Anda di halaman 1dari 7

SAFETY DATA SHEET ( SDS ) – HAND SOAP

1. IDENTIFIKASI BAHAN DAN PERUSAHAAN


Nama produk:
Hand Soap
Kegunaan produk:
Bahan ini akan digunakan sebagai produk kebersihan rumah tangga.
PRODUSEN : RS Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak

2. IDENTIFIKASI BAHAYA
Klasifikasi bahan berdasarkan CLP [Regulasi (EC) No. 1272/2008]
Tidak dalam kategori bahan berbahaya
Klasifikasi berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Indonesia No
23/M-IND/PER/4/2013
Tidak dalam kategori bahan berbahaya
Element labelSimbol:
Tidak diterapkan
Kata sinyal:
Tidak diterapkan
Pernyataan bahaya
Tidak diterapkan
Pernyataan kehati-hatian
Tidak diterapkan
Efek Kesehatan Potensial
Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata
Kulit: Tidak terdapat informasiTertelan: Tidak terdapat informasiTerhirup: Tidak terdapat
informasi

3. INFORMASI KOMPOSISI BAHAN


Informasi berikut ini menjelaskan kandungan umum dalam material sesuai dengan fakta
manufaktur dan/atauhasil pengujian. Informasi ini tidak dianggap sebagai jaminan atau
spesifikasi kualitas.
Nama Kimia
 Padatan non volatile konsentrasi11-12 %
 Foam stabilizer konsentrasi 1,25-2 %
 Emollient konsentrasi 0,5-0,9 %
 pH buffering mixture konsentrasi 0,75-1,1 %
 Methylchloroisothiazolinone konsentrasi 0,05-1 %
 Parfum konsentrasi 1-2 %
 Air konsentrasi 80-83 %

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENJELASAN TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA


Setelah menghirup :
Segera pindahkan korban yang terdampak ke udara segar.
Bila terjadi kontak kulit :
Segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit.
Setelah kontak pada mata:
Segera bilas mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Dapatkan bantuanmedis dengan
segera.
Setelah tertelan:
Segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter dengan
segera

KUMPULAN GEJALA/EFEK SAMPING BAIK AKUT MAUPUN TERTUNDA


Produk ini menyebabkan iritasi mata, kulit, dan selaput lendir. Aspirasi dapat menyebabkan
edema paru danpneumonitis.

INDIKASI PERTOLONGAN MEDIS PERTAMA DAN PERAWATAN KHUSUS YANG


DIPERLUKAN
Dalam setiap kasus yang tercantum di atas, jika gejala terus berlangsung, ambil tindakan medis
dengan segeraatau antarkan korban yang terdampak ke rumah sakit atau dokter yang sesuai.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


 MEDIA PEMADAM KEBAKARAN
Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan
sekeliling seperti:karbon dioksida (CO2) bubuk pemadam, foam atau air.
 BAHAYA KHUSUS YANG MUNCUL
Tidak ada penjelasan ataupun referensi terkait.
 SARAN UNTUK PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN
Kebakaran kecil harus dipadamkan dengan pasir kering, bubuk pemadam atau karbon
dioksida; kebakaranbesar harus dipadamkan dengan busa diperluas dan semburan air
yang menyebar.Mencegah kontak kulit dengan menjaga jarak aman dan gunakan pakaian
pelindung yang sesuai.
 INFORMASI LEBIH LANJUT
Tidak tersedia informasi

6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN

 LANGKAH PERLINDUNGAN DIRI


Saran untuk personel non-darurat:
Pastikan ventilasi yang memadai pada saat melakukan penanganantehadap bahan.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
 LANGKAH PENCEGAHAN BAGI LINGKUNGAN
Sedapat mungkin jangan biarkan terjadi pelepasan produk pada saluran air dan badan air.
Apabila terjaditumpahan ke badan air, segera memberi tahu pihak berwenang terkait.
 METODE UNTUK PEMBERSIHAN
Kumpulkan menggunakan peralatan yang tersedia dan tempatkan dalam wadah yang
sesuai dan ditutuprapat. Buang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN


 PENANGANAN
Saran untuk penanganan yang aman:
Taati label tindakan pencegahan. Hindari kontak dengan mata.Mencegah kontak apapun
dari produk dengan oksidator kuat.
Tindakan higienis:
Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan. Ketika menangani bahan, untuk
tidakmakan, minum atau merokok.
Mencegah kebakaran dan ledakan:
Hindari pemanasan berlebih terhadap produk untuk meminimalkanterbentuknya uap.
 PENYIMPANAN
Simpan di temperatur ruang (di bawah 30oc) area kering dan berventilasi baik. Simpan
dalam wadah tertutuprapat saat tidak digunakan.

8. KONTROL PAPARAN DAN PERLINDUNGAN DIRI

 TINDAKAN HIGIENIS
Selalu mengamati langkah-langkah kebersihan pribadi yang baik, seperti mencuci tangan
dan muka setelahpenanganan material dan sebelum makan, minum, dan/atau merokok.
 PERLINDUNGAN TERHADAP PERNAPASAN
Perlindungan pernapasan seharusnya hanya digunakan untuk mengendalikan risiko
residual dari aktivitasberdurasi pendek, ketika semua langkah praktis yang wajar telah
diambil untuk mengurangi paparan disumber, misal ventilasi local yang memadai. Selalu
ikuti instruksi dari produsen respirator tentang pemakaiandan perawatan.
 PERLIDUNGAN TERHADAP MATA
Selalu gunakan kacamata keselamatan atau kacamata bahan kimia dianjurkan selama
penanganan material.
 PERLINDUNGAN TERHADAP KULIT
Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlahbahan berbahaya yang ditangani.
 TINDAKAN UNTUK LINGKUNGAN
Pekerja harus memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh hukum perlindungan
lingkungan

9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA


 Bentuk : Cairan
 Warna : Hijau, Merah, Merah Jambu, Kuning
 Bau : Bau khas Apel (hijau), Stroberi (merah),
Mawar(merah jambu), Lemon (kuning)
 Total Bahan Aktif : 12.55 ( min 10 )
 Spesific gravity : 0,85 – 0,90 (air =1)
 Bahan yang tidak larut dalam Etanol : Tidak tersedia informasi
 Titik didih : 183oC
 Alkali Bebas ( dihitung Na OH ) : Tidak tersedia informasi
 pH : 5,88
 Kelarutan dalam air : Tidak tersedia informasi
 Asam Lemak bebas : 0.49 %
 Cemaran Mikroba ( Angka LempengTotal )
Sifat oksidator : Tidak tersedia informasi
Titik pelunakan : Tidak tersedia informasi
Sifat disepersi: Tidak tersedia informasi

10. STABILITAS DAN REAKTIVITASSTABILITAS KIMIAWI


 STABILITAS KIMIAWI
Bahan dalam produk ini bersifat stabil pada kondisi penggunaan, penyimpanan dan suhu
yang sesuai (suhu ruang).
 REAKTIVITAS
Bukan merupakan material yang reaktif.
 KONDISI YANG HARUS DIHINDARI
Suhu ekstrem dan sinar matahari langsung.
 INKOMPATIBILITAS
Hindari kontak dengan oksidator kuat dan asam mineral.
 REAKSI BERBAHAYA YANG MUNGKIN PADA KONDISI KHUSUS
Tidak tersedia informasi
 PRODUK DEKOMPOSISI BERBAHAYA
Dekomposisi termal dapat menyebabkan pelepasan: Karbon dioksida (CO2), Sulfur
oksida, Aldehida.
 POLIMERISASI
Tidak ada referensi terkait kemungkinan terjadinya polimerisasi pada kondisi
penggunaan, penyimpanan dansuhu yang sesuai.

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI


 IRITANSI
Dapat menyebabkan iritasi pada mata.
 SENSITIVITAS
Produk ini tidak dimasukkan dalam kategori sensitizer kulit, berdasarkan data yang
tersedia dan bahaya yangdiketahui dari komponen.
 KARSINOGENISITAS
Tidak diatur sebagai karsinogen oleh OSHA, IARC, dan tidak terdaftar sebagai
karsinogen A1 atau A2 olehACGIH.
 TOKSISITAS TERHADAP SISTEM REPRODUKSI
Produk ini tidak dikategorikan sebagai racun reproduksi, berdasarkan data yang tersedia
dan bahaya yangdiketahui dari komponen.
 TERATOGENISITAS
Produk ini tidak dikategorikan sebagai teratogen atau racun embrio, berdasarkan data
yang tersedia danbahaya yang diketahui dari komponen.
 MUTAGENISITAS
Produk ini tidak dikategorikan sebagai mutagen berdasarkan data yang tersedia dan
bahaya yang diketahuidari komponen.

12. INFORMASI EKOLOGI


 TOKSISITAS
 Lingkungan perairan
tidak toksik (berdasarkan data yang tersedia dalam informasi ilmiah)
 Deposit
Uji toksisitas sedimen pada organisme: tidak toksik (berdasarkan data yang tersedia
dalam informasi ilmiah)
 Lingkungan tanah
Uji toksisitas pada invertebrata: tidak toksik (berdasarkan data yang tersedia dalam
informasi ilmiah)Uji toksisitas pada tanaman: tidak toksik (berdasarkan data yang
tersedia dalam informasi ilmiah)Uji toksisitas pada cacing tanah: tidak toksik
(berdasarkan data yang tersedia dalam informasi ilmiah)
 PRESISTENSI DAN PENGURAIAN OLEH LINGKUNGAN
Tidak tersedia informasi.
 POTENSI BIOAKUMULASI
Tidak tersedia informasi.
 MOBILITAS DI TANAH
Tidak tersedia informasi
 EFEK MERUGIKAN LAIN
Tidak tersedia informasi

13. PEMBUANGAN LIMBAH


 INFORMASI UMUM
Jika material dibuang, bukan kategori limbah berbahaya berdasarkan karakteristik dari
RCRA.Tidak ada nomor limbah yang berlaku berdasarkan EPA untuk komponen produk
ini.Buang bahan limbah sesuai dengan peraturan lokal, federal, provinsi dan negara bagian
sesuai peraturan lingkungan.
 KODE LIMBAH BERBAHAYA
Tidak masuk dalam kategori
 LIMBAH DARI RESIDU/BAHAN TIDAK TERPAKAI
Lakukan daur ulang produk atau limbah kemasan yang dilakukan sesuai dengan hukum dan
peraturan yangberlaku. Kemasan dapat digunakan kembali dan harus dibersihkan sebelum
digunakan.

14. INFORMASI TRANSPORTASI


 INFORMASI US DOT
Nama pengapalan yang sesuai: Tidak dikategorikan sebagai bahan berbahaya untuk
transportasi
UN Number/ Nomor PBB: Tidak diterapkan
Kelas: Tidak diterapkan
Kelompok pengemasan: Tidak diterapkan
Bahaya bagi lingkungan: TIDAK
 TRANSPORTASI DARAT (ADR/RID)
Nama pengapalan yang sesuai: Tidak dikategorikan sebagai bahan berbahaya untuk
transportasi
UN Number/ Nomor PBB: Tidak diterapkan
Kelas: Tidak diterapkan
Kelompok pengemasan: Tidak diterapkan
Bahaya bagi lingkungan: TIDAK
 TRANSPORTASI UDARA (IATA)
Nama pengapalan yang sesuai: Tidak dikategorikan sebagai bahan berbahaya untuk
transportasi
UN Number/ Nomor PBB: Tidak diterapkan
Kelas: Tidak diterapkan
Kelompok pengemasan: Tidak diterapkan
Bahaya bagi lingkungan: TIDAK
 TRANSPORTASI LAUT (IMDG)
Nama pengapalan yang sesuai: Tidak dikategorikan sebagai bahan berbahaya untuk
transportasi
UN Number/ Nomor PBB: Tidak diterapkan
Kelas: Tidak diterapkan
Kelompok pengemasan: Tidak diterapkan
Bahaya bagi lingkungan: TIDAK

15.INFORMASI PERATURAN/PERUNDANG-UNDANGAN

 PERATURAN INDONESIA
Peraturan Menteri Perindustrian Indonesia No 23/M-IND/PER/4/2013 tentang klasifikasi
bahan berbahaya.
 PERATURAN UNI EROPA
Regulation (EC) No 1272/2008 of the European Parliament and of the Council of 16
December 2008 onclassification, labelling and packaging of substances and mixtures,
amending and repealing Directives67/548/EEC and 1999/45/EC, and amending Regulation
(EC) No 1907/2006 (OJ L 353, 31.12.2008, asamended).Commission Regulation (EU) No
453/2010 of 20 May 2010 amending Regulation (EC) No 1907/2006 of theEuropean
Parliament and of the Council on the Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction
ofChemicals (REACH) (OJ L 133, 31.5.2010).

Anda mungkin juga menyukai