaksanakan Magrib 3 rakaat, Shalat Isya’ 4 rakaat, dan Shalat 5. Islam, Suci dari
sholat sesuai dengan Subuh 2 rakaat Jumlah keseluruhan shalat wajib 5. Tuliskan 3 syarat wajib haidl dan nifas,
ketentuan syariat adalah 17 rakaat. Berakal sehat
sholat!
7. Dapat menjelaskan  Rukun Shalat adalah:
makna sholat secara 1.
Bahasa dan istilah 1. Niat, di dalam hati. sd
8. Dapat menyebutkan 2. Berdiri bagi yang mampu
konsep rukun syarat 3. Takbiratul ihram,
sah, syarat wajib, dan 4. Membaca surat Al Fatihah
hal-hal yang 5. Ruku’ serta tuma’ninah (diam sebentar)
membatalkan sholat 6. I’tidal serta tuma’ninah, (bangkit dari rukuk
9. Dapat membedakan kembali berdiri tegak)
hal yang sunah dan 7. Sujud serta tuma’ninah,
wajib dalam ibadah 8. Duduk di antara dua sujud serta tuma’ninah,
sholat 9. Duduk tasyahud akhir,
10. Membaca tasyahud akhir,
11. Membaca salawat
12. Mengucapkan salam, dan
13. Tertib (mengerjakan shalat secara berurutan).

Uraian Rukun Shalat:


1. Niat, yaitu diniatkan dalam hati, bahwa kita
menyengaja melakukan shalat fardhu Shubuh
umpamanya, 2 raka’at karena Allah.
2. Berdiri tegak bagi yang mampu. Bagi orang
yang tidak sanggup berdiri karena sakit
umpamanya, boleh dikerjakannya sambil duduk.
Jika tidak sanggup pula duduk, boleh ia shalat
sambil berbaring.
3. Takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua
tangan sampai setinggi telinga sambil
mengucapkan “Allahu Akbar” pada permulaan
shalat.
4. Membaca surat Al-Fatihah , pada tiap-tiap
raka’at.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah (ialah diam/tenang
sebentar baik bacaan maupun geraknya).
6. I’tidal, dengan tuma’ninah. (i’tidal adalah
bangkit dari ruku’ kembali berdiri tegak).
7. Sujud, dengan thuma’ninah. Sujud itu harus
meletakkan 7 anggota, yaitu dahi, 2 telapak
tangan, 2 lutut dan 2 ujung telapak kaki (lihat
gabar sujud).

8. Duduk antara dua sujud, dengan tuma’ninah.


9. Duduk tasyahud akhir.
10. Membaca tasyahhud (tahiyyat) dalam duduk
akhir.
11. Membaca shalawat atas nabi SAW sesudah
tasyahhud.
12. Salam, yang pertama (nengok ke kanan),
mengucapkan “Assalamu’alaikum
warahmatullah”.
13. Tertib, yaitu rukun-rukun itu dikerjakan menurut
urutan tersebut di atas.

A. Syarat Wajib Shalat


Syarat wajib shalat yaitu ketika seseorang dikatakan
wajib melaksanakan ibadah shalat jika memenuhi
syarat berikut:
1. Islam
2. Suci dari haidl dan nifas
3. Berakal sehat
4. Dewasa/ baligh
5. Telah sampai dakwah
6. Melihat dan mendengar
7. Terjaga (tidak tidur)

B. Syarat Sah Shalat adalah


Syarat sah shalat yaitu ketika seseorang dikatakan sah
melaksanakan ibadah shalat jika memenuhi syarat
berikut:
1. Suci dari hadas kecil dan besar,
2. Suci badan, pakaian dan tempat,
3. Menutup aurat,
4. Mengetahui waktu shalat,
5. Menghadap kiblat.
C. Sunnah-sunnah Shalat
Di dalam pekerjaan shalat ada perbuatan-perbuatan
wajib dan ada yang sunnah. Sunnah-sunnah
shalat, artinya hal-hal penting dilakukan dalam
ibadah shalat, sebagai berikut ini:
1. Mengangkat kedua tangan sampai telinga, di
arahkan ke kiblat ketika takbir.
2. Bersedekap telapak tangan kanan memegang
pergelangan tangan kiri dan keduanya diletakkan
di sekitar dada.
3. Membaca do’a iftitah setelah takbiratul ihram
secara samar-samar (berbisik, kemudian
membaca Ta’awuz dan basmalah sebelum Al-
Fatihah ).
4. Mengucapkan kata “Amin” di akhir Al-Fatihah .
5. Ma’mum disunnahkan mendengarkan bacaan
imam, baik Al-Fatihah , surat atau ayat-ayat Al-
Qur’an.
6. Mengeraskan bacaan pada dua rakaat pertama
pada shalat Maghrib dan Isya’. Begitu pula pada
shalat Shubuh. Sedangkan pada shalat Dzuhur
dan Ashar tidak diperkenankan membaca dengan
keras sebab Nabi Muhammad SAW tidak
mengerjakan seperti itu.
7. Membaca takbir ketika ruku’.
8. Membaca Sami Allahuliman hamidah ketika
bangkit dari ruku’.
9. Meletakkan kedua telapak tangan di lutut pada
waktu ruku’, dan membaca Rabbana wa lakal
hamdu ketika I’itidal.
10. Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud.
11. Duduk iftirasy yaitu duduk di atas kaki kiri
sambil membaca tasyahud awal.
12. Membaca bacaan duduk di antara dua sujud.
13. Duduk sebentar sesudah sujud kedua pada raka’at
pertama dan ketiga, kemudian berdiri sambil
bertekan ke lantai.
14. Duduk tawaruk atau duduk terakhir yaitu duduk
sambil membaca tasyahud akhir.
15. Berniat memberi salam kepada ma’mum atau
malaikat yang ada di sebelah kanan dan kiri kita.
16. Mengucapkan salam yang kedua sambil
menengok ke kiri sehingga kelihatan pipi kiri dari
belakang.

D. Hal-hal yang Membatalkan Shalat

Batal berarti tidak sah shalatnya atau rusak shalatnya.


Apabila kita batal shalatnya, berarti kita harus
mengulanginya lagi sehingga shalat kita menjadi
benar dan sah. Kita harus benar-benar memperhatikan
shalat kita sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat
membatalkannya.

Hal-hal yang dapat membatalkan shalat adalah


sebagai berikut:

1. Meninggalkan salah satu rukun dan syarat shalat.


Syarat shalat adalah: Islam, berakal sehat, dewasa/
baligh, mengetahui waktu shalat, bersih dari
hadas kecil dan besar, suci tempat dan
pakaiannya, tertutup auratnya, dan menghadap
kiblat.

Rukun shalat adalah: niat, membaca Al-Fatihah,


tuma’ninah (diam sejenak pada saat ruku, sujud,
i’tidal, dan duduk diantara dua sujud), duduk
tasyahud awal dan akhir, membaca tasyahud
akhir, membaca salawat pada tasyahud akhir,
mengucap salam, dan tertib (mengerjakan shalat
secara berurutan).
2. Berkata dengan sengaja walaupun hanya satu
kata.
3. Bergerak tiga kali secara berturut-turut.
4. Makan atau minum walaupun hanya sebutir nasi
atau sisa makanan
yang ada di mulut.
Setelah belajar bagaimana shalat yang benar, sekarang
coba kita praktekkan dengan memperhatikan syarat
rukun serta hal-hal yang dapat membatalkannya,
sehingga shalat kita benar.

Di samping kita memperhatikan syarat dan


rukunnya, kita harus melakukan shalat itu dengan
khusyu’ supaya shalat kita diterima oleh Allah SWT.
Arti khusyu’ adalah kita yakin bahwa kita sedang
berhadapan dengan Allah SWT atau kita yakin bahwa
kita sedang dilihat Allah SWT.

Bahan Ajar
SD Pembangunan Jaya
Tahun Pelajaran 2018-2019

Tema : Iman Kepada nabi dan rasul


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : IV (Empat)
No Tujuan Uraian Materi Pertanyaan Jawaban
1 1. Memahami A. Pengertian Nabi dan Rasul
pengertian Nabi dan Nabi adalah manusia pilihan Allah SWT yang 1. Jelaskan perbedaan 1. Nabi diberi wahyu
Rasul diberi wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya sendiri. nabi dan rasul! oleh Allah untuk
2. Memahami Sedangkan Rasul ialah manusia pilihan Allah SWT diri sendiri
perbedaan Nabi dan yang diberi wahyu untuk dirinya dan umatnya. sedangkan rasul
2. Tuliskan 3 Tugas rasul
Rasul diberi wahyu oleh
Seorang rasul sudah pasti nabi, tetapi tidak semua dengan benar!
3. Memahami Allah untuk dirinya
nabi adalah rasul. Nabi Muhammad SAW adalah
Persamaan Nabi dan dan umatnya
seorang nabi dan seorang rasul sekaligus, karena beliau 3. Mukjizat Nabi Ayyub
Rasul 2. 1) Menyuruh
di samping menerima wahyu (al-Qur’an), beliau juga as adalah ….
4. Menjelaskan tugas manusia untuk
menyampaikan wahyu itu kepada umatnya (buktinya
nabi dan rasul menyembah Allah
kita menerima ajarannya). Allah SWT berfirman: 4. Nabi Ayyub as
5. Menceritakan SWT.
mempunyai
kisah Nabi Ayyub as
‫ْه‬‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ُل‬
‫َئ‬ ‫َف‬ ‫َم آ َأْر َس ْلَنا َقْبَلَك ِإَّال ِر َج اًال ُّن ِح ى ِإَلْيِه‬ 2) Mengajari
6. Menceritakan ‫َل‬ ‫ْو‬ ‫ْس‬ ‫ْم‬ ‫ْو‬ ‫َو‬ mempunyai anak yang
bernama …. yang nama manusia tentang

‫الِّذ ْك ِر ِإْن ُك ْنُتْم َال َتْع َلُمْو َن‬


kisah Nabi Zulkifli as aqidah (keyakinan
aslinya adalah ….
7. Meneladani sifat terhadap adanya
terpuji Nabi Ayyub as Allah SWT),
dan Zulkifli as Artinya: “Kami tiada mengutus Rasul Rasul 5. Jelaskan yang ibadah/syari’ah
sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa dimaksud dengan wali
8. Menyebutkan (cara menyembah
orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, songo!
sifat-sifat terpuji Nabi Allah SWT), serta
Ayyub as dan Zulkifli Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang mu’amalah
as berilmu, jika kamu tiada mengetahui”. (QS. al-Anbiya: 6. Sikap yang harus (peraturan-
7). diteladani dari kisah
9. Mengetahui tokoh peraturan yang
Nabi Ayyub dan
penyebar agama Islam berhubungan
Zulkifli as adalah ….
di Pulau Jawa dengan pergaulan
10. Menceritakan kisah Semua rasul mempunyai tugas yang sama yaitu antara sesama
menyampaikan risalah (ajaran) tauhid. Tauhid adalah 7. Sikap terpuji yang
wali songo dan ajaran yang meng-esakan Allah Swt, yakni bahwa tidak harus kita teladani dari manusia ).
dakwahnya ada yang pantas disembah dan lebih berkuasa untuk sejarah penyebaran 3) Mencerdaskan
11. Menyebutkan nama- menciptakan alam ini kecuali Tuhan yang satu, yaitu agama Islam oleh wali umatnya agar kelak
nama wali songo Allah SWT. Jadi, tugas para rasul secara umum adalah songo adalah …. menjadi manusia
mengajak manusia untuk mengesakan Allah. yang mampu
memimpin umatnya
‫َيَآُّيَه ا الَّر ُسْو ُل َبِّلْغ َم آ ُأْنِز َل ِإَلْيَك ِم ْن َّرِّبَك َو ِإْن ْمَّل َتْف َعْل َفَم ا‬ ke jalan yang benar

‫َبَّلْغَت ِر َس اَلَته َو اُهلل َيْع ِص ُم َك ِم َن الَّناِس ِإَّن اَهلل َال َيْه ِدى‬
dan diridhai Allah
SWT.
‫ِف‬ 3. Mengeluarkan air
‫اْلَق ْو َم اْلَك ا ِر ْيَن‬ dari hentakan
kakinya untuk
Artinya: “Hai rasul, sampaikanlah apa yang menyembuhkan
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak sakitnya
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) 4. Zulkifli … Basyar
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah 5. Walisongo atau
memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Walisanga dikenal
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada sebagai penyebar
orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Maidah: 67) agama Islam di
Mengapa setiap rasul diberi tugas oleh Allah utuk tanah Jawa pada
mengajarkan tauhid ?. Karena dengan bertauhid, abad ke 14.
kedudukan manusia dengan manusia lain sama saja, 6. Sabar dalam
yang paling tinggi adalah Allah SWT. Akan tetapi menghadapi cobaan
apabila manusia merasa paling hebat, lalu berkuasa dan sabar dalam
semena-mena, maka yang akan terjadi adalah beribadah
malapetaka karena pasti yang merasa berkuasa akan 7. Belajar
berbuat semau sendiri dan bisa saja menzalimi atau mendakwahkan
menyakiti orang lain. agama Islam
dengan berbagai
Dengan bertauhid, manusia merasa bahwa media
tidak ada dan tidak boleh ada yang perlu dibanggakan,
karena hanya Allah yang paling berkuasa di muka bumi 1.
ini. Di antara tugas-tugas rasul secara terperinci adalah:
1. Menyuruh manusia untuk menyembah Allah s
SWT.
2. Mengajari manusia tentang aqidah (keyakinan
terhadap adanya Allah SWT), ibadah/syari’ah
(cara menyembah Allah SWT), serta mu’amalah
(peraturan-peraturan yang berhubungan dengan
pergaulan antara sesama manusia ).
3. Mencerdaskan umatnya agar kelak menjadi
manusia yang mampu memimpin umatnya ke
jalan yang benar dan diridhai Allah SWT.
4. Sebagai contoh atau teladan bagi umatnya
karena pada diri rasul terdapat suri tauladan
yang baik. Allah berfirman:

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ْىِف َرُسْو ِل اِهلل ُأْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن‬
‫َيْر ُج وا اَهلل َو اْلَيْو َم اآْل ِخ َر َو َذَك َر اَهلل َك ِثْيًر ا‬
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah”. (QS. Al-Ahzab: 21)

B. Kisah Nabi Ayub as.


Nabi Ayub as adalah orang yang mulia, dia memiliki
banyak keturunan dan harta yang melimpah. Hal ini
membuat Iblis sangat iri dan berusaha menghancurkan
keimanan nabi Ayub as. Mula-mula Iblis meminta izin
kepada Allah untuk menguji keimanan Nabi Ayub as
karena Iblis berpendapat bahwa nabi Ayub as beriman
disebabkan oleh hartanya yang berlimpah ruah dan
memiliki banyak keturunan. Jika Nabi Ayub as miskin
dan tidak mempunyai keturunan, tentu dia tidak akan
beriman lagi kepada Allah Swt. Karena Allah ingin
menjadikan Nabi Ayub as lebih suci dan bersih imannya
serta dapat menjadi tauladan bagi seluruh umat
manusia, maka diizinkanlah Iblis untuk merampas
semua harta nabi Ayub as.
Dalam sekejap lenyaplah semua harta kekayaan
Nabi Ayub as. Dengan sombong Iblis berkata :”Ayub
telah kehilangan seluruh hartanya, pastilah akan lenyap
juga keimanan dan ibadahnya !” Namun Iblis sangat
kecewa ketika melihat ternyata Nabi Ayub as tidak
goyah sedikitpun keimanannya, Nabi Ayub as tetap
tenang dan sabar serta malah semakin kuat dan
sungguh-sungguh ibadahnya terhadap Allah Swt.
Iblis-pun tidak berhenti menggoda, dia membuat
bermacam tipu daya untuk menjatuhkan Nabi Ayub as.
Kali ini mereka menewaskan anak-anak Nabi Ayub as
dan menghancurkan mahligai istana yang ditempati
Nabi Ayub as. Dengan bersujud Nabi Ayub as pasrah
kepada Allah SWT dan menerima cobaan itu dengan
ikhlas. Iblis kembali kecewa besar karena usahanya
untuk merusak keimanan Nabi Ayub as telah gagal.
Namun Iblis melakukan muslihatnya yang
ketiga untuk menyesatkan iman Nabi Ayub as. Tiba-tiba
nabi Ayub as menderita sakit kulit yang sangat parah,
para tetangga melihatnya dengan jijik, bahkan istrinya-
pun dipecat dari tempatnya bekerja, karena ketahuan
bahwa ia istri Nabi Ayub as. Meskipun sakitnya makin
bertambah parah, namun Nabi Ayub as tetap sabar
menerimanya, malah semakin bertambah dengan tetap
memuji kebesaran Allah SWT. Istri Nabi Ayub as yaitu
Siti Rahmah, tetap setia mendampinginya. Nabi Ayub
as dan istrinya tidak hanya kehilangan harta benda, anak
dan kesehatan badan, kehilangan semua kawan, tetapi
ditambah lagi dengan ejekan dari orang-orang dan
tetangganya yang tidak menghendaki Nabi Ayub as dan
istrinya tinggal di lingkungan mereka. Akhirnya Nabi
Ayub as diusir dari kampungnya.
Demi untuk membelikan roti untuk suaminya,
siti Rahmah sampai menjual gelungan rambutnya. Dia
memang istri yang salehah.
Melihat keteguhan hati siti Rahmah, Iblis
melakukan lagi untuk menggoda iman Siti Rahmah
dengan cara mengingatkan kembali akan kejayaan
suaminya di masa lalu. Maka tergodalah hati siti
Rahmah sehingga Nabi Ayub as marah dan menyuruh
istrinya menjauh darinya sebagai hukuman atas
kelemahan hati istrinya.
Semenjak itu, nabi Ayub as tinggal seorang diri,
menderita penyakit yang sedang dalam puncaknya.
Badannya sudah semakin lemah dan tidak berdaya
sedikitpun, lalu dia menghadapkan seluruh jiwa dan
raganya kepada Allah Swt, bukan menyesal atau
mengeluh tapi tetap memuja dan memuji Allah Swt.
Segala penderitaan dianggapnya tidak seberapa
dibanding dengan rahmat Allah Swt yang sangat besar.
Nabi Ayub as telah sampai pada tingkat
keimanan yang paling tinggi dan telah dapat
menghindarkan diri dari segala tipu daya Iblis.
Allah Swt lalu menurunkan wahyu
kepadanya:”Hai Ayub, gerakkanlah kakimu sedikit,
nanti akan muncul di sana mata air, minum dan
mandilah dengan air itu, niscaya engkau akan sehat dan
segar kembali.”
Baru saja Nabi Ayub as menggerakan kakinya,
munculah mata air yang bening, dan setelah dia minum
dan mandi dengan air itu seketika badannya terasa segar
dan penyakitnya hilang. Ketika istrinya datang hendak
menengoknya, siti Rahmah hampir tidak mengenali
suaminya, karena wajah dan badannya kini telah bersih
bahkan kelihatan lebih muda dari sebelumnya.
Tak lama kemudian, Nabi Ayub as menjadi
seorang yang kaya raya, serta mempunyai anak yang
jauh lebih banyak dari anak-anaknya yang sudah
meninggal dunia, semua anak-anaknya tumbuh serta
berbakti kepada Allah. Itulah balasan dari Allah SWT
atas orang yang selalu sabar dan ikhlas dalam menerima
setiap cobaan. Iblis-pun menyerah kalah karena segala
tipu daya tak mampu menggoyahkan keimanan Nabi
Ayub.
C. Kisah Nabi Dzulkifli as.
Nabi Zulkifli adalah putra Nabi Ayub as bin Ish bin
Ishaq as bin Ibrahim as. Nama asli Nabi Zulkifli adalah
Basyar. Basyar oleh Allah diangkat menjadi Rasul
sesudah ayahnya dan memasukkannya ke dalam orang-
orang yang sabar dan salih.
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
Dzulkifli. semua mereka Termasuk orang-orang yang
sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat
kami. Sesungguhnya mereka Termasuk orang-orang
yang saleh”. (QS. Al-Anbiya: 85-86 )
Dikisahkan bahwa ada seorang raja yang arif
dan bijaksana, tetapi usianya sudah sangat tua sehingga
dia tidak mungkin meneruskan tahta itu, kemudian sang
raja mengumumkan kepada rakyatnya tentang
kesempatan untuk menggantikannya. Sang raja
memberi kesempatan kepada siapa saja yang mampu
menjadi raja dengan syarat-syaratnya: sanggup
berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari juga
tidak akan marah-marah, maka berdirilah seorang
pemuda yang bernama Basyar sambil mengangkat
tangannya seraya berkata: “Hamba sanggup sang
raja…!
Raja terus mengulang-ulang pernyataannya itu
dan Basyar lah yang terus-menerus mengatakan
kesanggupannya. Lalu raja pun menyerahkan tampuk
kekuasaannya kepada Basyar, dan nama Basyar diganti
dengan Zulkifli artinya orang yang sanggup memegang
janji.
Setelah beliau menjadi raja, beliaupun
melaksanakan janjinya untuk terus-menerus berpuasa
dan beribadah serta tidak marah-marah, beliau benar-
benar disiplin. Dalam menjalankan kepemimpinannya,
beliau terus-menerus memperhatikan rakyatnya.
Pada suatu saat ada syetan hendak menggoda
Nabi Zulkifli as dengan berpura-pura mengadukan
permasalahannya, lalu Nabi menyuruhnya agar
ditangani oleh wakilnya saja, tetapi orang itu tidak mau,
Nabi pun lalu mempersilahkan orang itu walaupun
waktunya tidak tepat karena waktu tidur. Setelah tahu
bahwa orang itu adalah syetan, maka Nabi pun
menyuruhnya untuk keluar dengan bahasa yang halus
tidak dengan marah-marah, padahal syetan tadi ingin
menggoda agar nabi marah-marah.
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai
penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14.
Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara
Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban di
Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan
Cirebon di Jawa Barat.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi


Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan
dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol
penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa.
Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun
peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan
Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap
kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara
langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak
disebut dibanding yang lain.
Ada beberapa pendapat mengenai arti
Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang
menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga
dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa
kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam
bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi
menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang
berarti tempat. Pendapat lain yang mengatakan bahwa
Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama
kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik
Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Para
Walisongo adalah pembaharu masyarakat pada
masanya.
Pengaruh mereka terasakan dalam beragam
bentuk perwujudan peradaban baru masyarakat Jawa,
mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan,
kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke
pemerintahan. Nama kesembilan Wali tersebut
adalah :

1. Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-
Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia
Tengah, pada paruh awal abad 14. Sunan Gresik
diyakini sebagai pelopor penyebaran agama Islam
pertama di Pulau Jawa. Ia berdakwah secara intensif
dan bijaksana. Diantara upayanya, yaitu menghilangkan
sistem kasta. Tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim
wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura,
Gresik, Jawa Timur.

2. Sunan Ampel
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut
Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa
kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia
lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri,
diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama
bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta. Sunan
Ampel dikenal sebagai wali yang tidak setuju terhadap
adat istiadat masyarakat Jawa pada masa itu, misalnya
kebiasaan mengadakan sesaji atau selamatan. Namun,
para wali lain berpendapat bahwa hal itu tidak dapat
dihilangkan dengan segera, melainkan dengan cara
memasukan nilai-nila Islami di dalamnya Sunan Ampel
diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan
dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel.

3. Sunan Giri
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias
Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di
Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga
yang menyebutnya Jaka Samudra. Ia merupaka seorang
wali yang menitikberatkan pada bidang pendidikan.
Dapat dikatakan bahwa Sunan Giri merupakan tokoh
pemersatu Indonesia di bidang pendidikan.

4. Sunan Bonang
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu
Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden
Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari
seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri
seorang adipati di Tuban. Sunan Bonag termasuk wali
yang menyebarkan agama Islam dengan cara
menyesuaikan kebudayaan masyarkat Jawa, seperti
wayang dan musik gamelan. Untuk itu ia menciptakan
gending-gending yang memiliki nilai-nilai keislaman.

5. Sunan Kalijaga
Dialah “wali” yang namanya paling banyak
disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450
Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban
-keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit,
Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan
telah menganut Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga
adalah Raden Said. Sunan Kalijaga selain dikenal
sebagai seorang wali, juga sebagai budayawan dan
seniman. Sunan Kalijaga melakukan dakwahnya dengan
cara berkelana. Sarana dakwah yang digunakan berupa
wayang kulit.

6. Sunan Gunung Jati


Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah
Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden
Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif
Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan
Bani Hasyim dari Palestina. Ia merupakan seorang wali
yang sangat berperan dalam penyebaran agama Islam di
Cirebon-Jawa Barat. Setelah dewasa, ia memilih
berdakwah di Jawa dan menggantikan kedudukan
pamanya dan menjadikan Cirebon sebagai kerajaan
Islam pertama di Jawa Barat. Pada tahun 1568 M,
Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di
Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah
Gunung Sembung, Gunung Jati.
7. Sunan Drajat
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan
Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan
Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar
Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M. Sunan
Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial
tinggi. Perhatianya yang demikian terhadap masalah
sosial sangat tepat karena ia hidup pada saat kerajaan
Majapahit runtuh dan rakayat mengalami krisis yang
memprihatinkan. Selain itu, dalam berdakwah ia juga
menggunakan media kesenian.

8. Sunan Kudus
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan
Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang),
anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan
Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir
yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak,
ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Ia juga
mendapat gelar Al’ilmi (orang berilmu luas) karena
memiliki berbagai ilmu agama, seperti tauhid, dan fikih.
Untuk melancarkan penyebaran agam Islam, ia
membangun sebuah masjid di Kudus yang disebut
Menara Kudus karena disampingnya terdapat menara
tempat bedug masjid.

9. Sunan Muria
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri
sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan
Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama
Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng
Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus.
Dalam menyebarkan agama Islam ia lebih
memfokuskan di daerah pedesaan karena ia sendiri
tinggal ditempat yang jauh dari keramaian bersama
rakyat biasa dan ia juga menyukai kesenian.

Anda mungkin juga menyukai