Ufuk timur mulai menyingsing Suara sang jago semakin tersiar Embun pagi memberikan hawa menusuk tubuhku Hingga terus menyeretku ke pembaringan dengan menyuguhkan mimpi kesiangan
Antusiasme luntur Kukuh hati kendur Rasa malas mengungkungku Menelan gelora di jiwaku Menguasai angan-angan yang telah kuhidupkan sejak dahulu
Sungguh angkuhnya diriku
Membiarkan rasa malas berusaha melekat menyelingkup ditubuhku Setiap ingin kutepis, aku selalu kalah dengan rasa malas yang tiada habis
Hari disambut rasa kantuk
Menyemaikan reaksi yang suntuk Menelan segala hasrat yang ku kobarkan Menenggelamkanku dalam keacuhan dan menggetarkan senyap keterlenaan
Aku selalu mengandaikan
Kemalasan enyah dari jiwaku Agar tak membuang waktu berharga yang selalu datang menyapa hariku
Aku terus mengandaikan
Cahaya hangat penuh kegembiraan Tersemat didalam ingatan Menumpuk pandangan optimis penuh harapan Lalu menyambut langkah perjuangan Malas… Andai kau tak datang Aku tak akan terbuai dalam kegundahan Bagaikan kibasan gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan
Mengetuk pintu-pintu mimpi penuh senantung keceriaan Menjemput hari dengan sebuah gapaian yang indah Dan kembali mengalirkan gelora semangat didalam darah