W1421000 17 –
Teknik Digital
Judul Tugas
Tugas 1. Tugas Besar 1
Abstrak
Jenis Tugas
Individu
Penilaian
Bobot Persentase Tugas
30%
Instruksi Pengumpulan Tugas Kumpulkan laporan soft copy yang diketik pada kertas A4, ukuran font 12, Times New Roman, spasi 1.5 dan ditulis rata
kiri dan kanan (justified).
Gunakan Satuan Internasional (SI)
Semua bukti yang bukan dokumen pribadi harus disertakan sitasi di dalam teks kemudian ditampilkan referensinya.
Gunakan metode APA untuk menulis referensi.
Pernyataan
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
Tanda tangan
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)
Pertanyaan 1 dan 2. Pemahaman mengenai fungsi dari masing – masing alat ukur
(CPMK 1) (CPL 1, 3) (Nilai 50)
Pertanyaan 3. Memahami metode pengukuran daya arus bolak balik satu fasa dan
cara pengukuran daya secara tidak langsung dengan menggunakan voltmeter dan
amperemeter (CPMK 2) (CPL 2, 3, 4) (Nilai 50)
3. Jelaskan bagaimana cara mengukur tegangan dan arus pada (Nilai 25)
pengukuran arus bolak balik satu fasa!
4. Buatlah grafik hubungan tegangan dan arus (Nilai 25)
JAWABAN
Pertanyaan 1
Mengkalibrasi dan menggunakan alat-alat seperti multimeter, oscilloscope, dan audio
generator adalah langkah penting dalam berbagai bidang, terutama di dunia elektronika.
Berikut adalah panduan singkat untuk masing-masing alat:
a. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur berbagai
parameter listrik seperti tegangan (Volt), arus (Ampere), resistansi (Ohm), dan
seringkali dapat mengukur frekuensi dan kapasitansi. Berikut adalah langkah-
langkah untuk mengkalibrasi dan menggunakan multimeter:
Kalibrasi:
1. Hubungkan multimeter ke sumber tegangan standar yang sudah
diketahui.
2. Atur multimeter pada mode volt atau ampere sesuai dengan kalibrasi
yang diperlukan.
3. Sesuaikan pengaturan nol (zero adjustment) hingga jarum indikator atau
layar digital menunjukkan nol saat tidak ada tegangan atau arus yang
diukur.
Penggunaan:
1. Pasang probe multimeter yang sesuai (merah untuk positif dan hitam
untuk negatif) ke titik yang akan diukur.
2. Baca hasil pengukuran dari layar atau indikator jarum.
3. Pastikan Anda menggunakan skala yang benar dan memahami batasan
multimeter Anda untuk menghindari kerusakan alat.
b. Oscilloscope
Oscilloscope adalah alat yang digunakan untuk mengamati sinyal listrik dalam
bentuk grafik yang disebut osilogram. Ini berguna dalam analisis sinyal, pemecahan
masalah, dan pengukuran sinyal berbasis waktu. Berikut adalah langkah-langkah
untuk mengkalibrasi dan menggunakan oscilloscope:
Kalibrasi:
1. Hubungkan probe osiloskop ke sumber tegangan yang telah dikalibrasi.
2. Atur osiloskop ke mode "trigger" dan sesuaikan level trigger sesuai
kebutuhan.
3. Atur skala horizontal dan vertikal pada osiloskop agar cocok dengan
sinyal yang akan diukur.
Penggunaan:
1. Sambungkan probe osiloskop ke titik sinyal yang akan diukur.
2. Baca sinyal yang ditampilkan pada layar osiloskop, yang akan
menunjukkan bentuk gelombang dan waktu respons sinyal tersebut.
3. Anda dapat mengukur frekuensi, amplitudo, dan fase sinyal dengan
menggunakan marker atau fungsi pengukuran pada osiloskop.
c. Audio Generator
Audio generator adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan sinyal audio
dengan frekuensi dan amplitudo tertentu. Berikut adalah langkah-langkah untuk
mengkalibrasi dan menggunakan audio generator:
Kalibrasi
1. Hubungkan audio generator ke sumber pemantauan audio yang sudah
dikalibrasi.
2. Atur frekuensi dan amplitudo pada audio generator sesuai kebutuhan.
3. Periksa keluaran audio generator dengan alat pengukur audio seperti
osiloskop atau analizer audio untuk memastikan sesuai dengan
pengaturan.
Penggunaan:
1. Sambungkan output audio generator ke perangkat audio yang akan diuji,
seperti speaker atau amplifier.
2. Atur frekuensi dan amplitudo sesuai dengan pengujian yang diinginkan.
3. Gunakan perangkat pengukur audio untuk memeriksa karakteristik suara
yang dihasilkan, seperti frekuensi, distorsi, atau respons frekuensi.
4. Penting untuk memahami manual penggunaan masing-masing alat dan
mengikuti prosedur kalibrasi yang ditentukan oleh produsen untuk
memastikan hasil pengukuran yang akurat dan aman.
Pertanyaan 2
Untuk menghitung nilai resistornya, berikut langkah-langkahnya:
Contoh:
Garis pertama (warna pertama): Merah (digit 2)
Garis kedua (warna kedua): Hijau (digit 5)
Garis ketiga (pengganda): Kuning (pengganda x 1,000)
Maka, nilai resistor adalah 25,000 ohm atau 25 kiloohm (25 kΩ).
b. Resistor dengan 5 Garis Warna:
1. Langkah-langkahnya hampir sama dengan resistor 4 warna, tetapi dengan
penambahan satu garis ekstra yang menunjukkan toleransi resistor.
2. Identifikasi garis pertama (warna pertama): Ini adalah digit pertama dari nilai
resistor.
3. Identifikasi garis kedua (warna kedua): Ini adalah digit kedua dari nilai resistor.
4. Identifikasi garis ketiga (multiplier): Ini menunjukkan pengganda yang digunakan
untuk menghitung nilai resistansi.
5. Identifikasi garis keempat (warna ketiga): Ini adalah faktor pengganda lain yang
digunakan untuk menghitung nilai resistansi. Biasanya, ini digunakan untuk
resistansi yang sangat rendah.
6. Identifikasi garis kelima (warna keempat): Ini menunjukkan toleransi resistor,
yaitu sejauh nilai resistor dapat berkisar dari nilai yang sebenarnya. Warna ini
menunjukkan persentase toleransi.
7. Hitung nilai resistansinya: Gabungkan digit pertama dan kedua, kemudian kalikan
dengan pengganda dari garis ketiga dan garis keempat.
Contoh:
Garis pertama (warna pertama): Merah (digit 2)
Garis kedua (warna kedua): Hijau (digit 5)
Garis ketiga (pengganda): Kuning (pengganda x 1,000)
Garis keempat (warna ketiga): Perak (pengganda x 0.01)
Garis kelima (warna keempat): Coklat (±1%)
Maka, nilai resistor adalah 25,000 ohm atau 25 kΩ dengan toleransi ±1%.
Pertanyaan 3
Cara mengukur tegangan dan arus pada pengukuran arus bolak balik satu fasa!
A. Pengukuran Tegangan:
1. Hubungkan probe positif (biasanya berwarna merah) dari multimeter ke kabel
fase.
2. Hubungkan probe negatif (biasanya berwarna hitam) dari multimeter ke kabel
netral.
3. Pastikan multimeter diatur pada mode AC (Arus Bolak-balik).
4. Baca hasil pengukuran tegangan pada layar multimeter.
B. Pengukuran Arus:
1. Matikan daya sirkuit jika memungkinkan dan aman.
2. Pastikan Anda menggunakan alat pengukur yang sesuai, seperti klem ampere.
3. Buka klem ampere dan pasangnya di sekitar kabel arus yang akan diukur.
4. Pastikan arah aliran arus sesuai dengan tanda panah pada klem ampere.
5. Baca hasil pengukuran arus pada layar klem ampere.
Pertanyaan 4
Grafik hubungan tegangan dan arus :
Grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) dalam sirkuit dapat berbeda tergantung
pada jenis sirkuit yang digunakan. Resistif (Ohm's Law): Hubungan antara tegangan, arus,
dan resistansi dalam sirkuit resistif mengikuti Hukum Ohm. Grafik hubungannya adalah garis
lurus yang melalui titik asal (0,0) di diagram kartesian. Rumusnya adalah: V = I * R, di mana
V adalah tegangan, I adalah arus, dan R adalah resistansi.