Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN RESIKO

Nama : Larasati
Kelas : Teknik Sipil 2
Bp : 19101154330068
Tugas : Job Safety Analysis (JSA) pada Pekerjaan Lifting dan Pekerjaan
Ketinggian

A. Pengertian Job Safety Analysis (JSA)


Job Safety Analysis (JSA) adalah sebuah metode, teknik dan prosedur
yang digunakan untuk mempelajari, mengidentifikasi, dan menganlisis bahaya
atau potensi insiden yang ada pada suatu pekerjaan serta mengembangkan
pengendalian yang tepat untuk mengurangi resiko dan meminimalisir kecelakaan
kerja. Job Safety Analysis (JSA) sering disebut juga dengan Job Hazard Analysis
(JHA) atau Analisa Keselamatan Pekerjaan. Job Safety Analysis merupakan kajian
sistematis tentang prosedur kerja suatu pekerjaan untuk mengidentifikasi dan
mengendalikan hazard sebelum hazard tersebut mengakibatkan kecelakaan.
Dalam pelaksanaannya, prosedur analisa keselamatan kerja memerlukan latihan,
pengawasan dan penulisan uraian kerja.
a. Pekerjaan Lifting
Pekerjaan Lifting adalah suatu kerja sistematis dan terencana untuk
memindahkan obyek angkat dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan satu atau lebih alat. Pengangkatan/ lifting dapat dilakukan
dengan menggunakan hand pallet, crane, forklift dan alat angkut lain.
Dalam pengangkatan, risiko barang yang diangkat bisa jatuh dan menimpa
pekerja sangat perlu untuk dikendalikan.
Job Safety Analysis pada pekerjaan Lifting diantara sebagai berikut :
Tabel 1.1 Job Safety Analysis (JSA) Pekerjaan Lifting
No Tahap Bahaya Resiko Pengendalian
Pekerjaan
1 Persiapan Alat tidak aman tertimpa material Memastikan alat sudah
alat dari atas aman, melihat izin alat
angkut
2 Berjalan ke Lalu lintas Tertabrak Berjalan di area pejalan
kendaraan/orang
area kerja kaki
3 Pengikatan Ikat barang tidak barang jatuh memastikan pengikatan
kuat
barang menimpa pekerja sudah kuat, pengikat
memiliki kompetensi
4 Persiapan a. Koordinasi a. barang jatuh a. membuat lifting plan
pengangkat buruk selama menimpa dan
an pengangkatan pekerja mensosialisasikannya
b. Area tidak steril b. mengganggu ke pekerja
c. Personil proses b. memasang barikade
pengoperasi pengangkatan, di area pengangkatan
alat angkat pekerja bisa c. Personil pengoperasi
tidak kompeten tertimpa alat angkat harus
c. pekerjaan memiliki sertifikasi
pengangkatan
gagal, barang
menimpa
pekerja lain
5 pengangkat koordinasi selama barang terdapat petugas flagger
an pengangkatan mengalami swing dan juga radio handy
buruk / mengayun talky untuk komunikasi

b. Pekerjaan Ketinggian
Bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang
dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau
perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh
yang menyebabkan Tenaga Kerja atau Orang Lain yang berada di tempat
kerja Cidera atau Meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta
benda. Penerapan K3 pada pekerjaan ketinggian dapat dilakukan dengan
memastikan beberapa hal berikut :
1. Perencanaan (Dilakukan dengan tepat dengan cara yang aman serta
diawasi).
2. Prosedur Kerja (Untuk melakukan pekerjaan pada ketinggian).
3. Teknik (tatacara) Bekerja (yang) aman.
4. APD, Perangkat Pelindung Jatuh dan Angkur.
5. Tenaga Kerja (kompeten dan adanya Bagian K3).
Job Safety Analysis pada pekerjaan Ketinggian diantara sebagai berikut :
Tabel 1.2 Job Safety Analysis (JSA) Pekerjaan Ketinggian
No Tahap Pekerjaan Resiko Tindakan/prosedur pencegahan
yang direkomendasikan
1 Periksa dan pakai Terpeleset jatuh, a. Harus menyesuaikan dengan
alat pelindung diri membentur Ikrar Keselamatan
(APD) Perusahaan, kegiatan
pertama dan pakai APD
untuk mengurangi risiko
cidera.
b. Periksa secara hati-hati saat
hendak memakai APD
2 Cek kesehatan Fobia ketinggian Pastikan karyawan telah
dilakukan pengecekan ke
klinik/dokter untuk memastikan
kondisi pekerja fit dan siap
untuk bekerja.
3 Periksa kondisi Terjatuh Jika memakai perancah
perancah /scaffolding :
a. Perancah yang digunakan
harus direkomendasikan
sesuai standar keselamatan.
b. Perancah harus dilengkapi
dengan KIP (Kartu Inspeksi
Peralatan).
4 Pasang a. Terjatuh a. Jika memakai tangga /
tangga/scaffolding b. Tersengat listrik scaffolding, perhatikan
di tempat kerja landasan tangga berada pada
tempat yang stabil dan tidak
licin yang dapat merosotnya
tangga / scaffolding.
b. Jika bekerja di dekat aliran
listrik / kabel, perhatikan
jarak yang aman sehingga
tidak terimbas oleh arus
listrik.
c. Jangan meninggalkan tangga
/ scaffolding berdiri tanpa
ada penjagaan / pengawasan.
5 Naik/turun a. Terpeleset a. Hati-hati saat naik/turun
tangga/scaffolding b. Kejatuhan barang tangga, gunakan teknik 3
(tiga) titik dan jangan
terburu-buru.
b. Gunakan kedua tangan untuk
turun / naik tangga.
c. Gunakan tas perkakas selalu
kedua tangan untuk
memegang pada saat
naik/turun
6 Bekerja diatas a. Terpeleset, terjatuh a. Jika bekerja di atas 2 meter
perancah b. Kejatuhan barang dari pemukaan tanah, harus
c. Tersengat listrik memakai sabuk/tali
keselamatan.
b. Pakailah kantong peralatan
sehingga perkakas tidak
mudah jatuh.
c. Hati-hati jika bekerja di
dekat kabel / aliran listrik
7 Bekerja a. Terjatuh a. Pastikan Safety Full body
menggunakan alat b. Terbentur Harness terpasang dan di
bantu angkat c. Tersengat listrik sangkutkan ke handrill yang
(keranjang d. terjepit ada di area backet angkut.
minitower) b. Pastikan pada saat
pengangkatan harus ada
rigger sebagai pemberi aba-
aba pada saat pengangkatan.
c. Pastikan sumber listrik yang
ada diareal papan baleho
telah di isolasi agar tidak ada
tegangan listrik.
d. Pada saat pemasangan dari
keranjang angkut pastikan
posisi tangan dan tubuh pada
posisi yang aman antara
keranjang dan posisi papan
baleho.

Anda mungkin juga menyukai