Anda di halaman 1dari 10

PASAL 28, 28A, 28B, 28C, 28D

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN

Dosen Pembimbing

Drs.H.Sutisna Djaharudin.,MM

Disusun Oleh

DESI SILVIA NOVIYANTI

NIM: 23622010170

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI shift 3
BAB I

PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang

Undang-Undang Dasar 1945 menjadi perwujudan kemerdekaan bangsa yang ingin


bebas dan lepas dari penjajahan kolonial. Untuk itu, UUD 1945 disusun berdasarkan hak
asasi manusia yang tercermin pada pasal 28.

Nia Kania Winayati dalam jurnal Makna Pasal 28 UUD 1945 terhadap Kebebasan
Berserikat dalam Konteks Hubungan Industrial (2011) konkretisasi pembebasan tersebut
adalah pengakuan hak-hak masyarakat atau rakyat dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

yang terkandung dalam pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 yakni Negara menjamin
hak asasi manusia secara menyeluruh yang mencakup hak hidup, hak membentuk
keluarga, mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, perlakuan yang sama di mata hukum, hak memeluk
agama, dan beribadat menurut agamanya, dan hak-hak lainnya.

Kemerdekaan mengungkapkan opini dan pikiran adalah hak asasi manusia yang tak
bisa dihilangkan dan harus dihormati. Kemerdekaan pers merupakan bagian penting dari
kemerdekaan menyatakan opini dan pikiran. Terkait hal tersebut, Oemar Seno Adji
mengatakan bahwa suatu negara hukum yang memandang hak-hak asasi sebagai suatu
essentialia, di mana hak atau kebebasan untuk berpikir dan berbicara merupakan suatu
unsur yang vital dan indispensable, akan menjamin kebebasan Pers sebagai hak
demokrasi, sebagai “central meaning” dan sebagai hak yang merupakan pendorong dari
hak asasi lainnya.

A.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:


1. Membahas apa yang dinyatakan dalam pasal 28, 28A, 28B, 28C, 28D?
2. Berikan penjelasan dengan contohnya, dan cari beberapa peraturan yang dapat
menguatkan bahasan tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN

Pada awalnya, pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 hanya memiliki satu ayat yaitu:
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.” Pasal tersebut kemudian direvisi setelah
amandeman dalam Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu:

B.1 Bunyi Pasal 28 UUD 1945

1. Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunannya melalui
perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
3. Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
4. Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
B.2 Penjelasan, contoh dan peraturannya

1. Pasal 28A
Pasal 28A Undang-undang Dasar 1945 menyebutkan setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Dari uraian diatas dapat kita
simpulkan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mempertahankan kehidupannya
dengan alasan apapun karena itu merupakan hak asasi manusia paling mendasar yang
terdapat pada setiap orang. Penjelasan tentang hak asasi manusia dirumuskan secara
khusus dalam Undang-undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Hak
asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Contohnya: Tindakan pengguguran kandungan apabila dikaitkan dengan penjelasan


tentang hak asasi manusia dapat disimpulkan bahwa setiap wanita yang mengalami
kehamilan baik kehamilan tersebut terjadi secara sengaja atau tidak sengaja (kehamilan
tidak diinginkan) dapat melakukan aborsi, terlebih lagi kehamilan yang tidak
diinginkan karena itu merupakan hak pasasi seorang wanita dalam melindungi
kehormatan, harkat dan martabatnya.

Peraturan: larangan perbuatan aborsi sendiri sesungguhnya telah diatur dalam Undang-
Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 75 ayat (1) menyebutkan
bahwa setiap orang dilarang melakukan aborsi. Aturan ini menggambarkan bahwa
sejatinya negara hadir melalui ketentuan peraturan perundang-undangan yang dibuat,
untuk melindungi dan menjamin agar setiap ciptaan Tuhan memiliki hak untuk hidup
dan bertahan hidup termasuk janin yang belum dilahirkan ke dunia.
2. Pasal 28B
(1) Pasal 28B ayat 1 Undang Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa orang berhak
membentuk suatu keluarga guna menambah keturunan, tentu dengan cara yang sah
menurut agama maupun Negara. Seorang isteri tentu mengharapkan suatu keluarga
yang harmonis, tidak ada seorang isteri yang mengharapkan rumah tangganya diwarnai
dengan kekerasan, karena perkawinan merupakan lembaga sosial untuk mewujudkan
kebahagian keluarga.Namun pada kenyataanya sering ditemukan banyak kekerasan
yang terjadi terhadap isteri yang dilakukan oleh suami tanpa mendapatkan sanksi yang
tegas.Tidak dapat dipungkiri bahwa aparat penegak hukum masih kurang peduli
terhadap penanggulangan tindak pidana kekerasan di dalam rumah tangga.Tindakan
kekerasan di dalam rumah tangga tersebut bisa berupa kekerasan psikis dan fisik.

Contohnya: Adapun bentuk-bentuk kekerasan fisik dan psikis yaitu:


1. Kekerasan Fisik Berat, berupa penganiayaan seperti menendang, memukul,
menyundut, melakukan percobaan pembunuhan atau pembunuhan.
2. Kekerasan fisik ringan, berupa menjambak, menampar, mendorong.
3. Kekerasan psikis berat, berupa manipulasi, tindakan pengendalian, eksploitasi, dan
penghinaan.
4. Kekerasan psikis ringan, berupa ancaman kekerasan fisik, seksual dan ekonomis,
ucapan merendahkan

Peraturan: Kekerasan didalam rumah tangga sebagaimana diuraikan di atas juga diatur
dalam peraturan perundang-undangan seperti dalam kitab UU Hukum Pidana (KUHP),
dan UU No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
(PKDRT). Di dalam KUHP pengertian kekerasan diatur dalam Pasal 89 KUHP yang
menyatakan bahwa membuat orang pingsan atau tidak berdaya disamakan dengan
menggunakan kekerasan.

(2) Pasal 28B ayat 2 Undang Undang Dasar 1945 menyatakan anak merupakan subyek
yang berhak atas perlindungan hak konstitisionalnya, termasuk menjamin peraturan
perundang-undangan yang mengayomi dan menjembatani kebutuhan perkembangan
fisik dan psiologis anak. Pembahasan mengenai anak tersebut sangat penting, karena
anak merupakan potensi nasib manusia di hari mendatang, dialah yang ikut berperan
menentukan sejarah bangsa sekaligus cermin sikap hidup bangsa pada masa mendatang.
Contohnya: Seorang anak yang dipaksa oleh keluarganya untuk berjualan, mengemis
atau mencari uang untuk meningkatkan ekonomi keluarganya padahal sejatinya tugas
seorag anak adalah belajar.

Peraturan: Bahwasanya orangtua memiliki kewajiban yang amat besar pengaruhnya


terhadap mentl seorang anak, UU No 35 Tahun 2014 Jo UU No. 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak bahwa kewajiban orangtua yakni: memberikan nafkah terhadap
anak, memberikan tempat tinggal, menyekolahkan serta memberikan pengarahan dan
mengawasi tumbuh kembang anak.

3. Pasal 28C
(1)Pasal 28C ayat 1 menerangkan bahwa setiap orang berhak untuk mengembangkan diri
dalam hal pendidikan, teknologi dan pengetahuan, seni budaya untuk meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan manusia terutama rakyat Indonesia. Keluarga
berkewajiban membantu hal ini, jika keluarga kurang mampu maka negara
berkewajiban membantu mewujudkannya.

Contohnya: Adanya program beasiswa atau pendidikan gratis dari pemerintah untuk
anak-anak masa sekolah yang memiliki keterbatasan biaya untuk mengenyam
pendidikan.

Peraturan: Peraturan menteri Ristekdikti No.6 Tahun 2019 tentang bantuan biaya
pendidikan bagi mahasiswa miskin berprestasi

(2)Pasal 28 C ayat 2 mencantumkan dalam batang tubuhnya Hak kolektif dan mendapat
perlakuan yang sama di depan hukum merupakan Hak konstitusional yang di jamin
dalam UUD 1945. Pemerintah baik pusat maupun daerah mempunyai kewajiban untuk
memperlakukan rakyatnya secara setara tanpa memandang dari latar belakang suku,
ras, dan agama. Mendapatkan pelayanan Administrasi kependudukan adalah hak yang
setiap warga negara Indonesia dan itu merupakan tanggung jawab pemerintah.

Contohnya: Hak atas Bantuan Hukumjuga telah diterima secara universal. Dunia
sepakat bahwa semua orang berhak memperoleh perlindungan hukum, serta harus
dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi. Bantuan Hukum perlu diberikan demi
kepentingan keadilan dan kepada mereka yang tidak mampu membayar advokat.

Peraturan: Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum lahir ,


Sebab itu dijadikan dasar bagi negara untuk menjamin warga negara, khususnya bagi
orang atau kelompokyang tidak mampu untuk mendapatkan akses keadilan dan
kesamaan di hadapan hukum. ‘’ Harapannya dengan berlakunya Undang-Undang
Bantuan Hukum, akan menjadi jaminan terhadap hak konstitusional setiap orang untuk
mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dankepastian hukum yang adil.

4. Pasal 28D
(1)Pasal 28D UUD 1945 pada ayat 1 dapat dijalankan dengan menegakkan supremasi
hukum bagi tiap masyarakat. Hukum memegang peranan penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Hukum berfungsi mengatur segala hal agar dapat berjalan
tertib dan sesuai dengan aturan. Hukum dibuat untuk dipatuhi dan ditaati. Namun
hukum di negara ini seperti dua sisi mata pisau. Tumpul bagi kalangan atas dan tajam
bagi kalangan bawah

Contohnya: Contoh kasus yang menyangkut tentang pasal tersebut adalah kasus Nenek
Pencuri Tiga Biji Kakao Divonis Satu Bulan Setengah. Dalam kasus ini nenek Minah
mencuri karena terdorong kemiskinan. Kasus nenek Minah sangat menarik perhatian
masyarakat, karena menyentuh inti kemanusiaan, melukai keadilan rakyat.

Peraturannya: Hukum yang dipaparkan adalah Pasal 362 KUHP. Hakim melakukannya
dengan menghadirkan saksi-saksi dan adanya alat bukti yang dicocokkan dengan
keterangan Nenek Minah sebagai terdakwa. Ketika semua unsur Pasal 362 terpenuhi,
maka Nenek Minah diputus bersalah dan harus dihukum.

(2)Pasal 28D ayat 2 UUD 1945 merupakan pernyataan jaminan perlindungan hukum oleh
negara terhadap hak setiap orang. Pengertian dari frasa setiap orang itu adalah siapa
saja yang memiliki kemampuan dan keterampilan unbtuk melakukan pekerjaan yang
layak, termasuk pegawai negeri sipil yang menjalankan tugas dan pengabdian kepada
pemerintah, bangsa dan negara. Maka pemerintah diwajibkan untuk mengatur dan
melindungi hak bekerja, hak imbalan, dan perlakuan yang adil dalam hubungan kerja.

Contohnya: imbalan bagi pegawai negeri sipil berupa gaji dan penghasilan lainnya
yang sah serta tunjangan pensiun yang diberikan oleh negara kepada setiap pegawai
negeri sipil, istri dan anak, pensiun pegawai negeri sipil, dan janda atau duda.
Pemberian imbalan tersebur merupakan perawujudan penghargaan dan kesejahteraan
serta jaminan hari tua bagi pegawai negeri sipil selama melaksanakan tugas dan
pengabdian pada pemerintah, bangsa dan negara.

Peraturan: peraturan perundang-undangan tersebut, antara lain Undang Undang No. 11


Tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun duda/janda, peraturan pemerintah
No. 18 Tahun 2019 tentang penetapan pensiun pokok pegawai negeri sipil dan
janda/dudanya.

(3) Pasal 28D ayat 3 UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia, dari
Sabang sampai Merauke, memiliki hak yang sama dalam pemerintahan. Hak yang sama
dalam pasal tersebut merujuk pada partisipasi masyarakat terhadap pemerintahan.

Contohnya: Undang-Undang ini menjadi dasar hukum dalam penyelenggaraan


pemerintahan di dalam upaya meningkatkan kepemerintahan yang baik (good
governance) dan sebagai upaya untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan demikian, Undang-Undang ini harus mampu menciptakan birokrasi yang
semakin baik, transparan, dan efisien.

Peraturan: UUD 30 tahun 2014 Pasal 1 ayat 14 Pengaturan terhadap Administrasi


Pemerintahan pada dasarnya adalah upaya untuk membangun prinsip-prinsip pokok,
pola pikir, sikap, perilaku, budaya dan pola tindak administrasi yang demokratis,
objektif, dan profesional dalam rangka menciptakan keadilan dan kepastian hukum.

(4)Pasal 28D ayat 4 menegaskan bahwa negara meletakkan status kewarganegaraan


sebagai hak fundamental yang harus ditegakkan, dan dilindungi oleh norma hukum
tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Hak atas status
kewarganegaraan mengandung makna tidak hanya hak untuk memperoleh status
kewarganegaraan, tetapi juga termasuk hak untuk merubah serta hak untuk
mempertahankan status kewarganegaraan.

Contohnya: Perkawinan campuran tidak selalu harus menyebabkan istri mengikuti


kewarganegaraan suami, dan dalam perkawinan campuran dapat menyebabkan status
kewarganegaraan ganda bagi anak, tetapi seteelah umur 18 tahun atau sudah kawin
maka ia dapat memilih kewarganegaraannya.

Peraturan: UU No.12 Tahun 2006 khususnya pasal 41 yang melindungi hak-hak anak
yang lahir dari perkawinan campuran.

BAB III
PENUTUP

C.3 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai