Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur


yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan
analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami
dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk
mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi
motivasi untuk melakukan penelitian.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Hidayatul Mualimin, Jl. K.H. Aburohim RT. 01/07 Kelurahan Karang Tengah
Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi.
Subjek penelitian ini ditentukan secara purposive, “artinya subjek penelitian
sebagai sumber data dipilih dengan pertimbangan tertentu.” (Sugiyono, 2013:52).
Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang terlibat dalam pupuk kompos di
PKBM Hidayatul Mualimin. Subjek penelitian merupakan komponen utama yang
memiliki kedudukan dalam suatu penelitian, karena didalam subjek penelitian ini
terdapat variabel-variabel yang menjadi kajian untuk diteliti karena penulis
bermaksud meneliti lebih jauh mengenai implementasi hasil dari pelatihan

41
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


42

pembuatan pupuk kompos berbasis life skills untuk warga belajar paket C di
PKBM Hidayatul Mualimin.

Menurut Moleong (2007:224) bahwa:


dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu
dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi di transferkan
ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi
sosial pada kasus yang dipelajari.
Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument harus
berinteraksi dengan sumber data, dengan demikian peneliti kualitatif harus
mengenal betul orang yang memberikan data. Maka dari itu pemilihan lima orang
sumber data dalam penelitian ini sudah dipertimbangkan dengan alasan sumber
data memiliki data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan pertimbangan dan atas informasi dari pihak penyelenggara dan
instruktur pelatihan, maka yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini
antara lain adalah pengelola, tutor/sumber belajar, dan warga belajar paket C.
Pengelola PKBM Hidayatul Mualimin merupakan pelaksana dan penanggung
jawab kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang merupakan bagian dari
pendidikan keahlian program Paket C PKBM Hidayatul Mualimin. Tutor/sumber
belajar merupakan seorang tenaga kependidikan yang bertugas memfasilitasi dan
melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos di PKBM ini. Warga
Belajar paket C merupakan peserta pelatihan dari pembuatan pupuk kompos.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan dalam melakukan penelitian mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan penelitian. Adapun tahapan-
tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan
penelitian, yaitu ada empat tahap yang harus dilakukan oleh peneliti, sesuai yang
dikemukakan oleh Moleong (2007:127) yaitu:
1. Tahap Pra Lapangan
Pada aktivitas pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Jl. K.H. Aburohim
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


43

RT.01/07 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.


Hal tersebut dilakukan oleh peneliti agar memperoleh gambaran mengenai pokok
permasalahan yang ada di lembaga tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan
perizinan kepada pihak-pihak terkait mulai dari perizinan lembaga, dimana
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan penelitian ini. Setelah tahap
perizinan selesai, barulah peneliti melakukan diskusi dengan ketua PKBM untuk
mengkaji dan menganalisis apakah fokus permasalahan yang akan diambil dan
apakah berkaitan dengan disiplin ilmu yang peneliti kaji atau tidak.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada aktivitas ini, peneliti memulai memfokuskan informasi yang didapat
dari hasil observasi awal dan wawancara dengan ketua PKBM, untuk dijadikan
fokus masalah penelitian, kemudian disusul dengan pemilihan narasumber dan
metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. apa saja yang akan dilakukan
oleh peneliti dan siapa yang akan menjadi subjek penelitian. Kemudian
selanjutnya pada tahap pelaksanaan lapangan, peneliti mulai menyusun instrumen
penelitian, dan dilakukanlah pengumpulan daya di lapangan, serta membuat
kesimpulan hasil data yang diperoleh dari lapangan. Tahap Analisis Data
3. Analisis Data
Analisis adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Tahap ini
berlangsung dari awal hingga akhir penelitian, seperti yang dijelaskan oleh
Nasution (2003: 138) bahwa penelitian kualitatif, analisis data dimulai sejak
“merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, selama
berlangsung penelitian, terus sampai penulisan hasil penelitian.” Maka
karakteristik analisis data dalam penelitian ini berlangsung secara induktif dan
dilakukan secara terus-menerus. Kegiatan analisis data ini dimulai dengan
mengumpulkan data dan informasi yang dihasilkan dari wawancara, observasi,
pengamatan, dokumen resmi. Kemudian data yang terkumpul diolah sesuai
dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian kualitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini, peneliti menyajikan keseluruhan tahapan selama penelitian.
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang telah terkumpul selama
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


44

penelitian berlangsung. Tahap penulisan laporan merupakan tahap akhir


penyusunan hasil penelitian. Setelah peneliti berkonsultasi pembimbing,
kemudian laporan disajikan sesuai dengan format penulisan yang berlaku di UPI.
C. Metode dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian karena
pendekatan dan metode penelitian dapat memadu peneliti dalam melakukan
penelitian. Menurut Sugiyono (2013:1) metode penelitian adalah:
Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan
dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data empiris tentang tahap
penyelenggaraan dari pelatihan, implementasi dan gambaran kemandirian melalui
pembuatan pupuk kompos berbasis life skill untuk warga belajar lulusan paket C
di PKBM Hidayatul Mualimin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif.
Pendekatan kualitatif Menurut Sugiyono (2013:1) menyebutkan bahwa penelitian
kualitatif adalah:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpul data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Moleong (2007:6) menjelaskan penelitian kualitatif adalah:
Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll. secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Untuk dapat mendeskripsikan tentang “implementasi penerapan hasil
pelatihan pembuatan pupuk kompos dalam meningkatkan kemandirian lulusan
Paket C di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi”, metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2003:54), metode deskriptif
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


45

adalah “suatu metode dalam penelitian status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Moleong (2007:11)
menambahkan, “data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka.”
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang pengertian secara garis besar
terhadap peristilahan judul penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini.
Definisi operasional ini berguna untuk membatasi tentang pengertian terhadap
peristilahan yang dimaksud di dalam penelitian sehingga diharapkan para
pembaca atau pihak lain tidak salah menafsirkan terhadap pengertian istilah yang
dipakai. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah
yang penulis gunakan, maka penulis menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
1. Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), adalah
“pelaksanaan; penerapan.” Nurdin Usman (2002:70), mengemukakan
pendapatnya mengenai implementasi atau penerapan yaitu sebagai berikut,
“implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya
mekanisme suatu sistem.” Dalam penelitian ini, implementasi yaitu
penerapan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, berupa pembuatan pupuk
kompos, yaitu dalam bentuk proses produksi yang dilakukan oleh lulusan.
2. “Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisasi, mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas.” (Anwar, 2008:50) Pelatihan
dalam penelitian ini yaitu pelatihan pembuatan pupuk kompos yang diberikan
kepada peserta paket C yang bertujuan untuk memberikan life skill tambahan
yang diselenggarakan oleh PKBM Hidayatul Mualimin. Kompos adalah
“hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik
yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobic.”
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


46

(Malvin, 2011). Malvin menambahkan pengomposan adalah proses dimana


bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan
organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya, dimana jenis
pupuk yang dilatihkan kepada peserta paket C di PKBM Hidayatul Mualimin
yaitu pupuk kompos yang berasal dari sekam padi dan sampah organik rumah
tangga yang kemudian dikumpulkan dan diolah untuk lebih bermanfaat.
3. Life Skills, BBE dalam jurnal S. Marwiyah (2012:85) menjelaskan kecakapan
hidup sebagai “kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.” Life Skills atau kecakapan
hidup dalam penelitian ini yaitu pendidikan tambahan yang diberikan kepada
peserta paket C berupa pemberian keterampilan khusus dalam membuat
pupuk kompos.
4. Peserta paket C dalam penelitian ini adalah warga belajar paket C di PKBM
yang telah lulus dari kesetaraan dan telah mengikuti pelatihan pengolahan
pupuk, dan sedang mengikuti proses produksi di bawah binaan KWD Bina
Usaha yang berjumlah 25 orang. Menurut Panduan Juknis: Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket C,
peserta paket C adalah anggota masyarakat baik laki-laki maupun perempuan
yang mengikuti program pendidikan menengah pada jalur pendidikan
nonformal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan
pendidikan setara SMA/MA yang berusaha mengembang kan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu pada jalur pendidik nonformal. Peserta didik bisa juga
disebut warga belajar.
5. Kemandirian, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), adalah hal atau
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian
yang dilihat dalam penelitian ini yaitu perubahan sikap dan prilaku peserta
Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


47

paket C melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos yang meliputi ciri


menurut Rifaid (2000:27) “mempunyai rasa tanggung jawab, tidak tergantung
pada orang lain, memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin dan berani
mengambil resiko.”
E. Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen ini dilakukan untuk tahapan pengambilan data di
lapangan, yang terdiri dari beberapa hal berikut:
1. Penyusunan kisi-kisi
Penyusunan kisi-kisi penelitian merupakan pedoman dalam pembuatan alat
pengumpul data, berupa: pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi
dokumentasi. Kisi-kisi penelitian mengenai Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk
Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian lulusan Paket C
di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi yang terdiri dari beberapa kolom
yaitu: pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, aspek yang diteliti, indikator,
sumber data, teknik penelitian, dan item pertanyaan.
2. Penyusunan Pedoman Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator-indikator tersebut dirumuskan ke
dalam pedoman wawancara yang diujicobakan kepada informan yaitu
penyelenggara/pengelola, instruktur/tutor, dan peserta didik/lulusan pelatihan
pupuk kompos.
3. Penyusunan pedoman observasi
Dalam penelitian ini, lembar observasi dipergunakan untuk mengumpulkan
data yang berkenaan dengan program pelatihan pupuk kompos yang
diselenggarakan oleh PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan
atas metode serta situasi dan kondisi lapangan yang dijadikan objek dalam
penelitian. Untuk itu penulis menentukan teknik pengumpulan data yang
digunakan sebagai berikut:
1. Observasi (observation)

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


48

Observasi ini dilaksanakan penulis untuk mengamati secara langsung objek


penelitian, baik berupa bentuk kegiatan yang dilaksanakan maupun keadaan
lingkungan, sarana, prasarana dan lain-lain.
Berdasarkan alasan tersebut, sesuai dengan pengamatan observasi menurut
Nasution dalam Sugiyono (2013:64) menyatakan bahwa, “observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan.”
Menurut Nazir (2003:175) observasi langsung atau pengamatan langsung
adalah “Cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan
alat standar lain untuk keperluan tersebut”. Pada dasarnya observasi dijadikan
sebagai salah satu cara pengumpulan data secara langsung berdasarkan
pengamatan peneliti. Moleong (2007:176) mengklasifikasikan dalam dua bentuk
yaitu “terbuka dan tertutup.” Pengamatan terbuka dimana diketahui oleh subjek,
dimana para subjek dengan sukarela memberi kesempatan kepada pengamat
peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, pada pengamatan tertutup, pengamat
mengamati peristiwa yang tidak diketahui subjeknya. Dalam penelitian ini,
observasi digunakan untuk memperkaya sumber data lainnya. Adapun jenis
observasi yang digunakan tergantung pada situasi dan kondisi yang ada, supaya
hasilnya saling melengkapi. Observasi dilakukan terhadap keadaan dan aktivitas
yang dilakukan oleh pengelola program, tutor/sumber belajar, dan warga belajar
paket C di PKBM Hidayatul Mualimin.
2. Wawancara (interview)
Dapat di pandang sebagai teknik pengumpulan data dengan tanya jawab, yang
dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Menurut
Nazir (2003:193), mengemukakan bahwa:
wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat
yang dinamakan interview guide (panduan wawancara)”.
Esterberg dalam Sugiyono (2013:72) menjelaskan bahwa: “wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik.”

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


49

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan pengelola dan


tutor di PKBM Hidayatul Mualimin dan wawancara dengan warga belajar paket C
yang dijadikan responden, untuk mengumpulkan data tentang penerapan hasil
pelatihan pembuatan pupuk kompos.
Adapun pertanyaan penelitian yang ditanyakan dengan menggunakan metode
wawancara tersebut adalah:
a. Untuk mengetahui tahap penyelenggaraan pelatihan pupuk kompos yang
diselenggarakan di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi
b. Untuk mengetahui implementasi pelatihan pupuk kompos dalam
meningkatkan kemandirian lulusan paket C yang diselenggarakan PKBM
Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi.
c. Untuk mengetahui gambaran kemandirian lulusan paket C melalui pelatihan
pembuatan pupuk kompos di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi.
Sedangkan yang menjadi subjek penelitian dengan menggunakan metode
wawancara tersebut adalah:
a. Pengelola
b. Tutor/sumber belajar
c. Warga belajar Paket C
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu usaha penelaahan terhadap beberapa
dokumen (barang-barang tertulis) atau arsip. Sugiyono (2013:82) mengemukakan
bahwa “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Tujuan
penggunaan studi dokumentasi ini adalah untuk memperoleh data tertulis yang
diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca,
menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan
permasalahan yang sedang diteliti.
4. Studi Pustaka
Untuk menunjang penelitian dan melengkapi penulisan peneliti mengadakan
studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai literature dan buku-buku yang

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


50

berkaitan dengan penulisan ini serta sebagai bahan perbandingan dan pendukung
teori masalah ini.
5. Triangulasi Penelitian
Sugiyono (2013:83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data,
triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada“. Triangulasi yaitu mengecek kebenaran data dengan membandingkan
data dari sumber data. Informasi yang diperoleh dari satu sumber di cek silang
dengan menggunakan triangulasi, bertujuan untuk membandingkan tingkat
kesahihan data dengan kenyataan sebenarnya.
Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
dari satu objek penelitian dibandingkan dengan subjek penelitian lainnya. Dalam
mengumpulkan data mengenai penerapan hasil pelatihan pembuatan pupuk
kompos, yang dilaksanakan pada PKBM Hidayatul Mualimin yang menjadi
subjek penelitian yakni:
a. Warga Belajar Lulusan Paket C
Melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana tahap penyelenggaraan
pelatihan pembuatan pupuk kompos, implementasi pelatihan pembuatan
pupuk kompos dan gambaran kemandirian lulusan paket C melalui pelatihan
pupuk kompos di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi. Sementara
untuk melengkapi informasi, maka yang menjadi informan pelengkap adalah
sebagai berikut:
b. Pengelola
Pada pengelola melakukan observasi dan wawancara mengenai awal
diselenggarakannya pelatihan pembuatan pupuk kompos terutama observasi
dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk kompos, tujuan diadakannya
pelatihan pembuatan pupuk kompos, alasan diadakannya kegiatan pelatihan
pembuatan pupuk kompos, terutama mengenai proses yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan pembuatan pupuk dan
penerapan pelatihan selanjutnya yang akan dilakukan oleh warga belajar

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


51

setelah mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos di PKBM Hidayatul


Mualimin.
c. Sumber Belajar
Melakukan observasi dan wawancara terhadap proses pelatihan pembuatan
pupuk kompos terutama observasi dalam pelaksanaan hasil pelatihan
pembuatan pupuk kompos, terutama mengenai tahap penyelenggaraan
pelatihan pembuatan pupuk kompos, dan penerapan pelatihan pembuatan
pupuk kompos yang diselenggarakan di PKBM Hidayatul Mualimin.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2013:88) menyatakan bahwa analisis data kualitatif
adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.”
Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif, banyak sekali yang biasanya
meliputi ratusan bahkan ribuan halaman. Data yang terkumpul secepatnya
dianalisis dan ditafsirkan oleh peneliti sehingga data yang menjadi dingin atau
kadaluarsa tidak akan terjadi. jadi dalam penelitian kualitatif analisis data harus
dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan
dalam bentuk tulisan dan dianalisis.
Prosedur analisis data dalam penelitian ini adalah mengikuti apa yang
dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:91) yaitu: “(1)
reduksi, (2) display, dan (3) mengambil kesimpulan dan verifikasi data.” Secara
rinci prosedur kegiatan analisis data adalah sebagai berikut:
1. Tahap Reduksi
Tahap ini dilakukan untuk menelaah data secara keseluruhan yang dihimpun
sehingga dapat ditemukan hal-hal penting yang berhubungan dengan fokus
penelitian. Laporan-laporan terperinci tentang data yang diperoleh di lapangan
sebagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis sehingga
lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih
tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


52

kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu
dalam memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Tahap Display
Display data mempermudah melihat gambar secara keseluruhan dari sekian
banyak yang bertumpuk-tumpuk dan laporan lapangan yang tebal, untuk
mempermudah melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dalam
penelitian supaya dapat mengambil kesimpulan yang tepat. Display data dapat
disajikan dalam berbagai matriks, grafik, network, dan charts.
3. Tahap Kesimpulan dan Verifikasi Data
Tahap ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman
dalam Sugiyono (2013:99) adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi.”
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


53

Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

Implementasi Hasil Pelatihan Pupuk Kompos Berbasis Life Skills Dalam Meningkatkan Kemandirian

Lulusan Paket C Di PKBM Hidayatul Mualimin Kota Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai