Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN

PULAU MOROTAI

PROPOSAN USULAN
BANTUAN TEKNIS
PEMBANGUNAN PRASARANA SANDAR BUS AIR DARUBA

DISHUB 2023 PULAU MOROTAI

MALUKU UTARA
LAMPIRAN II

PROPOSAL USULAN PEMBANGUNAN PRASARANA SANDAR BUS AIR DARUBA


KABUPATEN PULAU MOROTAI

I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perlengkapan jalan merupakan satu di antara fasilitas jalan yang memiliki peran
penting dalam mencapai arus lalu lintas yang selamat, seragam dan beroperasi
secara efisien. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran, PP ini mengatur mengenai pembinaan
pelayaran, angkutan di perairan, kepelabuhanan, perkapalan, kenavigasian, surat dokumen
dan warta kapal, manajemen keamanan kapal, dan konsesi. Konsesi adalah pemberian hak
oleh penyelenggara Pelabuhan kepada badan usaha pelabuhan untuk melakukan kegiatan
penyediaan dan/atau pelayanan jasa Kepelabuhanan tertentu dalam jangka waktu tertentu
dan kompensasi tertentu.

Kabupaten Pulau Morotai memiliki wilayah yang terdiri dari beberapa pulau
berpenghuni dan memiliki potensi wisata sangat indah memerlukan kepelabuhanan
yang memadai baik dari segi pelayanan, keselamatan, dan perlengkapan.
Pelayanan penyeberangan antar pulau-pulau kecil di daerah Pulau Morotai masih
sangat minim infrastruktur yang mampu memberikan pelayanan terbaik buat
Masyarakat dari dan manuju pulau-pulau tersebut.
Tingginya angka kecelakaan diperairan sekitar Pulau Morotai terjadi akibat beberapa
fasilitas yang tidak memadai serta kurangnya standart keselamatan terhadap fasilitas
yang ada.
Prasarana Bus Air Daruba merupakan solusi untuk menghubungkan Pulau Morotai
dengan pulau-pulau kecil di kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara.

Bertolak dari hal-hal mendasar tersebut diatas, kami berharap adanya keseimbangan
dan kesinambungan pembangunan dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Pulau
Morotai.

1
Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai tentunya berkeinginan dapat
menyelesaikan tahapan pengembangan tersebut, namun keterbatasan kemampuan
keuangan maka sangat berharap kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Perhubungan untuk dapat membantu pembiayaan guna meningkatkan percepatan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD

Adapun maksud dari penyampaian proposal ini adalah ;

• Terselenggaranya Pembangunan Bus Air di Wilayah Kabupaten Pulau Morotai


• Meningkatkan Pelayanan Pelayaran antar Pulau di Wilayah
Kabupaten Pulau Morotai

2. TUJUAN

Menciptakan pelayanan Pelabuhan yang memenuhi kriteria pelayaran di Kabupaten


Pulau Morotai.

2
II PROFIL WILAYAH
A. BATAS ADMINITRASI DAN LUAS WILAYAH

Kabupaten Pulau Morotai adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten


definitif baru yang terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pulau Morotai
merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia. Kabupaten Pulau Morotai
diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29
Oktober 2008, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara. Luas
wilayah Pulau Morotai 2.337,15 km², dengan jumlah penduduk 74.565 jiwa (2020)
dan kepadatan penduduk 31,90 jiwa/km².
Secara administratif, Kabupaten Pulau Morotai merupakan salah satu wilayah
Provinsi Maluku Utara yang terletak bagian utara Pulau Halmahera., dengan
batas-batas wilayah
sebagai
berikut :

 Sebelah Utara : Samudera Pacifik


 Sebelah Timur : Laut Halmahera
 Sebelah Selatan : Selat Morotai
 Sebelah Barat : Laut Halmahera

Selama abad ke-15 dan 16, Morotai berada di bawah pengaruh Kesultanan

Ternate yang berkuasa. Merupakan inti sebuah kawasan besar bernama Moro yang

termasuk pulau dan pesisir Halmahera yang dekat dengan Morotai ke selatan. Pada

pertengahan abad ke-16, pulau ini menjadi tempat misi Yesuit Portugis.

Kesultanan Muslim Ternate dan Halmahera merasa tersinggung akan pelopor

aktivitas penyebaran agama itu dan berusaha mencegah misi itu dari pulau ini

pada 1571, sebagai akibatnya Portugis hengkang dari kawasan itu. Pada abad ke-

17, Ternate menggunakan kekuasaannya atas Morotai dengan memerintahkan

berulang-ulang pada penduduknya agar pindah dari pulau itu. Pada awal abad itu

para penduduknya pindah ke Dodinga, sebuah kota kecil di titik strategis pesisir

barat Halmahera. Lalu pada 1627 dan 1628, Sultan Hamzah dari Ternate

memerintahkan pindahnya penduduk Kristen ke Malayu, Ternate, agar lebih mudah

dikendalikan.

4
Pulau ini menjadi lapangan terbang bagi Jepang selama Perang Dunia II. Pulau ini

diambil alih oleh angkatan Amerika Serikat pada September 1944 dan digunakan

sebagai landasan serangan Sekutu ke Filipina pada awal 1945 serta ke Borneo

Timur pada Mei dan Juni tahun itu. Merupakan basis untuk serangan ke Jawa pada

Oktober 1945 yang ditunda setelah penyerahan diri Jepang pada bulan Agustus.

Secara Geografis, Kabupaten Pulau Morotai memiliki posisi strategis baik dari

aspek geopolitik maupun geostrategis, karena posisi Morotai sebagai daerah

perbatasan langsung dengan Samudera Pacifik, yang memiliki gejala pertumbuhan

negara-negara di kawasan pasifik yang relatif tinggi dan merupakan 61 jalur

perdagangan antar negara dan antar benua, sehingga Pulau Morotai menjadi

kawasan yang memiliki peluang sekaligus ancaman bagi pengembangan kawasan.

Kabupaten Pulau Morotai sebagai kabupaten kepulauan yang mencirikan gugusan

pulau-pulau, dengan luas laut yang lebih besar dari luas daratan memberikan

implikasi bagi pola pemukiman penduduk yang berada di bawah 500 dpl sebanyak

89% desa, sebagai desa pesisir, yang memiliki potensi Sumber daya alam yang

cukup melimpah, baik di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan,

Pertambangan maupun potensi Pariwisata sejarah terutama tempat tempat sejarah

peninggalan Perang Dunia Kedua. Potensi ini dapat dijadikan sektor andalan dalam

mendorong pertumbuhan dan percepatan pembangunan daerah. Kabupaten Pulau

Morotai terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 88 Desa, yang tersebar pada 7 pulau

yang dihuni, dengan luas wilayah dan ibukota kecamatan sebagai berikut:
Tabel 1 Luas Kecamatan Kabupaten Pulau Morotai Menurut Kecamatan
No Kecamatan Luas (Km2) Persenrtase
1 Morotai Selatan 363,1 15,65
2 Morotai Selatan Barat 731,8 31,61
3 Morotai Timur 362,8 15,67
4 Morotai Utara 448,7 19,38
5 Morotai Jaya 408,5 17,65
6 Pulau Rao 253,56 3,91%
Total 2.337,15 100,00%
km Nomor 84 Tahun 2018, 3 Permendagri Nomor 103
Sumber : 1RTRW Kabupaten Pulau Morotai, Tahun 2010-2029, 2Permendagri
2

Tahun 2019, 4Tim Tapal Batas Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2018, 5Hasil Validasi Citra Satelit Resolusi Tinggi
SPOT 6 & 7 BP4D Kabupaten Pulau Morotai, Tahun 2021, 6Hasil Supervisi dan Asistensi Penyusunan Peta Dasar Untuk Revisi
RTRW Kabupaten Pulau Morotai yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial Tahun 2021.

5
Tabel 2 Jumlah Desa di Kabupaten Pulau Morotai Menurut Kecamatan
Jumlah
No Kecamatan Nama Desa
Desa
Aha Daeo Daeo Majiko Darame Daruba Dehegila Falila Galo-Galo
1 Morotai Selatan 25 Gotalamo Joubela Juanga Koloray Mandiri Momojiu Morodadi
Muhajirin Nakamura Pandanga Pilowo Sabala Sabatai Baru Sabatai
TuaTotodokuWawamaYayasan TuaTotodokuWawamaYayasan

Aru Irian Bobula Cio Dalam Cio Gerong Cio Maloleo Cucumare Ngele-
2 Morotai Selatan Barat 15
ngele Besar Ngele-Ngele Kecil Raja Tiley Tiley Panta iTutuhu Usbar
PantaiWaringinWayabula
Buho-Buho Doku Mira Gamlamo Gosoma Maluku Hino Lifao Mira
3 Morotai Timur 15
Rahmat Sambiki BaruSambiki Tua Sangowo Sangowo Barat Sangowo
TimurSeseli JayaWewemo
Bere-bere Bido Goa Hira Gorua Gorua Selatan Kenari Korago
4 Morotai Utara 14
Loleo Jaya Lusuo Maba Sakita Tanjung Saleh Tawakali Yao
Aru Bere Bere Kecil Cempaka Cendana Gorugo HapoL ibano Loleo
5 Morotai Jaya 14
Pangeo Podimor Padange SopiSopi Majiko Titigogoli Towara
Aru Burung Leo Leo Lou Madoro Posi Posi Rao Saminyamau,
6 Pulau Rao 5

Sumber : 1RTRW Kabupaten Pulau Morotai, Tahun 2010-2029, 2Pulau Morotai Dalam Angka, BPS Tahun 2020, 3RPJMD Kabupaten
Pulau Morotai Tahun 2016-2021, 4Tim Tapal Batas Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2018

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Pulau Morotai

6
B. POSISI GEOSTRATEGIK

Dalam peta geostrategis, Kabupaten Pulau Morotai terletak pada posisi


perbatasan negara Indonesia dengan perairan internasional, yakni terhadap Laut
Pasifik (Negara Palau) dan pada perairan yang relatif tidak jauh dengan perairan
negara Filipina. Pada posisi yang merupakan perbatasan laut yang demikian maka
sistem pertahanan dan keamanan di wilayah ini harus mendapat perhatian serius
karena menjadi gerbang perbatasan internasional. Berbagai risiko penyusupan
atau infiltrasi, illegal fishing, bajak laut dan sebagainya mengancam
Kabupaten Pulau Morotai karena posisinya yang berhadapan langsung dengan
laut bebas Internasional.

Di bagian sisi Timur wilayah Kabupaten Pulau Morotai, dilalui ALKI III (Alur Laut
Kepulauan Indonesia III), yang merupakan jalur lintasan utama pelayaran
Internasional dari Pasifik melewati Indonesia. Dengan adanya ALKI III ini, maka
wilayah Pulau Morotai khususnya di kawasan perairannya menjadi suatu kawasan
lintasan Internasional yang memerlukan perhatian ditinjau dari segi pertahanan dan
keamanan nasional.

Gambar 2 Tiga Alur Laut Kepulauan


Indonesia (ALKI)
Sumber : RPJMD Provinsi Maluku Utara Tahun
2020-2024

7
C. KONDISI KAWASAN

1. Kawasan Terpencil

Kawasan terpencil secara geografis merupakan kawasan yang terletak jauh dari kota
dan kurang berhubungan dengan dunia luar. Untuk dapat digolongkan sebagai
daerah terpencil, harus memenuhi 2 (dua) persyaratan yang bersifat kumulatif, yaitu:

 Daerah itu sulit dijangkau karena kekurangan atau keterbatasan prasarana dan
sarana angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, dan
 Prasarana dan sarana sosial dan ekonomi tidak tersedia, atau walaupun tersedia
tetapi dalam keadaan yang sangat terbatas, sehingga untuk menjalankan
usahanya para penanam modal harus menyediakan sendiri prasarana dan sarana
sosial dan ekonomi dimaksud.

Prasarana ekonomi dimaksud adalah pelabuhan, jalan dari pelabuhan menuju lokasi
(access road), jalan lingkungan, penyediaan air bersih, penyediaan tenaga listrik, dan
prasarana lain di bidang ekonomi yang diperlukan untuk memungkinkan
berjalannya suatu perusahaan. Jika berdasarkan kreteria daerah tertinggal di Pulau
Morotai yang terdiri dari 6 Kecamatan terdapat 2 Kecamatan yang dikategorikan
sebagai daerah tertinggal. Dengan demikian kawasan terpencil di Kabupaten Pulau
Morotai berada pada 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Pulau Rao dan Kecamatan
Morotai Utara.

2. Wilayah Pesisir

Dari total 88 desa sebanyak 76,47 persen merupakan desa pesisir, dan sisanya 23,53
persen merupakan daerah pedalaman/ pegunungan/ terpencil yang tersebar di
hampir semua Kecamatan. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3 Jumlah Desa Pesisir di Kabupaten Pulau Morotai

No Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Desa Pesisir


1 Morotai Selatan 25 20
2 Morotai Selatan Barat 20 15
3 Morotai Utara 14 13
4 Morotai Jaya 14 13
5 Morotai Timur 10 8
6 Pulau Rao 5 5
Total 88 75
Sumber : 1RTRW Kabupaten Pulau Morotai, Tahun 2010-2029, 2Pulau Morotai Dalam Angka, BPS Tahun 2020, 3RPJMD
Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2016-2021

8
3. Wilayah Terluar

Pembangunan infrastruktur di wilayah terluar Kabupaten Pulau Morotai terus


ditingkatkan walaupun belum merata hingga pada seluruh wilayah, khususnya pada
ruas jalan kolektor. Belum optimalnya ketersediaan infrastruktur wilayah terluar,
mengakibatkan konektifitas antar wilayah masih rendah, disparitas antar wilayah
masih tinggi, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Selain infrastruktur, pembangunan aspek Pendidikan dan Kesehatan di wilayah


terluar Kabupaten Pulau Morotai masih tergolong rendah. Kondisi ini terlihat karena
akses sarana Pendidikan dan Kesehatan yang masih sangat rendah, masih terdapat
kekurang sarana Pendidikan dan Kesehatan dan minimnya tenaga pendidik dan
tenaga Kesehatan pada wilayah terluar.

Selain kedua aspek diatas, wilayah terluar Kabupaten Pulau Morotai juga memiliki
potensi perekonomian cukup besar seperti sektor pertanian, perkebunan dan sektor
perikanan yang merupakan sektor basis, sehingga sangat strategis untuk
dikembangkan kedepan. Selain potensi tersebut, wilayah terlalu masih terkendala
akses transportasi laut yang memiliki peran penting dalam pengangkutan hasil
produksi sektor-sektor basis tersebut. Kendala ini juga memberikan dampak yang
signifikan terhadap biasa produksi sektor-sektor basis atau biaya produksi masih
sangat tinggi.

D. JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai terus meningkat dari tahun ke tahun.
Selama empat tahun terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai meningkat
rata-rata 4.808 jiwa per tahun. Berdasarkan Data Agregat Kependudukan Kabupaten
Pulau Morotai Tahun 2015, pada akhir tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten
Pulau Morotai adalah 69.610 jiwa terdiri dari lakilaki sebanyak 36.232 jiwa dan
perempuan sebanyak 33.378 jiwa, meningkat sebesar 7,71 % dibandingkan tahun
2012. Sedangkan pada akhir tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai
mencapai 72.924 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 37.887 jiwa dan perempuan
sebanyak 35.037 jiwa, meningkat 4,76% dibandingkan tahun 2013. Jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk tahun 2014, jumlah penduduk tahun 2015 mengalami
peningkatan sebanyak 706 jiwa atau 0,97 %

9
Tabel 4 Perkembangan Penduduk Kabupaten Pulau
Morotai
Menurut Kecamatan Tahun 2011-2014

Untuk lebih jelasnya mengenai Kepadatan dan penyebaran penduduk dapat dilihat
sebagaimana pada Tabel berikut.

Tabel 5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan


di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2016-2018

Jumlah PenduduK (Jiwa) Kepadatan Penduduk


Luas Wilayah (Jiwa/Km2)
No Kecamatan 2
(Km ) 2010 2016
2010 2016
1 Morotai Selatan 17.620 22.000 61
2 Morotai Selatan Barat 1.000 12.496 17
3 Morotai Utara 9.264 10.196 24
4 Morotai Jaya 7.096 8 390 21
5 Morotai Timur 7.811 8.565 24
6 Pulau Rao 1.124 1350 11
Jumlah 43.947 62.997
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pulau Morotai Tahun 2020

9
E. INDEKS GINI

Indeks gini merupakan salah satu ukuran pemerataan ekonomi atau ketimpangan
agregat (secara keseluruhan) yang nilai indeksnya berkisar antara nol (pemerataan
sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Suatu metode dalam
mengukur ketimpangan pendapatan yaitu indeks gini.

Indeks Gini
0,40

0,35

0,30
0,30 0,28
0,27
0,25
0,25 0,24

0,20
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3 Indeks Gini Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2016 – 2020


Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2021

Data series indeks gini dari tahun 2016 hingga tahun 2020 di Kabupaten Pulau
Morotai sempat mengalami penurunan, dari 0.27 pada tahun 2016 menjadi 0.24
pada tahun 2017. Pada tahun 2018 sampai tahun 2020 indeks gini berhasil
ditekan kembali menaik, tertinggi 0.30 di tahun 2020.
Bila dibandingkan dengan Provinsi Maluku Utara untuk Kabupaten Pulau Morotai
memiliki angka lebih Kecil. Indeks gini Provinsi Maluku Utara pada Tahun 2016

sebesar 0,29 Sedangkan Kabupaten Pulau Morotai sebesar 0.27. Namun di akhir
tahun 2020 indeks gini Kabupaten Pulau Morotai lebih besar 0.30 sedangkan
Provinsi 0.29.

10
III KAJIAN TEKNIS PEMBANGUNAN PRASARANA
SANDAR BUS AIR DARUBA

1. Titik Lokasi Prasarana Sandar Bus Air Daruba


Berdasarka hasil survey lapangan dan Detail Engineering Desain didapatkan
nilai Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air sesuai kebutuhan baik fasilitas
darat dan fasilitas laut :

Kordinat Lokasi : X=421269


Y=227405

1.1 FASILITAS DARAT


- Lahan Reklamasi
- Pagar Lokasi
- Gerbang
- Terminal Penumpang dan Toko Souvenir
- Lampu Penerangan
- Lahan Parkir
- Pos Jaga
1.2 FASILITAS LAUT
- Trestel Beton
- Trestel Apung
- Dermaga Apung
- Atap Trestel

13
2. Justifikasi Kebutuhan Prasarana Sandar Bus Air Daruba
Dari hasil survei dilapangan dan Detail Engineering Desain kebutuhan
Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air Daruba sebagai berikut :

Kebutuhan Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air Daruba

14
4 USULAN PROGRAM/ KEGIATAN TAHUN 2024-2025

Adapun yang menjadi usulan atas program/kegiatan pada tahun 2024 dan
tahun 2025, yaitu pekerjaan persiapan, sisi laut yang meliputi Pekerjaan Trestel
beton memanjang, Pekerjaan Dermaga Apung 15 M, dan dermaga apung 20 m.
Pada sisi darat pekerjaan yang akan dikerjakan meliputi Area Parkir,Terminal
Penumpang dan Toko Souvenir, Lampu Hight Mas,Menara Air dan SBNP.

Berikut merupakan program/kegiatan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten


Pulau Morotai yang diusulkan, sebagai berikut :

A. Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air Daruba Tahun 2024

Tabel Pembengunan Prasarana Sandar Bus Air Tahap 1

Sumber : Dinas
Perhubungan Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2022

15
B. Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air Daruba Tahun 2025

Tabel Pembengunan Prasarana Sandar Bus Air Tahap 2

16
V PENUTUP

Untuk dapat merealisasikan tujuan pembangunan Nasional maka perencanaan

pembangunan Nasional di tingkat Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten harus sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan

dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh

unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Agar hasil

pembangunan dapat diterima dan dilkasanakan oleh seluruh masyarakat indonesia

maka proses perencanaan pembangunan harus dimulai dari bawah ke atas (bottom-

up dan top-down) artinya pembangunan harus dilaksanakan sesuai dengan

keinginan atau hajat hidup orang banyak yaitu masyarakat indonesia.

Model pembangunan secara sinergi simultan dan berkelanjutan dari pusat sampai

ke daerah adalah keharusan yang menjadi tuntutan perundang-undangan, oleh

sebab itu pada pembangunan Prasarana Bus Air Daruba yang merupakan salah satu

program pemerintah Daerah.

Dikarenakan Keterbatasan Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau

Morotai dan Program/kegiatan yang harus dilaksanakan Daerah dalam

membiayai pembangunan yang cukup banyak maka Pemerintah Kabupaten Pulau

Morotai mengharapkan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui dana yang

bersumber dari APBN tahun 2024 untuk dapat melaksanakan keberlanjutan

pembangunan di Kawasan pesisir tersebut.


Semoga harapan Masyarakat Kabupaten Pulau Morotai dapat diwujudkan dengan

terselenggaranya program prioritas ini melalui bantuan dana dari Kementerian

Perhubungan.

Morotai, 3 Oktober 2023


Kepala Dinas Perhubungan
Kab.Pulau Morotai

Zulkifli Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai