Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN SEMENTARA REVISI

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1


(DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN)

Disusun Oleh:
Nama/ NPM : 1. Ahmad Faiz Arindraaiiiiiia/ 30421071
2. Fahtur Rohmanaiiiiiiiiiiiiiii/ 30421447
3. Linton Lumbantoruaniiiiiia/ 30421749
4. Rosyiidah Kaamiliya Azka/ 31421361
5. Shadan Aryansyah Putraaii/ 31421410
6. Syafanisa Tsabitahgiiiaaiiii/ 31421453
Kelompok : 6 (Enam)
Kelas : 2ID03
Hari/ Shift : Sabtu/ IV (Empat)
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI DASAR


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2023
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

1. Buatlah studi kasus berdasarkan dimensi tubuh yang digunakan (Studi


kasus terdiri dari tim pengembang, nama produk, kelebihan dan
kekurangan produk, dimensi tubuh yang digunakan beserta alasan
digunakannya dimensi tersebut, target pasar, serta populasi yang
digunakan). Sertakan tabel dimensi tubuh yang digunakan!
Tim pengembang bergerak di bidang furnitur yang memproduksi rak obat.
Rak obat berfungsi sebagai tempat penyimpanan obat dan peralatan medis yang
dibutuhkan dalam keadaan darurat agar memudahkan pengguna dalam mencari
dan mengambil obat jika suatu saat terjadi kecelakaan ringan atau berat. Pada
setiap produk pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari rak obat
yaitu menggunakan bahan kayu yang bersifat kuat dan kayu yang digunakan jika
mengalami kerusakan dapat mudah ditemukan, sehingga dapat memberikan daya
tahan pemakaian yang cukup lama. Kekurangannya yaitu jika tidak disimpan dan
dirawat dengan benar maka akan cepat rusak, seperti mudah berjamur atau mudah
lapuk di ruangan yang lembap, selain itu kapasitas yang terbatas sehingga produk
tidak dapat menampung banyak obat dan peralatan medis, serta tidak fleksibel
sehingga tidak dapat menyesuaikan ukuran atau jenis obat yang akan ditempatkan
di dalamnya.
Dimensi tubuh yang digunakan tim pengembang untuk mengukur panjang
produk yaitu lebar bahu atas alasannya dimensi lebar bahu atas digunakan untuk
panjang produk rak obat, dimensi ini digunakan untuk mengukur panjang produk
rak obat, untuk mengurangi cedera bahu saat mengangkat benda yang berat.
Dimensi tubuh yang digunakan tim pengembang untuk mengukur lebar produk
yaitu panjang tangan alasannya dimensi panjang tangan atas digunakan untuk
lebar produk rak obat, dimensi ini digunakan untuk mengukur lebar produk rak
obat, agar memudahkan konsumen mengangkat produk. Dimensi tubuh yang
digunakan tim pengembang untuk mengukur tinggi produk yaitu panjang lengan
atas alasannya dimensi panjang lengan atas digunakan untuk tinggi produk rak
obat, dimensi ini digunakan untuk mengukur tinggi produk rak obat, agar mudah
meletakkan obat.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Target pasar merupakan sekumpulan orang yang dinilai akan membeli


suatu produk atau jasa. Terdapat dua target pasar, yaitu ada target pasar umum dan
khusus. Target pasar umum adalah pembagian pasar yang dibedakan berdasarkan
ciri spesifik manusia secara umum. Pada target pasar umum rak obat ditujukan
untuk semua masyarakat, baik laki-laki atau perempuan karena hampir semua
kalangan membutuhkan rak obat untuk menyimpan obat-obatan agar lebih mudah
mengambilnya dan lebih tertata. Target pasar khusus adalah pembagian pasar
yang dibedakan berdasarkan ciri spesifik manusia secara khusus berdasarkan
variabel usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Pada target khusus ditujukan
kepada mahasiswa, pekerja, dan ibu rumah tangga usia 19-50 tahun karena orang
yang membutuhkan produk ini pasti akan membelinya untuk kebutuhan medis
mereka. Populasi yang digunakan oleh tim pengembang yaitu penduduk desa
Mekarsari, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi dengan jumlah penduduk sebanyak
33.720 pada tahun 2020. Tim pengembang telah melakukan observasi untuk
mengukur dimensi-dimensi tubuh yang dibutuhkan terhadap 45 responden sesuai
dengan perhitungan slovin yang diperoleh. Berikut merupakan Tabel 1.1 Ukuran
Dimensi Tubuh.
Tabel 1.1 Ukuran Dimensi Tubuh
Panjang lengan
N Lebar bahu atas Panjang tangan
Nama/ Umur atas
o. (cm) (cm)
(cm)
1. Noval/ 20 44.7 17.0 31.0
2. Farhan F/ 20 40.6 21.5 35.7
3. Andi/ 22 43.9 19.8 33.0
4. Oka/ 20 41.3 19.4 36.6
5. Rafli/ 21 45.5 19.2 35.3
6. Sarah/ 45 42.4 16.7 30.7
7. Nana/ 21 46.6 18.9 31.2
8. Tedy/ 33 41.2 19.6 35.0
9. Indah/ 21 44.0 20.5 30.8
10. Dina/ 20 46.0 18.7 32.0
11. Seren/ 21 48.1 18.3 33.9
12. Rani/ 34 46.0 17.9 31.0
13. Endang/ 50 43.4 17.4 34.6
14. Tiara/ 22 40.7 18.6 32.9
15. Dhica/ 20 38.9 20.8 33.7
16. Vera/ 20 39.3 17.5 31.5
17. Esra/20 44.5 16.5 35.2
18. Saida/20 45.9 20.0 31.4
19. Rishad/20 48.2 19.5 32.8
20. Zazhra/20 40.9 18.7 33.1
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Tabel 1.1 Ukuran Dimensi Tubuh (Lanjutan)


Panjang lengan
N Lebar bahu atas Panjang tangan
Nama/ Umur atas
o. (cm) (cm)
(cm)
21. Eca/20 40.6 18.0 33.6
22. Dzaky/ 20 42.0 18.0 35.4
23. Ferdi/ 20 44.5 19.5 34.2
24. M Farhan/20 40.0 19.0 31.8
25. Turiyah/ 50 41.5 18.7 33.0
26. Dwi S/ 22 44.5 18.3 35.5
27. Fauzan H/ 20 44.5 18.5 35.0
28. Khoirun/ 22 45.0 21.3 35.5
29. Setyo/ 21 42.5 17.5 34.5
30. Arul/ 20 45.0 18.5 35.0
31. Fiemas/ 20 43.7 21.3 33.5
32. Naya/ 20 43.0 18.0 32.0
33. Nadine/ 19 41.5 17.3 31.6
34. Dinda/ 20 43.9 18.0 33.0
35. Nabila/ 19 43.0 17.5 31.0
36. Kanza/ 21 42.5 20.3 33.5
37. Daffa/ 20 40.0 20.8 30.6
38. Yaya/ 21 44.7 16.7 31.0
39. Hisyam/ 23 48.0 19.7 35.0
40. Setiawan/ 31 48.3 18.5 32.6
41. Furqon/ 25 46.8 17.3 31.0
42. Fatimah/ 28 46.3 16.5 30.0
43. Ihsan/ 20 45.5 18.0 33.4
44. Lala/ 23 46.5 17.2 31.8
45. Tya/ 21 43.9 21.0 32.9
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

2. Lakukan perhitungan dan analisis untuk menentukan ukuran atau


jumlah sampel berdasarkan populasi yang sudah ditentukan
menggunakan rumus slovin!
Pada pengambilan sampel harus menentukan banyaknya jumlah populasi
yang akan diamati dengan menggunakan rumus slovin. Rumus slovin merupakan
salah satu teori untuk penarikan sampel dengan pengambilan jumlah sampel harus
representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan tidak perlu tabel
jumlah sampel dalam perhitungannya. Populasi yang digunakan oleh tim
pengembang yaitu penduduk desa Mekarsari, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi
dengan jumlah penduduk sebanyak 33.720 pada tahun 2020. Setelah mengetahui
jumlah populasi, maka dapat mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan
menggunakan rumus slovin. Berikut merupakan perhitungan slovin untuk
mengetahui jumlah sampel yang diperoleh dengan populasi sebanyak 33.720
orang.
N
n= 2
1+ Ne
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Populasi
Ne² = Nilai Margin error (15% = 0,15)
33720
n= 2
1 + 33720 × 0,15
33720
n=
1 + 33720 × 0,0225
33720
n=
1 + 758,7
33720
n=
759,7
n = 44,38
n = 45
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil perhitungan slovin untuk
menghitung jumlah sampel yaitu sebesar 45. Data akan disebar ke 45 responden
sesuai perhitungan slovin pada jumlah populasi atau N sebanyak 33.720 orang
dibagi dengan 1 ditambah dengan Ne2 yaitu nilai margin error sebesar 15% atau
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

0,15. Pada hasil perhitungan slovin tersebut, diperoleh n sebanyak 45 orang akan
menjadi responden.

3. Lakukan uji kecukupan data dan analisisis dari jumlah sampel yang
sudah ditentukan pada nomor 2, sertakan tabel perhitungan! (Pengujian
data dilakukan untuk seluruh dimensi tubuh yang digunakan)
Tim pengembang melakukan uji kecukupan data setelah mendapatkan
ukuran dimensi tubuh dari 45 responden. Uji kecukupan data bertujuan untuk
mengetahui data yang diambil sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Pada uji
kecukupan data terdapat tiga dimensi tubuh yang digunakan serta perhitungan tiga
dimensi tubuh yang sudah dikuadratkan. Berikut merupakan Tabel 3.1 Uji
Kecukupan Data.
Keterangan:
X1: Dimensi lebar bahu atas (panjang produk)
X2: Dimensi panjang tangan (lebar produk)
X3: Dimensi panjang lengan atas (tinggi produk)
Tabel 3.1 Uji Kecukupan Data
No
Nama/ Umur X1 X2 X3
. X12 X22 X32
1. Noval/ 20 44,7 17,0 31,0 1998,09 289,00 961,00
2. Farhan F/ 20 40,6 21,5 35,7 1648,36 462,25 1274,49
3. Andi/ 22 43,9 19,8 33,0 1927,21 392,04 1089,00
4. Oka/ 20 41,3 19,4 36,6 1705,69 376,36 1339,56
5. Rafli/ 21 45,5 19,2 35,3 2070,25 368,64 1246,09
6. Sarah/ 45 42,4 16,7 30,7 1797,76 278,89 942,49
7. Nana/ 21 46,6 18,9 31,2 2171,56 357,21 973,44
8. Tedy/ 33 41,2 19,6 35,0 1697,44 384,16 1225,00
9. Indah/ 21 44,0 20,5 30,8 1936,00 420,25 948,64
10. Dina/ 20 46,0 18,7 32,0 2116,00 349,69 1024,00
11. Seren/ 21 48,1 18,3 33,9 2313,61 334,89 1149,21
12. Rani/ 34 46,0 17,9 31,0 2116,00 320,41 961,00
13. Endang/ 50 43,4 17,4 34,6 1883,56 302,76 1197,16
14. Tiara/ 22 40,7 18,6 32,9 1656,49 345,96 1082,41
15. Dhica/ 20 38,9 20,8 33,7 1513,21 432,64 1135,69
16. Vera/ 20 39,3 17,5 31,5 1544,49 306,25 992,25
17. Esra/20 44,5 16,5 35,2 1980,25 272,25 1239,04
18. Saida/20 45,9 20,0 31,4 2106,81 400,00 985,96
19. Rishad/20 48,2 19,5 32,8 2323,24 380,25 1075,84
20. Zazhra/20 40,9 18,7 33,1 1672,81 349,69 1095,61
21. Eca/20 40,6 18,0 33,6 1648,36 324,00 1128,96
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Tabel 3.1 Uji Kecukupan Data (Lanjutan)


No
Nama/ Umur X1 X2 X3
. X12 X22 X32
22. Dzaky/ 20 42,0 18,0 35,4 1764,00 324,00 1253,16
23. Ferdi/ 20 44,5 19,5 34,2 1980,25 380,25 1169,64
24. M Farhan/20 40,0 19,0 31,8 1600,00 361,00 1011,24
25. Turiyah/ 50 41,5 18,7 33,0 1722,25 349,69 1089,00
26. Dwi S/ 22 44,5 18,3 35,5 1980,25 334,89 1260,25
27. Fauzan H/ 20 44,5 18,5 35,0 1980,25 342,25 1225,00
28. Khoirun/ 22 45,0 21,3 35,5 2025,00 453,69 1260,25
29. Setyo/ 21 42,5 17,5 34,5 1806,25 306,25 1190,25
30. Arul/ 20 45,0 18,5 35,0 2025,00 342,25 1225,00
31. Fiemas/ 20 43,7 21,3 33,5 1909,69 453,69 1122,25
32. Naya/ 20 43,0 18,0 32,0 1849,00 324,00 1024,00
33. Nadine/ 19 41,5 17,3 31,6 1722,25 299,29 998,56
34. Dinda/ 20 43,9 18,0 33,0 1927,21 324,00 1089,00
35. Nabila/ 19 43,0 17,5 31,0 1849,00 306,25 961,00
36. Kanza/ 21 42,5 20,3 33,5 1806,25 412,09 1122,25
37. Daffa/ 20 40,0 20,8 30,6 1600,00 432,64 936,36
38. Yaya/ 21 44,7 16,7 31,0 1998,09 278,89 961,00
39. Hisyam/ 23 48,0 19,7 35,0 2304,00 388,09 1225,00
40. Setiawan/ 31 48,3 18,5 32,6 2332,89 342,25 1062,76
41. Furqon/ 25 46,8 17,3 31,0 2190,24 299,29 961,00
42. Fatimah/ 28 46,3 16,5 30,0 2143,69 272,25 900,00
43. Ihsan/ 20 45,5 18,0 33,4 2070,25 324,00 1115,56
44. Lala/ 23 46,5 17,2 31,8 2162,25 295,84 1011,24
45. Tya/ 21 43,9 21,0 32,9 1927,21 441,00 1082,41
JUMLAH 1969,8 841,9 1487,8 86502,46 15835,43 49323,02

a. Perhitungan Lebar Bahu Atas


Tim pengembang melakukan uji kecukupan data setelah melakukan
observasi terhadap 45 responden. Uji kecukupan data digunakan untuk menguji
apakah data yang digunakan sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Berikut
merupakan perhitungan uji kecukupan data pada dimensi lebar bahu atas.
N = 45
K =2
S = 5%
2
( Xi ) =¿1969,8
2
X i =¿86502,46
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

[ ]
2
k
s √ (N. ∑ Xi 2 -( ∑ Xi )2
N'=
∑ Xi

[ ]
2
2
' 0,05
√ 45∙ 86502,46 - (1969,8) 2
N=
1969,8

[ ]
2
40 √ 3892610,7 - (3880112,04)
'
N=
1969,8

[ ]
2
40 √ 12598,66
'
N=
1969,8
'
N = 5,154
Berdasarkan perhitungan uji kecukupan data di atas, diperoleh hasil 5,154
yang berarti data pada dimensi lebar bahu atas sudah terpenuhi. N’ merupakan
hasil uji kecukupan data yang diperoleh yaitu 5,154.

b. Perhitungan Panjang Tangan


Tim pengembang melakukan uji kecukupan data setelah melakukan
observasi terhadap 45 responden. Uji kecukupan data digunakan untuk menguji
apakah data yang digunakan sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Berikut
merupakan perhitungan uji kecukupan data pada dimensi panjang tangan.
N = 45
K =2
S = 5%
2
( Xi ) =¿841,9
2
X i =¿15835,43

[ ]
2
K
' S √
N∙ ∑ X12 - ( ∑ X1 )2
N=
∑ X1

[ ]
2
2
' 0,05
√ 45∙ 15835,43 - ( 841,9 )2
N=
841,9
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

[ ]
2
40 √ 712594,35 - 708795,61
N' =
841,9

[ ]
2
40 √ 3798 ,74
N' =
841, 9
'
N = 8,575
Berdasarkan perhitungan uji kecukupan data di atas, diperoleh hasil 8,575
yang berarti data pada dimensi panjang tangan sudah terpenuhi. N’ merupakan
hasil uji kecukupan data yang diperoleh yaitu 8,575.

c. Perhitungan Panjang Lengan Atas


Tim pengembang melakukan uji kecukupan data setelah melakukan
observasi terhadap 45 responden. Uji kecukupan data digunakan untuk menguji
apakah data yang digunakan sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Berikut
merupakan perhitungan uji kecukupan data pada dimensi panjang lengan atas.
N = 45
K =2
S = 5%
2
( Xi ) =1487,8
2
Xi =49323,02

[ ]
2
K
' S √
N∙ ∑ X12 - ( ∑ X1 )2
N=
∑ X1

[ ]
2
2
' 0,05
√ 45∙ 49323,02 - (1487,8 )2
N=
1487,8

[ ]
2
40 √ 2219473,9 - ( 2.214.892 )
N' =
1487,8

[ ]
2
40 √ 4581,9
'
N=
1487,8
'
N = 3,319
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Berdasarkan perhitungan uji kecukupan data di atas, diperoleh hasil 3,319


yang berarti data pada dimensi panjang lengan atas sudah terpenuhi. N’
merupakan hasil uji kecukupan data yang diperoleh yaitu 3,319.

4. DIMENSI: LEBAR BAHU ATAS


a. Buatlah tabel distribusi frekuensi lalu berikan analisis (frekuensi terbesar
saja) berdasarkan dimensi tubuh yang digunakan beserta langkah-
langkahnya secara urut!
Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi susunan data
menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar secara sistematis. Data yang digunakan yaitu lebar bahu atas dari 45
responden. Berikut merupakan urutan menyusun tabel distribusi frekuensi dengan
dimensi lebar bahu atas.
1. Mengurutkan data
Pertama mengurutkan data dari yang paling kecil hingga data yang
terbesar. Berikut merupakan urutan data dari yang terkecil hingga terbesar
pada dimensi lebar bahu atas.
38.9 39.3 40 40 40.6 40.6 40.7 40.9 41.2
41.3 41.5 41.5 42 42.4 42.5 42.5 43 43
43.4 43.7 43.9 43.9 43.9 44 44.5 44.5 44.5
44.5 44.7 44.7 45 45 45.5 45.5 45.9 46
46 46.3 46.5 46.6 46.8 48 48.1 48.2 48.3
2. Menentukan jangkauan (range)
Range atau jangkauan merupakan selisih dari data terkecil dan data
terbesar yang diperoleh. Berikut merupakan range dari data dimensi lebar
bahu atas.
Jangkauan = 48,3 – 38,9 = 9,4 cm
3. Menentukan banyak kelas
Menentukan banyak kelas dengan menggunakan rumus sturgess yang
dimana n merupakan jumlah data, yaitu 45. berikut adalah banyak kelas
dari dimensi lebar bahu atas.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

K= 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 45
K = 1 + 5,455
K = 6,455 = 7 kelas

4. Menentukan panjang interval


Panjang interval merupakan jarak antara tepi kelas bawah dengan tepi
kelas atas. Panjang interval dicari dengan range dibagi dengan banyak
kelas. Berikut adalah panjang interval untuk dimensi lebar bahu atas.

Panjang interval=
9,4
Panjang interval =
6,455
=1,4562 = 1,5
5. Menentukan batas kelas pertama
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, maka harus menentukan
batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas diambil dengan melihat
angka terkecil pada data, maka batas bawah kelas pertama pada dimensi
lebar bahu atas adalah 38,9.
6. Membuat tabel distribusi frekuensi
Setelah mencari frekuensi dari masing - masing kelas maka dimaksukkan
data tersebut kedalam tabel distribusi frekuensi. Berikut adalah tabel
distribusi frekuensi untuk dimensi lebar bahu atas.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Lebar Bahu Atas
Nilai Frekuensi Frekuensi Kumulatif (fk)
No Tepi Kelas X f
Kelas Relatif Fk < % Fk > %
0 0 45 100%
38,9- 39,
1. 38,85-40,35 4 8,88% 4 8,88% 41 91,11%
40,3 6
40,4- 41,
2. 40,35-41,85 8 17,77% 12 26,66% 33 73,33%
41,8 1
41,9- 42,
3. 41,85-43,35 6 13,33% 18 40,00% 27 60,00%
43,3 6
43,4- 44,
4. 43,35-44,85 12 26,66% 30 66,66% 15 33,33%
44,8 1
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

44,9- 45,
5 44,85-46,35 8 17,77% 38 84,44% 7 15,55%
46,3 6
46,4- 47,
6 46,35-47,85 3 6,66% 41 91,11% 4 8,88%
47,8 1
47,9- 48,
7 47,85-49,35 4 8,88% 45 100,00% 0 0
49,3 6
Jumlah 45 100
Berdasarkan tabel frekuensi menunjukkan beberapa nilai yaitu nilai kelas,
tepi kelas, titik tengah kelas, frekuensi, dan frekuensi relatif dan kumulatif untuk
setiap kelas. Nilai kelas adalah sekumpulan nilai untuk suatu data atau variabel.
Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak memiliki jumlah lubang tertentu antar
satu kelas dengan kelas lainnya. Batas kelas dibagi menjadi batas bawah kelas dan
batas atas kelas. Batas bawah kelas diperoleh dengan mengurangi batas bawah
kelas sebesar 0,05, sedangkan batas atas kelas dapat ditentukan dengan
menambahkan 0,05 pada batas kelas. Titik tengah kelas adalah nilai data dititik
tengah kelas. Frekuensi adalah jumlah data yang dimiliki oleh kelas tertentu.
Frekuensi relatif adalah hasil bagi frekuensi kelas dan kumpulan data, dan
frekuensi kumulatif adalah jumlah nilai frekuensi total.
Berdasarkan tabel di atas merupakan data dari dimensi lebar bahu atas
yang dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi. Terdapat nilai kelas yang
nialai kelasnya diperoleh denga cara mengurutkan data, menentukan range /
jangkauan (R), menentukan banyaknya kelas (k), menentukan panjang interval,
menentukan batas bawah kelas, dan membuat tabel distribusi frekuensi. Data
dalam tabel merupakan data yang diurutkan dari minimum hingga maksimum
kemudian dikelompokkan. Setelah pengelompokan, maka dilakukan menentukan
jangkauan.
Menentukan range data dapat diperoleh dengan mengurangkan nilai data
maksimum 48,3 dari nilai data minimum 38,9 dan hasilnya adalah 9,4. Setelah
menentukan range , gunakan rumus sturgess 1 + 3,3 log n untuk menentukan
jumlah kelas, dimana n adalah jumlah data yang diambil yaitu 45. jadi, dengan
menggunakan rumus ini, hasil yang didapatkan adalah 6,455, dibulatkan menjadi
7. Tujuan pembulatan ini untuk memudahkan dalam menentukan jumlah kelas.
Langkah selanjutnya adalah menentukan panjang interval. Panjang interval
didapat dengan cara membagi hasil jangkauan yaitu 9,4 dengan banyaknya kelas
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

yaitu 6,455. perhitungannya menghasilkan 1,4562 dibulatkan menjadi 1,5.


Sebelum membuat tabel frekuensi, batas bawah kelas ditentukan terlebih dahulu.
Batas bawah kelas diambil dari nilai data minimum, untuk dimensi lebar bahu atas
yang menjadi batas bawah kelas yaitu 38,9.
Setelah mengurutkan data, menentukan jangkauan (R), menentukan
banyak kelas (k), menentukan panjang interval, menentukan batas bawah kelas,
maka dibuatlah tabel distribusi frekuensi untuk dimensi panjang lengan atas.
Dalam tabel distribusi frekuensi memiliki niali kelas, tepi kelas, titik tengah (X),
frekuensi, frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (fk). Untuk menentukan nilai
kelas, digunakanlah dengan mendapatkan nilai data terkecil yaitu 38,9 yang
ditambahkan dengan nilai panjang interval kelas 1,5. Berdasarkan pada kelas
keempat, yang memiliki data terbanyak dengan jumlah frekuensi 12 data. Nilai
kelas untuk kelas keempat adalah 43,4 – 44,8 yang diperoleh dengan mengurangi
batas bawah dengan 0,05 dan menambahkan batas atas kelas dengan 0,5 menjadi
43,35-44,85. Titik tengah kelas adalah 44,1 ini didapatkan jumlah batas bawah
kelas dan batas atas kelas kemudian dibagi dua.
Frekuensi adalah pengelompokan nilai kelas dari data yang tersusun.
Frekuensi relatif merupakan persentase (%) dari nilai kelas yang dibagi dengan
jumlah nilai keseluruhan. Pada tabel distribusi frekuensi dimensi lebar bahu atas,
frekuensi terbanyak terdapat pada kelas keempat yaitu 12 data. Yang dimana
frekuensi relatifnya adalah 26,66% yang didapat dari jumlah frekuensi keempat
yaitu 12 dibagi dengan jumlah data yaitu 45 kemudian dikalikan dengan 100%.
frekuensi kumulatif < (jumlah data yang nilainya kurang dari ”x” dari tepi kelas),
frekuensi kumulatif < diurutkan mulai dari 0 (nol) yang dijumlahkan dengan
frekuensi kelas. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kelas interval dengan
frekuensi relatif tertinggi adalah interval 43,4-44,8 dengan frekuensi relatif
sebesar 26,66%. Artinya, sekitar 26,66% dari seluruh data berada dalam kelas
interval ini. Selanjutnya, kita juga dapat melihat frekuensi kumulatif relatif (fk)
pada tabel. Frekuensi kumulatif relatif menunjukkan persentase jumlah
pengamatan yang kurang dari atau sama dengan batas atas kelas tertentu. Dari
kolom ini, kita dapat melihat bahwa sekitar 26,66% dari seluruh data berada di
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

bawah kelas interval 43,4-44,8 yang kemudian data tersebut dibagi dengan 45 dan
hasilnya dikalikan dengan 100%. Frekuensi kumulatif > (jumlah data yang
nilainnya lebih dari “X” dari tepi kelas), sama dengan frekuensi kumulatif <
hanya saja frekuensi kumulatif > diurutkan mulai dari 100. Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi dimensi lebar bahu atas, kelas keempat mempunyai frekuensi
kumulatif kurang dari dengan nilai 66,66% yang didapat dengan cara 45 data yang
nilainnya lebih dari 43,4 - 44,8 yang kemudian data tersebut dibagi dengan 45 dan
hasilnnya dikalikan dengan 100%
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

b. Hitung dan analisis nilai mean, median, dan modus (sertakan tabel
ukuran pemusatan data)!
Ukuran pemusatan data merupakan ukuran yang dapat mewakili data
secara keseluruhan. Nilai ukuran pemusatan data meliputi mean, median, dan
modus. Berikut ukuran pemusatan data dimensi ukuran lebar bahu atas.
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan Lebar Bahu Atas
Nilai Kelas Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
38,9-40,3 38,85-40,35 39,6 4 158,4
40,4-41,8 40,35-41,85 41,1 8 328,8
41,9-43,3 41,85-43,35 42,6 6 255,6
1
43,4-44,8 43,35-44,85 44,1 529,2
2
44,9-46,3 44,85-46,35 45,6 8 364,8
46,4-47,8 46,35-47,85 47,1 3 141,3
47,9-49,3 47,85-49,35 48,6 4 194,4
4
Jumlah 1972,5
5
1) Menghitung nilai rata-rata hitung (Mean)
Mean merupakan nilai rata–rata dari data. Nilai mean untuk data
berkelompok diperoleh dari total frekuensi nilai kelas dikali nilai tengah
setiap kelas kemudian dibagi dengan total frekuensi data. Berikut
merupakan perhitungan mean dimensi ukuran lebar bahu atas.
∑f . X
Mean =
∑f
1972,5
Mean =
45
Mean = 43,833
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan mean pada
dimensi lebar bahu atas didapat yaitu 43,833 yang artinya nilai mean yang
didapat menunjukkan bahwa rata–rata lebar bahu atas dari 45 responden
untuk produk rak obat adalah 43,833.
2) Menghitung nilai median
Median atau nilai tengah adalah suatu nilai data yang terletak ditengah –
tengah dari data yang diurutkan. Berikut adalah nilai median dari ukuran
dimensi lebar bahu atas yang diperoleh.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

( )
1
2
n - ( ∑ f 2)
Median = 43,35 + ×C
f me

Median = 43,35 + (22,5


12
- 18
)× 1,5
Median = 43,35 + 0,562
Median = 43,913
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan median
pada dimensi lebar bahu atas didapat yaitu nilai sebesar 43,913. Dimana
nilai median tersebut menunjukkan bahwa nilai tengah dari data lebar bahu
atas adalah 43,913.
3) Menghitung nilai modus
Modus merupakan data yang paling sering muncul. Berikut adalah nilai
modus dari ukuran dimensi lebar bahu atas yang diperoleh.

Modus = L + ( d1
d 1 + d2)xC

Modus = 43,35 + (66 + 4 ) x 1,5


Modus = 43,35 + 0,9
Modus = 44,250
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai modus dari dimensi
lebar bahu atas sebesar 44,250. Nilai modus tersebut menunjukkan nilai
yang paling sering muncul atau nilai mayoritas pada data ukuran dimensi
lebar bah atas yaitu 44,250.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

c. Buatlah grafik histogram, poligon dan ogive lalu analisis berdasarkan


tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat menggunakan Microsoft
Excel!
Pada distribusi frekuensi, terdapat berbagai metode penyajian data, salah
satunya yaitu penyajian data dalam bentuk diagram. Penyajian data dalam bentuk
diagram dibagi menjadi 3, yaitu histogram, poligon, dan ogive. Berikut
merupakan output grafik dimensi lebar bahu atas.
1) Histogram
Grafik histogram adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang
sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dalam bentuk batang. Berikut
adaah grafik histogram dimensi lebar bahu atas.

Gambar 4.1 Tampilan Histogram Lebar Bahu Atas


Berdasarkan grafik histogram di atas diketahui bahwa untuk sumbu X
pada grafik tersebut menggunakan tepi kelas, sedangkan untuk sumbu Y
menggunakan frekuensi kelas. Batang pertama memiliki nilai tepi kelas 38,85–
40,35 dengan frekuensi sebanyak 4. Batang kedua memiliki nilai tepi kelas 40,35
–41,85 dengan frekuensi sebanyak 8. Batang ketiga memiliki nilai tepi kelas 41,85
– 43,35 dengan frekuensi sebanyak 6. Batang keempat memiliki nilai tepi kelas
43,35–44,85 dengan frekuensi sebanyak 12 Batang kelima memiliki nilai tepi
kelas 44,85–46,35 dengan frekuensi sebanyak 8. Batang keenam memiliki nilai
tepi kelas 46,35–47,85 dengan frekuensi sebanyak 3. Batang keenam memiliki
nilai tepi kelas 47,85–49,35 dengan frekuensi sebanyak 4. Terdapat jarak antara
dinding sumbu Y dengan batang pertama karna batang pertama dimulai dari angka
38,85 bukan 0.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

2) Poligon
Grafik poligon adalah grafik garis yang menghubungkan titik tengah
dengan frekuensi masing-masing kelas sesuai dengan tabel distribusi frekuensi
yang sudah disusun. Berikut adalah grafik poligon dimensi panjang tangan.

Gambar 4.2 Tampilan Poligon Lebar Bahu Atas


Berdasarkan grafik poligon di atas diketahui bahwa sumbu X pada grafik
diatas menggunakan nilai tengah kelas, sedangkan untuk sumbu Y menggunakan
frekuensi kelas. Plot pertama memiliki nilai tengah sebesar 39,6 dengan frekuensi
sebesar 4. Plot kedua memiliki nilai tengah sebesar 41,1 dengan frekuensi sebesar
8. Plot ketiga memiliki nilai tengah 42,6 dengan frekuensi sebesar 6. Plot keempat
memiliki nilai tengah sebesar 44,1 dengan frekuensi sebesar 12. Plot kelima
memiliki nilai tengah sebesar 45,6 dengan frekuensi sebesar 8 Plot keenam
memiliki nilai tengah sebesar 47,1 dengan frekuensi sebesar 3. Plot ketujuh
memiliki nilai tengah sebesar 48,6 dengan frekuensi sebesar 4. Terdapat jarak
antara dinding sumbu Y dengan plot pertama dikarenakan plot pertama memiliki
nilai 39,6 bukan 0.
3) Ogive
Grafik ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut ini adalah
grafik ogive dimensi panjang tangan.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 4.3 Tampilan Ogive Lebar Bahu Atas


Berdasarkan grafik ogive diatas diketahui bahwa sumbu X menggunakan
batas bawah kelas sedangkan sumbu Y menggunakan frekuensi kelas. Terdapat
dua garis pada grafik tersebut, garis pertama yaitu frekuensi kumulatif kurang dari
(<) berwarna biru dan garis kedua yaitu frekuensi kumulatif lebih dari (>)
berwarna orange. Garis biru dimulai dari sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 38,9
kemudian mengalami pergerakan keatas hingga sumbu Y = 45 dengan sumbu X =
49,4. Garis orange bertolak belakang dengan garis biru karena garis orange
dimulai dari sumbu Y = 45 dengan sumbu X = 38,9 kemudian mengalami
pergerakan kebawah hingga sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 49,4. Kedua garis
menunjukan data tersebut bersifat normal karna titik potong berada di tengah
grafik.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

5. DIMENSI: PANJANG TANGAN


a. Buatlah tabel distribusi frekuensi lalu berikan analisis (hanya frekuensi
terbesar saja) berdasarkan dimensi tubuh yang digunakan beserta
langkah-langkahnya secara urut!
Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi susunan data
menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar secara sistematis. Data yang digunakan yaitu panjang tangan dari 45
responden. Berikut merupakan urutan menyusun tabel distribusi frekuensi dengan
dimensi panjang tangan.
1) Mengurutkan data
Pertama mengurutkan data dari yang paling kecil hingga data yang
terbesar. Berikut merupakan urutan data dari yang terkecil hingga
terbesar pada dimensi panjang tangan.
16.5 16.5 16.7 16.7 17 17.2 17.3 17.3 17.4
17.5 17.5 17.5 17.9 18 18 18 18 18
18.3 18.3 18.5 18.5 18.5 18.6 18.7 18.7 18.7
18.9 19 19.2 19.4 19.5 19.5 19.6 19.7 19.8
20 20.3 20.5 20.8 20.8 21 21.3 21.3 21.5
2) Menentukan jangkauan (range)
Range atau jangkauan merupakan selisih dari data terkecil dan data
terbesar yang diperoleh. Berikut merupakan range dari data dimensi
Panjang tangan.
Jangkauan = 21,5 – 16,5 = 5 cm
3) Menentukan banyak kelas
Menentukan banyak kelas dengan menggunakan rumus sturgess yang
dimana n merupakan jumlah data, yaitu 45. Berikut merupakan banyak
kelas pada data dimensi Panjang tangan.
K=1+3,3 log n
K=1+3,3 log 45
K = 6,455 ≈ 7 kelas
4) Menentukan panjang interval
Panjang interval kelas atau luas kelas merupakan jarak antara tepi atas
dan tepi bawah kelas. Panjang interval dicari dengan range dibagi
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

dengan banyak kelas. Berikut merupakan panjang interval dari data


dimensi panjang tangan.

Panjang interval =
5
=
6,455
= 0,7745 ≈ 0,8
5) Menentukan batas kelas pertama
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, maka harus menentukan
batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas diambil dengan melihat
angka terkecil pada data, maka batas bawah kelas pertama pada dimensi
Panjang tangan adalah 16,5.
6) Membuat tabel distribusi frekuensi
Setelah mencari frekuensi dari masing-masing kelas makan dimasukkan
data tersebut kedalam table distribusi frekuensi. Berikut merupakan
table distribusi pada dimensi Panjang tangan.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Panjang Tangan
Frekuens Frekuensi Kumulatif (fk)
Nilai
No Tepi Kelas X f i
Kelas Fk < % Fk > %
Relatif
0 0 45 100%
16,5-
1 16,45-17,25 16,85 6 13,33% 6 13,33% 39 86,67%
17,2
2 17,3-18 17,25-18,05 17,65 12 26,67% 18 40,00% 27 60,00%
18,1-
3 18,05-18,85 18,45 9 20,00% 27 60,00% 18 40,00%
18,8
18,9-
4 18,85-19,65 19,25 7 15,56% 34 75,56% 11 24,44%
19,6
19,7-
5 19,65-20,45 20,05 4 8,89% 38 84,44% 7 15,56%
20,4
20,5-
6 20,45-21,25 20,85 4 8,89% 42 93,33% 3 6,67%
21,2
7 21,3-22 21,25-22,05 21,65 3 6,67% 45 100% 0 0
Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel frekuensi menunjukkan beberapa nilai : nilai kelas, tepi
kelas, titik tengah kelas, frekuensi, dan frekuensi relatif dan kumulatif untuk
setiap kelas. Nilai kelas adalah sekumpulan nilai untuk suatu data atau variabel.
Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak memiliki jumlah lubang tertentu antar
satu kelas dengan kelas lainnya. Batas kelas dibagi menjadi batas bawah kelas dan
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

batas atas kelas. Batas bawah kelas diperoleh dengan mengurangi batas bawah
kelas sebesar 0,05, sedangkan batas atas kelas dapat ditentukan dengan
menambahkan 0,05 pada batas kelas. Titik tengah kelas adalah nilai data dititik
tengah kelas. Frekuensi adalah jumlah data yang dimiliki oleh kelas tertentu.
Frekuensi relatif adalah hasil bagi frekuensi kelas dan kumpulan data, dan
frekuensi kumulatif adalah jumlah nilai frekuensi total.
Berdasarkan tabel di atas merupakan data dari dimensi panjang tangan
yang dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi. Terdapat nilai kelas yang
nilai kelasnya diperoleh denga cara mengurutkan data, menentukan range /
jangkauan (R), menentukan banyaknya kelas (k), menentukan panjang interval,
menentukan batas bawah kelas, dan membuat tabel distribusi frekuensi. Data
dalam tabel merupakan data yang diurutkan dari minimum hingga maksimum
kemudian dikelompokkan. Setelah pengelompokan, maka dilakukan menentukan
jangkauan.
Menentukan range data dapat diperoleh dengan mengurangkan nilai data
maksimum 21,5 dari nilai data minimum 16,5 dan hasilnya adalah 5. Setelah
menentukan range , gunakan rumus sturgess 1 + 3,3 log n untuk menentukan
jumlah kelas, dimana n adalah jumlah data yang diambil yaitu 45. jadi, dengan
menggunakan rumus ini, hasil yang didapatkan adalah 6,455, dibulatkan menjadi
7. Tujuan pembulatan ini untuk memudahkan dalam menentukan jumlah kelas.
Langkah selanjutnya adalah menentukan panjang interval. Panjang interval
didapat dengan cara membagi hasil jangkauan yaitu 5 dengan banyaknya kelas
yaitu 6,455. perhitungannya menghasilkan 0,7745 dibulatkan menjadi 0,8.
Sebelum membuat tabel frekuensi, batas bawah kelas ditentukan terlebih dahulu.
Batas bawah kelas diambil dari nilai data minimum, untuk dimensi panjang
tangan yang menjadi batas bawah kelas yaitu 16,5.
Setelah mengurutkan data, menentukan jangkauan (R), menentukan
banyak kelas (k), menentukan panjang interval, menentukan batas bawah kelas,
maka dibuatlah tabel distribusi frekuensi untuk dimensi panjang tangan. Dalam
tabel distribusi frekuensi memiliki niali kelas, tepi kelas, titik tengah (X),
frekuensi, frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (fk). Untuk menentukan nilai
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

kelas, digunakanlah dengan mendapatkan nilai data terkecil yaitu 16,5 yang
ditambahkan dengan nilai panjang interval kelas 0,8. Berdasarkan pada kelas
kedua, yang memiliki data terbanyak dengan jumlah frekuensi 12 data. Nilai kelas
untuk kelas kedua adalah 17,3 – 18 yang diperoleh dengan mengurangi batas
bawah dengan 0,05 dan menambahkan batas atas kelas dengan 0,05 menjadi 17,25
– 18,05. Titik tengah kelas adalah 17,65 ini didapatkan jumlah batas bawah kelas
dan batas atas kelas kemudian dibagi dua.
Frekuensi adalah pengelompokan nilai kelas dari data yang tersusun.
Frekuensi relatif merupakan persentase (%) dari nilai kelas yang dibagi dengan
jumlah nilai keseluruhan. Pada tabel distribusi frekuensi dimensi panjang tangan,
frekuensi terbanyak terdapat pada kelas kedua yaitu 12 data. Yang dimana
frekuensi relatifnya adalah 26,67% yang didapat dari jumlah frekuensi kedua
yaitu 12 dibagi dengan jumlah data yaitu 45 kemudian dikalikan dengan 100%.
frekuensi kumulatif < (jumlah data yang nilainya kurang dari ”x” dari tepi kelas),
frekuensi kumulatif < diurutkan mulai dari 0 (nol) yang dijumlahkan dengan
frekuensi kelas. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kelas interval dengan
frekuensi relatif tertinggi adalah interval 17,3-18 dengan frekuensi relatif sebesar
26,67%. Artinya, sekitar 26,67% dari seluruh data berada dalam kelas interval ini.
Selanjutnya, kita juga dapat melihat frekuensi kumulatif relatif (fk) pada tabel.
Frekuensi kumulatif relatif menunjukkan persentase jumlah pengamatan yang
kurang dari atau sama dengan batas atas kelas tertentu. Dari kolom ini, kita dapat
melihat bahwa sekitar 26,67% dari seluruh data berada di bawah kelas interval
17,3-18 yang kemudian data tersebut dibagi dengan 45 dan hasilnya dikalikan
dengan 100%. Frekuensi kumulatif > (jumlah data yang nilainnya lebih dari “X”
dari tepi kelas), sama dengan frekuensi kumulatif < hanya saja frekuensi
kumulatif > diurutkan mulai dari 100. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi
dimensi panjang tangan, kelas kedua mempunyai frekuensi kumulatif kurang dari
dengan nilai 40,00% yang didapat dengan cara 45 data yang nilainnya lebih dari
17,3 - 18 yang kemudian data tersebut dibagi dengan 45 dan hasilnnya dikalikan
dengan 100%.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

b. Hitung dan analisis mean, median, dan modus (sertakan tabel ukuran
pemusatan data)!
Ukuran pemusatan data merupakan ukuran yang dapat mewakili data
secara keseluruhan. Nilai ukuran pemusatan data meliputi mean, median, dan
modus. Berikut merupakan tabel ukuran pemusatan pada data dimensi panjang
tangan.
Tabel 5.2 Ukuran Pemusatan Panjang Tangan
Nilai Kelas Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
16,5-17,2 16,45-17,25 16,85 6 101,1
1
17,3-18 17,25-18,05 17,65 211,8
2
18,1-18,8 18,05-18,85 18,45 9 166,05
18,9-19,6 18,85-19,65 19,25 7 134,75
19,7-20,4 19,65-20,45 20,05 4 80,2
20,5-21,2 20,45-21,25 20,85 4 83,4
21,3-22 21,25-22,05 21,65 3 64,95
4
842,25
Jumlah 5
1) Menghitung nilai rata-rata hitung (Mean)
Mean merupakan nilai rata–rata dari data. Nilai mean untuk data
berkelompok diperoleh dari total frekuensi nilai kelas dikali nilai tengah
setiap kelas kemudian dibagi dengan total frekuensi data. Berikut
merupakan perhitungan mean dimensi ukuran Panjang tangan.

Mean =
∑ f.X
∑f
842,25
=
45
= 18,717
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan mean pada
dimensi panjang tangan didapat yaitu 18,717 yang artinya nilai mean yang
didapat menunjukkan bahwa rata – rata panjang tangan dari 45 responden
untuk produk rak obat adalah 18,717.
2) Menghitung nilai median
Median atau nilai tengah adalah suatu nilai data yang terletak ditengah –
tengah dari data yang diurutkan. Berikut adalah nilai median dari ukuran
dimensi lebar bahu atas yang diperoleh.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

( )
1
n- ( ∑ f 2 )
Median 2
=B+ ×C
f me

( )
1
45- ( 6+12 )
2
=18,05+ ×0,8
9

=18,05+ (22,5-
9
( 18 )
)×0,8
=18,05+ ( 4,5
9 )
×0,8

= 18,450
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan median
pada dimensi panjang tangan didapat yaitu nilai sebesar 18,450. yang
dimana nilai median tersebut menunjukkan bahwa nilai tengah dari data
panjang tangan untuk rak obat adalah 18,450.
3) Menghitung nilai modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul (frekuensi terbesar) dari
separangkat data atau observasi. Berikut merupakan perhitungan modus
dari data dimensi panjang tangan.

Modus =L+ ( d1
d1+ d2)×C

=17,25+ (12-6
(12-6)+(12-9) )
×0,8

=17,25+ (
6+3 )
6
×0,8

=17,25+ ( )×0,8
6
9
=17,783
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai modus dari dimensi
panjang tangan sebesar 17,783. Nilai modus tersebut menunjukkan nilai
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

yang paling sering muncul atau nilai mayoritas pada data dimensi panjang
tangan adalah 17,783.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

c. Buatlah grafik histogram, poligon dan ogive lalu berikan analisis


berdasarkan tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat menggunakan
Microsoft Excel!
Pada distribusi frekuensi, terdapat berbagai metode penyajian data, salah
satunya yaitu penyajian data dalam bentuk diagram. Penyajian data dalam bentuk
diagram dibagi menjadi 3, yaitu histogram, poligon, dan ogive.
1) Histogram
Grafik histogram adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang
sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dalam bentuk batang. Berikut
adaah grafik histogram dimensi panjang tangan.

Gambar 5.1 Tampilan Histogram Panjang Tangan


Berdasarkan grafik histogram diatas diketahui bahwa untuk sumbu X pada
grafik tersebut menggunakan tepi kelas, sedangkan untuk sumbu Y menggunakan
frekuensi kelas. Batang pertama memiliki nilai tepi kelas 16,45 – 17,25 dengan
frekuensi sebanyak 6. Batang kedua memiliki nilai tepi kelas 17,25 – 18,05
dengan frekuensi sebanyak 12. Batang ketiga memiliki nilai tepi kelas 18,05 –
19,85 dengan frekuensi sebanyak 9. Batang keempat memiliki nilai tepi kelas
18,85 – 19,65 dengan frekuensi sebanyak 7. Batang kelima memiliki nilai tepi
kelas 19,65 – 20,45 dengan frekuensi sebanyak 4. Batang keenam memiliki nilai
tepi kelas 20,45 – 21,25 dengan frekuensi sebanyak 4. Batang keenam memiliki
nilai tepi kelas 21,25 – 22,05 dengan frekuensi sebanyak 3. Terdapat jarak antara
dinding sumbu Y dengan batang pertama karna batang pertama dimulai dari angka
16,45 bukan 0.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

2) Poligon
Grafik poligon adalah grafik garis yang menghubungkan titik tengah
dengan frekuensi masing-masing kelas sesuai dengan tabel distribusi frekuensi
yang sudah disusun. Berikut adalah grafik poligon dimensi panjang tangan.

Gambar 5.2 Tampilan Poligon Panjang Tangan


Berdasarkan grafik poligon di atas diketahui bahwa sumbu X pada grafik
diatas menggunakan nilai tengah kelas, sedangkan untuk sumbu Y menggunakan
frekuensi kelas. Plot pertama memiliki nilai tengah sebesar 16,85 dengan
frekuensi sebesar 6. Plot kedua memiliki nilai tengah sebesar 17,65 dengan
frekuensi sebesar 12. Plot ketiga memiliki nilai tengah 18,45 dengan frekuensi
sebesar 9. Plot keempat memiliki nilai tengah sebesar 19,25 dengan frekuensi
sebesar 7. Plot kelima memiliki nilai tengah sebesar 20,05 dengan frekuensi
sebesar 4. Plot keenam memiliki nilai tengah sebesar 20,85 dengan frekuensi
sebesar 4. Plot ketujuh memiliki nilai tengah sebesar 21,65 dengan frekuensi
sebesar 3. Terdapat jarak antara dinding sumbu Y dengan plot pertama
dikarenakan plot pertama memiliki nilai 16,85 bukan 0.
3) Ogive
Grafik ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut ini adalah
grafik ogive dimensi panjang tangan.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 5.3 Tampilan Ogive Panjang Tangan


Berdasarkan grafik ogive diatas diketahui bahwa sumbu X menggunakan
batas bawah kelas sedangkan sumbu Y menggunakan frekuensi kelas. Terdapat
dua garis pada grafik tersebut, garis pertama yaitu frekuensi kumulatif kurang dari
(<) berwarna biru dan garis kedua yaitu frekuensi kumulatif lebih dari (>)
berwarna orange. Garis biru dimulai dari sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 16,5
kemudian mengalami pergerakan keatas hingga sumbu Y = 45 dengan sumbu X =
22,1. Garis orange bertolak belakang dengan garis biru karena garis orange
dimulai dari sumbu Y = 45 dengan sumbu X = 16,5 kemudian mengalami
pergerakan kebawah hingga sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 22,1. Kedua garis
menunjukan data tersebut bersifat normal karna titik potong berada di tengah
grafik.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

6. DIMENSI: PANJANG LENGAN ATAS


a. Buatlah tabel distribusi frekuensi lalu berikan analisis (hanya frekuensi
terbesar saja) berdasarkan dimensi tubuh yang digunakan beserta
langkah-langkahnya secara urut!
Tabel distribusi frekuensi adalah sebuah tabel yang berisi susunan data
menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah
daftar secara sistematis. Data yang digunakan yaitu panjang lengan atas dari 45
responden. Berikut merupakan urutan menyusun tabel distribusi frekuensi dengan
dimensi panjang lengan atas.
1) Mengurutkan data
Pertama mengurutkan data dari yang paling kecil hingga data yang
terbesar. Berikut merupakan urutan data dari yang terkecil hingga terbesar
pada dimensi panjang lengan atas.
30 30.6 30.7 30.8 31 31 31 31 31
31.2 31.4 31.5 31.6 31.8 31.8 32 32 32.6
32.8 32.9 32.9 33 33 33 33.1 33.4 33.5
33.5 33.6 33.7 33.9 34.2 34.5 34.6 35 35
35 35 35.2 35.3 35.4 35.5 35.5 35.7 36.6
2) Menentukan jangkauan (range)
Range atau jangkauan merupakan selisih dari data terkecil dan data
terbesar yang diperoleh. Berikut merupakan range dari data dimensi
panjang lengan atas.
Jangkauan = 36,6 – 30 = 6,6 cm
3) Menentukan banyak kelas
Menentukan banyak kelas dengan menggunakan rumus sturgess yang
dimana n merupakan jumlah data, yaitu 45. berikut banyak kelas dari
dimensi panjang lengan atas.
K= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 45
= 1 + 3,3 (1,653)
= 1 + 5,455
= 6,455 ≈ 7 kelas
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

4) Menentukan panjang interval


Panjang interval merupakan jarak antara tepi kelas bawah dengan tepi
kelas atas. Panjang interval dicari dengan range dibagi dengan banyak
kelas. Berikut panjang interval untuk dimensi panjang lengan atas.

Panjang interval =
6,6
I =
6,455
I = 1,022 = 1,1
5) Menentukan batas kelas pertama
Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi, maka harus menentukan
batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas diambil dengan melihat
angka terkecil pada data, maka batas bawah kelas pertama pada dimensi
panjang lengan atas adalah 30.
6) Membuat tabel distribusi frekuensi
Setelah mencari frekuensi dari masing – masing kelas maka dimaksukkan
data tersebut kedalam tabel distribusi frekuensi. Berikut adalah tabel
distribusi frekuensi untuk dimensi panjang lengan atas.
Tabel 6.1 Distribusi Frekuensi Panjang Lengan Atas
Frekuens Frekuensi Kumulatif (fk)
N Nilai
Tepi Kelas X f i Fk Fk
o Kelas % %
Relatif < >
0 0 45 100%
29,95– 30,5
1 30 – 31 9 20% 9 20% 45 100%
31,05 0
31,1– 31,05 – 31,6 82,22
2 8 17,78% 16 35,6% 37
32,1 32,15 0 %
32,7 53,33 64,44
3 32,2- 33,2 32,15- 33,25 8 17,78% 24 29
0 % %
33,25– 33,8 46,66
4 33,3- 34,3 7 15,56% 30 66,7% 21
34,35 0 %
34,4– 34,9 33,33
5 34,35 -35,45 9 20,00% 35 77,8% 15
35,4 0 %
36,0 22,22
6 35,5- 36,5 35,45- 36,55 3 6,67% 41 91,1% 10
0 %
37,1
7 36,6- 37,6 36,55- 37,65 1 2,22% 45 100% 4 8,89%
0
4
Jumlah 100%
5
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Berdasarkan tabel frekuensi menunjukkan beberapa nilai yaitu nilai kelas,


tepi kelas, titik tengah kelas, frekuensi, dan frekuensi relatif dan kumulatif untuk
setiap kelas. Nilai kelas adalah sekumpulan nilai untuk suatu data atau variabel.
Tepi kelas adalah batas kelas yang tidak memiliki jumlah lubang tertentu antar
satu kelas dengan kelas lainnya. Batas kelas dibagi menjadi batas bawah kelas dan
batas atas kelas. Batas bawah kelas diperoleh dengan mengurangi batas bawah
kelas sebesar 0,05, sedangkan batas atas kelas dapat ditentukan dengan
menambahkan 0,05 pada batas kelas. Titik tengah kelas adalah nilai data dititik
tengah kelas. Frekuensi adalah jumlah data yang dimiliki oleh kelas tertentu.
Frekuensi relatif adalah hasil bagi frekuensi kelas dan kumpulan data, dan
frekuensi kumulatif adalah jumlah nilai frekuensi total.
Berdasarkan tabel di atas merupakan data dari dimensi panjang lengan atas
yang dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi. Terdapat nilai kelas yang
nialai kelasnya diperoleh denga cara mengurutkan data, menentukan range /
jangkauan (R), menentukan banyaknya kelas (k), menentukan panjang interval,
menentukan batas bawah kelas, dan membuat tabel distribusi frekuensi. Data
dalam tabel merupakan data yang diurutkan dari minimum hingga maksimum
kemudian dikelompokkan. Setelah pengelompokan, maka dilakukan menentukan
jangkauan.
Menentukan range data dapat diperoleh dengan mengurangkan nilai data
maksimum 36,6 dari nilai data minimum 30 dan hasilnya adalah 6,6. setelah
menentukan range , gunakan rumus sturgess 1 + 3,3 log n untuk menentukan
jumlah kelas, dimana n adalah jumlah data yang diambil yaitu 45. jadi, dengan
menggunakan rumus ini, hasil yang didapatkan adalah 6,455, dibulatkan menjadi
7. tujuan pembulatan ini untuk memudahkan dalam menentukan jumlah kelas.
Langkah selanjutnya adalah menentukan panjang interval. Panjang interval
didapat dengan cara membagi hasil jangkauan yaitu 6,6 dengan banyaknya kelas
yaitu 6,455. perhitungannya menghasilkan 1,022 dibulatkan menjadi 1,1. sebelum
membuat tabel frekuensi, batas bawah kelas ditentukan terlebih dahulu. Batas
bawah kelas diambil dari nilai data minimum, untuk dimensi panjang lengan atas
yang menjadi batas bawah kelas yaitu 30.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Setelah mengurutkan data, menentukan jangkauan (R), menentukan


banyak kelas (k), menentukan panjang interval, menentukan batas bawah kelas,
maka dibuatlah tabel distribusi frekuensi untuk dimensi panjang lengan atas.
Dalam tabel distribusi frekuensi memiliki niali kelas, tepi kelas, titik tengah (X),
frekuensi, frekuensi relatif, dan frekuensi kumulatif (fk). Untuk menentukan nilai
kelas, digunakanlah dengan mendapatkan nilai data terkecil yaitu 30, yang
ditambahkan dengan nilai panjang interval kelas 1,1. berdasarkan pada kelas
kelima, yang memiliki frekuensi 9 data. Nilai kelas untuk kelas pertama adalah 30
– 31 yang diperoleh dengan mengurangi batas bawah dengan 0,05 dan
menambahkan batas atas kelas dengan 0,5. titik tengah kelas ada di ini di 30,50
dapatkan jumlah batas bawah kelas dan batas atas kelas kemudian dibagi dua.
Frekuensi adalah pengelompokan nilai kelas dari data yang tersusun.
Frekuensi relatif merupakan persentase (%) dari nilai kelas yang dibagi dengan
jumlah nilai keseluruhan. Pada tabel distribusi frekuensi dimensi panjang lengan
atas, frekuensi terbanyak terdapat pada kelas pertama yaitu 9 data. Yang dimana
frekuensi relatifnya adalah 20,00% yang didapat dari jumlah frekuensi kelima
yaitu 9 dibagi dengan jumlah data yaitu 45 kemudian dikalikan dengan 100%.
frekuensi kumulatif < (jumlah data yang nilainya kurang dari ”x” dari tepi kelas),
frekuensi kumulatif < diurutkan mulai dari 0 (nol) yang dijumlahkan dengan
frekuensi kelas. Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa kelas interval dengan
frekuensi relatif tertinggi adalah interval 29, 95 – 31,05 dengan frekuensi relatif
sebesar 20,00%. Artinya, sekitar 20,00% dari seluruh data berada dalam kelas
interval ini. Selanjutnya, kita juga dapat melihat frekuensi kumulatif relatif (fk)
pada tabel. Frekuensi kumulatif relatif menunjukkan persentase jumlah
pengamatan yang kurang dari atau sama dengan batas atas kelas tertentu. Dari
kolom ini, kita dapat melihat bahwa sekitar 20,00% dari seluruh data berada di
bawah kelas interval 29, 95 – 31,05 yang kemudian data tersebut dibagi dengan
45 dan hasilnya dikalikan dengan 100%. Frekuensi kumulatif > (jumlah data yang
nilainnya lebih dari “X” dari tepi kelas), sama dengan frekuensi kumulatif <
hanya saja frekuensi kumulatif > diurutkan mulai dari 100%. Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi dimensi panjang lengan atas, kelas pertama mempunyai
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

frekuensi kumulatif kurang dari dengan nilai 77,8% yang didapat dengan cara 45
data yang nilainnya lebih dari 29, 95 – 31,05 yang kemudian data tersebut dibagi
dengan 45 dan hasilnnya dikalikan dengan 100%.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

b. Hitung dan analisis nilai mean, median, dan modus (sertakan tabel
ukuran pemusatan data)!
Ukuran pemusatan data merupakan ukuran tang dapat mewakili data
secara keseluruhan. Nilai ukuran pemusatan data meliputi mean, median, dan
modus. Berikut ukuran pemusatan data dimensi ukuran panjang lengan atas.
Tabel 6.2 Ukuran Pemusatan Panjang Lengan Atas
Nilai Kelas Tepi Kelas Nilai Tengah (X) f f.X
30 – 31 29,95– 31,05 30,50 9 274,5
31,1– 32,1 31,05 –32,15 31,60 8 252,8
32,2- 33,2 32,15- 33,25 32,70 8 261,6
33,3- 34,3 33,25– 34,35 33,80 7 236,6
34,4– 35,4 34,35 -35,45 34,90 9 314,1
35,5- 36,5 35,45- 36,55 36,00 3 108
36,6- 37,6 36,55- 37,65 37,10 1 37,1
Jumlah 45 1.484,7
1) Menghitung nilai rata-rata hitung (Mean)
Mean merupakan nilai rata – rata dari data. Nilai mean untuk data
berkelompok diperoleh dari total frekuesnsi nilai kelas dikali nilai tengah
setiap kelas kemudian dibagi dengan total frekuensi data. Berikut
perhitungan mean dimensi ukuran panjang lengan atas.
∑f . X
Mean =
∑f
1.484 ,7
M ean =
45
M ean = 32,993
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan mean pada
dimensi panjang lengan atas didapat yaitu 32,993 cm yang artinya nilai
mean yang didapat menunjukkan bahwa rata – rata panjang lengan atas
dari 45 responden untuk produk rak obat adalah 32,993 cm.
2) Menghitung nilai median
Median atau nilai tengah adalah suatu nilai data yang terletak ditengah –
tengah dari data yang diurutkan. Berikut adalah nilai median yang
diperoleh.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

( )
1
n- ( ∑ f 2 )
Median 2
=B+ ×C
f me

( )
1
45-17
2
M edian=34,35+ X 1,1
8

M edian=34,35+ ( 22,5
8
- (17)
) X 1,1
M edian=34,35 + ( ) X 1,1
22,5 - (17)
8
M edian=34 , 35+0,756
M edian = 35,106
Berdasarkan perhitungan manual untuk nilai ukuran pemusatan median
pada dimensi panjang lengan atas didapat yaitu nilai sebesar 35,106 cm.
yang dimana nilai median tersebut menunjukkan bahwa nilai tengah dari
data panjang lengan atas untuk rak obat adalah 35,106 cm.
3) Menghitung nilai modus
Modus merupakan data yang paling sering muncul. Berikut adalah nilai
modus yang diperoleh.

Modus = L + ( d1
d1 + d2)xC

Modus = 29,95 + (99 + 1 ) x 1,1


Modus = 30,940
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai modus dari dimensi
panjang lengan atas sebesar 30,940 cm. Nilai modus tersebut
menunjukkan nilai yang paling sering muncul atau nilai mayoritas pada
data dimensi panjang lengan atas adalah 30,940 cm.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

c. Buatlah grafik histogram, poligon dan ogive lalu berikan analisis


berdasarkan tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat menggunakan
Microsoft Excel!
Pada distribusi frekuensi, terdapat berbagai metode penyajian data, salah
satunya yaitu penyajian data dalam bentuk diagram. Penyajian data dalam bentuk
diagram dibagi menjadi 3, yaitu histogram, poligon, dan ogive.
1) Histogram
Grafik histogram adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang
sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi dalam bentuk batang. Berikut
adaah grafik histogram dimensi panjang lengan atas.

Gambar 6.1 Tampilan Histogram Panjang Lengan Atas


Berdasarkan grafik histogram di atas diketahui bahwa untuk sumbu X pada
grafik tersebut menggunakan tepi kelas, sedangkan untuk sumbu Y menggunakan
frekuensi kelas. Batang pertama memiliki nilai tepi kelas 29,95 – 31,05 dengan
frekuensi sebanyak 9. Batang kedua memiliki nilai tepi kelas 31,05 – 32,15
dengan frekuensi sebanyak 8. Batang ketiga memiliki nilai tepi kelas 32,25 –
33,25 dengan frekuensi sebanyak 8. Batang keempat memiliki nilai tepi kelas
33,25 – 34,35 dengan frekuensi sebanyak 7. Batang kelima memiliki nilai tepi
kelas 34,35 – 35,45 dengan frekuensi sebanyak 9. Batang keenam memiliki nilai
tepi kelas 35,45 – 36,55 dengan frekuensi sebanyak 3. Batang keenam memiliki
nilai tepi kelas 36,55 – 37,65 dengan frekuensi sebanyak 1. Terdapat jarak antara
dinding sumbu Y dengan batang pertama karena batang pertama dimulai dari
angka 29,95 bukan 0.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

2) Poligon
Grafik poligon adalah grafik garis yang menghubungkan titik tengah
dengan frekuensi masing-masing kelas sesuai dengan tabel distribusi frekuensi
yang sudah disusun. Berikut adalah grafik poligon dimensi panjang lengan atas.

Gambar 6.2 Tampilan Poligon Panjang Lengan Atas


Berdasarkan grafik poligon di atas diketahui bahwa sumbu X pada grafik
diatas menggunakan nilai tengah kelas, sedangkan untuk sumbu Y menggunakan
frekuensi kelas. Plot pertama memiliki nilai tengah sebesar 30,5 dengan frekuensi
sebesar 8. Plot kedua memiliki nilai tengah sebesar 31,6 dengan frekuensi sebesar
8. Plot ketiga memiliki nilai tengah 32,7 dengan frekuensi sebesar 8. Plot keempat
memiliki nilai tengah sebesar 33,8 dengan frekuensi sebesar 6. Plot kelima
memiliki nilai tengah sebesar 34,9 dengan frekuensi sebesar 5. Plot keenam
memiliki nilai tengah sebesar 36 dengan frekuensi sebesar 6. Plot ketujuh
memiliki nilai tengah sebesar 37,1 dengan frekuensi sebesar 4. Terdapat jarak
antara dinding sumbu Y dengan plot pertama dikarenakan plot pertama memiliki
nilai 30,5 bukan 0.
3) Ogive
Grafik ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut ini adalah
grafik ogive dimensi panjang lengan atas.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 6.3 Tampilan Ogive Panjang Lengan Atas


Berdasarkan grafik ogive diatas diketahui bahwa sumbu X menggunakan
batas bawah kelas sedangkan sumbu Y menggunakan frekuensi kelas. Terdapat
dua garis pada grafik tersebut, garis pertama yaitu frekuensi kumulatif kurang dari
(<) berwarna biru dan garis kedua yaitu frekuensi kumulatif lebih dari (>)
berwarna orange. Garis biru dimulai dari sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 30
kemudian mengalami pergerakan keatas hingga sumbu Y = 45 dengan sumbu X =
37,7. Garis orange bertolak belakang dengan garis biru karena garis orange
dimulai dari sumbu Y = 45 dengan sumbu X = 30 kemudian mengalami
pergerakan kebawah hingga sumbu Y = 0 dengan sumbu X = 37,7. Kedua garis
menunjukan data tersebut bersifat normal karna titik potong berada di tengah
grafik.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

7. Hitunglah nilai mean, median, dan modus dengan menggunakan


software SPSS 16.0 atau SPSS 22.0 dan cantumkan grafik histogram
berdasarkan hasil pengolahan software tersebut untuk semua dimensi
tubuh yang digunakan! (Sertakan langkah-langkah pengolahan software
dan analisis lengkap output perhitungan nilai mean, median, modus, dan
grafik)
Pada pengolahan data dilakukan menggunakan software SPSS 16.0. SPSS
adalah aplikasi perhitungan data yang mempunyai analisis data statistik yang
dapat dikatakan cukup tinggi dan umum digunakan dalam ilmu sosial.
Penggunaan software SPSS 16.0 adalah untuk mengetahui nilai ukuran pemusatan
serta grafik histogram dari data dimensi tubuh 45 responden. Berikut merupakan
langkah-langkah menggunakan software SPSS 16.0 serta output dari pengolahan
software tersebut.
Langkah pertama, membuka software SPSS 16.0, kemudian mengeklik
sheet variable view dan mengisi name dengan dimensi tubuh yang digunakan,
yaitu lebar bahu atas, panjang tangan, dan panjang lengan atas. Pada type
menggunakan numeric, width 8, decimals 1, values none, missing none, columns
8, align right, dan measure menggunakan scale. Berikut merupakan Gambar 7.1
Tampilan Variable View.

Gambar 7.1 Tampilan Variable View


Langlah kedua, mengeklik sheet data view dan mengisi data berdasarkan
dimensi tubuh dari 45 responden. Berikut merupakan Gambar 7.2 Tampilan Data
View.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 7.2 Tampilan Data View


Langkah ketiga, setelah memasukkan data yaitu mengeklik analyze pada
menu bar, lalu pilih descriptive statistics, lalu mengeklik frequencies. Berikut
merupakan Gambar 7.3 Tampilan Option Analyze.

Gambar 7.3 Tampilan Option Analyze


Langkah keempat, memindahkan ketiga data dimensi tubuh ke dalam
kolom variable(s), lalu mengeklik statistics. Berikut merupakan Gambar 7.4
Tampilan Frequencies.

Gambar 7.4 Tampilan Frequencies


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Langkah kelima, pada central tendency memilih mean, median, dan mode.
Lalu pada dispersion memilih minimum dan maximum dan continue. Gambar 7.5
Tampilan Option Statistics.

Gambar 7.5 Tampilan Option Statistics


Langkah keenam, memilih chart dan mengeklik histograms, lalu centang
with normal curve dan continue. Berikut merupakan Gambar 7.6 Tampilan
Option Charts.

Gambar 7.6 Tampilan Option Charts


Langkah terakhir, mengeklik OK pada tampilan frequencies dan akan
muncul tampilan output statistics dan histogram dari 45 data responden. Berikut
merupakan Gambar 7.7 Tampilan Output Statistics.

Gambar 7.7 Tampilan Output Statistics


LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Berdasarkan Gambar 7.7 Tampilan Output Statistics, terdapat N valid


sebesar 45 yang berarti sebanyak 45 data berhasil diinput, dan terdapat N missing
0 yang berarti data yang tidak terinput 0 atau data dimensi berhasil diinput
seluruhnya. Mean merupakan nilai rata-rata dari data yang sudah diperoleh.
Median merupakan nilai tengah dari data yang sudah diperoleh setelah data
tersebut diurutkan. Modus atau mode merupakan nilai yang paling sering muncul
dalam data. Minimum merupakan nilai terkecil dari data yang diperoleh.
Maximum merupakan nilai tertinggi atau terbesar dari data yang diperoleh.
Pada dimensi lebar bahu atas terdapat N valid atau data yang berhasil
diinput sebesar 45, N missing atau data yang tidak terinput yaitu 0. Mean atau
nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 43,773. Median atau nilai tengah yang
diperoleh sebesar 43,900. Modus atau nilai yang sering muncul yang diperoleh
sebesar 44,5. Minimum atau data terkecil yang diperoleh sebesar 38,9, dan
maximum atau data terbesar yang diperoleh sebesar 48,3.
Pada dimensi panjang tangan terdapat N valid atau data yang berhasil
diinput sebesar 45, N missing atau data yang tidak terinput yaitu 0. Mean atau
nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 18,709. Median atau nilai tengah yang
diperoleh sebesar 18,500. Modus atau nilai yang sering muncul yang diperoleh
sebesar 18,0. Minimum atau data terkecil yang diperoleh sebesar 16,5, dan
maximum atau data terbesar yang diperoleh sebesar 21,5.
Pada dimensi panjang lengan atas terdapat N valid atau data yang berhasil
diinput sebesar 45, N missing atau data yang tidak terinput yaitu 0. Mean atau
nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 33,062. Median atau nilai tengah yang
diperoleh sebesar 33,000. Modus atau nilai yang sering muncul yang diperoleh
sebesar 31,0. Minimum atau data terkecil yang diperoleh sebesar 30,0, dan
maximum atau data terbesar yang diperoleh sebesar 36,6.
Pada software SPSS 16.0 selain output statistics, terdapat output histogram
yang ditampilkan. Berikut merupakan Gambar 7.8 Tampilan Histogram Lebar
Bahu Atas.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 7.8 Tampilan Histogram Lebar Bahu Atas


Berdasarkan Gambar 7.8 Tampilan Histogram Lebar Bahu Atas, pada
grafik histogram terdapat sepuluh batang histogram yang berarti terdapat sepuluh
kelas. Pada grafik tersebut terdapat celah pada batang karena perhitungan yang
digunakan adalah perhitungan data tunggal. Terdapat mean yang diperoleh
sebesar 43,77 yang merupakan nilai rata-rata dari data dimensi lebar bahu atas,
dan terdapat standar deviasi sebesar 2,512 yang merupakan rata-rata dari jarak
data dimensi lebar bahu atas berdasarkan banyaknya data atau N sebesar 45.

Gambar 7.9 Tampilan Histogram Panjang Tangan


Berdasarkan Gambar 7.9 Tampilan Histogram Panjang Tangan, pada
grafik histogram terdapat sebelas batang histogram yang berarti terdapat sebelas
kelas. Pada grafik tersebut tidak ada celah pada batang karena perhitungan yang
digunakan adalah perhitungan data tunggal. Terdapat mean yang diperoleh
sebesar 18,71 yang merupakan nilai rata-rata dari data dimensi panjang tangan,
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

dan terdapat standar deviasi sebesar 1,385 yang merupakan rata-rata dari jarak
data dimensi panjang tangan berdasarkan banyaknya data atau N sebesar 45.

Gambar 7.10 Tampilan Histogram Panjang Lengan Atas


Berdasarkan Gambar 7.10 Tampilan Histogram Panjang Lengan Atas,
pada grafik histogram terdapat tujuh batang histogram yang berarti terdapat tujuh
kelas. Pada grafik tersebut tidak ada celah pada batang karena perhitungan yang
digunakan adalah perhitungan data tunggal. Terdapat mean yang diperoleh
sebesar 33,06 yang merupakan nilai rata-rata dari data dimensi panjang lengan
atas, dan terdapat standar deviasi sebesar 1,739 yang merupakan rata-rata dari
jarak data dimensi panjang lengan atas berdasarkan banyaknya data atau N
sebesar 45.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

8. Buatlah tabel perbandingan nilai mean, median, dan modus pada


perhitungan manual dan pengolahan software serta analisis hasilnya
untuk semua dimensi tubuh yang digunakan!
Analisis perbandingan adalah metode yang dilakukan dengan cara
menyajikan data perhitungan manual dan pengolahan software menggunakan
SPSS 16.0 dalam tabel dan membandingkan antara satu dengan yang lain. Berikut
ini adalah Tabel 8.1 Ukuran Nilai Pusat.
Tabel 8.1 Ukuran Nilai Pusat
Ukuran Nilai Perhitungan Pengolahan
Dimensi Tubuh
Pusat Manual Software
Mean 43,833 43,773
Lebar Bahu Atas Median 43,913 43.900
Modus 44,250 44,5
Mean 18,717 18,709
Panjang Tangan Median 18,450 18,500
Modus 17,783 18,0
Mean 32,993 33,062
Panjang Lengan
Median 35,106 33,000
Atas
Modus 30,940 31,0
Hasil perhitungan manual untuk mendapatkan mean, median, dan modus
diperoleh dari tabel distribusi frekuensi yang diurutkan yang selanjutnya
dimasukkan ke dalam rumus dan dihitung menggunakan kalkulator, sedangkan
untuk mendapatkan mean, median, dan modus pada perhitungan software, data
yang diperoleh tidak perlu dihitung kembali dan langsung dimasukkan pada
aplikasi SPSS 16.0 dan hasil akan langsung diperoleh tanpa harus mengurutkan
data.
Pada dimensi lebar bahu atas, didapatkan hasil mean pada perhitungan
software sebesar 43,773 dan perhitungan manual sebesar 43,833. Median pada
perhitungan software didapatkan nilai 43,900 dan perhitungan manual sebesar
43,913. Modus dari perhitungan software menghasilkan nilai sebesar 44.5 dan
perhitungan manual sebesar 44,250. Pada dimensi panjang tangan, didapatkan
hasil mean pada perhitungan software sebesar 18,709 dan perhitungan manual
sebesar 18,717. Median pada perhitungan software didapatkan nilai 18,500 dan
perhitungan manual sebesar 18,450. Modus dari perhitungan software
menghasilkan nilai sebesar 18,0 dan perhitungan manual sebesar 17,783. Pada
dimensi panjang Lengan Atas, didapatkan hasil mean pada perhitungan software
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

sebesar 33,062 dan perhitungan manual sebesar 32,993. Median pada perhitungan
software didapatkan nilai 33,000 dan perhitungan manual sebesar 35,106. Modus
dari perhitungan software menghasilkan nilai sebesar 31,0 perhitungan manual
sebesar 30,940.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

9. Analisis perbandingan antara histogram manual dan software untuk


semua dimensi tubuh yang kalian digunakan!
Analisis perbandingan hasil perhitungan manual dan pengolahan software
adalah metode analisis yang digunakan untuk membandingkan dan berisi tentang
hasil yang diperoleh secara manual dengan hasil pengolahan software. Hasil
perhitungan data pada dimensi tubuh memiliki perbedaan antara perhitungan
manual dan hitungan software. Berikut ini merupakan perbandingan hasil antara
perhitungan manual dengan pengolahan software.
a. Dimensi Lebar Bahu Atas
Analisis perbandingan adalah kegiatan untuk menganalisis perbedaan satu
data dengan data yang lain. Analisis perbandingan antara histogram manual dan
pengolahan software adalah analisis yang membandingkan hasil grafik histogram
manual yang menggunakan perhitungan berdasarkan tabel distribusi frekuensi
yang dibuat menggunakan Microsoft excel dan pengolahan software
menggunakan SPSS 16.0. Berikut ini adalah Gambar 9.1 Perbandingan Grafik
Histogram Dimensi Lebar Bahu Atas.

G
a
m
b
a
r

9.1 Perbandingan Histogram Manual dan


software Dimensi Lebar bahu Atas
Berdasarkan gambar di atas terdapat perbedaan histogram pada dimensi
lebar bahu atas pada perhitungan manual dan pengolahan software yaitu pada
jumlah batang histogram. Jumlah batang histogram lebar bahu atas pada
perhitungan manual berjumlah 7, sedangkan pada pengolah software SPSS 16.0
batang histogram lebar bahu atas berjumlah 10. Pada histogram perhitungan
manual tidak terdapat celah antar batang histogram hal tersebut dikarenakan pada
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

perhitungan manual menggunakan perhitungan data kelompok, sedangkan


histogram pengolahan software terdapat celah Hal ini dikarenakan pada
pengolahan software mengggukan perhitungan data tunggal batang satu, batang
dua, batang tiga, batang empat, batang lima, batang enam, batang tujuh, serta
batang delapan , celah antara batang sembilan dan sepuluh, dimana pada tepi kelas
terdapat angka yang tercakup di sumbu X sehingga batang histogramnya akan
berhimpit. Batang tertinggi grafik histogram pada perhitungan manual berada
dikelas 4 terbesar dengan tepi kelas 47,85 – 40,35 karena pada batang kelas 4
memiliki frekuensi terbesar yaitu 12 dan batang terpendek ada dikelas 6 dengan
tepi kelas 44,85 – 46,35 karena pada batang kelas 6 memiliki frekuensi terkecil
yaitu sebesar 2. Batang tertinggi pada grafik histogram pada pengolahan software
terdapat pada batang ketuju dan batang terpendek berada pada batang pertama.
Histogram pengolahan software juga menampilkan informasi tambahan berupa
nilai mean sebesar 43,77 lalu nilai standard deviation sebesar 2,512 dan nilai N
sebesar 45 yang menunjukan bahwa terdapat 45 data.

b. Dimensi Panjang Tangan


Analisis perbandingan adalah kegiatan untuk menganalisis perbedaan satu
data dengan data yang lain. Analisis perbandingan antara histogram manual dan
pengolahan software adalah analisis yang membandingkan hasil grafik histogram
manual yang menggunakan perhitungan berdasarkan tabel distribusi frekuensi
yang dibuat menggunakan Microsoft excel dan pengolahan software
menggunakan SPSS 16.0 Berikut ini adalah Gambar 9.2 Perbandingan Grafik
Histogram Dimensi Panjang Tangan.
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

Gambar 9.2 Perbandingan Histogram Manual


dan software Dimensi Panjang Tangan

Berdasarkan gambar di atas


terdapat perbedaan histogram pada
dimensi panjang tangan pada perhitungan
manual dan pengolahan software yaitu
pada jumlah batang histogram. Jumlah
batang histogram panjang tangan pada perhitungan manual berjumlah 7,
sedangkan pada pengolah software SPSS 16.0 batang histogram panjang tangan
berjumlah 11. Pada histogram perhitungan manual tidak terdapat celah antar
batang histogram begitu pula dengan histogram pengolahan software. Hal ini
dikarenakan terdapat data tunggal dan data berkelompok, dimana pada tepi kelas
terdapat angka yang tercakup di sumbu X sehingga batang histogramnya akan
berhimpit. Batang tertinggi grafik histogram pada perhitungan manual berada
dikelas 2 dengan tepi kelas 17,25 – 18,05 karena pada batang kelas ke 2 memiliki
frekuensi terbesar 12 dan batang terpendek ada dikelas 7 dengan tepi kelas 21,25
– 22,05 karena pada batang kelas 7 memiliki frekuensi terkecil yaitu sebesar 2.
Batang tertinggi grafik histogram pada pengolahan software terdapat pada batang
5 dan batang terpendek berada pada batang ke11. Histogram pengolahan software
juga menampilkan informasi tambahan berupa nilai mean sebesar 18,71 lalu nilai
standard deviation sebesar 1,385 dan nilai N sebesar 45 yang menunjukan bahwa
terdapat 45 data.

c. Dimensi Panjang Lengan Atas


Analisis perbandingan adalah kegiatan untuk menganalisis perbedaan satu
data dengan data yang lain. Analisis perbandingan antara histogram manual dan
pengolahan software adalah analisis yang membandingkan hasil grafik histogram
manual yang menggunakan perhitungan berdasarkan tabel distribusi frekuensi
yang dibuat menggunakan Microsoft excel dan pengolahan software
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 1
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

menggunakan SPSS 16.0 Berikut ini adalah Gambar 9.3 Perbandingan Grafik
Histogram Dimensi Panjang Lengan Atas.

Gambar 9.3 Perbandingan Histogram Manual dan Software Dimensi Panjang Lengan Atas
Berdasarkan gambar di atas terdapat persamaan histogram pada dimensi
panjang lengan atas pada perhitungan manual dan pengolahan software yaitu pada
jumlah batang histogram. Jumlah batang histogram panjang lengan atas pada
perhitungan manual berjumlah 7, begitu pula dengan histogram pada pengolah
software SPSS 16.0 batang histogram panjang lengan atas berjumlah 7. Pada
histogram perhitungan manual dan pengolahan software tidak terdapat celah antar
batang histogram. Hal ini dikarenakan data yang digunakan pada pengolahan
software adalah data tunggal dimana pada tepi kelas terdapat angka yang tidak
tercakup di sumbu X sehingga batang histogramnya tidak ada. Batang tertinggi
grafik histogram pada perhitungan manual berada dikelas 1 dan 5 dengan tepi
kelas 29,95 – 31,05 dan 34,35 – 35,45 karena pada batang kelas ke 1 dan 5
memiliki frekuensi terbesar 9 dan batang terpendek ada dikelas 7 dengan tepi
kelas 36,55 – 37,65 karena pada batang kelas 7 memiliki frekuensi terkecil yaitu
sebesar 1. Batang tertinggi grafik histogram pada pengolahan software terdapat
pada batang 11 dan batang terpendek berada pada batang ke1. Histogram
pengolahan software juga menampilkan informasi tambahan berupa nilai mean
sebesar 33,06 lalu nilai standard deviation sebesar 1,739 dan nilai N sebesar 45
yang menunjukan bahwa terdapat 45 data.

Anda mungkin juga menyukai