3.10.1.b2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
3.10.1.b2 SOP PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
BMHP
No.Dokumen : SOP/ FAR - 51/I /2023
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 17 Januari 2023
Halaman : 1/7
1. Perencanaan Kebutuhan
1) Petugas farmasi melaporkan data pemakaian obat menggunakan
LPLPO setiap bulan.
2) Petugas farmasi menyusun RKO (Rencana Kebutuhan Obat)
satu tahun sekali berdasarkan pemakaian obat 2 tahun
sebelumnya.
5. Prosedur/ 3) Petugas farmasi melaporkan RKO yang telah disusun kepada
Langka- langkah Kepala Puskesmas dan UPTD Farmasi untuk perencanaan
kebutuhan obat 2 tahun kedepan.
4) Petugas farmasi membuat perencanaan pembelian obat dan
BMHP yang tidak tersedia di Dinkes pembelian langsung ke PBF.
2. Pengadaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
1) Petugas farmasi mengajukan permintaan Obat dan Bahan medis
1/7
habis pakai kepada UPTD Farmasi dengan menggunakan
LPLPO dan membuat permintaan tertulis untuk tambahan obat
dan BMHP.
2) Petugas farmasi mengajukan usulan pembelian kepada Kepala
Puskesmas untuk obat yang tidak tersedia di UPTD Farmasi.
3) Petugas farmasi membeli obat dan bahan medis habis pakai
melalui pembelian langsung ke PBF (Pedagang Besar Farmasi).
3. Penerimaan
1) Petugas farmasi menerima dan wajib melakukan pengecekan
jumlah, jenis dan tanggal kadaluarsa Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai di UPTD Farmasi dan di Puskesmas Maos untuk
obat pembelian langsung.
2) Petugas farmasi menandatangani Surat Bukti Barang Keluar
(SBBK) dari Dinas Kesehatan dan surat jalan atau faktur dari
PBF untuk obat pembelian langsung.
3) Petugas farmasi bisa mengajukan keberatan apabila tidak
memenuhi syarat.
4. Penyimpanan
a. Penyimpanan di Gudang Obat
1) Petugas farmasi menyimpan obat di gudang obat, dengan
ketentuan:
a) Pisahkan penyimpanan dan kartu stok obat & BMHP dari
dinas kesehatan dengan obat & BMHP dana BLUD
b) Susun obat sesuai bentuk sediaan dan alfabet secara
sistem FEFO .
c) Tulis tanggal kadaluarsa di kartu stok setiap penerimaan
obat dan BMHP
d) Untuk obat High Alert Medication dan LASA diberi tanda
khusus.
e) Untuk sediaan dengan penyimpanan suhu sejuk disimpan
dalam lemari pendingin.
f) Untuk obat Psikotropika disimpan dalam lemari
tersendiri dan terkunci.
2) Petugas farmasi mengisi penerimaan dan pengeluaran obat
dikartu stok.
3) Petugas farmasi mencocokkan kembali fisik obat dan BMHP
dengan kartu stok dan SBBK (Surat Bukti Barang Keluar) atau
faktur untuk pegadaan BLUD.
4) Petugas farmasi mencatat suhu ruang gudang setiap hari.
5) Petugas farmasi melakukan stok opname setiap bulan sekali.
2/7
b. Penyimpanan di Ruang Pelayanan
1. Petugas farmasi mengambil obat dari gudang dan mencatat
pengeluaran obat di kartu stok gudang dan buku pengeluaran
gudang.
2. Petugas farmasi mencatat penerimaan obat di kartu stok
ruang farmasi.
3. Petugas farmasi menyusun obat di lemari obat dengan
mengikuti sistem FEFO.
4. Petugas farmasi mencatat pengeluaran obat setiap hari sesuai
peresepan di kartu stok.
5. Pendistribusian
a. Petugas farmasi mendistribusikan obat dan BMHP ke ruang
farmasi melalui buku permintaan ruang farmasi.
b. Petugas farmasi mendistribusikan obat dan BMHP ke ruangan
melalui buku permintaan ruangan.
6. Pemusnahan
a. Petugas farmasi mendata obat dan BMHP yang akan
dimusnahkan.
b. Petugas farmasi membuat Berita acara pemusnahan.
c. Petugas farmasi melaporkan daftar obat dan BMHP yang akan
dimusnahkan ke kepala Puskesmas.
6. Diagram Alir -
(Jika
dibutuhkan)
Pelayanan UKPP
7. Unit terkait
3/7
DAFTAR TILIK
SOP PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak Berlaku
Perencanaan kebutuhan
5 /7
Apakah petugas farmasi membeli obat dan
bahan medis habis pakai melalui pembelian
langsung ke PBF (Pedagang Besar Farmasi) ?
3
Penerimaan
Penyimpanan
5 /7
b. Penyimpanan di Ruang Pelayanan
5 /7
CR: ....................... %.
Pelaksana Penilai,
5 /7