Anda di halaman 1dari 25

POPULASI, SAMPEL DAN

PENYAJIAN DATA
Oleh :
Leni Maszura, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Populasi dan Sampel

◦ Populasi : seluruh objek pengamatan yang menjadi sasaran penelitian atau pengamatan
dan memiliki sifat-sifat yang sama.
◦ Sampel : bagian dari populasi yang diambil untuk dijadikan objek pengamatan langsung
dan dijadikan dasar dalam pengambilan kesimpulan.
◦ Dengan kata lain, populasi adalah himpunan keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan
sampel adalah bagian yang di ambil dari populasi.
Contoh : Mahasiswa unimal sampai tahun 2021 sebanyak 10.000 orang adalah suatu
populasi, sedangkan sampel adalah bagian dari Mahasiswa unimal misalnya fakultas teknik,
kedokteran, Fisip, dst

◦ Penelitian : Sensus dan Sampling


Teknik Pengambilan Sampel

1. Teknik Probability Sampling


◦ Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian secara random :
peluang yang sama
◦ Teknik sampling ini cocok dipilih untuk populasi yang bersifat finit, artinya besaran anggota populasi dapat
ditentukan lebih dahulu.

◦ Pada teknik sampling ini,penentuan sampel penelitian dengan memberikan kemungkinan (probability) yang sama
pada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih. Teknik probability sampling ini ada beberapa model
yaitu :
1. simple random sampling
2. sistematik random sampling
3. stratified random sampling (sampel stratifikasi)
4. cluster random sampling.
a. Simple random sampling
◦ Simple random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan tanpa
memperhatikan strata dalam anggota populasi : syarat Homogen
◦ a) Cara undian;
◦ b) Cara tabel bilangan random;
Contoh: Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20 dengan menggunakan teknik simple
random sampling.
Cara : Misal ke-1000 data tersebut adalah 001,002,003,...,999,000 dengan 000 adalah data
ke-1000.
- Pertama-tama, tentukan aturan penggunaan tabel random, misal dimulai dari kolom
pertama baris pertama sampai baris ke 20. (Scheaffer, 1986:43).
- Dengan menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan bantuan SPSS.
b. Sistematik Random Sampling

◦ penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut,
atau teknik penarikan sampel yang mengambil setiap unsure ke-k dalam populasi, untuk
dijadikan contoh dengan titik awal di tentukan secara acak diantara k unsur yang pertama.

◦ Sebagai contoh jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Anggota populasi diberi
nomor urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan
dengan memilih nomor urut ganjil, atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
seperti bilangan 5 dan lainnya.
c. Stratified Random Sampling
◦ digunakan apabila populasi mempunyai anggota/karakteristik yang tidak homogen dan
berstrata secara proportional.

◦ Sebagai contoh suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari latar belakang
pendidikan yang berbeda yaitu: SMP, SMA, S1, dan S2 dengan jumlah setiap kelas
pendidikan juga berbeda. Jumlah anggota populasi untuk setiap strata pendidikan tidak
sama atau bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi strata pendidikan
yang ada yang diambil secara proporsional.
d. Cluster Random Sampling

Teknik sampling daerah (cluster sampling) digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari
populasi yang telah ditetapkan.

◦ Sebagai contoh Indonesia terdiri dari 33 propinsi, sampel yang akan diambil sebanyak 5 propinsi, maka
pengambilan 5 propisnsi dari 30 propinsi dilakukan secara random. Suatu hal yang perlu diingat adalah
bahwa karena propinsi yang ada di Indonesia juga berstrata, maka pengambilan sampel untuk 5 propinsi juga
dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Teknik cluster sampling dilakukan dalam
dua tahap yaitu: (1) menentukan sampel daerah, dan (2) menentukan orang-orang yang ada pada daerah
dengan cara sampling juga.
2. Teknik Non-Probability Sampling

Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan
sampel ini diantaranya sampling incidental, sampling bertujuan, sampling bola salju
(snowball sampling), dan sampling kuota.

◦ Non probability sampling ini tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.
Teknik Pengumpulan Data

◦ Sebelum memulai penyajian data, kita pahami dahulu bagaimana cara- cara pengumpulan
data. Ada beberapa metode dalam melakukan pengumpulan data, antara lain (Sugiyono,
2003) :
1. Observasi (pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa)
2. Wawancara, terbagi menjadi :
◦ Wawancara tidak terstruktur
◦ Wawancara terstruktur : pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data atau
informasi apa yang dibutuhkan
◦ Adapun jenis wawancara adalah wawancara langsung (face to face) dan wawancara tidak
langsung (misalnya dengan telepon atau internet/online.
3. Kuesioner (daftar pertanyaan)
Penyajian Data

Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi atau sampel, perlu diatur/disusun
& disajikan ke dalam bentuk yang jelas & baik ntuk keperluan laporan atau analisis data.
Ada dua cara/metode penyajian data yang sering dipakai :

1. Tabel/daftar : bentuk penyajian ini merangkum data ke dalam bentuk baris atau kolom.

2. Diagram/Grafik : menarik dan informatif


TABEL
1. Tabel Satu Arah (One Way)

◦ Merupakan tabel yang menunjukkan satu variabel atau karakteristik saja.


◦ Contoh : Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan Utama, 2021
Negara Tujuan 2020
Jepang 23.471,4
Singapura 5.212,9
Malaysia 36.103,8
India 19.998,0
Mesir 32.536,7
Maroko 9.603,7
Aljazair 5.919,6
Amerika Serikat 54.473,7
Inggris 21.349,5
Jerman 21.320,8
Italia 27.237,5
Rumania 585,6
Georgia 12.748,0
Belgia 14.758,1
Belanda 1.490,8
Denmark 75,5
Perancis 4.376,4
Lainnya 84.293,9
Jumlah 375.555,9

Sumber : Badan Pusat Statistik. 2021


2. Two Way Table (Daftar Kontingensi)

◦ Merupakan metode tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau lebih variabel secara bersamaan. Pada
bentuk tabel, sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan kelas untuk kedua variabel yang
digunakan. Metode tabulasi silang ini dapat digunakan jika :
◦ 1)  salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya kuantitatif
◦ 2)  kedua variabel berupa variabel kualitatif
◦ 3)  kedua variabel berupa variabel kuantitatif
3. Tabel Distribusi Frekuensi
◦ Adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya frekuensi atau banyaknya item atau obyek
pada setiap kelas yang ada.
◦ Contoh : Data jumlah peserta pelatihan pengemangan diri tahun 2021

Kelompok Frekuensi Persen


Umur
10-20 4 20%
21-30 5 25%
31-40 9 45%
41-50 2 10%
TOTAL 20 100%
Sumber : Data Karangan
Struktur Tabel Statistik

a. Nama/titel dan identifikasi


Tabel yang baik harus memiliki nama (titel) dan nama tersebut harus diletakkan di atas tabel. Nama tabel
harus jelas dan singkat. Umumnya susunan redaksi nama harus menggambarkan tentang ciri-ciri data yang
terdapat dalam tabel.
b. Catatan pendahuluan (prefatory note) dan catatan di bawah tabel (foot-note)
Catatan pendahuluan dan catatan yang terdapat di bawah tabel sebetulnya merupakan bagian yang integral
dari sebuah tabel. Catatan pendahuluan biasanya disimpan langsung dibawah nama tabel dalam bentuk yang
kurang menonjol dibandingkan dengan nama tabel.
c. Sumber Data
Sumber data, umumnya ditempatkan langsung di bawah tabel setelah catatan. Sumber data harus diusahakan
selengkap mungkin, berisi keterangan penulis, nama buku, jiliddan halaman buku, penerbit, dan lain- lain
yang tidak meragukan. Jika data diambil dari data sekunder, sumber primer serta sumber sekundernya harus
disebutkan secara lengkap.
DIAGRAM/GRAFIK
◦ Grafik statistik lebih mudah dan menarik dibanding tabel statistik. Selain itu,
grafik dapat melukiskan suatu peristiwa secara lebih mengesankan dan tidak
membosankan.
◦ Namun, angka-angka yang pasti dan rinci tentang suatu peristiwa dimuat dalam
tabel.
◦ Oleh karena itu, analisis dan interpretasi data umumnya dilakukan terhadap data
yang terdapat dalam tabel statistik.
1. Diagram Garis
◦ Gambar 1.3 berikut menunjukkan perkembangan saham perusahaan PT “Y” periode
18 Maret hingga 29 Maret 2013. Dari grafik ini terlihat fluktuasi naik dan turun nilai
saham, misalnya tertinggi adalah 23.500 dan terjadi pada 27 Maret 2913.
2. Diagram Batang (Bar Chart)

◦ Berfungsi untuk melihat distribusi atau perbandingan nilai, frekuensi, atau persentase di setiap kelas
(kategori). Sumbu vertikal berupa nilai/frekuensi/persentase, dimana lebar tiap batang sama dengan
interval kelas dan tinggi batang sesuai dengan nilai/frekuensi/persentase tiap-tiap kelas.
3. Diagram lingkaran (Pie Chart)

◦ Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyatakan perbandingan (dalam


persentase atau proporsi) jika data terdiri atas beberapa kelompok atau kategori.
4. Grafik Titik (Diagram Pencar)
◦ Merupakan metode persentasi secara grafis untuk menggambarkan hubungan antara dua
variabel kuantitatif (Santoso, 2004).
◦ Salah satu variabel digambarkan pada sumbu horizontal dan variabel lainnya digambarkan
pada sumbu vertikal.
◦ Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada menggambarkan hubungan yang terjadi
antar variabel.
Sebagai contoh kita buat grafik titik yang menunjukkan hubungan antara usia (sumbu
horizntal) dan lama kesembuhan penyakit diare (sumbu vertikal). Dapat kita amati secara
visual bahwa ada hubungan sebanding antara keduanya, dimana semakin tinggi usia maka
waktu kesembuhan juga semakin lama atau panjang.
5. Ogive
Merupakan grafik yang menyajikan nilai kumulatif. Sumbu horizontal merupakan nilai data, sedangkan sumbu
vertikal adalah dapat berupa frekuensi kumulatif, frekuensi relatif kumulatif, atau persen frekuensi kumulatif.
Frekuensi yang digunakan (salah satu di atas) masing-masing kelas digambarkan sebagai titik. Setiap titik
dihubungkan oleh garis lurus. Hasil tabel frekuensi dari data umur Tabel 1.7 dapat kita sajikan ke Ogive seperti
pada Gambar 1.8 berikut. Ogive ini merupakan jenis ogive positif.
Kita tahu bahwa jenis data yang digunakan berbeda, bisa berupa data kualitatif atau kuantitatif. Dengan
jenis data yang berbeda maka bentuk penyajian tabel dan grafik pun berbeda atau langkah-langkahnya pun
berbeda. Untuk membedakannya, silahkan Anda baca diagram pada Gambar 1.9 berikut:
Latihan !
Sajikan ulang ke dalam bentuk tabel dan diagram tentukan jenis data dari penelitian
tersebut, baik berdasarkan sumber, bentuk, dan tingkat/skala pengukurannya.

Anda mungkin juga menyukai