Anda di halaman 1dari 4

Cerita Dongeng Hewan :

Kura-Kura Balap Lari Dengan Kelinci

Suatu pagi, di sebuah hutan, kelinci dan kura-kura bertemu dekat sebuah sungai. Mereka
berjemur dan mengobrol. Kelinci mulai membangga-banggakan dirinya sendiri.

"Kura-kura, kau tahu? Aku adalah pelari tercepat di dunia," kata kelinci sombong.

Kura-kura tidak suka mendengar kesombongan kelinci. "Benarkah? Kurasa aku pun bisa
mengalahkanmu adu lari." timpalnya.

Kelinci tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan kura-kura. "Jalanmu saja sangat lambat,
mana bisa kamu berlari cepat," kata kelinci.

"Eh, sembarangan. Ayo kita buktikan. Temui aku besok di sini! Aku akan memakai bulu
putih di kepalaku agar kau bisa melihatku berlari di antara rumput yang tinggi itu. Kita adu
lari melewati empat bukit. Siapa yang mencapai bukit keempat lebih dulu, dia yang menang.
Bagaimana? Kau berani?" tantang kura-kura.

Kelinci semakin tertawa terbahak-bahak, "Hahaha, baiklah jika itu maumu. Akan kubuktikan
bahwa aku pelari tercepat di dunia. Bukan kau."

"Oke! Aku juga akan buktikan," kata kura-kura mantap. Sebenarnya kura-kura tahu ia tidak
akan menang adu lari melawan kelinci. Tapi, ia ingin memberi pelajaran kepada kelinci yang
sombong.

Akhirnya, sang kura-kura pulang ke rumahnya dan menyiapkan sebuah siasat. Ia pun
mengumpulkan keluarganya. Saudara-saudaranya tersebut diharuskan memakai bulu putih di
kepala mereka dan mengambil posisi di jalur lomba lari. Ada yang bersiap di lembah, ada
yang bersiap di atas bukit, dan ada di tempat lain yang sudah ditentukan. Sementara, ia
sendiri bersiap di bukit keempat.
Keesokan harinya, kelinci datang ke pinggir sungai dengan percaya diri. Ia melihat bulu putih
di antara rumput yang tinggi. "Wah, kelihatannya kura-kura sudah siap," pikir kelinci.

"Siap, awas, mulai!" teriak kelinci. Kelinci pun segera berlari menuju bukit pertama.
Sementara, Kura-kura tertinggal jauh di belakang.

Saat kelinci hampir mencapai bukit pertama, ia kaget melihat kura-kura sudah berada di atas
bukit. Tidak radar bahwa ia sedang dikerjai kura-kura, kelinci menambah kencang larinya
dan berhasil mendahului kura-kura di atas bukit pertama. Namun, saat menuruni bukit,
kelinci kembali melihat kura-kura sudah berada di lembah.

Kelinci semakin mempercepat larinya menyusul kura-kura di lembah. Tapi, menjelang bukit
kedua, lagi-lagi kelinci mendapati kura-kura telah mendahuluinya berada di atas sana. Begitu
seterusnya hingga di lokasi ketiga. Kelinci selalu mendapati kura-kura telah ada di depannya,
di sepanjang jalur lomba.

Akhirnya, kelinci sudah tinggal sedikit lagi mencapai bukit keempat. Ia yakin bisa
mengalahkan kura-kura yang sudah tertinggal di lembah ketiga. Tapi, betapa terkejutnya
kelinci saat melihat kura-kura sudah duduk bersantai di bukit keempat.

"Aku menang, aku menang," seru kura-kura kegirangan. Akhirnya, kura-kura menang karena
kecerdikannya. Kelinci pun hanya bisa kebingungan dan malu.

Pesan Moral dari cerita dongeng hewan : Kura-kura balap lari dengan Kelinci adalah
jangan jadi anak yang sombong dan jangan sekali-kali menganggap remeh orang lain. kamu
akan malu kalau ternyata orang lain yang kamu anggap remeh itu lebih pintar darimu.
PERSAHABATAN TUPAI DAN IKAN GABUS

Alkisah, hiduplah seekor tupai dan seekor ikan gabus di danau di daerah Kalimantan Barat.
Di antara keduanya terjalin persahabatan yang erat.

Berat soma dipikul, ringan sama dijinjing. Apabila si Tupai kesusahan, si Ikan Gabus
menolongnya. Begitu pula, jika si Ikan Gabus dilanda kesedihan, maka si Tupai menghibur
hatinya.

Pada suatu hari si Ikan Gabus terserang penyakit. Si Tupai dengan setia menunggu temannya
yang sakit. Beberapa hari belakangan ini, badannya begitu lemah, si Ikan Gabus tidak mau
makan. Dengan kondisi lemah Si perut yang kosong, tentulah penyakit akan sulit
disembuhkan. Si Tupai berusaha membujuknya untuk makan, meski sedikit saja. Rupanya, si
Ikan Gabus hanya mau makan dengan hati Ikan Arwana.

Berat hati si Tupai mendengar permintaan si Ikan Gabus. Hal ini merupakan sesuatu yang
mustahil. Ikan Arwana termasuk binatang paling ganas di lautan. Ikan tersebut hanya hidup
di lautan lepas. Menimbang-nimbang itu semua, hatinya sedih mengingat kondisi sahabatnya
yang terus melemah. Akan tetapi, kehilangan satu sahabat merupakan kerugian yang tak bisa
tergantikan dengan apapun. Akhirnya, ia pun pergi mencari Ikan Arwana.

Dengan segenap pikirannya, si Tupai mencari akal bagaimana caranya ia mendapatkan hati
Ikan Arwana. Akhirnya ia menemukan ide untuk sampai di ke dalaman laut lepas dan
bertemu dengan Ikan Arwana.

Si Tupai meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon lainnya. Ia hinggap di pohon kelapa yang
batangnya menjorok ke laut. Pelan-pelan digigitnya sebutir kelapa sampai tercipta lubang
yang cukup besar. Setelah airnya habis, ia masuk ke dalam buah kelapa itu. Kemudian dari
dalam kelepa, ia menggerogoti tangkai buah kelapa itu hingga terlepas. Segala ketakutan
tidak dihiraukannya. Ia berani menghadapi bahaya besar demi kesembuhan sahabatnya.
Dengan segenap pikirannya, si Tupai mencari akal bagaimana caranya ia mendapatkan hati
Ikan Arwana. Akhirnya ia menemukan ide untuk sampai di ke dalaman laut lepas dan
bertemu dengan Ikan Arwana.

Si Tupai meloncat-loncat dari satu pohon ke pohon lainnya. Ia hinggap di pohon kelapa yang
batangnya menjorok ke laut. Pelan-pelan digigitnya sebutir kelapa sampai tercipta lubang
yang cukup besar. Setelah airnya habis, ia masuk ke dalam buah kelapa itu. Kemudian dari
dalam kelepa, ia menggerogoti tangkai buah kelapa itu hingga terlepas. Segala ketakutan
tidak dihiraukannya. Ia berani menghadapi bahaya besar demi kesembuhan sahabatnya.

Sungguh ajaib, tidak lama setelah memakan hati Ikan Arwana, si Ikan Gabus perlahan
kondisinya membaik dan akhirnya sembuh seperti sediakala. Ia sangat gembira dan
berterimakasih kepada sahabatnya. Kemudian ia meloncat-loncat

dalam telaga. Sungguh bahagia hatinya memiliki seorang sahabat sejati. Sejak scat itu,
persahabatan mereka terjalin begitu kuat. Si Ikan Gabus berjanji akan membantu dengan
sepenuh hati, apabila suatu saat si Tupai dilanda musibah yang sama.

Pesan moral dari Cerita Dongeng Singkat Persahabatan Tupai Dan Ikan Gabus adalah
persahabatan sejati merupakan harta yang tak ternilai harganya. Kesetiaan dan kesungguhan
hati menolong sesama, akan memberikan kebahagian. Maka, jagalah persahabatan dengan
ucapan dan tindakan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai