Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PELAYANAN

LABORATORIUM

UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH


TAHUN 2023

UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH


JL.Nakula Sadewa No 2 Kampung Serupa Indah
No telp.082372672468 Kode Pos 34762
PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH
Alamat : Jl. Nakula Sadewa, No. 2, Kampung Serupa Indah
No. Telp. Kode Pos 34762

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS SERUPA


INDAH

NOMOR : A/ /PDM/PKM-SI/ /2023

Serupa Indah, / /2023

Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah,

SAMINI,S.S.T
196810071987112001

UPT PUSKESMAS SERUPA INDAH


TAHUN 2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga UPT Puskesmas Serupa
Indah pada Tahun 2023 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan Re
akreditasi.

Re Akreditasi bagi UPT Puskesmas Serupa Indah sangatlah penting untuk


melihat sejauh mana peningkatan pelayanan yang telah diberikan. Dan untuk
menunjang pelaksanaan Re akreditasi di UPT Puskesmas Serupa Indah maka
dianggap perlu perbaikan pedoman pelayanan di UPT Puskesmas Serupa
Indah sesuai dengan kondisi saat ini.

Harapan kami semoga pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat untuk
UPT Puskesmas Serupa Indah, sehingga Re-akreditasi berjalan lancar dan
menjadi Puskesmas yang lebih baik.

iii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................... 1
B. TUJUAN PEDOMAN........................................................................ 1
C. SASARAN PEDOMAN...................................................................... 1
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN.......................................................... 1
E. BATASAN OPERASIONAL............................................................... 1
F. LANDASAN HUKUM........................................................................ 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN............................................................... 3
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA......................................... 3
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN............................................................
BAB III STANDAR FASILITAS.................................................................... 4
A. DENAH RUANGAN.......................................................................... 4
B. STANDAR FASILITAS...................................................................... 5
C. PERALATAN.................................................................................... 5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN......................................................... 6
A. LINGKUP KEGIATAN...................................................................... 6
B. LANGKAH KEGIATAN..................................................................... 7
BAB V LOGISTIK....................................................................................... 8
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN........................................... 11
BAB VII KESELAMATAN KERJA................................................................ 14
BAB VIII PENUTUP................................................................................... 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mencapai nderajat kesehatan yang optimal.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah,
serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan
dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa
penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan,
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas.

B. RUANG LINGKUP :

Ruang lingkup pelayanan laboratorium mencakup mulai dari


menerima surat permintaan dari dalam dan luar puskesmas, melakukan
pemeriksaan sampai proses penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
kepada pasien .

C. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas.
1. Tujuan
Melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan guna membantu
menegakkan diagnosa penyakit.
2. Kegunaan

1
Tempat pemeriksaan, pengujian, penetapan dan pengukuran terhadap
bahan (sample) tertentu untuk mendapatkan hasil sebagai informasi
guna membantu menegakkan diagnosa penyakit.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan upaya


wajib Puskesmas. Laboratorium Puskesmas Bandar 1 mempunyai pola
ketenagaan. Yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM di Laboratorium adalah :

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah Keterangan

1 Penanggung jawab Dokter 1 PNS


2 Tenaga Teknis Analis 1 TKS
Kesehatan
(D IV)

B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Penanggung Jawab Laboratorium Puskesmas


Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium, validasi hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium
3. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium
4. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemantapan mutu

B. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan dan
standar prosedur operasional
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium
5. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab laboratorium atau
tenaga kesehatan lain
6. Menyiapkan bahan rujukan spesimen

3
4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
laboratorium Puskesmas. Ruangan yang ada di laboratorium di Puskesmas Bandar 1
terdiri dari 6 ruangan diantaranya ruang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang
konseling ( VCT ), ruang pemeriksaan sampel, kamar mandi, ruang pemeriksaan BTA,
ruang pengambilan sampel IMS. Ruangan laboratorium di Puskesmas Bandar 1 bisa
dilihat pada denah berikut ini :

6
1

5 3

Keterangan :
1. Ruang pendaftaran dan ruang tunggu
2. Ruang konseling ( VCT )
3. Ruang pemeriksaan sampel
4. Kamar mandi
5. Ruang pemeriksaan BTA
6. Ruang pengambilan sampel IMS

B. STANDAR RUANGAN

Ruangan laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik


bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri, dalam lingkup ini adalah ruangan
laboratorium Puskesmas. Persyaratan sarana/ruangan laboratorium Puskesmas
adalah sebagai berikut :
a. Ruangan yang ada di laboratorium terdiriri dari 6 ruangan diantaranya
ruang pendaftaran dan ruang tunggu, ruang konseling ( VCT ), ruang
pemeriksaan sampel, kamar mandi, ruang pemeriksaan BTA, ruang
pengambilan sampel IMS.
b. Langit langit berwarna putih dan mudah dibersihkan.

5
c. Dinding berwarna terang, berbahan keras, tidak berpori pori, kedap air,
dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia ( keramik).
d. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan
mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia.
e. Pintu diruang pemeriksaan memakai kaca yang bisa dilihat dari luar.
f. Kamar kecil/WC pasien laboratorium bergabung dengan WC pasien
Puskesmas.

C. PERALATAN

Peralatan yang ada di puskesmas :


1. Meja pengambilan sampel darah
a. Menggunakan meja kayu ukuran 2m x 60cm
b. Mempunyai laci
2. Kursi petugas laboratorium dan kursi pasien :
a. Kursi mempunyai sandaran baik, kursi petugas maupum kursi pasien
b. Berbahan material kuat dari besi
3. Bak cuci/sink
a. Wastafel dilengkapi keran yang mengalirkan air bersih
b. Dilengkapi saluran/pipa pembuangan air kotor menuju sistem
pengolahan air limbah Puskesmas.
4. Meja pemeriksaan
a. Lebar meja adalah 60 cm dengan panjang . . .cm
b. Meja terdiri dari tiga tempat dalam ruang pemeriksaan. Meja satu untuk
tempat alat hematologi analyzer, meja kedua untuk tempat fotometer
dan mikroskop, dan meja ketiga untuk tempat sentrifuge dan rotator.
Meja terbuat dari bahan keramik berwarna putih
5. Lemari pendingin
a. Berfungsi untuk menyimpan reagen dan sampel
b. Reagent dan sampel disimpan dalam lemari pendingin
6. Lemari alat
a. Berfungsi untuk menyimpan alat
b. ukuran panjang 160 cm lebar 40 cm tinggi 100 cm
c. bahan terbuat dari kayu atau almunium dan rakdari kaca
d. Khusus untuk mikroskop dilengkapi dengan lampu 5 watt
7. Rak reagent
a. Fungsi untuk menyimpan reagent
b. ukuran sesuai kebutuhan
c. bahan dapat terbuat dari kayu dilapisi dengan teflon/formika

6
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN LABORATORIUM

A. PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM


1. Persiapan petugas
Mengenakan perlengkapan keselamatan kerja antaralain masker, jas
laboratorium, sarung tangan sebelum memulai aktifitas, menyiapkan
formulir serta alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Persiapan Pemeriksaan dan Administrasi
 Menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
 Petugas laboratorium memanggil pasien sesuai nomor urut antrian
untuk pasien rawat jalan sedangkan untuk pasien rawat inap
petugas laboratorium mengambil sampel ke ruangan masing-masing
pasien.
 Petugas mencocokkan identitas pasien dan memberikan informasi
tarif pemeriksaan yang diminta.
 Petugas laboratorium Memberi penjelasan kepada pasien cara
pengambilan sampel pemeriksaan laboratorium yang akan
dilakukan.
 Bila tidak dapat dikerjakan karena keterbatasan alat meminta pasien
kembali ke pengirim/perujuk untuk dirujuk ke tingkat lebih lanjut.
3. Pemeriksaan
 Petugas mengambil sampel sesuai jenis pemeriksaan
 Menulis hasil pemeriksan pada formulir hasil pemeriksaan
laboratorium.
 Petugas menulis identitas pasien dan hasil pemeriksaan pada buku
register dan formulir hasil pemeriksaan serta menandatanganinya.

4. Pembiayaan
 Menuliskan biaya pemeriksaan pada bukti pembayaran dan
diserahkan kepada pasien .
 Mencatat pada form klaim bagi yang memiliki kartu Jamkesmas,
Jamkesos, Jamkesda
 Mencatat pada form klaim askes bagi pasien askes
5. Penyerahan hasil
 Melakukan verifikasi hasil pemeriksaan sebelum diserahkan
 Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium
 Petugas tandatangan pada formulir hasil pemeriksaan

7
 Pasien diminta kembali ke pengirim/perujuk (BPU, BPG, KIA) untuk
pasien rawat jalan, sedangkan untuk pasien rawat inap petugas
laboratorium memberikan hasil pemeriksaaan kepada bidan atau
perawat yang jaga

B. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN, METODE DAN REAGEN


1. KEMAMPUAN PEMERIKSAAN
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas meliputi
pemeriksaan pemeriksaan dasar seperti :
a. Hematologi : Hematologi, Hematokrit, Hitung Eritrosit, Hitung
Trombosit, Hitung Lekosit, Hitung jenis Lekosit.
b. Kimia klinik : Glukosa, Asam Urat, Kolesterol Total.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi : BTA
d. Imunologi : Tes Kehamilan, Golongan darah, Widal, HbsAg, Anti HIV,
Syphillis,Malaria
e. Urinalisa :PH, Berat Jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen,
Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit, dan Mikroskopik ( sedimen ).

2. METODE
Metode pemeriksaan laboratorium Puskesmas menggunakan metode
manual, semi automatik dan automatik.

8
BAB V

PENGADAAN LOGISTIK

1. REAGEN
Reagen yang ada di laboratorium Puskesmas Serupa Indah meliputi
reagen cair untuk pemeriksaan hematologi analyzer, kimia darah,
mikrobiologi, dan reagen stik untk pemeriksaan gula dan asam
urat,cholesterol.
Penanganan dan penyimpanan reagen sesuai persyaratan antara lain :
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa, suhu penyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode first in first out ( seusai urutan
penerimaan ).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke dalam
sediaan induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan, yang
terjadi pada sediaan reagen.
e. Segera tutup kembali botol sediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label dari kerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari supaya
tidak kena cahaya matahari langsung.
h. Reagen harus terdaftar di Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV sudah dievaluasi oleh Laboratorium Rujukan Nasional.

B. ALUR PELAYANAN LABORATORIUM

Mulai

Persiapan pemeriksaan dan


administrasi
Menerima permintaan
pemeriksaan & memberi no urut

Memanggil pasien sesuai no urut


dan mencocokkan identitas pasien

Memberikan informasi tarif


pemeriksaan

Tidak Kembali ke
Apakah
pengirim
pasien setuju?

Ya
Mengambil sampel

9
Melakukan pemeriksaan
sampel
Mencatat hasil
pemeriksaan
Memverifikasi dan
menandatangani hasil
pemeriksaan lab
Menyerahkan hasil pemeriksaandan
menginformasikan untuk kembali ke
perujuk
Menuliskan biaya Dokumentasi Selesai
pemeriksaan

10
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan


bahaya/resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun
lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi, setiap
petugas laboratorium melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium,
untuk pelabelan atau identifikasi sampel dilaksanakan teliti dengan memberikan
nama, umur, alamat, nomor RM. Reagen untuk pemeriksan laboratorium selalu dicek
tanggal kadaluarsa serta dicek ketersediannya.

11
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEKERJA

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
 Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di
laboratorium
 Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja
 Pencahayaan cukup dan nyaman
 Ventilasi cukup dan sesuai
 Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika
diperlukan
 Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya
2. Sanitasi Lingkungan
 Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis
 Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong
plastik dan diberi tanda khusus
 Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat dimasuki/
menjadi sarang serangga atau binatang pengerat
 Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur
 Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam laboratorium
 Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam laboratorium
B. Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja
1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap petugas laboratorium
harus mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang
mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan
peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui
cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja, seperti
tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus selama bekerja
dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium
(hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang harus diikat ke belakang
dengan rapi.

12
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan
setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju
proteksi sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan laboratorium tanpa ijin pejabat yang
berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari botol air) dan merokok di
tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau
benda tajam dan barang sisa laboratorium harus ditempatkan di bak/peti
dalam laboratorium dan diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak/ peti kuning
(menjadi limbah medis/ infeksius) yang diberi tanda khusus.
11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.
12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet
penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen
 Setiap spesimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
 Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,
pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
 Semua spesimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik, dengan karet pengaman untuk mencegah
kebocoran ketika dipindahkan.
 Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna menghindari
pencemaran dari luar kontainer atau laboratorium.
 Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh (contoh:
membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan dan
masker.
 Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan
mengganti sarung tangan.
 Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius
dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
 Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan
laboratorium.
16. Pengelolaan bahan kimia yang benar
 Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang
benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak
boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanannya).

13
 Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai
pengetahuan serta keterampilan untuk menangani kecelakaan.
 Semua bahan kimia yang ada harus diberi label/etiket dan tanda
peringatan yang sesuai.
17. Pengelolaan Limbah
a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik,
limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.
Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:
1. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat
satu buah untuk masing-masing kegiatan. Kantong plastik diangkat
setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah. Setiap tempat
pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus
sampah dengan label dan warna.
2. Tempat Penampungan Sampah Sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang
diletakkan pada lokasi yang sudah dijangkau kendaraan pengangkut
sampah. Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
 Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola sesuai
prosedur dan peraturan yang berlaku.
 Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat pembuangan sampah
akhir yang dikelola sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.
b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik, limbah cair infeksius
dan limbah cair kimia. Cara menangani limbah cair:
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik tank.
b) Limbah cair infeksius dan Kimia dikelola sesuai dengan prosedur
dan peraturan yang berlaku

14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan Laboratorium dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan petugas pelaksana pemeriksaan
2. Ketepatan hasil penyerahan Laboratorium
3. Hasil Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4. Hasil Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

15
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Laboratorium di Puskesmas ditetapkan sebagai acuan


pelaksanaan Pelayanan Laboratorium di Puskesmas. Untuk keberhasilan
pelaksanaan standar Pelayanan Laboratorium di Puskesmas ini diperlukan komitmen
dan kerja sama semua pihak yang terkait, sehingga hal tersebut akan menjadikan
pelayanan Laboratorium di Puskesmas dapat optimal dan dapat memberikan
kepuasan kepada pasien atau masyarakat.

16

Anda mungkin juga menyukai