KEMENTRIAN PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
PROGRAM STUDI FOTOGRAFI
2022
LAPORAN KARYA
KEMENTRIAN PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI
INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
PROGRAM STUDI FOTOGRAFI
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur pengkarya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia- Nya sehingga pengkarya dapat menyelesaikan Skripsi Karya
yang berjudul “Anxiety Dalam Fotografi Ekspresi” dapat diselesaikan dengan baik.
Karya ini dapat terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak, yang tanpa
dukungannya tidak mungkin penulisan ini dapat terselesaikan. Rasa hormat dan
1. Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum, selaku Rektor Institut Seni Indonesia
Padangpanjang.
2. Yandri, S.Sn., M.Sn, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni
Indonesia Padangpanjang.
3. Putri Khairina Masta, S.S., M.Si selaku Ketua Program Studi Fotografi Fakultas
5. Dr. Roza Muliati, S.S., M.Si selaku pembimbing tulisan skripsi karya yang telah
6. Cindi Adelia Putri Emas, S.Sn., M.Sn selaku pembimbing skripsi karya yang
iii
arahan.
7. Dosen Prodi Fotografi yang telah memberikan ilmu serta pengalaman yang luar
8. Teristimewa kedua orang tua, Papa Arif Budiman dan Mama Ernawati untuk
segala kasih sayang, dukungan, doa dan memberi semangat dalam proses ini.
Serta kepada Kakak Ridho Ariva Ernanda, yang telah memberikan supportnya
selama ini.
karya ini, teruntuk kepada Bg Genta Noverda, Ariq Alhani, Ayenmov, Geby
Elsya, Dwi Acid, Bg Dieke, Bg Firman, Bg Arif, Baim yang telah banyak
10. Keluarga besar Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
4. Story Board 1 17
5. Story Board 2 17
6. Story Board 3 18
7. Story Board 4 18
8. Story Board 5 19
12. Tripod 23
14. Softbox 24
15. Trigger 25
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR KARYA
2. Karya 2. Swing 38
3. Karya 3. Hey! 40
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anxiety atau kecemasan merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh setiap
orang dalam hidupnya. Rasa cemas seringkali muncul sebentar, lalu hilang dengan
sendirinya. Kecemasan adalah sebuah gangguan dari alam perasaan manusia itu
sendiri yang ditandai dengan adanya rasa takut atau khawatir yang mendalam dan
berkelanjutan. Neil A. Rector mengatakan bahwa rasa cemas adalah reaksi tubuh
terhadap sesuatu yang asing atau berbahaya. Ketika seseorang merasa bahaya, atau
berfikir bahwa bahaya akan terjadi, otak mengirimkan pesan ke sistem saraf yang
perasaan waspada dan energik. Adrenalin yang meningkat juga memiliki efek
Pada dasarnya anxiety merupakan perasaan takut yang tidak jelas dan tidak ada
Anxiety adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana pada setiap individu
dapat kita jumpai saat ini, misalnya seperti rasa cemas yang diakibatkan oleh
doppelganger, rasa cemas akibat munculnya virus Covid 19 yang melanda, rasa
1
2
cemas akibat perang yang terjadi, dan juga rasa cemas ketika terdapat hambatan di
tengah presentasi.
Dalam sejarah, ada banyak catatan mengenai orang-orang yang bertemu dengan
bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut dengan istilah doppelganger.
Doppelganger berasal dari Bahasa Jerman yaitu, doppel (ganda) dan gaenger
doppelganger adalah roh imajiner yang terlihat persis seperti orang yang hidup.
Menurut Jean Paul dalam buku The Pleasure of Abandonment ketika orang “melihat
diri mereka sendiri”, ketika seseorang “berjalan dua kali”, dia adalah seorang
Amerika Serikat. Kisah nyata ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku
Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai sosok dirinya dengan dua wajah
di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika Lincoln
bayangan dirinya dengan dua wajah itu muncul kembali. Namun penampakan itu
istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden
untuk dua kali masa jabatan, sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan
kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya. Prediksi kematiannya
3
terbukti benar karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa
Fenomena doppelganger ini juga diangkat dalam sebuah film yang berjudul The
Broken tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Sean Ellis ini menceritakan tentang
seorang radiologis sukses bernama Gina Mcvey yang menangani kasus penyakit
aneh dimana organ dalam pasiennya tampak normal dan lengkap seperti biasanya,
namun hanya saja posisinya terbalik. Semenjak itu, ia mulai menyadari orang-orang
bersikap aneh dan seringkali orang-orang melihat dua orang yang sama namun
dengan kepribadian yang berbeda. Suatu hari, Gina melihat dirinya sendiri sedang
mengemudikan mobil dan mulai dari situ hal-hal mengerikan mulai terjadi. Tidak
Dimana ketika sedang berada di kamar, seseorang melihat pengkarya sedang berada
di tempat lain.
yang akan menimpa seseorang. Dari pengalaman yang dirasakan ini menjadi alasan
yang dirasakan dari fenomena doppelganger ini sangat menarik untuk dijadikan
seni fotografi ini menjadi acuan bagi orang-orang yang mengalami anxiety
merupakan perpaduan dari teknologi dan seni. Berbagai nilai estetika dihadirkan
dalam sebuah karya fotografi untuk memberikan karakter dan keindahan dalam
hasil visualnya. “Seni fotografi bukan sebuah rekaman yang apa adanya dari dunia
nyata, tetapi menjadi karya seni yang kompleks dan media gambar yang memberi
makna dan pesan” (Ajidarma, 2001: 26). Untuk memberikan makna dan pesan
ungkapan jiwa yang mengutamakan ekspresi jati diri pribadi seseorang yang akan
untuk menciptakan objek 3D yang akan dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik
modelling adalah hasil representasi dari proses secara matematika yang membentuk
objek 3D. Hasil dari proses tersebut adalah apa yang sekarang ini disebut dengan
alternatif baru dalam fotografi yang diciptakan menggunakan media yang berbeda.
5
B. RUMUSAN PENCIPTAAN
1. Tujuan Penciptaan
Modelling.
2. Manfaat penciptaan
a. Bagi Pengkarya
c. Bagi Masyarakat.
D. TINJAUAN KARYA
Dalam pembuatan karya seni atau pun karya foto haruslah karya yang
diciptakan sendiri tentu tidak boleh plagiasi karya orang. Orisinilitas adalah karya
yang dihasil merupakan karya atau ide sendiri. Mengacu pada orisinalitas karya
pengkarya menekankan pembedaan pada objek, konsep dan pesan foto yang akan
karya fotografi yang sesuai dengan genre yang dipakai dalam penciptaan, yang
nantinya karya-karya tesebut menjadi acuan dalam penciptaan karya fotografi baru.
Karya pertama yang menjadi acuan pengkarya adalah karya dari Peter
Nowacki yang berjudul The Race Day dan Far Far Away. Peter Nowacki telah
bekerja sebagai seniman 3D sejak 2011, bertanggung jawab atas tekstur, bayangan,
Nowacki sebagai acuan karya karena menggunakan teknik yang sama yaitu 3D
modelling.
7
Kedua, yang menjadi acuan pengkarya adalah salah satu karya fotografi
ekspresi Lotta Van Droom. Karya foto ini menampilkan sebuah karya fotografi
ekspresi dengan komposisi horizontal dan tepat di tengah-tengah frame dan adanya
yaitu karya Lotta Van Droom tidak menggunakan teknik 3D modelling. Sedangkan
Karya ketiga yang menjadi acuan pengkarya adalah karya dari Thomas
karya Thomas ini menggunakan warna cahaya dingin dan panas. Dengan
normal. Karya Thomas ini menjadi acuan penulis dengan teknik pencahayaan three
point of lighting dan warna pencahayaan yang sama dan penggunaan lensa 35mm
Thomas ini dengan karya dari pengkarya adalah isu yang diangkat. Thomas
9
E. LANDASAN TEORI
1. Fotografi Ekspresi
objek foto yang terpilih dan diproses dan dihadirkan demi kepentingan si
pemotretnya sebagai luapan ekspresi artistik dirinya, maka karya tersebut bisa
menjadi karya fotografi seni. Dalam hal ini karya fotografi tersebut dimaknakan
sebagai suatu medium ekspresi yang menampilkan jati diri si pemotretnya dalam
diciptakan merupakan karya seni murni fotografi atau (fine art photography)
karena bentuk penampilan yang menitik beratkan pada nilai ekspresif-estetis seni
fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek yang
sebagai ungkapan artistik dirinya”. Hal ini berarti pemotret dapat menyampaikan
maksud dan pesan yang diinginkan melalui konsep serta objek di dalam foto.
2. Semiotika
lazim disebut filsafat penanda. Semiotika adalah cabang ilmu yang mempelajari
10
studi tentang tanda dan bagaimana system penandaan itu sendiri berfungsi.
Semiotika tidak hanya terbatas pada teks. Kajian tentang semiotika dapat berupa
tanda dan makna dalam Bahasa yang terdapat pada seni, media massa, musik dan
segala hal yang diproduksi untuk ditunjukkan kepada orang lain (Barthes, 2012:
13). Didalam karya fotografi yang berbentuk visual dua dimensi tidak mungkin
lepas dari tanda-tanda yang dihadirkan untuk memberikan berbagai makna yang
visual karya yang berfungsi untuk mengungkapkan makna dan pesan dalam
sebuah karya.
untuk memahami sistem tanda, karena apapun unsurnya dapat dikaitkan dengan
tanda. Teori Barthes membagi tingkatan makna menjadi dua, yaitu denotasi dan
konotasi.
3. Psikologi Kecemasan
Rollo May membagi kecemasan menjadi dua, yaitu (Mulyadi, Lisa, Kusumastuti,
96: 2016):
a. Kecemasan Normal
menyebabkan kecemasan.
b. Kecemasan Neurotik
proposional atas suatu ancaman, meliputi represi dan bentuk-bentuk lain dari
dan kesadaran. Kecemasan neurotik dialami saat nilai diubah menjadi dogma.
Rasa cemas pada seseorang karena adanya sebuah reaksi emosi dalam
a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam,
kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya yang terlihat
b. Rasa cemas akibat rasa berdosa atau bersalah, hal-hal yang berlawanan
c. Rasa cemas berupa penyakit, kecemasan ini disebabkan oleh hal-hal yang
Mustamir Pedak membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu (Pedak, 2009: 30):
Merupakan suatu kecemasan dan ketakutan akibat adanya suatu objek yang
memang mengancam dirinya, ketakutan ini dianggap sebagai unsur pokok yang
dianggap mengancam.
dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya berlanjut.
4. 3D Modelling
dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan ukuran
objeknya. Pengertian lainnya adalah sebuah teknik dalam komputer grafis untuk
memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi (Vaughan,
2011: 4). Konsep dasar dari 3D modelling adalah permodelan. Permodelan sendiri
tanpa mengubah bentuk dari objek. Dengan batasan ini, primitive modelling
b. Polygonal Modelling
editable mesh atau editable poly agar bentuk dasarnya bisa diedit. Kemudian
bentuk dasar tadi disesuaikan dengan melakukan editing pada vertex, edge,
face, poly, border atau elemen. Polygonal modelling ini dapat digunakan
14
untuk membuat model dengan bentuk komplek dalam waktu yang relative
cepat.
memanfaatkan kurva dan surface 3d, sesuai dengan singkatan dari NURBS itu
5. Warna
Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa berdiri sendiri.
Penampilan warna selalu dipengaruhi dan ditentukan oleh warna lain yang ada
disekitarnya. Warna merupakan tampilan fisik pertama yang sampai ke mata kita
dan juga mempengaruhi emosi. Menurut C.S Jones dalam Anything But Neutral:
Using Color To Create Emotional Image berikut adalah perbedaan arti efek emosi
dan hangat. Kuning cerah mempunyai karakter terang, gembira, ramah, supel,
c. Warna biru mempunyai watak dingin, negative, sedih, tenang, berkesan jauh,
15
g. Makna warna merah bisa menggambarkan reaksi fisik terkuat dari diri kita
sendiri. Arti warna ini juga bisa disebut mengartikan kehidupan, seperti darah
dan juga kehangatan. Disebut juga sebagai wana kehebatan dalam dunia
6. Digital Imaging
atau mengolah gambar yang dapat dibaca dan dimanipulasi oleh perangkat
Grafis
pengambilan gambar.
F. METODE PENCIPTAAN
1. Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberapa langkah yang mesti dilewati dengan
referensi dari karya-karya yang sudah ada yang memiliki kesamaan topik
maupun objek. Menentukan lokasi penciptaan karya ini yang akan dilakukan
dalam ruangan yang memungkinkan untuk penciptaan karya tugas akhir ini
serta kesediaan media yang diperlukan. Pendukung lain yang akan dikonsepkan
kedalam karya tersebut adalah semua hal yang berhubungan dengan proses
penciptaan.
2. Perancangan
Menentukan ide atau gagasan yang akan menjadi fokus penciptaan ide
serta gagasan yang akan menjadikan sebuah rumusan menjadi dasar penciptaan
karya. Dalam tahap perancangan ini pengkarya menentukan ide karya tugas
akhir dari fenomena doppelganger. Pada tahap ini pengkarya juga membuat
a. Storyboard
Gambar 4: Storyboard 1
kaca di depan wajahnya dengan bentuk wajah yang berbeda. Dari gambar
Gambar 5: Storyboard 2
Pada storyboard diatas terlihat seseorang yang sedang terikat seperti boneka
kecemasan.
18
Gambar 6: Storyboard 3
Pada storyboard ketiga ini ada dua orang dengan wajah yang sama,
seseorang mencoba memaksa masuk dan satu orang lagi mecoba menahan
Gambar 7: Storyboard 4
19
Gambar 8: Storyboard 5
cermin dengan wajah yang sama namun ekspresi yang berbeda, dengan
IDE
KONSEP
KARYA ACUAN
STORYBOARD
PEMOTRETAN
EDITING FOTO
SELEKSI
FOTO
TERSELEKSI
CETAK FOTO
PAMERAN
hal ini akan digunakan sebagai pedoman saat proses pembuatan karya.
21
3. Perwujudan
a. Peralatan
selama proses penggarapan karya. Alasan memilih kamera Sony Alpha 6400
adalah warna yang dihasilkan kamera ini sangat vibrant (cerah/hidup) dan
2) Lensa
Fungsi lensa ini adalah untuk keperluan foto dekat (close-up) dan
mempunyai sudut pandang yang kurang lebih sama dengan mata manusia.
Lensa ini digunakan untuk mendapatkan semua detail objek set ruangan
dan keperluan foto objek lainnya sehingga bisa menghasilkan gambar yang
lebih luas.
23
3) Accessories
4) Lighting
a) Godox SK300II
alat bantu untuk penerangan terhadap objek yang akan difoto. Lampu ini
Lampu ini juga membantu untuk penerangan objek yang akan di potret
b) Softbox
lampu softbox untuk mendapatkan cahaya yang rata sehingga semua objek
c) Trigger
Fungsi trigger adalah sebagai pemicu lampu flash agar menyala ketika
akan sangat membantu pengkarya untuk memicu lampy flash agar dapat
pengkarya inginkan.
d) Green Screen
memory card jenis extreme card sebagai media penyimpanan foto yang
b. Teknik
1) Pemotretan
manusia dengan angle dari berbagai sisi seperti tampak depan, samping,
2) Pemodelan Objek 3D
mulai melakukan layout pada objek 3D yang telah dibuat sesuai dengan
4. Penyajian Karya
laminating doff berukuran 20rs (40x60cm) sebanyak dua puluh buah yang
pengkarya memilih Gedung Hoeridjah Adam yaitu tempatnya yang luas sehingga
Karya Foto
Karya Foto
Karya Foto
Karya Foto
Navigasi pengunjung pameran Fotografi ini berawal dari pintu masuk yang
terlihat di gambar pada garis hitam, lalu pengunjung masuk belok kiri melihat
karya yang telah terpajang, serta pengunjung mengikuti arahan dari sketsa
A. KONSEP PENCIPTAAN
Konsep penciptaan karya fotografi ini yang berjudul “Anxiety Dalam Fotografi
Anxiety atau kecemasan merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh setiap orang
dalam hidupnya. Rasa cemas seringkali muncul sebentar, lalu hilang dengan
sendirinya. Kecemasan adalah sebuah gangguan dari alam perasaan manusia itu
sendiri yang ditandai dengan adanya rasa takut atau khawatir yang mendalam dan
berkelanjutan.
Dalam penciptaan karya fotografi ini, objek mengacu pada wanita yang
dianggap mitos atau khayalan. Karya fotografi ini dimaknakan sebagai suatu
medium ekspresi yang menampilkan apa yang pengkarya rasakan dan dituangkan
fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek yang
ungkapan artistik dirinya”. Hal ini berarti pemotret dapat menyampaikan maksud
dan pesan yang diinginkan melalui konsep serta objek di dalam foto.
29
30
dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan ukuran objeknya.
memproduksi representasi digital dari suatu objek dalam tiga dimensi (Vaughan,
sesuai dengan konsep yang sudah pengkarya rancang sebelumnya pada karya
Digital Imaging pada dasarnya merupakan sebuah metode untuk mengedit atau
mengolah gambar yang dapat dibaca dan dimanipulasi oleh perangkat komputer.
konsep.
31
B. PROSES PENCIPTAAN
a. Persiapan
b. Penggarapan
beberapa orang, dua orang untuk standby pada kamera, satu orang bertugas
untuk mengarahkan model dan merias model, dan satu orang bertugas untuk
c. Seleksi Foto
agar pada saat proses editing bisa disesuaikan dengan 3D modelling yang
d. Editing
sudah di seleksi.
e. Cetak
BAB III
A. DESKRIPSI KARYA
Dalam pembahasan ulasan hasil karya ini, pengkarya akan menguraikan satu
per satu karya fotografi ekspresi yang telah diciptakan sesuai dengan konsep yang
sudah dirancang. Hal ini dijadikan sebagai cara untuk mengetahui sejauh mana
penciptaan karya fotografi sesuai dengan tema dan visual tentang kecemasan akibat
kecemasan dari awal kecemasan itu hadir sampai dengan kecemasan yang sudah
mengambil alih diri. Penciptaan karya ini akan menghasilkan karya fotografi
Dengan ide dan perancangan konsep yang telah dilakukan, pengkarya menata
dan mengarahkan model sesuai dengan konsep yang sudah dirancang, demi
tercapainya apa yang disampaikan dan maksud dari foto tersebut pengkarya
memakai semiotika dan gestur sebagai tanda-tanda pesan yang ingin disampaikan.
yang akan dibangun sehingga makna dari foto tersebut sampai kepada audience
yang melihat. Setelah sesi pemotretan dilakukan, hasil-hasil dari foto tersebut akan
diseleksi dan dimasukkan pada proses editing. Hasil karya pemotretan merupakan
hasil yang dilakukan pada tahun 2022, setelah proses editing selesai, berlanjut ke
Penciptaan karya ini terdiri dari beberapa fase, fase pertama terdapat 3 karya
34
35
yang menceritakan tentang awal mula hadirnya kecemasan, fase kedua terdapat 4
sehari-hari. Pada fase ketiga, terdapat 2 karya yang menceritakan tentang seorang
wanita yang sudah sadar bahwa kecemasan yang dialami selama ini bukanlah hal
yang wajar. Pada fase keempat, terdapat 2 karya yang menceritakan tentang seorang
wanita yang mencoba untuk lepas dari kecemasan yang dialaminya selama ini. Pada
fase kelima, terdapat 6 karya yang menceritakan tentang kecemasan seorang wanita
yang merasa hidupnya sudah terganggu akibat kecemasan yang dirasakannya. Fase
keenam ini merupakan fase puncak yang memvisualkan kecemasan yang sudah
besar dan mengambil alih diri wanita itu. Pada fase ini terdapat 3 karya.
36
Deskripsi Karya 1
Pada karya pertama yang berjudul “Who Are You?” ini memvisualisasikan
ini model wanita berpose berdiri memegang sebuah lampu minyak dan
menggunakan teknik 3D modelling sebagai pembuatan latar foto agar sesuai dengan
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
38
Karya 2. “Swing”
Ukuran Foto 60 cm x 50 cm
Media Laminating Doff
2022
39
Deskripsi Karya 2
Karya ke-2 yang berjudul “Swing” ini menampilkan wanita yang tengah
duduk di ayunan dan di ayunan sebelahnya juga ada doppelgangernya. Karya ini
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah eye view angle untuk memberi kesan tenang pada foto.
Karya 3. “Hey!”
Ukuran Foto 60 cm x 50 cm
Media Laminating Doff
2022
41
Deskripsi Karya 3
Karya ke-3 yang berjudul “Hey!” ini menampilkan seorang wanita yang
Karya ini menceritakan seorang wanita yang mulai mencari tau siapa sebenarnya
berpose menghadap ke cermin dan pantulan dari cermin tersebut dengan pose yang
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah eye view angle. Pencahayaan pada karya ini didominasi
dengan warna merah untuk menghadirkan kesan yang mengancam pada foto.
42
Deskripsi Karya 4
Karya ke-4 yang berjudul “Play With Me” ini di dalam visualnya terdapat
seorang wanita dengan pose berusaha mengambil balon dari doppelgangernya. Dari
karya ini menggunakan tripod sebagai penyangga. Sudut pengambilan gambar yang
pengkarya terapkan adalah eye view angle. Pencahayaan pada karya ini didominasi
dengan warna biru dan merah. Pencahayaan warna biru untuk memvisualkan wanita
Deskripsi Karya 5
Karya ke-5 yang berjudul “This Not Your Toys” ini menampilkan seorang
wanita yang tengah memegang sebuah boneka dan dibelakang wanita itu berdiri
doppelgangernya memegang boneka yang sama namun boneka itu sudah rusak.
Karya ini menceritakan tentang kebahagiaan yang sudah direnggut oleh kecemasan
melanda.
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
Deskripsi Karya 6
seseorang yang mempertanyakan kecemasan yang terjadi apakah nyata atau hanya
mimpi. Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah eye view angle. Pencahayaan pada karya ini didominasi
Deskripsi Karya 7
Karya ke-7 yang berjudul “Drop and Drown” ini menampilkan seorang
dalam kecemasan yang dirasakannya. Karya ini diambil menggunakan kamera sony
menghasilkan kesan objek yang terlihat tertekan. Pencahayaan pada karya ini
Deskripsi Karya 8
Karya ke-8 yang berjudul “It’s Me?” ini menampilkan seorang wanita yang
kecemasan itu hadir dari dirinya sendiri. Karya ini diambil menggunakan kamera
sony a6400, pengambilan karya ini menggunakan tripod sebagai penyangga. Sudut
pengambilan gambar yang pengkarya terapkan adalah eye view angle. Pencahayaan
Deskripsi Karya 9
Karya ke-9 yang berjudul “I’m Not Afraid?” ini menampilkan seorang
pengambilan gambar yang pengkarya terapkan adalah eye view angle. Pencahayaan
Deskripsi Karya 10
wanita yang sedang berjalan di sebuah tangga yang berliku-liku, dibelakangnya ada
yang berusaha untuk lepas dari kecemasan yang selalu mengikutinya selama ini.
Tangga yang berliku-liku memvisualkan perjuangan wanita itu untuk lepas dari
kecemasannya.
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
Deskripsi Karya 11
Karya ke-11 yang berjudul “Doubt” ini menampilkan seorang wanita yang
menatap wanita itu. Karya ini menceritakan tentang seseorang yang sedang
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
Deskripsi Karya 12
Karya ke-12 yang berjudul “My Little Nightmare” ini menampilkan seorang
berdiri di depan tempat tidur itu. Karya ini menceritakan tentang kecemasan yang
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
60
Deskripsi Karya 13
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
62
Deskripsi Karya 14
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
64
Deskripsi Karya 15
Karya ke-15 yang berjudul “There You Are” ini menampilkan yang
menceritakan tentang seorang wanita yang berusaha lepas dari kecemasan yang
dialaminya. Tapi, pada akhirnya kecemasan itu kembali lagi dan menghantuinya.
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
66
Deskripsi Karya 16
besar mulai mencoba mengambil alih fikiran wanita itu. Pengkarya memvisualkan
kecemasan yang besar itu dengan pose sebuah tangan yang besar mencoba
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
68
Deskripsi Karya 17
Karya ke-17 yang berjudul “Threat” ini menampilkan seorang wanita yang
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
70
Deskripsi Karya 18
Karya ke-18 yang berjudul “Music Box” ini menampilkan seorang wanita
yang berpose menari di dalam sebuah kotak musik, di depan wanita itu
hidupnya. Seorang wanita yang di dalam kotak musik memvisualkan diri yang
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat
mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
72
Deskripsi Karya 19
Karya ke-19 yang berjudul “Puppet” ini menampilkan seorang wanita yang
berpose terikat dan tergantung seperti diarahkan oleh sebuah tangan yang besar.
tidak dapat berbuat apa-apa. Seorang wanita yang terikat dan tergantung
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat besar
dan mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
74
Deskripsi Karya 20
yang besar menangkap seorang wanita. Karya ini menggambarkan seorang wanita
yang merasa kecemasan dalam dirinya sangat besar dan membuat kenyamanan
semakin kecil.
Karya ini diambil menggunakan kamera sony a6400, pengambilan karya ini
pengkarya terapkan adalah low angle untuk menghasilkan kesan objek terlihat besar
dan mengintimidasi. Pencahayaan pada karya ini didominasi dengan warna biru dan
merah.
B. ANALISIS KARYA
penciptaan karya fotografi ini, sehingga maksud dan tujuan dapat lebih dieksplorasi
lebih jauh dan dalam tanpa ada batasan. Fotografi ekspresi merupakan fotografi
42), “fotografi ekspresi adalah sebuah karya fotografi yang dirancang dengan
konsep tertentu dengan memilih objek yang terpilih dan diproses dan dihadirkan
sebagai media ekspresi, foto bisa menjadi media penyampai pesan. Fotografi
ekspresi erat kaitannya dengan semiotika, semiotika merupakan kajian hal-hal yang
pada seluruh karya melalui gestur tubuh. Gestur tubuh merupakan bentuk bahasa
menggunakan benda, tetapi melalui gestur tubuh juga dapat memberikan tanda-
tanda tersebut. Sebagai contoh teori semiotika ini dapat dilihat pada karya 12 dan
15, pada karya 12 terlihat model wanita meringkuk seperti orang ketakutan, pada
karya 15 terlihat model dengan ekspresi terkejut dan ketakutan. Gestur tubuh ini
Kecemasan adalah sebuah gangguan dari alam perasaan manusia itu sendiri
yang ditandai dengan adanya rasa takut atau khawatir yang mendalam dan
berkelanjutan. Neil A. Rector mengatakan bahwa rasa cemas adalah reaksi tubuh
terhadap sesuatu yang asing atau berbahaya. Ketika seseorang merasa bahaya, atau
berfikir bahwa bahaya akan terjadi, otak mengirimkan pesan ke sistem saraf yang
perasaan waspada dan energik. Adrenalin yang meningkat juga memiliki efek
dituangkan dalam bentuk visual nyata, baik secara bentuk, tekstur, dan ukuran
anxiety dalam fotografi ekspresi ini. Artistik dalam karya ini menggunakan teknik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karya tugas akhir “Anxiety Dalam Fotografi Ekspresi” ini merupakan karya
fotografi dalam bentuk karya fotografi ekspresi, yakni fotografi yang timbul dari
dorongan atau ekspresi pribadi yang dimiliki oleh pengkarya. Ungkapan personal
memulai dengan mematangkan ide dan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.
Kemudian konsep tersebut dituangkan kedalam skala garis besar sebagai acuan
sebelum pemotretan. Diskusi dengan model menjadi sangat penting, karena melalui
78
79
penciptaan karya tugas akhir ini, pengkarya melalui beberapa kendala seperti proses
beberapa konsep yang telah dirancang dan beberapa settingan lighting yang
B. SARAN
Dalam penciptaan karya tugas akhir ini sangat dibutuhkan persiapan dan
berharap tugas akhir ini dapat menambah wawasan generasi selanjutnya dalam
bidang fotografi ekspresi. Selain itu, penikmat karya ini nantinya juga dapat
nilai estetik saja, dengan itu pesan yang ingin diutarakan dapat disampaikan dengan
baik. Pengkarya juga berharap 3D modelling dapat menjadi alternatif baru dalam
fotografi.
Masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini, masukan dan kritikan sangat
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER LAINNYA: