Arfatih Saimena
2. Redho Yahya
Buaya Ajaib
Zaman dahulu kala, di tepian sungai Tami di Iriian jaya, ada sepasang
suami istri yang menantikan kehadiran seorang anak. Sang suami bernama
Towjatuwai, ia sangat gelisah karena istrinya yang sedang hamil tua mengalami
kesulitan ketika mau melahirkan.
Hanya ada satu cara untuk membantu istrinya melahirkan, yaitu dengan
mengoperasinya. Menggunakan batu tajam dari sungai Tami. Ketika ia sedang
sibuk mencari batu tajam, tiba-tiba muncul seekor buaya besar di depannya.
Towjatuwa kaget bukan kepalang. Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan.
Buaya itu semakin mendekati Towjatuwa dengan tubuh yang terlihat aneh
tidak seperti buaya lainnya. Di punggung buaya itu tumbuh bulu-bulu burung
kaswari. Hal ini membuat buaya itu tampak menyeramkan ketika bergerak.
“Ya aku akan ingat pesanmu ini hai buaya ajaib...!” kata Towjatuwa.
Towjatuwa dan anak turunnya memenuhi janjinya. Mereka bukan hanya
melestarikan buaya di sungai Tami hewan-hewan lain di sekitar sungai juga
tidak mereka ganggu demi menghormati buaya ajaib.