Latar Belakang Rencana Kegiatan Pembangunan Gampong ( RKPG ) Sawang memiliki kedudukan yang sangat srategis dalam rangka pelaksanaan program pembangunan lima tahun kedepan dengan maksud dan tujuan penyusunan RKPG untuk menjadikan pedoman bagi pemerintahan Gampong dalam pelaksanaan pembangunan Jangka Menengah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 dan setiap tahun akan dilakukan pengkajian ulang setiap tahapan pembangunan yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatanan monitoring dan evaluasi untuk memantau kerja serta pembaharuan data dan informasi yang lebih actual. RPJMG merupakan dokumen gampong dalam menyusun rencana
pembangunan di Gampong Sawang maka dengan demikian akan menjadi pedoman induk pembangunan dan dapat dijadikan landasan pembangunan yang akan dilaksanakan di Sawang. RPJMG Gampong Sawang ini merupakan rencana strategis Gampong untuk mencapai tujuan dan cita-cita Gampong dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun. Dasar Hukum Dalam menyusun suatu RPJM-G haruslah didasari oleh landasan hukum yang memiliki suatu kekuatan hukum tersendiri agar nantinya dokumen yang ada menjadi suatu acuan landasan pembangunan yang dapat di gunakan oleh semua lembaga yang ada untuk pembangunan Gampong, dasar hukum yang menjadi landasan penyusunan dokumen ini antara lain adalah : 1. Perda Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Badan Perwakilan Gampong; 2. Perda Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan di Gampong; 3. Perda Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong 4. Perda Nomor 4 Tahun 2000 tentang Sumber Pendapatan Gampong 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 2013
6. Perda Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Dana Perimbangan Gampong 7. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
8. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah; 9. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 10.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Gampong 11.Peraturan pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 12.Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. 13.Undang undang Nomor 11 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Aceh; 14.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Gampong 15.Peraturan Menteri dalam Negeri No 37 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Gampong; 16.Peraturan Gubernur Tentang Pengelolaan Bantuan Keuangan Peumakmu Gampong (BKPG) Nomor 25 Tahun 2009 17.Keputusan Bupati Aceh Jaya Tentang Pedoman umum Penyusunan Rencana Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong dengan Pendekatan Partisipatif; Pengertian Dalam Peraturan Gampong ini yang dimaksud dengan:
1.
Gampong atau yang disebut dengan Gampong adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwewenang unutk mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat setempat. Berdasarkan asal usul dan adat istiadat masyarakat setempat diakui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.
Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemrintahan Gampong yang dapat dinilai dengan uang yang termaksut didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan Hak dan Kewajiban Gampong Tersebut.
3. 4.
Peraturan Gampong adalah peraturan perundang undangan yang di buat oleh BPD bersama masyarakat Gampong. Pengelolaan keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi Perencanaan, Pelasanaan, Penatausahaan, Pelaporan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
5.
Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah DPR dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
6.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong yang disingkat dengan (RPJMG) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Gampong, arah kebijakan Keuangan Gampong. Kebijakan Umum dan Program serta Program satuan kerja Perangkat Daerah ( SKPD ), lintas SKPD dan Program Prioritas Kewilayahan disertai dengan Rencana Kerja.
7.
Rencana Kerja Pembangunan Gampong yang disingkat dengan ( RKPG ) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran RPJM Gampong yang membuat rencana ekonomi Gampong dengan mepertimbangkan kerangka pendanaan pemutakhiran program prioritas pembangunan Gampong, rencana kerja dan Pendanaan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Gampong maupun yang di tempuh dengan mendorong Pertisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintahan Daerah dan RPJM Gampong.
8.
Daftar usulan rencana kegiatan pembangunan gampong yang selanjutnya disingkat (DU RKP Gampong ) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Gampong yang menggunakan Dana yang sudah jelas sumbernya baik dari APBN, APBD (Propinsi, Kabupaten, / Kota),APBG Gampong,swadaya dan kerjasama dengan Pihak ketiga.
9.
Pembangunan
Pertisipatif
adalah
suatu
sistem
pengelolaan
pembangunan
Gampong bersama sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong yang merupakan Cara hidup masyarakat yang telah berakar budaya di wilayah Indonesia.
10.
Profil Gampong adalah gambaran yang menyeluruh mengenai karakter Gampong yang meliputi data Dasar Keluarga, potensi sumber Daya Alam, sumber daya manusia, kelembagaan, sarana dan Prasarana serta perkembangan kemajuan dan masalah masalah yang dihadapi Gampong.
11.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Gampong yang selanjutnya disingkat (MUSREMBANG GAMPONG ) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan Gampong dan Pihak yang terkena dampak hasil musyawarah untuk menyepakati rencana di Gampong dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan 1 (satu) tahun.
12.
Lembaga kemasyarakatan gampong adalah lembaga yang di bentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan pemerintahan Gampong dalam memberdayakan masyarakat.
13.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong yang selanjutnya disingkat dengan (APB - Gampong) adalah Rencana keuangan tahunan pemerintahan Gampong yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan Gampong dan Badan Permusyawarahan Gampong dan ditetapkan dengan Peraturan Gampong.
BAB II PROFIL GAMPONG 2.1. Kondisi Gampong 2.1.1..Sejarah Gampong Gampong Sawang Lageun berada pada koordinat 04 43 59,2 LU dan 95 30 30,7 BT. Topografi wilyahnya datar dan berbukit dengan ketinggian antara 0 35 m dpl. Gampong Sawang Lageun termaksuk dalam wilayah administrasi kemukiman Lageun Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya Propinsi Aceh. Gampong Sawang Lageun berada dilintasan jalan raya Banda Aceh Calang dengan Jarak tempuh dari Kota Calang 18 Km, perjalanan dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau 4. Sebelum bencana alam Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, gampong Sawang Lageun merupakan salah satu Gampong di Pantai Barat Aceh yang sudah relatif maju dan merupakan ibukota Kecamatan Setia Bakti. Akibat Bencana Gempa dan Tsunami selain merengut ratusan jiwa masyarakat yang berada di Gampong Sawang Lageun seperti perumahan, perkantoran kecamatan, mesjid jalan, jembatan dan sarana umum lainnya menjadi hancur dan hilang. Selain itu akibat bencana gempa dan tsunami telah menyebabkan terjadinya perubahan lahan gampong secara permanen, dimana sebagian lahan perkarangan sawah atau kebun berubah menjadi rawa rawa. Dari penelusuran sejarah bersama masyarakat dapat diketahui bahwa Gampong Sawang Lageun dulunya sebuah Dusun dari Kemukiman Lageun. Pada sekitar tahun 1920 an, terkena bencana yaitu wabah penyakit Taeun ( Bahasa Aceh ) dan serangan ganas harimau yang menimbulkan banyak korban jiwa di pemukiman Lageun. Uniknya ada beberapa kisah tentang asal usul nama Gampong Sawang Lageun yang kami coba kumpulkan dari beberapa cerita para orang tua atau tokoh masyarakat ada beberapa Versi:
1. Versi
Pertama
diceritakan
oleh
orang-orang
tua
atau
tokoh-tokoh
masyarakat bahwa menurut cerita orang tua kami pada tahun 1930-an terjadi penyerangan atau penyerbuan secara besar besaran terhadap Belanda di Calang yang di Pimpin oleh Teuku Sabi. Penyerbuan tersebut dimulai di Kuala Doe ( Ranei ) yang menimbulkan korban Jiwa dipihak pejuang, diantaranya bernama T. Kuhammmad akibat tertembak Oleh Belanda, walaupun T. Muhammad meninggal akan tetapi peperangan tetap dilanjutkan oleh T.Sabi dan pengikut untuk mengusir Penjajah Belanda. Nah didalam peperangan tersebut masyarakat menggunakan Beduk atau Tambo ( Bahasa Aceh ) yang fungsinya adalah sebagai alat pemberitahuan ( Lageun = Brie Thei atau Peugah yang artinya memberitahukan ) seandainya pasukan Belanda datang. Dikemudian dari nama Lageum dalam pengucapan sehari hari oleh masyarakat berubah menjadi nama Lageun. 2. Versi Kedua menyebutkan Bahwa Lageun adalah nama yang diberikan oleh Belanda yang berarti : Daerah yang mempunyai Laut, Sungai, Rawa- rawa, Hutan dan Panorama yang Indah. 3. Versi Ketiga mengatakan bahwa nama Gampong Sawang bermakna: Sungai Atau Krueng yang Airnya Asin dan muara sungai yang tertutup. 4. Pada pertengahan tahun 2008 sekitar bulan juli 2008 atas kesepakatan masyarakat nama lengkap gampong ditambah menjadi Gampong Sawang Lageun.
Sistem pemerintahan gampong Sawang pada pola adat/ kebudayaan dan peraturan secara formal yang sudah bersifat umum sejak jaman dahulu, pemerintah gampong dipimpin oleh seorang Keuchik dan dibantu oleh dua orang wakil Keuchik atau yang dikenal dengan sekdes karena pada saat itu dalam susunan pemerintahan gampong belum ada istilah kepala Dusun, Kaur dan sebagainya. Waki Keuchik pada saat itu juga memiliki peran dan fungsi yang sama seperti halnya kepala Dusun yang sekarang. Imum mukim memiliki peran yang sangat kuat dalam tatanan pemerintah gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan ditingkat pemerintahan gampong dan dalam memutuskan sebuah keputusan hokum adat. Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong, Tuha Peut juga sangat berberan dan berwewenang dalam memberi pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan gampong memantau kinerja dan kebijakan yang diambil
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 2013
oleh Keuchik, imum meunasah berperan meorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada jaman dahulu roda pemerintahan dilaksanakan dirumah Keuchik dan dilapangan (tengah-tengah masyarakat) karena pada saat itu belum ada kantor. Pada tahun 2009, kantor Keuchik difungsikan dikarenakan tatanan pemerintahan sudah tertata, bahkan Tupoksi aparatur gampong telah terbagi, masing-masing bekerja sesuai dengan Tupoksi sendiri. Urutan pemimpin pemerintahan Gampong Sawang atau Keuchik menurut informasi para tetua Gampong sejak dari mula pertama gampong Sawang menjadi suatu wilayah gampong sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
No.
NAMA KEUCHIK
PERIODE PEMERINTAHAN
1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9
HARUN MUSA T. BANTA SULAIMAN T. M. ALI ALIMI KMS IBNU ABBAS RAHIMI YUSUF T. BANTA SAIDI YUSNADI
s/d 1960 1961 1980 1981 1986 1987 1992 1993 1995 1996 1997 1997 2004 2005 2007 2007 sekarang
Gampong Sawang Lageun sebelum Tsunami sebenarnya telah memiliki beberapa sarana dan Prasarana dasar seperti Perkantoran Kecamatan, hasil dari pembangunan Gampong yang di danai dari berbagai sumber baik dari
pemerintahan, swasta maupun swadaya masyarakat terutama sarana sarana fisik yang berhubungan dengan adat kebiasaan dan kebutuhan dasar warga seperti: Meunasah, Mesjid, Jalan Umum, Sekolah Dasar, dll. Namum Akibat konflik yang berkepanjangan serta bencana Gempa dan Tsunami pada tanggai 26 Desember 2004, sarana dan Prasarana tersebut rusak total.
NO
PERIOD E
VOLUM E
KET
1. 2. 3. 4. 5.
Mesjid Jamik Lageun Mesjid Dusun Babah Ngom Meunasah Desa Sawang Pembangunan TK
1980 2004 1985 2004 1973 2004 1996 2004 1979 2004
14 x 16
Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total
8 x 10
6x8
6x8
Kantor Keuchik
Bandes
6x8
6. 7. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
SD Negeri Lageun
1960 2004 1984 2004 1970 2004 1970 2004 1970 2004 1960 2004 1988 2004 1960 2004 1960 2004 1993 2004 2000 2004 2002 2004 1980 2004
Inpres
6 Ruang
Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Ringan Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total Rusak Total
Rumah Guru
Pemda
3 Unit
Puskesmas
Pemda
3 Ruang
Meunasah Inong
Pemda
1 Unit
Pemda
Swadaya
Kantor PKK
Bandes
Kantor Koramil
Pemda
1 Unit
Kantor Polsek
Pemda
1 Unit
Balai Pemuda
Swadaya
6x8m 8 x 27 m 2000 m 8 x 30 m
MIS
Pemda
Pemda
Pemda
NO 1
PERIODE 2006
VOLUM E 328
KET
tanah Jalan Gampong tembusan Tata ruang gampong Pelatihan; Kades,Sekdes,Kader Kantor dan Balai Gampong Pembangunan Jalan Gampong Mobiler Kantor Desa Balai Pemukiman Lageun Dana Hibah Rumah Shelter Mudal Usaha 5 Handtraktor Kelompok Tani Rumah Permanen Rumah Permanen Rumah Permanen Panggung Modal Usaha Pembangunan TPA 10 Sarana Air Bersih 2006 FHI 2007 20062007 20062007 20062007 20062007 20062007 2007 2006 2006 Pemda Aceh Jaya LSM.MATARADJA PMI
1.900 m
1 Paket 1 Unit
2 3 4
195 Unit
6 7 8 9
PKK 2000 m
10
NO
JENIS PEMBANGUNAN KEGIATAN Cash For Work Modal Usaha Petani Bibit dan Pagar
PERIODE
VOLUME 300orgx15 h
KET
2006 2007 2006 20062008 20052006 20062007 20062007 20082009 2008 20062007 BRR 2007 UNICEF Merlin USAID MDF PCI
5 Ha 5 Unit
11 Boat Nelayan
Meunasah Lageun Sekolah Dasar Polindes Jembatan Jalan Provinsi Buka muara/Pasang tanggul muara Jembatan Beton 16 Jalan Dusun Mata ie Jalan Dusun Iklas dan Dusun Ikhsan Rehab Mesjid Dusun Babah Ngom 17 Rehab Balai Desa Rehab Sarana Air Bersih
12 13 14 15
2 Paket
2.1.2 Demografi Gampong memiliki: a. Kondisi Geografis Sawang termasuk dalam wilayah Kemukiman Lageun Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya dengan luas wilayah 2000 ha,
: Sedang
11
b. Orbitrasi ( Jarak Dari Pusat Pemerintahan Gampong ) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Jarak dari ibu kota Kabupaten / kota Jarak dari Ibu Kota Provinsi Jarak dari SPBU Jarak dari RSU Jarak Pasar Terdekat : 3 Km
: 20 Km : 138 Km : 20 Km : 20 Km : 0 Km
c. Batas Wilayah Gampong Di sebelah Utara berbatas dengan Gampong Patek Kec.Sampoiniet Di sebelah Timur berbatas dengan Gampong Padang Di sebelah Barat berbatas dengan Samudera Hindia Di sebelah Selatan berbatas dengan Gampong Lhok Geulumpang
2.1.3. Keadaan Sosial Jumlah Penduduk berdasarkan Umur A. Jumlah Kepala Keluarga B. Jumlah laki laki 1. 0 12 bulan 2. >1 - < 5 tahun 3. 5 - < 7 tahun 4. 7 - 15 tahun 5. > 15 56 tahun 6. > 56 tahun C. Jumlah Perempuan 1. 0 12 bulan 2. >1 - < 5 tahun 3. 5 - < 7 tahun 4. 7 - 15 tahun 5. > 15 56 tahun 6. > 56 tahun : : : : : : : : : : : : : : : 223
KK Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Penduduk Jumlah laki laki Jumlah Perempuan Jumlah Janda Jumlah Duda Jumlah Anak Yatim Jumlah Fakir Miskin 7 - 15 tahun > 15 56 tahun > 56 tahun
: : : : : : : : : :
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Data Tingkat Pendidikan Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Penduduk buta huruf Jumlah Penduduk tamat SD / MIN Jumlah Penduduk SD/MIN Jumlah Penduduk SLTP / MTsN Jumlah Penduduk SMU / MAN Jumlah Penduduk tidak tamat tamat tamat tamat : Orang
4
: : : : :
10 27 178 269 11
D-1 Jumlah Penduduk tamat D-2 Jumlah Penduduk tamat D-3 Jumlah Penduduk tamat S-1 Jumlah Penduduk tamat S-2 Jumlah Penduduk tamat S-3
84
: Orang
66
: Orang
20
: Orang
: Orang
Data Agama Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 Islam Kristen Katholik Hindu Budha Khonghucu Kepercayaan kepada Tuhan YME : : : : : : :
669 -
20 keluarga
72 jiwa
13
13 keluarga
37 jiwa
Perumahan Masyarakat Menurut dinding 1 2 3 4 5 6 Tembok Kayu Bambu Tanah liat / asbes Pelepah kelapa Dedaunan : : : : : :
156 67 1 -
Menurut atap 1 2 3 4 5 6 7 8 Genteng Seng Asbes Beton Bambu Kayu Daun Rumbia Daun Ilalang : : : : : : : : 3 210 Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah
2.1.4. Keadaan Ekonomi Demikian pula di sektor ekonomi produktif, warga Gampong Sawang memiliki banyak sektor usaha ekonomi, misalnya, lahan perkebunan dengan luas 182 Ha tanaman keras, usaha warung kopi, jual beli sembako/kelontong, usaha pertanian, usaha kue basah/kering, pertukangan, dan lain-lain. Gampong Sawang adalah salah satu gampong diantara 13 Gampong yang ada dalam Pemukiman Lageun Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya yang terletak di sebelah Selatan pusat pemerintahan kecamatan. Sebahagian mata pencaharian penduduk petani dan berkebun ,Nelayan Laut serta Nelayan sungai, namun terkadang masyarakat juga memiliki mata pencaharian variatif/ ganda, hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang bekerja di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau buruh jika tidak ada mereka beralih kepada usaha ternak dan juga faktor ketergantung pada musim yang sedang berjalan. Kekayaan Gampong 1 2 3 4 5 Tanah Kas Gampong / Gampong Pasar Gampong Pasar Hewan Tambatan Perahu Tempat Pelelangan ikan yang di kelola oleh gampong : : : : : 16 Ha Unit Unit Buah Buah
1 1 -
14
Mata Pencaharian Masyarakat 1 Sektor Pertanian: Petani Buruh Petani Pemilik Usaha Pertanian Sektor Perkebunan Buruh Perkebunan Karyawan Perusahaan Perkebunan Pemilik Usaha Perkebunan Sektor Peternakan Buruh Usaha Peternakan Pemilik Usaha Peternakan Sektor Perikanan Nelayan Pemilik Usaha Perikanan Buruh Usaha Perikanan Sektor Kehutanan Pemilik Usaha Pengolahan Hasil Hutan Buruh Usaha Pengolahan Hasil Hutan Pengumpul Hasil hutan Sektor Pertambangan dan Bahan Galian C Penambang Galian C Kerakyatan/Perorangan Pemilik Usaha Pertambangan skala kecil dan besar Buruh Usaha Pertambangan Sektor Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Montir Tukang batu Tukang Kayu Tukang Sumur Tukang Jahit Tukang Kue Tukang Anyaman Tukang Rias Pengrajin Indutri Rumah Tangga lainnya Sektor Industri Menengah dan Besar Karyawan Perusahan Swasta Karyawan Perusahan Pemerintah Pemilik Perusahaan Sektor Perdagangan Pengusaha Perdagangan Hasil Bumi : Orang : : :
190 18 36 7 20 12 2 2 40 3 3
: : :
: :
Orang Orang
: : :
: : :
2
: :
1 10 2 3 1 6 4 2 40 23 2 2
Orang Orang
: : : : : : : : : : : : :
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
15
10
Buruh Jasa Perdagangan Hasil Bumi Sektor Jasa Pegawai Negeri Sipil TNI Polri Bidan Dukun Dokter Dosen Guru Pensiunan PNS Pensiunan TNI/Polri Pengacara Notaris Tidak Mempunyai Mata pencairan Tetap Jasa Penyewaan Peralatan Pesta
: : : : : : : : : : : : : : :
1 60 2 1 4 2 6 10 3 1 2 20
-
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Lembaga Ekonomi Gampong N o 1 2 3 Lembaga Ekonomi Gampong Koperasi Unit Gampong (KUD) Koperasi Simpan Pinjam Kelompok Simpan Pinjam 2 Pertanian dan Perkebunan Permodalan dan Peningkatan PAG 2.2. Kondisi Pemerintahan Gampong 2.2.1 Pembagian wilayah Gampong Gampong Sawang mempuyai luas wilayah 442 Ha yang terletak di Pemukiman Lageun Kecamatan Setia Bakti. Posisi Gampong Sawang yang dikelilingi oleh Laut serta pegunungan. Gampong Sawang termasuk dalam wilayah Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya yang terdiri dari 4 ( empat ) Dusun. Adapun pembagian wilayah di Gampong Sawang dipecah menjadi 4 Dusun diantaranya adalah: 1. Dusun Ikhlas 2. Dusun Ikhsan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 2013
Jumlah / Unit
Jenis Kegiatan
3 Orang
16
3. Dusun Mata Ie 4. Dusun Babah Ngom Hubungan pemerintah dengan masyarakat yang terjalin baik hingga sampai sekarang. Hal ini disebabkan adanya kepedulian Pemerintah terhadap Gampong Sawang. Gampong Sawang juga telah terbentuk sebuah
Pemerintahan Gampong yang di Pimpin oleh seorang Keuchik dalam menjalani pengelolaan Pemerintahan Gampong dan kemasyarakatan. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari adanya administrasi pemerintahan gampong yang cukup baik, serta berfungsinya struktur pemerintahan Gampong itu sendiri.
17
2.2.2 Struktur Pemerintahan Gampong a. Pemerintahan Gampong Struktur Pemerintahan Gampong Sawang Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya
Keuchik YUSNADI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 - 2013 RAMLI ALI T. DAHLAN ZAINAL ABIDIN
18
19
b. Struktur Tuha Peut Struktur Tuha Peut Gampong Sawang Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya
20
Berdasarkan: UU PA No 11 Tahun 2006 Qanun No 5 Tahun 2005 SK Bupati Aceh Jaya Nomor 29 Tahun 2007
BAB III POTENSI DAN MASALAH 4.1. Potensi Potensi adalah ketersediaannya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terdapat di Gampong tersebut untuk proses pengembangan pembangunan dan pemeliharaan lingkungan. a. Potensi Sumber Daya Alam Dengan dukungan luas Gampong yang mencapai 442 hektar dengan beberapa kawasan yang dapat diindentifikasi sebagai potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel potensi Gampong berikut ini:
Tabel 4. Potensi sumber daya alam
Luas/Unit 20 Ha 182 Ha
21
442 Ha 200 Ha 10 Ha 12 Ha 70 Ha
b. Potensi sumber daya manusia Sumber daya manusia Gampong Sawang dari segi pendidikan terutama tingkat pada dasarnya jika dilihat terakhir sangatlah pendidikan
rendah.untuk tingkat dasar dan menengah ada sedikit peningkatan dalam minat belajar. Potensi aparatur Gampong di Sawang pada saat ini berjalan dengan baik, minat kerja masyarakat Gampong Sawang sangatlah tinggi, menurut ketrampilan dan keahlian dibidangnya masing-masing. Walaupun tidak banyak yang memiliki ketrampilan yang khusus, namun mereka terus berusaha apa yang bisa mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Jenis Pekerjaan 1 1. Petani Petani Pangan Petani Perkebunan 2. Peternak Peternak Unggas
Data tahun 2009 2013 Jumlah Persen Kondisi Usaha ( Jiwa ) (%) 2 3 4 190 12 52 37 20,60 7,60 17,70 13,06 Aktif Aktif Aktif
Peternak Besar
kambing,Kerbau dan Lembu. 3. Tukang 5. Pedagang
19 8
12,05 1,12
22
26 60 42
3.2. Masalah Sesuai hasil pada Forum Musrembang dalam upaya menggagas masa depan Gampong untuk 5 (lima) tahun kedepan, dapat diindentipikasi 6 (enam) issu/ permasalahan Gampong yang di rangking berdasarkan jumlah masukan yang terbanyak peserta musyawarah, tingkat kemampuan gampong yang di dasarkan atas kondisi, eksistensi serta dampak positif yang ditimbulkan akibat pembangunan tersebut. Keenam permasalahan tersebut dikelompokkan ke bidang-bidang sebagai berikut :
1.
2. 3. 4. 5.
Sektor Infrastruktur (sarana dan prasarana) Sosial Budaya Ekonomi Pelayanan Umum Kesehatan. Pertanian,Perkebunan dan Perikanan Tabel 6. Masalah Gampong
6.
NO
MASALAH Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati. Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk
LOKASI
Dusun Mata Ie
Dusun Mata Ie
Dusun Mata Ie
23
Pada musim hujan jalan perkarangan rumah Nelayan tergenang air sehingga sangat sulit dilewati Sangat sulit untuk dilewati dikarenakan jalan berlumpur Pada musim pasang purnama air laut menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Sangat sulit dilalui untuk melakukan aktifitas keseharian masyarakat. Tidak adanya sarana pendukung olah raga di gampong,sehingga Kesulitan pada saat acara acara turnamen Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati.
Dusun Mata Ie
Dusun Iklas
Dusun Iklas
Dusun Iklas
Dusun Iklas
Dusun Ihksan
10
Dusun Ihksan
11
Dusun Ihksan
Tabel 6. Masalah Gampong NO 12 MASALAH Jarak dusun dengan pusat sekolah sangat jauh sehingga anak-anak sangat sulit untuk memperoleh pendidikan Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan TK dan Paud menjadi kotor Minimnya sarana bermain dan belajar sehingga anak anak menjadi kurang kreatif Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap tupoksi sehingga pelayanan kemasyarakat menjadi kurang efektif Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap database LOKASI Dusun Babah Ngom Dusun Ikhsan Gampong BIDANG Pendidikan
13 14
Pendidikan Pendidikan
15 16
Gampong Gampong
Pendidikan Pendidikan
24
17
18
sehingga data gampong kurang efektif Minimnya sarana sosialisasi dan kesehatan balita sehingga perkembangan balita kurang efektif Sarana pelayanan dan perawatan masyarakat terlalu sempit sehingga pelayanan menjadi kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan POLINDES menjadi kotor Air sumur keruh dan kotor sehingga tidak layak untuk di konsumsi dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif Minimnya sarana pendukung penyuluhan bagi kelompok Tani
Gampong
Kesehatan
Gampong
Kesehatan
19
Gampong
Kesehatan
20
Gampong
21
Dusun Mata Ie
22
Dusun Mata Ie
23
Dusun Mata Ie
24
Dusun Mata Ie
Tabel 6. Masalah Gampong NO 25 MASALAH Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat masyarakat untuk berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif LOKASI Dusun Babah ngom Dusun Babah ngom Dusun Babah ngom Dusun Babah BIDANG Pertanian,Perkebu nan dan Perikanan
26
27 28
25
Air sering menggenangi lahan persawahan sehingga kurang efektif untuk bertani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun Minimnya sumber pendapatan sehingga menurunnya tingkat ekonomi masyarakat Minimnya sumber pendapatan koperasi sehingga menurunnya minat usaha masyarakat Minimnya tempat usaha masyarakat sehingga menurunnya minat untuk membuka usaha Barang dan peralatan PKK banyak yang hilang sehingga aktifitas kaum ibu-ibu kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan Mesjid menjadi kotor Minat mengaji sangat tinggi namun Minimnya sarana pengajian
ngom
29
Dusun Ikhsan
30
Gampong
31
Gampong
32
Gampong
Koperasi & Usaha Masyarakat Agama dan Sosial Budaya Agama dan Sosial Budaya Agama dan Sosial Budaya
33 34
Gampong Gampong
35
Gampong
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG 4.1. Visi dan Misi 4.1.1. Visi RPJMG Gampong sebagai pedoman program kerja untuk masa lima tahun merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai dimasa depan oleh segenap warga masyarakat Gampong Sawang. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih Gampong Sawang, merupakan arah kebijakan dari RPJMG yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Gampong Sawang disebut juga sebagai Visi Gampong Sawang. Visi Gampong Sawang disusun dari rangkaian panjang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 2013
26
diskusi-diskusi formal maupun informal dengan segenap masyarakat dan tokoh-tokoh sebagai representasi dari warga masyarakat Sawang. Visi Gampong Sawang semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJMG tahun 2009 2013. Dalam kegiatan ini, semakin mendekatkan Visi Gampong Sawang dengan kenyataan yang ada di Gampong dan masyarakat. Kenyataan yang dimaksud baik merupakan potensi, permasalahan maupun hambatan yang ada di Gampong dan masyarakatnya, yang ada pada saat ini maupun kedepan. Bersamaan dengan penetapan RPJMG Gampong Sawang, maka dirumusan dan ditetapkan juga Visi Gampong Sawang sebagai berikut : Terwujudnya Kemandirian Gampong Sawang melalui pembukaan akses ekonomi masyarakat dan penguatan pemerintahan gampong berdasarkan syariat islam untuk kesejahteraan dan kemakmuran 4.1.2. Misi Dalam meraih Visi Gampong Sawang seperti yang sudah dijabarkan diatas maka pada Misi menggambarkan bagaimana visi yang akan dicapai dan memberikan kerangka bagi penyusunan dan sasaran yang ingin dicapai, maka untuk mewujudkan visi tersebut diatas, dirumuskan 9 ( sembilan ) Misi Gampong Sawang: 1. Membangun sarana dan prasarana pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan pariwisata 2. Mengembangkan potensi sumber daya pendidikan dan kesehatan 3. Membangun sumberdaya manusia meliputi aparatur gampong dan masyarakat untuk menjadi manusia yang berilmu dan beramal 4. Menumbuh kembangkan syariat islam di gampong 5. Menumbuh kembangkan budaya sosial di kalangan dan aparatur gampong 4.2. Kebijakan Pembangunan 4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Gampong Arah kebijakan Pembangunan Gampong yang direncanakan dengan melibatkan masyarakat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dimuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) dan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang Tahun 2009 2013
27
Masyarakat. Untuk mendukung Program Pembangunan Gampong maka diperlukan rumusan Pembangunan sehingga memudahkan pemerintahan gampong dalam melakukan evaluasi dalam setiap Tahap pembangunan Gampong. Maka dari itu arah kebijakan pembangunan Gampong Sawang teridiri dari 6 (enam) bidang yaitu: Bidang Sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Bidang Koperasi dan Usaha Masyarakat Bidang sosial budaya lebih jelas dapat dilihat pada tabel Arah Kebijakan
Untuk
28
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN GAMPONG Tabel 7. Arah Kebijakan Program Pembangunan
PROGRAM NO MASALAH LOKASI PELUANG RESIKO / HAMBATAN PEMBANGUNA N BIDANG
Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi
Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati. Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk Pada musim hujan jalan perkarangan rumah Nelayan tergenang air sehingga sangat sulit dilewati
Dusun Mata Ie
Pemukiman Penduduk tergenang air Menurunnya hasil tambak masyarakat Badan jalan menjadi rusak Pemukiman penduduk tergenang oleh air Badan jalan menjadi rusak
Adanya Pemukiman
Dusun Mata penduduk Ie Adanya perumahan Nelayan Adanya Pemukiman Dusun Mata Ie penduduk Adanya perumahan Nelayan
Dusun Mata Ie
29
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN GAMPONG Tabel 7. Arah Kebijakan Program Pembangunan
PROGRAM NO MASALAH LOKASI PELUANG RESIKO / HAMBATAN PEMBANGUNA N 5 BIDANG Sarana dan Prasarana
Sangat sulit untuk dilewati dikarenakan jalan berlumpur Pada musim pasang purnama air laut menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Sangat sulit dilalui untuk melakukan aktifitas keseharian masyarakat. Tidak adanya sarana pendukung olah raga di gampong,sehingga Kesulitan pada saat acara acara turnamen Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk
Dusun Iklas
Dusun Iklas
Dusun Iklas
Adanya potensi
Dusun Iklas
Minimnya pendapatan
Pembangunan Tanggul Sungai (Batu Gajah) Aspal Hotmix jalan nek bale
10
Adanya Pemukiman
30
ARAH KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN GAMPONG Tabel 7. Arah Kebijakan Program Pembangunan
PROGRAM NO MASALAH LOKASI PELUANG RESIKO / HAMBATAN PEMBANGUNA N BIDANG
11
Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati. Jarak dusun dengan pusat sekolah sangat jauh sehingga anakanak sangat sulit untuk memperoleh pendidikan Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan TK dan Paud menjadi kotor Minimnya sarana bermain dan belajar sehingga anak anak menjadi kurang kreatif
Dusun Ihksan
Areal pemukiman penduduk selalu tergenang air pada saat musim hujan Areal perkampungan menjadi rentan terhadap penyakit Minat belajar menjadi menurun Anak anak kurang mengenal dunia pendidikan
12
Pembangunan SD
Pendidikan
13
TK
14
terganggu sehingga kurang berkembang Kesehatan anak- anak sangat rentan terhadap penyakit Perkembangan mental anak anak terganggu Kurang mengenalan dunia bermain sambil belajar
Pendidikan
Pendidikan
31
Adanya Pemerintahan
Gampong Gampong Masih tingginya pelayanan ke masyarakat Menurunya pelayanan kemasyarakat Kepercayaan masyarakat menjadi menurun Menurunya pelayanan kemasyarakat Kepercayaan masyarakat menjadi menurun Pelatihan Tupoksi Aparatur gampong Pendidikan
15
16
Gampong
Pendidikan
17
18
19
Minimnya sarana sosialisasi dan kesehatan balita sehingga perkembangan balita kurang efektif Sarana pelayanan dan perawatan masyarakat terlalu sempit sehingga pelayanan menjadi kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan POLINDES menjadi kotor
Gampong
Adanya Balita Minat imunisasi masih tinggi Adanya tenaga perawat Minat pelayanan kemasyarakat masih tinggi Adanya tenaga perawat Minat pelayanan kemasyarakat masih tinggi
Kaum ibu-ibu kurang memahami kesehatan balita Perkembangan balita menjadi menurun Kurang Aktifnya tenaga kesehatan Pelayanan kemasyarakat menjadi menurun Kurang Aktifnya tenaga kesehatan Minat berobat masyarakat menjadi menurun
Pembangunan Posyandu Penambahan ruang pelayanan dan perawatan masyarakat Pembangunan pagar beton POLINDES
Kesehatan
Gampong
Kesehatan
Gampong
Kesehatan
32
20
Air sumur keruh dan kotor sehingga tidak layak untuk di konsumsi dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat
Masyarakat sangat rentan terhadap penyakit muntaber Masyarakat sangat rentan terhadap penyakit kulit
Kesehatan
Adanya lahan
21
Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun
Dusun Mata Ie
perkebunan masyarakat
Minat berkebun menurun Sulitnya membawa hasil kebun Minimnya kebutuhan ikan di gampong Sumber pendapatan masyarakat menurun
Adanya masyarakat
berkebun
22
Dusun Mata Ie
Adanya Masyarakat
Adanya sungai
23
Adanya masyarakat kurang mampu Minat berobat meningkat Adanya lahan pertanian Adanya kelompok tani
24
Ie
Masyarakat miskin menggunakan obat tradisional Pemahaman hidup sehat menjadi berkurang Menurunnya minat untuk bertani Kurangnya pemahaman tentang
33
kelompok Tani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat masyarakat untuk berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif
pertanian Menurunnya hasil panen Pertanian,Pe rkebunan dan Perikanan Pertanian,Pe rkebunan dan Perikanan Pertanian,Pe rkebunan dan Perikanan
25
Adanya Sawah
Menurunnya minat
masyarakat kesawah
26
Adanya Masyarakat Adanya payau Adanya masyarakat kurang mampu Minat berobat meningkat
27
28
Dusun Ikhsan
29
34
30
Minimnya sumber pendapatan sehingga menurunnya tingkat ekonomi masyarakat Minimnya sumber pendapatan koperasi sehingga menurunnya minat usaha masyarakat Minimnya tempat usaha masyarakat sehingga menurunnya minat untuk membuka usaha Barang dan peralatan PKK banyak yang hilang sehingga aktifitas kaum ibu-ibu kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan Mesjid menjadi kotor Minat mengaji sangat tinggi namun Minimnya sarana pengajian
Gampong Gampong
Adanya Kelompok Adanya sumber pendapatan Adanya Koperasi PAD Gampong meningkat
31
Menurunnya sumber pendapatan Minat untuk meminjam menurun Menurunya minat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi Minimnya sumber pendapatan Asli Gampong
Koperasi & Usaha masyarakat Koperasi & Usaha masyarakat Koperasi & Usaha masyarakat Agama ,Sosial & Budaya Agama ,Sosial & Budaya
32
Gampong
Adanya sumber perputaran ekonomi PAD Gampong meningkat Kelompok PKK Swadaya Mesjid Masyarakat
Minimnya sumber
Pembangunan Pertokoan gampong Pembangunan Gedung PKK permanen Pembangunan Pagar Beton Mesjid Pembangunan Bale Seumeubeut (Pengajian)
33
Gampong
Peralatan pecah belah banyak yang hilang Minimnya kegiatan PKK Minimnnya jamaah untuk melaksanakan shalat Terganggunya ibadah masyarakat Menurunnya pemahaman tentang agama
34
35
Gampong
35
4.2.2. Potensi dan Masalah Untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan gampong sehingga akan dapat di lakukan tindakan atau program yang layak untuk mengatasi dan menangani permasalahan tersebut maka digunakan beberapa cara atau pendekatan sehingga semua permasalahan yang ada di gampong dapat di atasi dengan melakukan tindakan atau program. Dalam menggali permasalahan dan potensi yang ada di Gampong di lakukan dengan beberapa pendekatan dan alat penggalian masalah dan potensi yang ada di Gampong diataranya : 1. 2. 3. 4. Sketsa Gampong Pengkajian masalah dan potensi dari kelender musim Pengkajian bagan kelembagaan Pengelompokan masalah dan potensi
Dari hasil penggalian dengan pendekatan tersebut di dapati berbagai masalah dan potensi yang ada di gampong sehingga sangat membantu pemerintahan Gampong dalam melakukan perencanaan Program pembangunan. Adapun hasil penggalian masalah tersebut dapat dilihat di bawah ini:
36
DAMPAK
Protret gampong
P E M I L I H A N
Agenda paduan keg Swadaya & dana yg Sdh ada ( TP) Lamp I.D/3
P E N Y A L U R A N R E N C A N A
Daftar usulan Rencana kegiatan pembagunan di gampongDU-RKPGpng) Lamp I.E/2 Keputusan kepala gamp tentang RKPgamp Lamp I.E &3a
Profil Gampo ng
Kelender musim
T I N D A K A N
37
a. Sketsa Gampong
38
7 8 -
10
11
12
39
13
Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan TK dan Paud menjadi kotor MASALAH Minimnya sarana bermain dan belajar sehingga anak anak menjadi kurang kreatif Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap tupoksi sehingga pelayanan kemasyarakat menjadi kurang efektif Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap database sehingga data gampong kurang efektif Minimnya sarana sosialisasi dan kesehatan balita sehingga perkembangan balita kurang efektif Sarana pelayanan dan perawatan masyarakat terlalu sempit sehingga pelayanan menjadi kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan POLINDES menjadi kotor Air sumur keruh dan kotor sehingga tidak layak untuk di konsumsi dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif Minimnya sarana pendukung penyuluhan bagi kelompok Tani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat masyarakat untuk berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun
NO 14 15 16 17
Lokasi Tukang Swadaya Lokasi Swadaya Lokasi Swadaya Lokasi Swadaya Lokasi Pasir Tukang Swadaya Lokasi Pasir Tukang Swadaya Lokasi Swadaya Gotong Rorong Lokasi Tanah timbun Swadaya Lokasi Sungai Swadaya Lokasi Swadaya Lokasi Tukang Swadaya Lokasi Tanah timbun Swadaya Lokasi Sungai Swadaya
18
19
20
21
22
23
24
25 26
40
27
Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif MASALAH Air sering menggenangi lahan persawahan sehingga kurang efektif untuk bertani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun Minimnya sumber pendapatan sehingga menurunnya tingkat ekonomi masyarakat Minimnya sumber pendapatan koperasi sehingga menurunnya minat usaha masyarakat Minimnya tempat usaha masyarakat sehingga menurunnya minat untuk membuka usaha Barang dan peralatan PKK banyak yang hilang sehingga aktifitas kaum ibu-ibu kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan Mesjid menjadi kotor Minat mengaji sangat tinggi namun Minimnya sarana pengajian
NO
28
29 30 31 32 -
Lokasi Pasir Swadaya Tukang Lokasi Tanah timbun Tukang Kelompok Swadaya Koperasi Swadaya Sawadaya Pasir Tukang Lokasi Pasir Tukang Swadaya Lokasi Pasir Tukang Swadaya Tukang Swadaya
33
34 35
41
MASALAH KEGIATAN KEADAAN Kekurangan Air Bersih Banjir Kekurangan pangan Kesehatan (Ganguan penyakit) Panen
N o 1. 2.
MASALAH Pada Musim Kemarau Hasil Panen Merosot (Gagal) Pada Musim Pancaroba Masyarakat Gampong Banyak Terserang Penyakit Demam/ Malaria Pada musim hujan perumahan penduduk sering terendam banjir
POTENSI Lahan Persawahan Kelompok Tani Polindes Kebun Obat Keluarga Pasir Swadaya Gotong-royong
3.
KA S DU
TuhaPe ut
MASYA RAKAT
Kelompok SPP
PKK
42
NO
LEMBAG A
MASALAH Kurangnya pelayanan pada masyarakat Kurangang tersedia sarana pendukung Belum adanya Peraturan Gampong Secara tertulis Kelompok tani kurang aktif Kurangnya pengetahuan system pertanian tadah hujan Kurang Efektif penyuluh pertanian dari kecamatan maupun Kabupaten Sulit mendapatkan bibit yang berkualitas sehingga sering terkena hama Belum mendapatkan pelatihan Kurangnya ketrampilan dalam pengelolaan kegiatan Seragam pengurus belum ada. Perlengkapan seragam rias pengantin belum ada. Alat kelengkapan belum memadai
POTENSI Perangkat Lengkap Sarana Tersedia Tenaga Pengurus Potensial Struktur lengkap
1.
PEMDES
2.
KELOMPO K TANI
3.
PKK
43
4. TUHA PEUT
Minimnya upah jerih aparatur Tuha Peut Kurangnya pembinaan kader Belum mengerti tugas dan fungsi kerja masing-masing Pengurus kurang aktif Tidak ada sarana dan prasarana pendukung Belum mengerti tugas dan fungsi kerja masing-masing Minimnya honor Kegiatan Kelompok aktif Kurangnya Pendanaan Honor Dewan Guru (Tenaga pengajar) belum memadai
6.
PEMUDA
Pengurus lengkap
7.
Pengurus lengkap Sarana memadai Lembaga ada Pengurus lengkap Peralatan ada Sarana tersedia Santri ada Pengurus lengkap Tenaga pengurus Potensial
8.
9.
TPA
d.
NO 1.
MASALAH Kurangnya system pengairan persawahan (irigasi) di areal seluas 10 Ha, sehingga masyarakat bercocok tanam berdasarkan musim Kurangnya sarana kesehatan sehingga masyarakat kesulitan untuk berobat Kurangnya tenaga medis sehingga sangat sulit untuk berobat Seringnya terjadi banjir pada musim hujan yang diakibatkan oleh luapan air sungai sehingga dibutuhkan goronggorong dan tanggul Tidak adanya akses jalan ke areal persawahan dan perkebunan sehingga mengurangi produktifitas pertanian Sebagaian besar lahan Perkebunan belum bisa di tanami Lokasi Pasir Tukang
POTENSI
2.
Lokasi Sarana Lokasi Sarana Lokasi Pasir Tukang Lokasi Tanah timbun Tukang Swadaya Lokasi Gotong royong Swadaya
3.
4.
5.
44
6. 7.
Tidak tersedia sarana layak huni bagi kaum Dhuafa di Gampong Pada Musim Pancaroba Masyarakat Gampong Banyak Terserang Penyakit Demam/ Malaria Pada musim hujan perumahan penduduk sering terendam banjir Kurangnya pelayanan pada masyarakat Kurangang tersedia sarana pendukung Belum adanya Peraturan Gampong tertulis Kelompok tani kurang aktif Kurangnya pengetahuan system pertanian tadah hujan Kurang aktifnya penyuluh pertanian dari kecanmatan dan Kabupaten Sulit mendapatkan bibit yang berkualitas sehingga sering terkena hama
Areal Pemukiman Kaum Duafa Polindes Kebun Obat Keluarga Pasir Swadaya Gotong-royong Perangkat kurang Lengkap Sarana Tersedia Tenaga Pengurus Potensial Struktur lengkap
8.
9.
10.
NO 11. 12.
MASALAH Kurangnya ketrampilan dalam pengelolaan kegiatan Seragam pengurus belum ada. Perlengkapan seragam Rias Pengantin belum ada. Minimnya upah jerih aparatur Tuha Peut Kurangnya pembinaan kader
POTENSI Pengurus lengkap Aktif Sarana ada Perangkat lengkap Sarana tersedia Struktur aktif Lokasi ada Lokasi Meunasah Lembaga ada Pengurus lengkap Peralatan ada
13
14.
45
Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi
Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati. Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk Pada musim hujan jalan perkarangan rumah Nelayan tergenang air sehingga sangat sulit dilewati Sangat sulit untuk dilewati dikarenakan jalan berlumpur Pada musim pasang purnama air laut menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Sangat sulit dilalui untuk melakukan aktifitas keseharian masyarakat.
20
18
17
16
16
17
14
46
Tersedia Menghambat Peningkatan Pendapatan Sering Terjadi Petani Untuk Memecahka n Masalah 4 4 4 4 20 1 Jumla h Nilai Urutan Peringkat
Tidak adanya sarana pendukung olah raga di gampong,sehingga Kesulitan pada saat acara acara turnamen Pada musim hujan, air Sungai menggenangi pemukiman penduduk sehingga terjadinya abrasi Badan jalan menjadi berdebu sehingga sangat mengganggu pemukiman penduduk Badan jalan menjadi rusak diakibatkan oleh genangan air sehingga masyarakat kesulitan untuk dilewati. Jarak dusun dengan pusat sekolah sangat jauh sehingga anak-anak sangat sulit untuk memperoleh pendidikan Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan TK dan Paud menjadi kotor Minimnya sarana bermain dan belajar sehingga anak anak menjadi kurang kreatif
19
10
18
11
15
12
15
13
12
14
10
10
47
NO
MASALAH
Sangat Parah
Sering Terjadi
Jumla h Nilai
Urutan Peringkat
15
16
17
18
19
20
21 22
Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap tupoksi sehingga pelayanan kemasyarakat menjadi kurang efektif Minimnya pemahaman Aparatur gampong terhadap database sehingga data gampong kurang efektif Minimnya sarana sosialisasi dan kesehatan balita sehingga perkembangan balita kurang efektif Sarana pelayanan dan perawatan masyarakat terlalu sempit sehingga pelayanan menjadi kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan POLINDES menjadi kotor Air sumur keruh dan kotor sehingga tidak layak untuk di konsumsi dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun
19
16
15
14
10
10
3 2
3 4
3 3
4 2
3 3
16 14
5 7
48
Tersedia Menghambat Peningkatan Pendapatan Sering Terjadi Petani Untuk Memecahka n Masalah 1 4 1 3 2 2 2 3 7 14 8 7 Jumla h Nilai Urutan Peringkat
Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif Minimnya sarana pendukung penyuluhan bagi kelompok Tani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat masyarakat untuk berkebun Minimnya hasil pendapatan dilaut sehingga produksi ikan menurun Lahan kurang tergarap dengan baik sehingga menjadi kurang efektif
1 2
25
26
27
49
28
Air sering menggenangi lahan persawahan sehingga kurang efektif untuk bertani Sulitnya membawa hasil panen sehingga dapat menurunnya minat berkebun
16
29
17
50
Tersedia Menghambat Peningkatan Pendapatan Sering Terjadi Petani Untuk Memecahka n Masalah 4 3 4 4 19 2 Jumla h Nilai Urutan Peringkat
30
Minimnya sumber pendapatan sehingga menurunnya tingkat ekonomi masyarakat Minimnya sumber pendapatan koperasi sehingga menurunnya minat usaha masyarakat Minimnya tempat usaha masyarakat sehingga menurunnya minat untuk membuka usaha Barang dan peralatan PKK banyak yang hilang sehingga aktifitas kaum ibu-ibu kurang efektif Sering keluar masuknya hewan peliharaan sehingga perkarangan Mesjid menjadi kotor Minat mengaji sangat tinggi namun Minimnya sarana pengajian
31
14
32
19
33
34
35
17
51
52
4.2.3. Program pembangunan Gampong Program pembangunan Gampong yang direncanakan dengan melibatkan masyarakat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dimuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) dan dilaksanakan bertahap sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat. Untuk mendukung pogram pembangunan Gampong diperlukan metode pembahasan Pembangunan sehingga memudakan pemerintahan Gampong dalam melakukan evaluasi dalam setiap tahapan pembangunan Gampong. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel Metode Pembahasan Pembangunan di bawah ini: Tabel 14. Metode Pembahasan Pendanaan Sumber Pendanaan APBK BUMG / PAG SWADAYA Keteranagan BUMG/PAG: Simpan Pinjam Usaha cetering pelaminan
4.2.4. Strategi Pencapaian Mengingat kondisi sarana dan prasarana , kegiatan ekonomi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan umum Gampong yang belum mencukupi maka pogram strategi Gampong untuk 5 (lima) tahunan kedepan adalah : Bidang Sarana dan Prasarana Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Bidang Koperasi dan Usaha Masyarakat Bidang Agama, sosial dan budaya
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel Rencana Jangka Menengah Gampong 2009 2013 dibawah ini:
53
54
BAB V PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) adalah suatu kerangka kebijakan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan dalam kurun waktu lima tahun yang dimulai bulan Januari 2009 sampai dengan bulan Desember 2013. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong adalah perencanaan tingkat menengah Gampong yang harus disosialisasikan dan dipahami oleh semua komponen baik masyarakat, Tuha Peut, dan Pemerintah Gampong sebagai dokumen untuk melaksanakan pembangunan dan pedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong adalah dokumen rencana pembangunan Gampong Sawang yang pelaksanaan operasionalnya dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) secara teknis adalah pedoman untuk mewujudkan kesatuan arah pembangunan selama lima tahun. Pelaksanaan dan keberhasilan RPJMG adalah tanggung jawab, konstitusional, kultural, dan moral baik masyarakat, Pemerintahan Gampong, dan Swasta. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Sawang adalah alat evaluasi untuk menilai pelaksanaan dan capaian pelaksanaan pembangunan pada akhir kurun waktu lima tahun pada bulan Desember 2013. Selanjutnya dengan pelaksanaan RPJMG yang mengacu visi, misi, tujuan, dan sasaran yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun, maka hasilnya harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Gampong Sawang secara lebih merata dan berkeadilan sebagai bagian proses mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan hidup lahir dan batin secara demokratis. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Sawang tahun 2009 2013 adalah pedoman bagi Pemerintahan Gampong dalam pelaksanaan operasionalnya melibatkan peran serta masyarakat, Penjabaran tahunan dari dokumen RPJMG dalam rangka implementasi rencana dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Gampong (RKPG) yaitu adalah seluruh dasar penyusunan Rancangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (RAPBG). Untuk itu maka diperlukan kaidah-kaidah pelaksanaannya komponen masyarakat pemerintah gampong berkewajiban melaksanakan program-program dalam RPJMG Gampong Sawang tahun 2009 - 2013 dengan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan hidup lahir dan batin secara demokratis.
55
LAMPIRAN :
1. PETA SOCIAL GAMPONG 2. TABEL DATA POTENSI, MASALAH, DAN PEMECAHAN MASALAH 3. TABEL RENCANA PEMBANGUNAN GAMPONG
TINDAKAN
56