Anda di halaman 1dari 14

AKTOR EKSTRA PARLEMEN DENGAN KETOKOHAN

DAN MODAL NYA

MAKALAH INI DIBUAT DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS MATA


KULIAH POLITIK EKSTRA PARLEMEN

NAMA KELOMPOK :

Darusasi A.R Galih (13/347864/SP/25695)


M. Fauzani Taufiq (13/349538/SP/25806)
Rizqi Agung Fauzan (13/353717/SP/25998)
Syahran Firdaus (13/353438/SP/25978)
Wahyu Zirwan Astari (13/347871/SP/25698)
Wisnu Prasetyo Aji (13/349918/SP/25881)
Gerry Gumiyandi (13/353424/SP/25975)

JURUSAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA


2015

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di negara manapun di dunia ini, pasti lah akan terdapat aktor-aktor yang
posisinya berada di luar parlemen yang dimana bisa turut memberikan kritik
dan saran baik yang bersifat positif maupun negatif terhadap aktor-aktor yang
berada di dalam parlemen dalam membuat suatu kebijakan.

Begitupun di negara kita Indonesia, kasus tersebut telah menjadi sebuah


rahasia umum, dimana orang-orang yang berada di luar parlemen bisa turut ikut
bagian dalam proses pengambilan kebijakan di negara ini. Aktor-aktor yang
terlibat dalam hal seperti ini tidak hanya berasal dari kalangan politisi, maupun
mantan birokrat, melainkan bisa saja dari kalangan musisi yang memiliki
kharisma lebih, ataupun dari sosok yang berlatar belakang seorang tokoh.

Seperti halnya pada era kepemimpinan presiden saat ini, jika kita
berusaha menelisik lebih jauh tentang siapa aktor-aktor ekstra parlemen yang
turut ambil bagian dalam hal proses pengambilan kebijakan walaupun secara
proses informal. Maka, kita akan menemukan banyak aktor dan salah satunya
berlatar belakang seorang musisi, sebut saja sosok Iwan Fals.. Beliau adalah
salah satu aktor ekstra parlemen yang berada di belakang kepemimpnan
presiden Jokowi. Iwan Fals berperan penting sejak Jokowi melakukan
kampanye politiknya pada pemilihan Presiden 2014 lalu.

Tokoh lain yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sosok
Surya Paloh, dimana beliau merupakan tokoh politik dari partai Nasdem yang
merupakan parai koalisinya. Dalam makalah ini Surya Paloh dikategorikan
sebagai tokoh yang berada di luar parlemen, karena beliau tidak menduduki
jabatan formal di struktur pemerintahan. Sehingga bisa dipastikan bahwa
keterlibatannya dalam sebuah proses pengambilan kebijakan adalah
keterlibatan seorang aktor ekstra parlementer.
Rumusan Masalah

Sejauh mana keterlibatan Iwan Fals dan Surya Palaoh dalam hal proses
pengambilan kebijakan pada era kepemimpinan presiden Jokowi?

Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untu melihat sejauh mana
keterlibatan aktor ekstra parlementer yang dalam hal ini penulis memfokuskan
pada dua tokoh, yaitu Iwan Fals yang merupakan aktor ektra parlemen yang
memiliki latar belakang seorang musisi, dan Surya Paloh yang diyakini sebagai
aktor ekstra parlemen yang berlatar belakang sebgai tokoh politik.
BAB II

PEMBAHASAN

a. Aktor Ekstra Parlemen karena Ke-tokoh-an nya

Berbicara tentang ketokohan, Ketokohan adalah orang yang memiliki


kredibilitas (al amin), daya tarik, dan kekuasaan, atau yang disebut juga
sebagai ethos. Dengan kata lain, ketokohan sama dengan ethos, yaitu
gabungan antara kredibilitas, atraksi dan kekuasaan. Orang yang memiliki
ketokohan dapat disebut juga sebagai pahlawan politik. Dengan Ketokohan
yang dimiliki oleh seseorang yang berada diluar pemerintahan, dapat
mempengaruhi pemerintah. Dengan ketokohannya, seseorang bukan hanya
dapat mempengaruhi pemerintah, bahkan setiap masyarakat yang dibuat takjub
oleh ketokohannya.

Dengan ketokohan yang dimiliki oleh seseorang yang berada diluar


pemerintahan, dapat mempengaruhi pemerintah. Dengan ketokohannya,
seseorang bukan hanya dapat mempengaruhi pemerintah, bahkan setiap
masyarakat yang dibuat takjub oleh ketokohannya. Salah satu seseorang yang
memiliki ketokohan tersebut adalah Iwan Fals. Iwan Fals yang memiliki nama
asli Virgiawan Listanto ini merupakan musisi legenda tanah air. Ia terkenal
dengan lagu-lagunya yang bertemakan kritik terhadap keadaan sosial dan
politik di Indonesia, baik pada masa orde baru bahkan sampai saat sekarang
ini. Tidak salah kalau penggemar/fans dari Iwan Fals sangat banyak dan fanatik
hadir disetiap Iwan Fals manggung. Para fans dari iwan fals ini menamakan
dirinya dengan sebutan Orang Indonesia (Oi).

Kharisma seorang Iwan Fals memang sangat dipuja-puja oleh


masyarakat di seantero negeri ini, apalagi dikalangan masyarakat kelas bawah.
Pada saat orde baru, ia tidak pernah henti-hentinya bersuara dan mengrkritik
keras pemerintah yang berjalan pada saat itu dengan lagu-lagu ciptaannya.
Namun keberanian tersebut harus dibayar dengan beberapa kali konser
musiknya dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah. Lirik lagu yang keras
dan dianggap memancing provokasi oleh pemerintah mendasari dilarang dan
dibatalkannya konser musik Iwan Fals pada saat itu. Bahkan seringkali pada
saat itu Iwan Fals berurusan dengan pihak yang berwajib akibat hal tersebut
terus berulang.

Namun keadaan seperti tidak pernah membuat Iwan Fals jera untuk
terus berkarya. Hal yang sangat berani dilakukan oleh masyarakat Indonesia
yang hidup pada era otoriternya negara pada saat itu. Sebelumnya, rezim orde
baru dipimpin oleh pemerintahan otoriter yang mencoba membungkam
masyarakatnya dari sudut manapun. Namun hal ini tiak membuat Iwan Fals ciut
untuk menyuarakan isi hatinya yang dituangkan dalam lagu-lagunya. Salah satu
karya Iwan Fals yang sangat berani pada saat orde baru yaitu dengan
menciptakan lagu yang berbau profokasi yaitu lagu yang sampai saat sekarang
ini masih sering terdengar di kalangan pencinta musik Indonesia seperti
bongkar, surat buat wakil rakyat dan satu lagu yang sampai sekarang
digadang-gadangkan mengkritik sosok pemimpin orde baru pada saat itu yaitu
lagu yang berjudulkan Bento.

Keberanian inilah yang membuat nama Iwan Fals selalu di eluh-eluhkan


oleh masyarakat Indonesia. Amir Husin Daulay, seorang aktivis mahasiswa
1980-an, menyebut Fals “nabi buat para pengikutnya”. Sampai saat sekarang,
kharisma Iwan Fals masih terus terjaga dengan dibuktikan masih banyaknya
fans fanatik yang dimilikinya. Saat ini, Oi telah memiliki member sebanyak 350
ribu anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu fans fanatik Iwan
Fals yang belum tergabung dalam Oi bernama Fals Mania. Jumlah Fals Mania
pun cukup banyak, yakni sekitar 5 sampai 6 juta orang.

Jumlah yang tidak sedikit tersebutlah yang membuat nama Iwan Fals
cukup mencuat dikala sebelum pemilihan Presiden 2014 lalu. Pada saat itu
Jokowi berkunjung ke rumah Iwan Fals. Hal yang membuat spekulasi
berkembang dimasyarakat Indonesia. Mayoritas masyarakat menganggap
bahwasanya kedatangan Jokowi ke rumah Iwan Fals untuk meminta dukungan,
karena sebelumnya Jokowi sudah melakukan pertemuan dengan Slank.
Wibawa dan kharisma yang dimiliki oleh Iwan Fals seakan menjadikan ia
lampion ditengah kegelapan. Begitu banyaknya basis massa yang berada
dibelakang Iwan Fals seperti Oi dan Fals Mania dijadikan satu alasan kuat
mengapa Jokowi berkunjung ke rumah Iwan Fals. Memang komunitas massa
ini menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Tak hanya sebagai pecinta Iwan
Fals, mereka pun menjadi 'incaran' partai politik.

Namun dalam pertemuan ini, Jokowi dan Iwan Fals membantah


pertemuan mereka berdua membahas tentang politik apalagi membahas dan
mendukung pencapresan Jokowi sebagai calon presiden melainkan hanya
silaturahmi biasa. Namun jangan lupakan hal ini, bahwasanya kedua tokoh ini
sangat di bangga-banggakan oleh kalangan akar rumput dalam masyarakat
Indonesia pada saat itu. Iwan Fals dengan lagunya yang kritis mengkritisi
pemerintahan yang berjalan, sedangkan Jokowi yang terkenal dengan
kesederhanaan yang dimilikinya.

Pertemuan pertama ini terjadi di rumah Iwan Fals di Leuwinanggung,


Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada tanggal 03 april 2014 lalu. Namun
pertemuan mereka berdua tidak terhenti dipertemuan pertama ini saja.
Tepatnya setelah Jokowi memenangkan Pilpres tahun 2014. Pada tanggal 27
februari 2015 lalu, Iwan Fals berbalik menyambangi Jokowi ke Istana Negara.
Pertemuan kedua ini kembali menjadi perbincangan hangat dikalangan
masyarakat. Bukan hal yang biasa jika seorang penyanyi senior sekaliber Iwan
Fals mendatangi Istana Negara untuk bertemu langsung dengan presiden
Republik Indonesia pada saat itu.

Namun, kedatangan Iwan Fals ke Istana Negara ini jauh dari muatan
politik. Kedatang Iwan Fals ke Istana Negara bertemu dengan Presiden Joko
Widodo lebih membahas tentang konser music yang akan dilakukan oleh
dirinya di Bali. Iwan meminta tolong kepada Presiden untuk membantu jalan
konsernya tersebut mulai dari meminta usulan kepada Jokowi untuk
menentukan jadwal dan lokasi konser musiknya, yang betemakan “Konser
Nyanyian Rakyat”. Iwan Fals menyerahkan semuanya kepada Presiden mulai
dari lokasi, jadwal, hingga jumlah penonton yang diharapkan dapat dihadiri 4
juta penonton tersebut.

Selain membahas dan meminta tolong kepada Presiden tentang rencana


konser akbarnya, Iwan Fals tidak lupa pula mengingatkan Jokowi dengan janji-
janjinya kepada masyarakat Indonesia saat berkampanye. Dalam pertemuan ini
Iwan Fals juga meminta kepada Jokowi untuk mencabut Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 51 Tahun 2014 terkait permasalahan reklamasi di Teluk
Benoa, Bali. Iwan Fals mengaku suara ini ia dapatkan dari masyarakat disana
seperti nelayan dan masyarakat yang bemata pencaharian dikawasan yang
sedang panas-panasnya bermasalah tersebut. Selain itu Iwan Fals juga tidak
lupa mengingatkan Jokowi agar tidak kehilangan kegembiraan dalam
menghadapi permasalahan yang terjadi di bangsa ini (pada waktu itu masih
hangat-hangatnya permasalahn KPK Vs Polri).

Datang ke istana negara, bertemu dan melakukan beberapa diskusi


mengingatkan akan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang Presiden
kedepannya merupakan suatu hal yang tidak semua orang dapat rasakan
sebagai masyarakat. Ketokohan dan nama besar yang dimiliki oleh Iwan Fals
memang telah membuat Ia menjadi orang berpengaruh di Indonesia. Jika
dikaitkan dengan Politik Ekstra Parlementer, basis masa yang begitu banyak
dari Iwan Fals tentu merupakan nilai lebih bagi elit politik dan Partai Politik
untuk menjadikan Iwan Fals “teman” dalam lingkaran politiknya. Namun selain
masa yang banyak dari Iwan Fals akibat ketokohannya tersebut, seorang Iwan
Fals juga dapat mempengaruhi kebijakan yang terjadi. Walaupun permintaan
dari kunjungan Iwan ke Istana Negara belum ada realisasi kebijakan dari
pemerintah terkhsusnya oleh Presiden, namun hal tersebut sudah
memperlihatkan bahwa sosok seorang Iwan Fals merupakan orang yang
berpengaruh bagi Jokowi sebagai Presiden disaat sebelum dan sesudah
Pilpres.
b. Aktor Ekstra Parlemen karena Modal nya

Beralih ke actor diluar pemerintahan yang memiliki modal, yang


terkadang dengan adanya proses informal economy dengan pemerintah dapat
menyisipkan kepentingannya. Aktor yang mempunyai kecenderungan tersebut
dapat juga diberijulukan sebagai Shadow State. Shadow state adalah teori yang
diperkenalkan William Reno dari studi terhadap negara-negara post-kolonial di
Afrika. Fenomena shadow state dan informal economy secara sederhana dapat
dipahami sebagai fenomena melemahnya fungsi negara (weak state) baik
karena perang dan krisis utamanya adalah krisis ekonomi yang mengharuskan
negara bertindak cepat dalam pemulihan ekonomi sehingga perlu membangun
aliansi strategis dengan para pengusaha.

Para pengusaha ini nantinya diberi kewenangan besar oleh negara untuk
ikut membantu pemulihan ekonomi sebagai tujuan awalnya namun ke
depannya dapat mempengaruhi / mendikte setiap kebijakan negara
dikarenakan adanya pertukaran sumber daya finansial oleh pengusaha dan
sumber daya kekuasaan oleh negara (informal economy). Selain itu dapat
dipahami sebagai adanya kekuasaan (power) yang lebih besar namun sifatnya
informal melebihi kekuasaan yang sifatnya formal.

Dengan adanya proses Informal economy antara actor diluar


pemerintahan yang memiliki modal dan juga pemerintah menimbulkan adanya
proses timbal balik. Dari pemerintah pun mendapatkan modal lebih untuk
menjalankan roda pemerintahan, dan dari actor yang memiliki modal tersebut
mempunyai keterlekatan kepada pemerintah. Proses keterlekatan itulah yang
terkadang menggiring pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pro-
pengusaha dan tidak pro-rakyat.

Surya Paloh dikenal sebagai seorang pengusaha nasional sekaligus


pendiri Partai Politik Nasional Demokrat (Nasdem). Sebagai seorang
pengusaha, Surya Paloh dikenal sebagai salah satu penguasa media di
Indonesia melalui perusahaan Media Group. Kelak Media Group inilah yang
kemudian menjadi `alat` bagi Surya Paloh untuk menambah pundi-pundi
kekayaannya. Tidak hanya merambah dunia pers, Media Group kemudian
melebarkan sayap bisnis nya di bidang properti. Tepatnya, Media Group akan
membangun resort di Sabang, NAD. Proyek tersebut bertujuan untuk
mengembangkan pariwisata di ujung barat Indonesia itu. Malah, mereka
mengaku mendapat order langsung dari pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.

Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan. Target
mereka, studi kelayakan rampung dalam setahun. Media Group meyakini
Sabang memiliki potensi besar karena sejumlah katalis positif. Salah satunya
adalah sumber daya alam berupa taman laut yang memukau. Selain itu,
fasilitas infrastruktur di wilayah itu juga sudah cukup bagus.

Di ranah politik, kiprah Surya Paloh sudah sangat dikenal publik. pernah
menjadi anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) selama dua periode
yaitu pada periode 1977-1982 serta periode 1982-1987. Beliau juga sudah
tergabung dalam salah satu partai politik di Indonesia yaitu Partai Golkar sejak
tahun 1968. Kiprahnya di partai Golkar cukup baik. Pada tahun 2004, Surya
Paloh mengikuti konvensi presiden yang diadakan oleh partai Golkar. Namun
sayang, saat itu Surya Paloh kurang beruntung karena kalah melawan pesaing
beratnya yaitu Wiranto. Akan tetapi setelah itu Surya Paloh menjabat sebagai
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009.

Hingga pada tahun 2011, Surya Paloh keluar dari Partai Golkar dan
mendirikan Ormas Nasional Demokrat (Nasdem). Kelak Ormas Nasdem inilah
yang berubah menjadi `kendaraan` politik bagi Surya Paloh. Dengan
menggandeng pengusaha nasional lainnya yang juga memiliki kekuataan
modal cukup kuat yaitu Hary Tanoesoedibjo (HT). Partai Nasdem lolos verifikasi
untuk mengikuti pemilu 2014. Akan tetapi internal Partai Nasdem mengalami
gangguan karena mundurnya HT. Mundurnya HT disinyalir karena tidak terima
Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai Nasdem. Padahal sesuai janjinya,
Surya Paloh menginginkan tokoh yang menjadi Ketua Umum adalah tokoh
muda agar tidak terjadi ketergantungan pada satu sosok di Partai Nasdem
Pada pemilu tahun 2014 berada di peringkat 8 dari 12 partai yang
mengikuti pemilu. Partai Nasdem memperoleh suara 6,72% dengan capaian 35
kursi di DPR pusat. Suatu capaian yang cukup bagus untuk ukuran partai yang
baru mengikuti pemilu. Setelah pemilu, Partai Nasdem berkoalisi dengan PDIP
serta partai-partai lainnya untuk mengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf
Kalla. Koalisi ini bernama Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Hingga pada akhirnya pasangan yang dicalonkan oleh Partai Nasdem


berhasil memenangkan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Partai Nasdem
pun mendapat porsi dalam kursi kabinet pemerintahan. 3 kader dari Partai
Nasdem dipercaya menjadi menteri di kabinet kerja bentukan Jokowi. Tedjo
Edhi dipercaya sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan,
Ferry Mursyidan Baldan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, Siti Nurbaya
sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan.

Dengan capaian ini, Surya Paloh menjelma menjadi sosok yang tidak
bisa dipisahkan dengan keberhasilan Partai Nasdem. Surya Paloh sering kali
disebut-sebut sebagai orang yang mampu mempengaruhi kebijakan dari
pemerintah Jokowi. Hal ini disinyalir dengan pengangkatan Jaksa Agung yang
merupakan kader dari Partai Nasdem yaitu M. Prasetyo. Suryo Paloh dianggap
orang yang memiliki andil besar dalam kebijakan tersebut

Selain itu, sebagai actor ekstra parlementer surya paloh juga berhasil
mempengaruhi kebijakan pemerintah lainnya. Seperti pemberitaan yang pernah
beredar luas mengenai peran Surya Paloh dalam kerjasama Pertamina dengan
Sonangol EP sebagai pemasok sebagian kebutuhan minyak Indonesia. Surya
Paloh disebut-sebut menjadi pembisik utama nama Sonangol EP ke telinga
Jokowi. Ia mengakui bahwa telah menyarankan Presiden Jokowi agar
Pertamina bekerjasama dengan Sonangol. Keterlibatan Surya Paloh juga
terlihat pada penggunaan PT Surya Energi Raya (perusahaan minyak milik
Surya Paloh) sebagai perantara yang mempertemukan Pertamina dan
Sonangol. Namun, Surya Paloh membantah dirinya memiliki kepentingan bisnis
dalam impor minyak Angola. Group Sonangol adalah kongsi lama Surya Paloh.
Tahun 2009, Surya Energi mendapatkan pinjaman modal dari China Sonangol
International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan
dana 200 juta dollar AS ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.

Kecurigaan publik terhadap sosok Surya Paloh yang sering dianggap


sebagai aktor Shadow State. Padahal Surya Paloh tidak masuk dalam struktur
jabatan negara. Akan tetapi sangat sering terlihat di Istana dan bertemu dengan
Presiden Jokowi. Peran signifikan Surya Paloh dalam mendirikan dan
membangun Partai Nasdem hingga saat ini menjadi partai besar yang masuk
dalam pusaran pemerintahan, membuat dirinya memiliki `kewenangan`
layaknya seorang aktor negara. Apalagi rekam jejak nya di dunia politik tidak
dapat dipandang sebelah mata. Diawali dengan karier politiknya di Partai
Golkar pada tahun 1968 dan kemudian menjadi orang yang berpengaruh di
Partai Golkar. Setelah itu dia memilih keluar dari Partai Golkar dan membentuk
Partai Nasdem. Karier politik Surya Paloh cukup menjanjikan walaupun dia
pernah gagal ketika ingin mencalonkan menjadi Presiden dari Partai Golkar

Dua ranah yang `dimainkan` oleh Surya Paloh membuatnya memiliki


peran strategis, baik di dunia politik maupun bisnisnya. Media pers yang dia
miliki terkadang digunakan untuk kepentingan politiknya. Sehingga selain
mampu meningkatkan elektabilitas Partai Nasdem, media nya pun kerap kali
digunakan untuk menjustifikasi setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Dalam kasus ini, Surya Paloh dikategorikan sebagai salah satu actor
ekstra parlement yang menggunakan modal sebagai kekuatannya untuk
mempengaruhi pemerintah. Jika dikaitkan dengan shadow state maka surya
paloh lebih banyak menggunakan kapasitasnya sebagai pemilik modal yang
mendikte kebijakan pembongkaran “mafia migas” lama dan digantikan dengan
“mafia igas” yang baru. menurut perspektif State Qua State yang disampaikan
oleh Ben Anderson, maka Negara memiliki kepentingannya sendiri dengan
resiko berbenturan dengan kepentingan yang timbul dalam masyarakat.
Kepentingan ini terlihat pada pengaruh surya paloh dalam pengangkatan jaksa
agung RI.
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua aktor ekstra


parlemen yaitu Iwan Fals dan Surya Paloh menggunakan kapasitasnya untuk
mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kedua tokoh ini menjalankan perannya
dengan kapasitasnya masing-masing. Iwan Fals yang menggunakan kharisma
ketokohannya dan Surya Paloh memanfaatkan imbalan dari modal yang
diberikannya pada kampanye pemilihan presiden 2014 lalu.

Iwan fals memepengaruhi pemerintah dengan permintaannya kepada


Presiden Jokowi untuk ikut berpartisipasi melancarkan konser akbar yang akan
diselenggarakannya. Konser tersebut bermaksud menghadirkan kurang lebih 4
juta penonton. Partisipasi yang diharapkan Iwan Fals kepada Presiden adalah
dengan menyerahkan semua perencanaan konser mulai dari lokasi hingga
jadwal konsernya.

Selain membahas dan meminta tolong kepada Presiden tentang rencana


konser akbarnya, Iwan Fals tidak lupa pula mengingatkan Jokowi dengan janji-
janjinya kepada masyarakat Indonesia saat berkampanye. Dalam pertemuan ini
Iwan Fals juga meminta kepada Jokowi untuk mencabut Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 51 Tahun 2014 terkait permasalahan reklamasi di Teluk
Benoa, Bali. Iwan Fals mengaku suara ini ia dapatkan dari masyarakat disana
seperti nelayan dan masyarakat yang bemata pencaharian dikawasan yang
sedang panas-panasnya bermasalah tersebut.

Berbeda dengan Iwan Fals. Surya Paloh memiliki porsi sendiri dalam
mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi. Sebagai
salah satu petinggi partai pendukung pemerintahan Jokowi dan sekalligus
pengusaha nasional, Paloh lebih banyak mempengaruhi kebijakan politis dan
berbau ekonomi. Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan dan keputusan yang
diindikasikan dipengaruhi oleh kepentingan Paloh.
Mulai dari pembagian jatah menteri kabinet kerja kepada politisi partai
Nasdem hingga menjembatani pertemuan perusahaan minyak Sonangol EP
dengan Pertamina. Selain itu, surya paloh juga sangat dicurigai sebagai salah
seorang yang membisikkan nama M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Hal ini
patut dicurigai karena semenjak Jokowi menghuni Istana Negara, Surya Paloh
menjadi salah satu tokoh partai yang sangat sering muncul dan kepergok
berada di Istana walaupun hanya sekedar sarapan pagi dan minum teh
bersama Presiden. Fenomena ini bisa dikatakan langka karena para petinggi
partai pengusung Jokowi yang lainnya sangat jarang terlihat berada di Istana
hanya sekedar duduk santai dan berbincang hangat.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 2011. “Komunikasi Politik (Filsafat - Paradigma - Teori -


Tujuan – Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia)”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Barbara Harriss-White. 2003. “Informal Economic Order: Shadow States,


Private Status States,States of Last Resort and Spinning States”.

https://id-id.facebook.com/notes/orang-indonesia/bagaimana-iwan-fals-
bangkit-dari-kerusuhan-jiwa-dan-menjadi-saksi/109469485742361, diakses
pada tanggal 22 juni 2015, pukul 04.53 WIB.

http://www.tnol.co.id/komunitas/minat/12323-oi-komunitas-massa-
penggila-iwan-fals.html , diakses pada tanggal 22 juni 2015, pukul 05.03 WIB.

https://www.youtube.com/watch?v=kyB2-oKkHCA , dilihat pada tanggal


22 juni 2015, pukul 08.17 WIB.

Anda mungkin juga menyukai