Mohammad Hatta
Masa jabatan
Presiden Soekarno
Masa jabatan
Presiden Sukarno
Pengganti RI (negara-bagian di
RIS) :
* Soesanto
Tirtoprodjo (Pjs.)
* Abdoel Halim
NKRI (pasca RIS
dibubarkan) :
* Mohammad
Natsir[a]
Menteri Pertahanan Indonesia
(ad-interim)
Masa jabatan
Presiden Sukarno
Sri Sultan
Hamengkubuwono IX
(ad-interim)
Masa jabatan
1945–1946
Informasi pribadi
Lahir Mohammad Athar
12 Agustus 1902
Bukittinggi,
Sumatra's Westkust,
Hindia Belanda
Meninggal 14 Maret 1980
(umur 77)
Jakarta,
Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Afiliasi politik
PNI (PNI-lama)
Gemala Hatta
Halida Hatta
Pendidikan Ekonom
Pekerjaan Politikus
Tanda tangan
Masa muda
Latar belakang
Rumah Kelahiran Bung Hatta yang sekarang terletak di Jalan Sukarno-Hatta, Kota Bukittinggi
Keluarga
Pada 18 November 1945, Hatta menikah
dengan Rahmi Hatta dan tiga hari setelah
menikah, mereka bertempat tinggal di
Yogyakarta. Kemudian, dikaruniai 3 anak
perempuan yang bernama Meutia Farida
Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida
Nuriah Hatta.
Hatta (berdiri, kedua dari kanan) bersama para pengurus Perhimpunan Indonesia, pada waktu itu (tahun 1925)
Hatta masih berstatus seorang bendahara di sana
Pergerakan politik ia mulai sewaktu
bersekolah di Belanda dari 1921–1932.
Ia bersekolah di Handels Hogeschool
(kelak sekolah ini disebut Economische
Hogeschool, sekarang menjadi
Universitas Erasmus Rotterdam), selama
bersekolah di sana, ia masuk organisasi
sosial Indische Vereeniging yang
kemudian menjadi organisasi politik
dengan adanya pengaruh Ki Hadjar
Dewantara, Cipto Mangunkusumo, dan
Douwes Dekker. Pada tahun 1923, Hatta
menjadi bendahara dan mengasuh
majalah Hindia Putera yang berganti
nama menjadi Indonesia Merdeka.[18]
Pada tahun 1924, organisasi ini berubah
nama menjadi Indische Vereeniging
(Perhimpunan Indonesia; PI).[19]
Mohammad Hatta bersama Abdulmadjid Djojohadiningrat, Nazir Datuk Pamuntjak, dan Ali Sastroamidjojo
Pada 25 September 1927, Hatta bersama
Ali Sastroamidjojo, Nazir Datuk
Pamuntjak, dan Abdulmadjid
Djojoadiningrat ditangkap oleh penguasa
Belanda atas tuduhan mengikuti partai
terlarang yang dikait-kaitkan dengan
Semaun, terlibat pemberontakan di
Indonesia yang dilakukan PKI dari tahun
1926–1927, dan menghasut (opruiing)
supaya menentang Kerajaan Belanda.
Moh. Hatta sendiri dihukum tiga tahun
penjara.[27] Mereka semua dipenjara di
Rotterdam.[28] Dia juga dituduh akan
melarikan diri, sehingga dia yang sedang
memperkenalkan Indonesia ke kota-kota
di Eropa sengaja pulang lebih cepat
begitu berita ini tersebar.[29]
Pidato Hatta yang berjudul Indonesië Vrij yang dibukukan oleh Perhimpunan Indonesia
1932–1941: Pengasingan
Hatta (keempat dari kiri) di Istana Dam, Amsterdam, dan Ratu Juliana (ketiga dari kanan) pada saat penyerahan
kedaulatan
Mohammad Hatta berpidato di hadapan para peserta Konferensi Persiapan Nasional di Jakarta pada 26 November
1949. Tampak Sartono (duduk deretan depan no.2 dari kiri) mendengarkan dengan saksama.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI tampak serius berbicara
dengan Mohammad Hatta.
Mereka yang sibuk pada masa Revolusi berkumpul kembali tahun 1979 ketika Richard C. Kirby, yang dulu mewakili
Australia dalam Komite Jasa Baik PBB untuk Indonesia (KTN), berkunjung ke Jakarta. Dari kanan : Ali Budiardjo
(pembantu politik Hamengkubuwono IX menjelang RIS), Mohammad Hatta, Richard C. Kirby, Mohammad Roem,
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Subadio Sastrosatomo, Mohammad Natsir, Tamzil, dan Thomas K. Critchley yang
menggantikan Kirby dalam Komite PBB.
Lihat pula
Daftar Wakil Presiden Indonesia
Nasib Hindania
Catatan bawah
a. Mohammad Natsir sebagai Perdana
Menteri ke-5, yang urutannya setelah
Abdoel Halim sebagai Perdana Menteri
ke-4 dan juga setelah Mohammad Hatta
sebagai Perdana Menteri RIS.
Referensi
1. Mohammad Hatta, Buku 1 Kebangsaan
dan Kerakyatan, PT Pustaka LP3ES,
Jakarta, 1998.
2. Galeri Buku Jakarta: Mohammad Hatta:
Di Atas Segala Lapangan Tanah Air Aku
Hidup, Aku Gembira (http://galeribukujak
arta.com/mohammad-hatta-di-atas-sega
la-lapangan-tanah-air-aku-hidup-aku-ge
mbia/) Diarsipkan (https://web.archive.
org/web/20170610091431/http://galeri
bukujakarta.com/mohammad-hatta-di-at
as-segala-lapangan-tanah-air-aku-hidup-
aku-gembia/) 2017-06-10 di Wayback
Machine., diakses 20 Juni 2017
3. Daftar Nama Pahlawan Nasional
Republik Indonesia (http://www.depsos.
go.id/modules.php?name=Pahlawan&op
si=mulai-2) Diarsipkan (https://web.arc
hive.org/web/20130806191351/http://w
ww.depsos.go.id/modules.php?name=P
ahlawan) 2013-08-06 di Wayback
Machine., Departemen Sosial RI Online,
Januari 2010. Diakses 26 Agustus 2012.
Daftar pustaka
Bacaan lanjutan
Jabatan lowong
Wakil
Selanjutnya dijaba
Presiden
Posisi baru oleh
Indonesia
Hamengkubuwon
1945–1956
IX
Didahului Perdana
oleh:
Menteri Diteruskan oleh:
Amir Indonesia
Abdul Halim
Sjarifoeddin 1948–1950
Menteri
Luar Negeri
Didahului Indonesia
Diteruskan oleh:
oleh:
(Pada
Mohammad Roem
Agus Salim Pemerintahan
RIS)
1949–1950
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Mohammad_Hatta&oldid=23231270"