NIM : 2015644016 No : 04 Class : 2C D4 Akuntansi Manajerial
PIC NO 1 – DR.(HC) DRS. H. MOHAMMAD HATTA
Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta Atau yang lebih dikenal dengan Bung Hatta atau Mohammad Attar adalah wakil presiden pertama Indonesia, selain itu beliau juga adalah seorang pejuang, negarawan, dan juga ekonom. Beliau lahir di Fort de Kock, Hindia Belanda (Sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia) pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau merupakan anak kedua dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha. Semasa mudanya ia mengenyam pendidikan di Uropese Largere School (ELS) di Bukittinggi (1916) Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang (1919) Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang), Jakarta (1921) Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda (1932) Selain menjabat sebagai wakil presiden bung hatta juga pernah menjabat menjadi perdana menteri dalam Kabinet Hatta I-II dan RIS. Namun, Pada tahun 1956 Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden akibat perselisihan dengan Presiden Soekarno. Bung Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
PIC NO 2- HOEGENG IMAM SANTOSO
Tokoh satu ini sangat terkenal di dunia kepolisian serta di Indonesia. Ia bernama Hoegeng Imam Santoso ia lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921 dan meninggal dunia di usia 82 tahun pada 14 Juli 2004. Selama berkarier, ia sempat menjabat sebagai Kepala polisi republic Indonesia (KAPOLRI) periode 1968-1971. Sejak dulu, Hoegeng sudah dikenal sebagai panutan di kalangan kepolisian karena Saat menjadi Kapolri, Hoegeng melakukan beberapa pembenahan, khususnya terkait struktur agar menjadi lebih dinamis. Di bawah pimpinannya, Polri semakin aktif terlibat dalam organisasi internasional seperti International Criminal Police Organization (ICPO). Semasa hidupnya, ia meraih banyak penghargaan. Beberapa di antaranya adalah Satya Lencana Ksatria Tamtama, Satya Lencana Penegak, Bintang Gerilya, Bintang Dharma, dan Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II). Reputasinya sebagai polisi jujur mulai terbentuk saat ia menolak menerima suap. Kala itu, tawaran untuk menerima suap datang saat Hoegeng sedang menangangi kasus penyelundupan mobil mewah