Anda di halaman 1dari 37

Laporan Penelitian Desain

GOLOK SENYAWA CISEWU

19104/ Penelitian Desain (DKV-S1)

Semester 1 (2019-2023)

Oleh :

Hendri Herdiansyah

NIM. 51919165

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian
desain ini dengan tuntas. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita hingga akhir zaman.
Tidak lupa juga, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan
kerja lapangan ini diantaranya,

1. Assoc. Prof. Dr. Ir. Lia Warlina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Desain
UNIKOM.
2. Dr. Kankan Kasmana, S.Sn., M.Ds, selaku Ketua Program Studi DKV
3. Dr. Yully Ambarsih Ekawardhani, S.Sn., M.Sn., selaku Dosen
Pembimbing.
4. Adityo B Hardoyo, S.Ds., M.Ds., selaku Dosen Pembimbing.

Penulis juga dihimbau tidak terlalu berlebihan dalam mengisi kata pengantar.
Adanya kekurangan dalam penelitian umumnya juga disampaikan.

Bandung, 25 November 2022


Penulis,

Hendri Herdiansyah
NIM. 51919165

i
ABSTRAK
GOLOK SENYAWA CISEWU

Oleh :
Hendri Herdiansyah
NIM. 51919165
Program Studi Desain Komunikasi Visual

Golok merupakan alat yang cukup dikenal untuk bercocok tanam, berkebun, dan
berkelahi juga digunakan untuk keduanya di masa lalu. Selain sebagai alat untuk
bekerja, golok juga dipandang oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai simbol
identitas suatu komunitas atau daerah. Akibatnya, parang atau golok masih
diproduksi dan digunakan hingga saat ini meskipun munculnya berbagai alat kerja
baru. Desa Cisewu di Kabupaten Garut Selatan merupakan tempat asal Golok
Senyawa. Berbeda dengan golok dari daerah lain yang memiliki bentuk berbeda
dan masih dibuat manual serta menjadi ikon bagi daerah Cisewu, banyak hal yang
harus dilakukan untuk melestarikan Golok Senyawa agar banyak orang
mengetahuinya, termasuk tampilannya dalam bentuk baru. Karena memiliki ukiran
indah yang memberi paras tampilan baru di zaman sekarang ini.

Kata Kunci : Golok Senyawa, Fungsi, Lestari, Identitas

ii
ABSTRACT
CISEWU SENYAWA MACHETE

By :
Hendri Herdiansyah
NIM. 51919165
Visual Communication Design Study Program

The machete is a familiar tool for farming, gardening and fighting as well as being
used for both in the past. Aside from being a tool for work, the machete is also seen
by some Indonesians as a symbol of the identity of a community or region. As a
result, machetes or machetes are still produced and used today despite the
emergence of various new work tools. Cisewu Village in South Garut Regency is
the place of origin of the Compound Golok. Unlike the machetes from other regions,
which have a different shape and are still made manually and have become an icon
for the Cisewu area, many things must be done to preserve the Compound Golok so
that many people know about it, including its new appearance. Because it has
beautiful carvings that give the face a new look in this day and age.

Keywords : Compound Machete, Function, Sustainability, Identity

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


ABSTRAK .................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


I.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
I.2. Identifikasi Masalah .............................................................................. 2
I.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
I.4. Batasan Masalah .................................................................................... 3
I.5. Tujuan & Manfaat Penelitian ................................................................. 4
I.5.1. Tujuan Penelitian
I.5.2. Manfaat Penelitian
I.6. Metode Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


II.1. Tinjauan Teori
II.2. Data Objek

BAB III. ANALISIS DAN METODE PENELITIAN


III.1. Metode Pengumpulan Data
III.2. Analisis

iv
BAB IV. KESIMPULAN & SARAN
IV.1.Kesimpulan
IV.2.Saran

v
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA PENELITIAN DESAIN …..
LAMPIRAN ………………………………………………………………
DAFTAR RIWAYAT PENELITI

vi
DAFTAR GAMBAR

11
Gambar II.1. Golok Senyawa ukiran naga ..................................................
Gambar II.2. Kayu sonokeling untuk bahan bagian gagang atau serangla
golok.............................................................................................................. 12
Gambar II.3. Proses penyepuhan besi .........................................................
13
Gambar II.4 Proses pembuatan ukiran………………………………….. 14
Gambar II.5 Menguji ketajaman golok………………………………….. 15

vii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Penelitian terdahulu .................................................................. 16


Tabel III.1 Analisis SWOT Golok Senyawa...............................................
21

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengantar wawancara ................................................19


Lampiran 2. Pertanyaan wawancara ........................................................20
Lampiran 3. Pertanyaan Kuesioner ........................................................21
Lampiran 4. Pernyataan orisinalitas karya penelitian .............................22

ix
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kabupaten Cisewu memiliki pemandangan alam yang indah dan didominasi


oleh pegunungan. Keadaan tanah yang subur (dekat beberapa gunung berapi, antara
lain: Kabupaten Cisewu dekat dengan pertanian dan beberapa hasil pertanian
terkenal, seperti padi, pisang, gula aren, kelapa, dan lain-lain, berkat Gunung
Patuha, Gunung Malabar, dan Gunung Papandayan.Beberapa kecamatan lainnya
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Cisewu yang terletak di 7° 22′ 0′′ Lintang
Selatan dan 107° 30′ 0′′ Bujur Timur dengan ketinggian kurang lebih 500-1.000 m
Kecamatan Talegong dan Kecamatan Pangalengan (Bandung) di sebelah utara,
Kecamatan Caringin di sebelah selatan, Kecamatan Bungbulang dan Kecamatan
Cidaun di sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat.Masyarakat
Cisewu melakukan berbagai macam kegiatan, salah satunya adalah pembuatan alat,
khususnya parang majemuk, oleh para pengrajin.
Golok adalah produk yang dibuat oleh keluarga atau komunitas lokal
(industri rumah tangga). Istilah "parang" umumnya mengacu pada sesuatu yang
menyerupai parang atau pedang yang lebih pendek. Parang, yang lebih besar dari
pisau, biasanya digunakan untuk memotong. Parang dapat digunakan untuk
menggambarkan setiap pisau besar yang digunakan untuk berbagai tugas. Golok
pada dasarnya adalah peralatan rumah tangga, namun kini karena lebih khas dan
artistik, golok juga digunakan dalam koleksi (Ahmad Repandi, 2019).
Desa Cisewu Jawa Barat adalah asal kerajinan Golok Senyawa. Karena
Desa Cisewu bukan merupakan sentra utama kerajinan tangan di Provinsi Jawa
Barat, maka pengrajin golok desa ini masih tergolong minoritas. Salah satu produk
kerajinan tangan di wilayah tersebut adalah Golok Senyawa yang merupakan usaha
mikro untuk kebutuhan sekunder. Mayoritas orang yang memiliki golok
menjadikannya sebagai alat bantu, pengrajin golok membuatnya di rumah atau di
gubuk pembuat golok untuk membuatnya secara bersama-sama seperti Golok
Senyawa ini. Mulai dari gagang tanduk (gagang golok), serangka (sarung golok),
dan bilah golok, Golok Senyawa karya pengrajin daerah Cisewu ini memiliki
bentuk yang khas. Selain membuat golok, pegrajin ini juga membuat berbagai

1
macam alat dan kerajinan lainnya. dimulai dengan pisau dapur, cangkul, parang,
dan peralatan lainnya.
Bentuk motif dari golok Senyawa menjadi hal unik karna menampilkan
visual yang berkaitan dengan budaya untuk dijadikan pelestarian di masa sekarang
dan digunakan sebagai alat perkakas sehari-hari, namun belum banyak orang yang
belum mengetahui golok tersebut, pengrajin golok tentunya harus mengetahui
bagaimana produk yang ada agar bisa diketahui banyak orang, menjadi variasi baru
dalam golok sehingga bisa menghasilkan tampilan visual yang ciamik dalam alat
perkakas, media promosi membuat orang lebih menarik pada produk tersebut.
Untuk mencapai pelanggan yang lebih luas dibutuhkan inovasi media yang lebih
baru menyesuaikan dengan zaman sekarang.

I.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah telah
diidentifikasi sebagai berikut :
• Kurangnya informasi di media promosi
• Minimnya promosi di media digital
• Setiap promosi tidak memiliki identitas.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
• Apa yang menjadikan Golok Senyawa diminati pelanggan
• Apa yang menjadi ciri khas utama dari Golok Senyawa
I.4 Batasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini dapat dilakukan secara
terencana dan tepat. Kebutuhan akan informasi mengenai identitas Komplek
Golok menjadi batasan masalah dalam penelitian ini.
I.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana kebutuhan informasi budaya untuk pengrajin golok di
Desa Cisewu.
2. Untuk mengetahui bagaimana menampilkan informasi produk dalam promosi
2
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi pengrajin golok di Desa
Cisewu dalam menciptakan bentuk visual dalam media digital.
Manfaat dari penelitian ini diharapkan menambah wawasan penulis dan dapat
menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya yang menyangkut masalah yang
sama dan juga dapat berfungsi sebagai informasi peda masyarakat mengenai Golok
Senyawa dari Desa Cisewu.

I.6 Metode Penelitian


Metode deskriftif kualitatif digunakan oleh penulis untuk penelitian ini,
yang dilakukan terhadap pengrajin golok di Desa Cisewu dengan tujuan untuk
mengkaji secara mendalam objek penelitian mengetahui gambaran kebutuhan dan
penyesuaian informasi mengenai Golok Senyawa, serta menjelaskan penelitian
secara dekat, peneliti dimungkinkan untuk memilih objek penelitiannya. Penelitian
deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Metode ini
digunakan untuk mendeskripsikan data dari pengrajin mengenai golok Senyawa
yang berada di Desa Cisewu.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
II.1 Landasan Teori
II.1.1 Golok
1. Pengertian Golok
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Nasional, 2013), golok adalah pisau besar
terbuat dari besi atau baja yang digunakan untuk membelah atau memotong. Menurut
Ahmad Fauzi dari Komunitas Golok Depok menjelaskan bahwa golok sama seperti parang
(untuk wilayah Indonesia Timur) hanya saja ukurannya yang berbeda. Golok umumnya
berukuran lebih pendek dari pada parang. Sedangkan parang sendiri berukuran lebih panjang
daripada golok. Golok umumnya memiliki bilah dengan panjang sekitar 30 cm namun ada
juga yang berukuran kurang dari 30 cm yakni sekitar 27 cm, dan gagang dengan panjang 13
cm – 17 cm. Adapun pengecualian untuk golok yang berukuran lebih kecil dengan panjang
bilah sekitar 15 cm – 17 cm yaitu Golok Petok. (Hanif Razin Rahmatullah,2018)2. Bagian-
Bagian Golok

M. Nazz, pakar golok Komunitas Golok Depok, menjelaskan komponen-komponen


golok yang ia uraikan sebagai berikut:

1) Bagian parang yang berfungsi sebagai pegangan, pegangan. Tanduk kerbau dan
kayu keras dan tahan lama seperti jambu biji dan nangka digunakan untuk membuat
gagangnya. Meskipun beberapa gagang parang menampilkan ukiran kepala singa, elang,
atau ular naga, sebagian besar polos.

2) Mata (bagian penajam atau perut), punggung, dan sumbu (tangki atau bagian yang
masuk ke gagang) membentuk bilah parang. Baja digunakan untuk membuat bilah parang.
Baja biasanya digunakan "per" kendaraan, bantalan, dan barang lainnya. Bagian atas
punggung parang biasanya mengikuti garis lurus. Bahkan jika ada kurva, sulit untuk dilihat.
Sementara itu, bagian bawah parang—bilahnya—melengkung agar selalu tajam dan
membentuk sudut tajam.

3) Cangkang atau gelang golok menjaga gagang agar tidak patah saat digunakan.

4) Sarung atau seangka terdiri dari sopal atau godongan yaitu bagian yang
menghubungkan gagang dengan sarung, simeutmeuting atau meutingan yaitu bagian yang
melilitkan tali, simpai yaitu bagian yang mengunci sarungnya berbentuk ikatan yang

4
melingkari sarungnya dan biasanya berjumlah ganjil, serta pepet, yaitu bagian sarungnya.
Sarung parang atau serangka terbuat dari kayu yang kokoh dan keras seperti jambu biji dan
nangka. Dua bilah kayu disatukan dengan logam, tanduk kerbau, atau tali rotan untuk
membentuk kerangka. Beberapa ujung kerangka tidak dilapisi, sementara yang lain dilapisi
logam, gading, atau tanduk kerbau. 2018) Hanif Razin Rahmatullah

II.2 Data Objek


II.2.1 Sejarah Golok Senyawa

Gambar II.1
(Golok senyawa ukiran naga
Sumber :dokumen pribadi)
Menurut Gilang Muharram sebagai owner atau pemilik kerajinan home
industry Golok Senyawa berdasarkan wawancara. Golok Senyawa berasal dari
dirinya yang suka atau hobi membuat golok dan seiring waktu mulai banyak yang
minat pada golok buatannya karna kualitas dan bentuknya yang autentik dan nama
Senyawa berawal dari filosofi warga yang berasal dari desa Cisewu, dengan
berkegiatan rutinitas yang sering dilakukan warga tersebut yakni berkebun maupun
bertani, selalu tidak luput dari benda atau alat perkakas yaitu golok untuk membantu
meringankan pekerjaan yang dilakukan ketika berkebun. Maka dari hal tersebut
Gilang Muharram menilai warga masyarkat yang selalu membawa golok ketika
beraktivitas dikebun seperti senyawa dalam bahasa sunda “sanyawa” maksudnya
golok tersebut memiliki ikatan dengan setiap warga untuk beraktivitas.
Kemudian dalam pembuatan produksi golok yang dijalani Gilang
Muharram membuat istilah “senyawa” tersebut sebagai nama dari golok yang
dibuatnya, menjadi “Golok Senyawa”.

5
II.2.2 Profil Golok Senyawa
Golok Senyawa berasal dari desa Cisewu Jawa Barat, Kampung Cikawung No, 95
RT 03/03 Desa Hanjuang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. Gilang
Muharram merupakan seorang pemilik dari kerajinan home industry Golok
Senyawa. Berdiri sejak tahun 2017 sampai sekarang beliau masih menjadi
pemegang usaha kerajinan tersebut, beliau memiliki channel youtube yang bernama
“Senyawa G”.

II.2.3 Proses Pembuatan

Gambar II.2
(Kayu sonokeling untuk bahan bagian gagang atau serangka golok
Sumber : dokumen pribadi Gilang Muharram)
Proses pembuatan Golok Senyawa menurut Gilang Muharram pada
dasarnya sama seperti pada umumnya namun yang membuat beda yaitu ukiran pada
gagang dilakukan secara manual, Adapun tahapan-tahapan yang dijalani sebagai
berikut :
1. Pertama, baja dipanaskan (dibakar) selama kurang lebih 10 menit pada
tempat yang disebut tungku.
2. Penempaan/pembentukan bilah. Bahan bilah dijepit dengan tang tempat
kemudian di pukul dengan palu sampai bilah tersebut terbentuk.

6
3. Tahap yang ketiga adalah penghalusan atau perapihan. Dalam tahap ini
golok yang sudah terbentuk dihaluskan atau diratakan dengan
gerinda/kikir.
4. Tahap yang keempat adalah penyepuhan. Caranya baja yang sudah
berbentuk golok dipanaskan kemudian dicelupkan ke bak air supaya keras.

Gambar II.3
(Proses penyepuhan besi
Sumber:youtube Golok Senyawa
https://youtu.be/Cx7yLWw67r0)
5. Tahap yang kelima adalah finishing bilah. Pada tahap ini meliputi kegiatan
seperti perataan, pemutihan/poles.
6. Tahap keenam yang membuat beda dari yang lain yaitu pembentukan
“sarangka” atau wadah golok. Kayu yang digunakan biasanya bisa sesuai
permintaan pelanggan, kemudian pada bagian gagang golok dibuat manual
menggunakan pisau raut ukirannya khusus juga mengikuti pelanggan
salahsatunya seperti bentuk kepala naga. Bahan yang digunakan bervarian
ada yang dari kayu biasa yaitu pohon Nangka, kayu kelas menengah
pohon Jati, bahkan tidak jarang menggunakan tanduk “munding” atau
kerbau untuk menghasilkan bentuk yang spesial.

7
Gambar II.4
(Proses pembuatan ukiran dengan manual
Sumber:youtube Golok Senyawa
https://youtu.be/Cx7yLWw67r0)

7. Tahap yang ketujuh penajaman. dengan menggosok bagian yang tajam


(mata golok) pada batu asah sampai golok menjadi tajam. Untuk
mengetahui apakah golok itu sudah tajam biasanya dites pada kertas. Jika
golok dapat memotong kertas, maka golok itu sudah diangggap tajam.

Gambar II.5
(Menguji ketajaman golok yang sudah jadi
Sumber:youtube Golok Senyawa
https://youtu.be/Cx7yLWw67r0)

8
II.3 Penelitian Terdahulu
Penulis dalam penelitian ini menggunakan data dari tesis dan jurnal sebagai
referensi dalam laporan.
NO Judul Sumber Hasil Kegunaan pada
penelitian penelitian
1 Rin Rin Agustin Jurnal Analisis Mengetahui
dkk, Analisis ornamen golok bagian ornamen
Ornamen Kerajinan golok
Golok Galonggong
di desa Cilangkap,
Kecamatan
anonjaya,
Kabupaten
Tasikmalaya, Jurnal
pendidikan seni, vol
2. No 2,, Desember
2019, ISSN: 2620-
8598.
2 T Zulkarnain, 2019, Jurnal Pembahasan Pembahasan
Golok walahir mengenai golok sebagai
sebagai identitas golok walahir identitas budaya
budaya masyarakat sebagai
desa sindangkerta identitas
kabupaten budaya
Tasikmalaya, Jurnal
ATRAT
V7/N1/01/2019.
3 Nurholis, 2016, Jurnal Deskripsi Pembahasan
Deskripsi identitas identitas deskripsi
masyarakat Ciomas masyarakat masyarakat
dalam sastra lisan ciomas
golok ciomas di

9
kabupaten Serang
Banten, Jurnal al-
Tsaqafa Volume 13,
No. 02, Juli 2016.

4 Prilaku pencarian Skripsi Perilaku Terdapat


Informasi pengrajin pencarian pembahasan
golok di desa Seuat informasi mengenai
Jaya Kabupaten pengrajin pengrajin golok
Serang Banten golok Desa mengenai mencari
Penulis : Ahmad Seuat Jaya informasi
Repandi
5 Klasifikasi Jenis Skripsi Klasifikasi Mengetahui
Golok Betawi Jenis Golok definisi dan
Dengan Naïve Betawi pembahasan
Bayes Classifier klasifikasi golok
Penulis : Hanif
Razin Rahmatullah

Tabel II.1
(Penelitian terdahulu berkaitan dengan penelitian)

10
BAB III ANALISIS DAN METODE PENELITIAN
III.1 Metode Pengumpulan data

III.1.1 Studi Pustaka

Untuk dijadikan referensi, penulis melakukan kajian pustaka dengan


mengumpulkan jurnal, tesis, dan artikel sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.

III.1.2 Wawancara

Pemilik Golok diwawancarai penulis. Seputar wawancara dengan


narasumber dilakukan dengan menanyakan pendapat narasumber tentang Golok
Senyawa. meliputi ukiran, bentuk, dan lain-lain. Penulis menginginkan informasi
lebih lanjut tentang Golok Senyawa dengan mewawancarai narasumber tersebut.

III.1.3 Kuesioner

Penulis menyebarkan kuesioner secara online yakni melalui fitur dari


Google Form. Kuesioner ini dibagikan secara acak kepada melalui media sosial.
Penulis menggunakan kuesioner tersebut agar dapat memudahkan responden
dalam pengisian serta memudahkan penulis dalam mengumpulkan dan
menganalisa hasil dari kuesioner tersebut. Tujuan penulis menyebarkan kuesioner
adalah untuk mendapatkan persentase data responden yang mengetahui mengenai
Golok Senyawa.

11
III.2 Analisis

III.2.1 Metode Pengumpulan data


Dalam melakukan pengumpulan data untuk penelitian, penulis
menggunakan 3 metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

III.2.1.1 Studi Pustaka


Penulis menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan teori dan
masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis mencari referensi yang
berhubungan dengan objek penelitian secara online melalui website.

III.2.2.2 Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada narasumber yaitu Bapak Gilang
Muharram sebagai owner dari Golok Senyawa. Beliau masih aktif sampai sekarang
memproduksi Golok Senyawa dibantu dengan 2 orang temannya sebagai pandai
besi, wawancara dilakukan mengenai pembahasan seputar Golok Senyawa seperti
sejarah, proses pembuatan, dan jenis bahan yang digunakan kemudian ukiran
khusus yang bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan. pembuatan Golok
Senyawa dilakukan secara manual mulai dari tahap pemanasan baja besi sampai
finishing membuat ukiran, klasifikasi Golok Senyawa dari fungsinya ada dua jenis
biasanya memproduksi golok untuk berkebun dan untuk sembelih, bahan yang
digunakan terutama dibagian serangka atau sarung golok dan gagang yang dibentuk
ukiran khusus.
Kayu dari pohon Nangka merupakan yang sering digunakan tekturnya
lembut juga tidak jauh beda dengan pohon Mahoni dan Jambu, adapun jenis yang
lebih bagus biasanya membuat gagang dari pohon Jati, sonokeling dan sejenisnya
yang memiliki tektur keras, kemudian jika ada permintaan khusus juga bisa
menggunakan tanduk munding atau kerbau, biasanya untuk ukiran khusus Pak
Gilang Muharram membuat dengan manual dengan berbagai macam bentuk, lebih
sering membuat bentuk dari hewan seperti kepala ular, singa, macan, elang, gajah,
dan naga.

12
Dalam satu pembuatan golok mulai dari dasar sampai jadi bisa memakan
waktu sampai 2 minggu, sudah termasuk pembuatan serangka dan gagang yang
diberi ukiran,bisa juga memakan waktu lebih jika permintaan pembuatan golok oleh
pelanggan lebih rumit, karna semuanya dibuat dengan manual mulai dari baja
maupun besi dengan bentuk mentah, tektur dari bahan kayupun juga mempengaruhi
waktu pembuatan jika seperti kayu dari pohon Nangka dengan tektur lembut bisa
lebih cepat, namun jika dengan bahan kayu yang lebih keras seperti dari pohon Jati
itu menjadi kendala dalm pengukiran, apalagi dengan bahan dari tanduk kerbau
yang memiliki tektsur lebih keras.
Golok Senyawa biasanya dijual sesuai bahan yang dipakai, jika bahan yang
biasa saja bisa dijual dengan harga mulai Rp 100.000 dan jika dengan bahan yang
lebih berbeda seperti dari tanduk kerba, bisa mencapai Rp 1000.000. sudah
termasuk semua bagian-bagian golok seperti serangka, juga dengan tali jika
diperlukan oleh pelanggan, biasanya tidak golok saja yang dibuat oleh Pak Gilang
Muharram kadang juga membuat pisau, gagang cangkul jika ada pelanggan yang
memintanya untuk dibuatkan.
Semua produk yang dibuat dari Golok Senyawa, Pak Gilang Muharram
biasanya mendapatkan konsumen dari penonton youtube nama channelnya
“Senyawa G” yang menghubungi melalui pesan email, karena dalam channel
yotube Pak Gilang Muharram banyak yang tertarik dalam videonyapun bisa
mencapai ribuan penonton bahkan lebih, peminat Golok Senyawa bukan dari
daerah Jawa Barat saja namun Pak Gilang mengungkapkan tidak jarang juga
peminat yang berasal dari luar Jawa Barat, salahsatunya seperti dari negara tetangga
yaitu Malaysia.

13
III.2.2.3 Analisis SWOT
Penulis melakukan analisis SWOT pada Golok Senyawa, untuk mengetahui
lebih dalam identifikasi kerajinan atau home industry Golok Senyawa.

STRENGTH OPPORTUNITY

1. 1.Salah satu home industry golok 1. 1.Adanya kualitas yang konsisten


dengan ukiran berbeda membuat pelanggan semakin percaya.
2. 2.
2.Menerima custom sesuai permintaan 2.Ukiran variativ membuat pelanggan
pelanggan tertarik
3. 3.Memiliki produk dengan berbagai
varian bahan
4. 4.Dapat menambah ornament pada
golok dengan bebas

THREATS
WEAKNESS
1. 2.Produksi dengan cara manual
1. 1.Sumber dana/modal yang masih membuat waktu yang lama
terbatas sehingga sulit untuk
meningkatkan aktivitas yang
membutuhkan dana besar, seperti
promosi.

Tabel III.1
(Analisis SWOT pada Golok Senyawa)

14
III.2.2.3 Kuesioner
Penulis menyebarkan kuesioner secara online yakni melalui fitur google
form untuk mengetahui persepsi golok dalam pandangan orang lain, terutama
mengenai Golok Senyawa, berikut data hasil kuesioner

Gambar III.1 Data hasil kuesioner

Gambar III.2 Data hasil kuesioner

Gambar III.3 Data hasil kuesioner

15
Gambar III.4 Data hasil kuesioner

Gambar III.5 Data hasil kuesioner

16
Gambar III.6 Data hasil kuesioner

17
III.3 Resume
Dari hasil data penulis yang diperoleh melalui wawancara, studi pustaka,
dan kuesioner, penulis menemukan adanya kekurangan dalam penyajian produk
dalam media digital untuk dapat diketahui oleh banyak orang, pemilik dari hasil
home industry tersebut juga mengalami kendala dalam mengaplikasikan pada
media digital karna keterbatasan sumber daya manusia untuk bisa mengelola agar
bisa berjalan secara maksimal.
Dalam wawancara dengan Owner atau pemilik usaha kerajinan home
industry yaitu Bapak Gilang Muharram menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan
sudah banyak namun belum bisa melakukan pemasaran secara digital dengan sekala
yang begitu banyak, dan lebih sering membuat unggahan video mengenai produk
apa adanya melalui akun resmi di youtube Golok Senyawa.
Dalam hasil kuesioner yang dilakukan oleh penulis didapatkan data
mengenai produk perkakas golok, responden belum tahu betul secara umum seperti
ap aitu golok, hanya sebagian yang pernah atau mengetahui informasi mengenai
golok, dari Golok Senyawa yang ditampilkan yang menjadi menarik perhatian yaitu
pada bagian ukiran dari gagangnya, karna berbeda dari golok yang lain sehingga
begitu tertarik dengan tampilan visual baru pada golok tersebut.

18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1.1 Kesimpulan
Penulis menyimpulkan, berdasarkan rumusan masalah dan penjelasan yang
diberikan pada bab sebelumnya, bahwa pelanggan sangat menyukai golok ini
karena kualitas golok dengan ukiran yang berbeda sesuai permintaan, yang
membedakannya dari produk lain, kemudian dalam golok ini ukiran yang terdapat
dalam gagangnya merupakan ciri khas yang disajikan dalam bentuk visual baru.

IV.1.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penelitian yang dibuat masih memiliki banyak
keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis memberi saran seperti
berikut untuk penelitian ini agar memperluas penelitian yang sudah dibuat
mengenai Golok Senyawa. Kemudian untuk pemilik Golok Senyawa lebih
diperbanyak variasi membuat promosi dalam media digital supaya lebih menarik
dan menjangkau khalayak luas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hermawati, F. A. (2013). Pengolahan Citra Digital : Konsep & Teori. Yogyakarta:

ANDI.

Nurholis, “Deskripsi identitas masyarakat Ciomas dalam sastra lisan golok ciomas

di kabupaten Serang Banten”, Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 02, Juli
2016.

Rin Rin Agustin dkk, “Analisis Ornamen Kerajinan Golok Galonggong di desa
Cilangkap, Kecamatan anonjaya, Kabupaten Tasikmalaya”, Jurnal
pendidikan seni, vol 2. No 2,, Desember 2019, ISSN: 2620-8598.

Rahmatullah, Hanif Razin “Klasifikasi jenis golok Betawi dengan Naïve bayes

classifier”. 2018, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Repandi Ahmad, “Prilaku pencarian Informasi pengrajin golok di desa Seuat Jaya
Kabupaten Serang Banten” 2019, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

T Zulkarnain, “Golok walahir sebagai identitas budaya masyarakat desa


sindangkerta kabupaten Tasikmalaya”, Jurnal ATRAT V7/N1/01/2019.

20
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA PENELITIAN
DESAIN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Hendri Herdiansyah


NIM : 51919165
Program Studi : Desain Komunikasi Visual UNIKOM

Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Penelitian Desain berjudul
“Golok Senyawa Cisewu” ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan
bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, 30 Januari 2023

Hendri Herdiansyah
NIM. 51919165

21
Lampiran
Lampiran 1
Surat pengantar wawancara

22
Lampiran 2 Wawancara
Daftar Pertanyaan
Data ketika melakukan wawancara. Pertanyaan ini dibuat untuk pemilik atau
pengrajin dari Golok Senyawa yaitu Bapak Gilang Muharram

Sesi wawancara
(sumber : dokumen pribadi)
1.Pertanyaan : Sudah berapa lama menjadi seorang pengrajin golok Senyawa ?

Penjelasan : “Sejak tahun 2017 sampai saat ini menjalani pembuatan golok di
rumah sendiri”

2.Pertanyaan : Mengapa dari sekian banyak kegiatan bapak memilih menjadi


pengrajin golok?

Penjelasan : “Awalnya dari hobi yang suka pada golok dan membuat ukiran,
kemudian berniat juga untuk melestarikan budaya, dan sampai ada peminat dari
golok hasil buatan saya maka dari itu mulai aktif membuat golok”

3.Pertanyaan :Berapa banyak golok yang sudah terjual, dan dimana saja
diualnya ?

Penjelasan : “sudah banyak lebih lebih dari erratus, mulai dari golok biasa
sampai golok yang mempunyai bentuk ukiran khusus sesuai permintaan
pelanggan”

23
4.Pertanyaan : Untuk pemilihan bahan yang berkualitas seperti apa pemilihan
bahan yang dilakukan untuk membuat glok senyawa ?

Penjelasan : “Saya memilih bahan yang asli tanpa di campur seperti penggunaan
bahan kayu sonokeling, itu di pesan khusus dengan haga yang cukup mahal, dan
pemulihan bahan besi untuk bilahpun kadang memesan khusus dari orang yang
sudah dikenal, kalau ada yang meminta dari bahan tanduk juga di uatkan khusus
dengan tanduk asli seperti dari tanduk “munding” atau kerbau”

5.Pertanyaan: Drai pemilihan bahan yang digunakan, apakah ada kendala Ketika
pembuatan ?

Penjelasan :” Biasanya dari bahan yang memiliki tektur lembut seperti pohon
Nangka itu berjalan dengan lancer, namun jika menggunakan bahan yang cukup
keras seperti dari pohon jati, atau tanduk kerbau, itu bisa mengalami kesulitan
Ketika membuat ukiran karena tekturnya yang keras”

6.Pertanyaan : Bagaimana review dari pelanggan yang sudah membeli Golok


Senyawa?

Penjelasan : “ Alhamdulilah pelanggan menyukai dengan golok yang dibuat,


merasa puas dengan ukian yang sesuai permintaanya”

7.Pertanyaan: Dalam pembuatan Golok Senyawa banyak dominan ukiran dengan


bentuk kepala hewan seperti ular, macan, gajah, singa, sampai naga apakah itu
menjadi ciri khas dari Golok Senyawa ?

Penjelasan : “ Ya, itu benar Golok Senyawa banyak dengan ukiran seperti itu dan
menjadi ciri khas dari Golok Senyawa, dan disini juga bisa membuat ukiran yang
khusus sesuai permintaan pelanggan “

24
8.Pertanyaan: Sebagai pengrajin apakah sudah cukup ukiran tersebut membuat
pelanggan tertarik ?

Penjelasan :” Karena pembuatannya manual kedepannya saya ingin menambah


bentuk ukiran lain lagi, namun karena jumlah pembuta masih terbatas saya masih
belum bisa membuat oruksi lebih untuk pelanggan”

9.Pertanyaan: Dalam kerajinan golok, diera sekarang golok seperti apa yang dicari
pelanggan? Mengapa itu bisa terjadi?

Penjelasan :”Golok yang banyak diminati pelanggan seperti biasa dengan bilah
yang ramping dan tajam, dan ditamabah dengan ukiran untuk menambah nuansa
yang berbeda pada golok, karena biasanya banyak yan menyukai seperti itu bisa
juga dari fungsinya, melanggan menyukai bilah dengan bentuk agak lebar untuk
berkebun, juga ada juga bentuk ramping biasanya digunakan untuk menyembelih
seperti hari khusus idul adha ada permintaan dari pelanggan dengan bentuk
tersebut”

10.Pertanyaan : Apakah akan dilakukan inovasi baru pada golok Senyawa untuk
meningkatkan minat pelanggan, dalam pengemasan produk?

Penjelasan : “Untuk inovasi InsyaAllah mau membuat Golok Senyawa lebih


bagus lagi mulai dari kualitasnya,bisa juga melakukan kolaborasi seperti ukiran
dari Golok Senyawa dikombinasikan dengan baja besi dari pembuat lain dengan
menghasilkan golok yang berbeda, dan untuk kemasan belum ada rencana karna
golok yang lain juga belum ada kemasan khusus untuk dibuat”

25
Lampiran 3 Kuesioner
Pertanyaan yang dibuat untuk kuesioner seperti berikut.

No Daftar Pertanyaan
1 Apakah anda tahu golok, senjata tradisional dari Jawa Barat ?
2 Apakah anda mengetahui jenis-jenisnya ?
3 Apakah anda pernah membaca artikell atau sejeisnya mengenai senjata
tradisional, salahsatunya golok?
4 Apakah anda tertarik dengan golok yang mempunyai bentuk visual baru?
5 Bgaimana tanggapan anda mengenai bentuk kepala ular,naga, singan yang
diterapkan pada golok ?
6 Menurut anda apa yang menarik dari golo ini?

26
RIWAYAT PENELITI

a.Biodata Diri
Nama :Hendri Herdiansyah
NIM :51919165
Tempat
:Garut
Tanggal Lahir : 08/05/2000
Jenis Kelamin :Laki-Laki
Alamat :Garut Jawa Barat
Nomor Telepon :0855-5933-6894
e : Email
:hendri.51919165@mahasiswa.unikom.ac.id

b.Pendidikan

No Nama Sekolah/Perguruan Tinggi Tahun


1 SDN MARGAWATI III 2007-2012
2 SMPN 7 GARUT 2013-2015
3 SMA MARGAWATI 2016-2018
4 Program Studi Desain Komunikasi 2019-Sekarang
Visual Universitas Komputer
Indonesia (S1)

Saya menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan pada daftar


riwayat peneliti ini adalah benar adanya.

27

Anda mungkin juga menyukai