Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program-program kesehatan, terutama yang terakait PHBS perlu
selalu disosialisasikan secara terus menerus, hal ini dikarenakan
perubahan tingkah laku kadang-kadang hanya dapat terjadi dalam kurun
waktu yang relative lama. Dari pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan
promosi atau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami berbagai
hambatan dalam rangka mencapai tujuanya, yaitu mewujudkan perilaku
hidup sehat bagi masyarakat.
Dari berbagai aspek terkait dalam promosi kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian secara seksama adalah tentang media atau alat
peraga yang digunakan dalam promosi kesehatan. Dengan media atau alat
peraga yang benar dan tepat sasaran, maka materi atau bahan isi yang
perlu dikomunikasikan dalam promosi kesehatan akan mudah diterima,
dicerna dan diserap oleh sasaran sehingga kesadaran masyarakat akan
PHBS lebih mudah terwujud.
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar
ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya
yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilaku kearah
positif terhadap kesehatannya.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

a) Memberikan gambaran tentang penggunaan media promosi kesehatan


yang efektif dan efisien
b) Memberikan gambaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
tatanan rumah tangga

1
1.2.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan dari media promosi kesehatan adalah :


a) Media dapat mempermudah penyampaian informasi
b) Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c) Dapat memperjelas infomasi
d) Media dapat menambah pengertian
e) Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f) Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
g) Memperlancar komunikasi

1.3. Sasaran
a) Petugas kesehatan
b) Mahasiswa / pelajar kesehatan (akademisi)
c) Masyarakat

1.4. Metodologi
Deskripsi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Media Promosi Kesehatan

Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai
alat bantuk untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba dan
dirasa atau dicium untuk memperlancar komunikasi dan penyebaraluasan
informasi.
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator,
baik itu melalui media cetak elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran
dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu
memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat
penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah
perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

2.1.1. Jenis / Macam Media

Media atau alat peraga dapat dibagi 4 kelompok besar yaitu :


a. Benda Asli
Yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati, contoh :

• Tinja dikebun, lalat di atas tinja dsb

• Spesimen misalnya cacing yang hidup di dalam botol pengawet


• Sample yaitu benda untuk diperdagangkan
b. Benda Tiruan
Benda yang ukurannya lain daripada yang sesungguhnya
Contoh : benda yang dibuat dari tanah, kayu, semen, plastik dsb
c. Gambar / Media Grafis
Seperti poster, leaflet, gambar, karikatur, lukisan dll

3
d. Gambar Optik
Seperti photo, slide, film, dan lain-lain

2.2. Leaflet

Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-


kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.
Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi infomasi dapat dalam bentuk
kalimat maupun gambar atau kombinasi antara keduanya.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang
suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air ditingkat rumah tangga,
deskripsi tentang diare dan pencegahannya, dan lain-lain.
Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan
dilakukan seperti FMD, Posyandu, kunjungan rumah dan lain-lain. Leaflet
dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photocopy.
Leaflet sering juga disebut pamplet merupakan selembar kertas yang
berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dan
tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200-400
kata. Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca.

2.2.1. Syarat-syarat Leaflet

a) Menggunakan bahasan sederhana dan mudah dimengerti oleh pembacanya


b) Judul yang digunakan harus menarik untuk dibaca
c) Jangan banyak tulisan, sebaiknya dikombinasikan antara tulisan dan
gambar
d) Materi harus sesuai dengan target sasaran yang dituju

2.2.2. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat Leaflet

a) Tentukan sasaran yang ingin dicapai


b) Tuliskan apa tujuanya

4
c) Tentukan isi singkat hal-hal yang akan dituliskan dalam leaflet
d) Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
e) Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya
bentuk tulisan, gambar serta tata letaknya
f) Buatkan keonsepnya, konsep di tes terlebih dahulu pada kelompok yang
hampir sama dengan kelompok sasaran
g) Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi

2.2.3. Penggunaan Leaflet

a) Untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau


dikomunikasikan
b) Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang disampaikan
c) Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak

2.2.4. Keuntungan Leaflet

a) Dapat disimpan lama


b) Sebagai referensi
c) Mencakup banyak orang
d) Tidak perlu listrik
e) Biaya tidak tinggi
f) Dapat di bawa kemana-mana

2.2.5. Kerugian Leaflets

Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak

2.3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas


kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan.

5
PHBS Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu
:
- Pasangan usia subur
- Ibu hamil dan menyusui
- Anak dan remaja
- Usia lanjut
- Pengasuh anak
Manfaat PHBS di Rumah Tangga yaitu “
a. Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas
c. Produktivitas anggota keluarga meningkat
d. Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan dan lain-lain

PHBS Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat ber
PHBS yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

6
BAB III
ANALISA LEAFLETS PHBS RUMAH TANGGA

3.1. Analisa Leaflets PHBS Rumah Tangga Menurut Penulis

Setelah kami membahas mengenai tinjauan teoritis tentang media promosi


kesehatan dan tentang perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga dengan
mengambil contoh sebuah leaflet PHBS Rumah Tangga maka kami
menemukakan suatu analisa sebagai berikut :
A. Bentuk dan Ukuran
• Ukuran leaflet PHBS Rumah Tangga terlalu kecil dengan ukuran 15 cm
x 30 cm karena memuat standar ukutan leaflet yang baik adalah 20 cm x
30 cm.
B. Desain

• Desain menarik, jumlah gambar dan tulisan seimbang tetapi perpaduan


warna kurang kontras sehingga masih kurang menarik perhatian mata
pembaca.
C. Tulisan

• Penulisan judul kurang menarik perhatian untuk pembaca


• Bahasa kurang sederhana sehingga membutuhkan waktu untuk memahami
isi pesan
D. Sasaran

• Sasaran kurang jelas diperuntukkan untuk siapa dan dari kalangan apa saja

• Tujuan isi pesan sudah cukup jelas


E. Penggunaan Bahasa

• Penggunaan bahasa masih terlalu baku dan teoritis sehingg isi pesan
terlalu banyak

• Cara penyajian pesan terlalu panjang karena sebaiknya pada leaflet


hanya dituliskan garis-garis besarnya saja.

7
3.2. Bentuk Leaflet PHBS Rumah Tangga

Bentuk leaflet PHBS Rumah Tangga yang efektif dan menarik menurut
penulis harus memperhatikan berbagai aspek, diantaranya :
A. Ukuran
Ukuran leaflet yang baik dan sesuai standart adalah dengan ukuran 20 cm
x 30 cm. Karena bila ukuran terlalu kecil tulisan juga kurang memuat
bentuk isi pesan, jika ukuran terlalu besar terlihat kurang efektif dan
sukar untuk dibawa atau disimpan.
B. Desain
Warna-warna yang digunakan harus kontras, menarik perpaduannya dan
nyaman dipandang oleh mata. Misalnya warna dasar hijau yang dapat
diartikan warna yang sejuk. Kombinasi antara tulisan dan gambar harus
seimbang. Gambar yang digunakan harus sesuai dengan tema dan isi pesan,
gambar pun harus semenarik mungkin agar menimbulkan minat untuk melihat
dan membaca isi pesan.
C. Bahasa
Berupa tulisan dengan 200-400 kata. Bahasa sederhana, mudah dimengerti
dan isi bisa ditangkap dengan sekali baca, jangan banyak tulisan, sebaiknya
kombinasi antara tulisan dan gambar. Buat garis-garis besar cara penyajian /
penulisan pesan, bentuk huruf jangan terlalu kecil dan monoton
D. Tujuan
Tujuan pesan harus :
- Realistis artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan
- Jelas dan dapat diukur, apa yang akan diukur
- Siapa sasaran yang akan diukur dan seberapa banyak perubahan yang
akan diukur dan berapa lama
E. Sasaran
Menetapkan segmentasi sasaran adalah memilih sasaran yang tepat dan
sangat menentukan keberhasilan isi pesan promosi kesehatan. Memberikan
pelayanan dan kepuasan pada masing-masing segmen. Dapat juga untuk

8
menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk. Selain itu dapat
menghitung jenis media yang mudah di akses oleh sasaran.
Cara menentukan sasaran hendaknya perlu mengumpulkan data sasaran
seperti :
- Data Karakteristik Perilaku
- Data Epidemiologi
- Data Demografi
- Data Geografi
- Data Psikologi
F. Distribusi Media
Pendistribusian media berupa leaflet ini harus dapat mencapai berbagai
kondisi wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan. Pesan tentang PHBS
merupakan upaya untuk mengubah perilaku ke arah gaya hidup sehat sehingga
harus dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

3.3. Contoh Kerangka Acuan Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga

A. Latar Belakang
Untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan telah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat
dengan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya PHBS pada tingkatan
rumah tangga. Apa dan bagaimana upaya PHBS tersebut.
Bagaimana upaya penerapan 10 (sepuluh) indikator PHBS di tingkat
rumah tangga, tentu sangat tergantung lagi dengan kesadaran dan peran
serta aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Sebab upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan menunjang pola
perilaku kehidupan rakyat yang sehat secara berkelanjutan.
Mengapa dirumah tangga? Karena anggota rumah tangga merupakan asset
yang sangat potensial untuk diberdayakan dalam menjaga, memelihara
kesehatan.

9
B. Sasaran
- Tokoh Masyarakat
- Kader Kesehatan
- Mejelis Ta’lim
- Lintas Sektoral
C. Waktu dan Tempat
- Aula Balai Desa
- Hari Sabtu Tanggal 1 Oktober 2011
- Jam 10.00 WIB s/d selesai
D. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab
E. Media
- Infocus / LCD
- Leaflet
- Brosur
F. Pelaksana
- Pengelola Promkes UPTD
- Bidan Desa
G. Materi
Terlampir

10
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu


memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan
tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk
mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan
Leaflet atau pamplet adalah bentuk penyampaian informasi atau
pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat
dalam bentuk kalimat maupun gambar atau kombinasi antara keduanya.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.

4.2. Saran

a. Media promosi kesehatan yang berupa leaflet sebaiknya ditulis garis-


garis besarnya saja sehingga isi pesan padat dan tidak bertele-tele
b. Dalam pembuatan leaflet kombinasi antara tulisan dan gambar harus
seimbang, perpaduan warnapun harus diperhatikan agar leaflet dapat
menarik perhatian pembaca

11
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Analisa

Leaflet PHBS di rumah tangga.”

Tugas ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Kami berharap penyusun tugas ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan pelayanan kebidanan, khususnya dalam memberikan penyuluhan

sehingga pesan-pesan tentang kesehatan dapat sampai tepat sasaran.

Bandung, Oktober 2011

Penyusun

1i2
BAGAIMANA MEMBUAT LEAFLET TENTANG
PHBS DI RUMAH TANGGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :
Andriani Mey Christanty

PROGSUS KEBIDANAN SEMESTER III


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA (STKINDO) WIRAUTAMA
BANDUNG
TAHUN 2011

13

Anda mungkin juga menyukai