Anda di halaman 1dari 3

PPh pasal 4 ayat 2

1. Pengertian PPh pasal 4 ayat 2

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) merupakan pemotongan

atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan jasa dan sumber

tertentu, seperti jasa konstruksi, sewa tanah dan/atau bangunan,

pengalihan atas hak tanah atau bangunan, hadiah undian, dan lain

sebagainya. Ringkasnya, PPh Pasal 4 ayat (2) adalah pajak penghasilan

atas jenis penghasilan tertentu yang bersifat final dan tidak bisa

dikreditkan dengan pajak penghasilan terutang. Maka dari itu, PPh Pasal

4 ayat (2) ini dikenal juga sebagai PPh Final.

2. Dasar hukum PPh pasal 4 ayat 2

a. Undang-undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana terakhir telah

diubah dengan undang-undang nomor 36 tahun 2008 tentang

perubahan keempat atas UU No 7 tentang pajak penghasilan

b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang harmonisasi

peraturan perpajakan

c. PP nomor 29 tahun 1996 tentang pajak penghasilan atas

penghasilan dari persewaan tanah dan atau bangunan

Sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 5 Tahun

2002
d. PP nomor 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan jasa konstruksi

Sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 59 tahun

2010

e. PP Nomor 51 tahun 2008 tentang pajak penghasilan atas

penghasilan dari usaha jasa konstruksi Sebagaimana telah diubah

terakhir dengan PP Nomor 40 Tahun 2009

f. PP nomor 92 tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Peraturan

Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang usaha dan peran

masyarakat jasa konstruksi

g. PP Nomor 34 tahun 2016 tentang pajak penghasilan atas

penghasilan dari pengalihan hak atas tanah atau bangunan dan

perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan atau bangunan

beserta perubahannya

h. Keputusan Menteri Keuangan nomor 120/kmk.03/ 2002 tentang

perubahan kemenku no.394/k m k.04/1996 tentang pelaksanaan

pembayaran dan pemotongan PPH atas penghasilan dari

persewaan tanah dan atau bangunan

i. Peraturan Menteri Keuangan nomor 153/pmk.03/2009 tentang

perubahan atas peraturan Menteri Keuangan nomor

187/pmk.03/2008 tentang tata cara pemotongan penyetoran,

pelaporan, dan penatausahaan pajak penghasilan atas penghasilan

dari usaha jasa konstruksi.


j. Peraturan Menteri Keuangan nomor 261/pmk.03/2016 tentang tata

cara penyetoran, pelaporan, dan pengecualian pengenaan pajak

atas penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah

dan atau bangunan, dan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah

dan atau bangunan beserta perubahannya

k. Peraturan Menteri Keuangan nomor 231/pmk.03/2019 tentang tata

cara pendaftaran dan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak

pengukuhan dan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak,

serta pemotongan dan atau pemungutan, penyetoran, dan

pelaporan pajak bagi instansi pemerintah

l.

Anda mungkin juga menyukai