NAMA : LIRZA TALIA

NIM : 2213201065
MK : K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
PRODI : S1 KESMAS (NR)

Soal :
Jakarta – Empat pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT Hitam Putih.
(Rabu/ 29-07-22), tewas setelah tersiram air panas didalam tangki. Satu pekerja
lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga kecelakaan ini akibat operator
kran tidak tahu masih ada orang di dalam tangki. Pihak perusahaan terkesan menutup-
nutupi insiden ini.
Peristiwa tragis di pabrik gula Rafinasi PT Hitam Putih ini terjadi sekitar 10.00 wib.
Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula
Kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah ke dalam
tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius.
Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi
menganaskan karena panasnya uap.
Para korban yang tewas semuanya warga Jakarta yakni Aggun, Budi, Casino, dan
Dedi. Sedangkan pekerja yang bernama Eden berhasil menyelamatkan diri, namun
mengalami luka parah.
Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucut ke dalam tangki
setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator
kran tidak mengetahui jika pekerja didalam tangki tersebut belum selesai.
Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut,
karena semua pimpinan di Pabrik PT Hitam Putih berusaha menghindar dari Dinas
Tenaga Kerja.

Pertanyaan :
1. Jelaskan penyebab kecelakaan kerja pada PT Hitam Putih pada factor sebagai

berikut :

a. Lingkungan Kerja

Desain tempat kerja yang tidak tepat, tempat kerja yang tidak di desain

se detail mungkin. Bukti desainnya yang salah yaitu operator kran tidak
 mengetahui apakah masih ada orang atau tidak, seharusnya desain dibuat

setepat mungkin sehingga pekerja bisa terpantau dari arah mana

saja,harusnya juga di pasang monitor atau CCTV khusus untuk memantau

kondisi di dalam ruangan kerja. Kesalahan kedua yaitu lemahnya

pengawasan dan perhitungan akan manajemen waktu , seharusnya waktu

antara pembersihan dalam tangki dengan pembuangan air kran diatur

sedemikian rupa dan diberi jeda agar tidak terjadinya bentrok dan

kesalahan dalam pekerjaan.

b. Tenaga kerja

Operator kran yang lalai dalam menjalankan tugas, seharusnya

dipastikan terlebih dulu apakah pekerja yang membersihkan tangki benar-

benar sudah selesai bekerja atau belum. Begitu juga sebaliknya, pekerja

yang masih membersihkan bagian dalam tangki juga harus mengonfirmasi

atau memberi tanda khusus kepada operator kran bahwa masih mereka

bekerja supaya operator kran tahu apakah masih ada orang atau tidak.

Akibat kurangnya komunikasi antara kedua belah pihak sehingga berakhir

dengan insiden fatal yang mengerikan.

2. Jelaskan Penyakit Akibat Kerja yang terjadi pada PT Hitam Putih ini?

Penyakit akibat kerja yang pertama terjadi yaitu pekerja kehilangan

nyawa. Penyakit lainnya yaitu luka bakar akibat terkena air panas. Air panas

mengakibatkan kulit rusak sampai bagian dalam (dermis). Pembuluh darah

akan menumpuk dan mengeras. Terdapat lentingan di kulit berisi cairan

sebagai tanda kulit melepuh. Dalam keadaan yang parah akan mengancam
 jiwa bahkan kematian karena terjadi kerusakan pembuluh darah akibat

ketidakseimbangan elektrolit dan suhu tubuh, gangguan pernafasan serta

fungsi saraf. Yang pastinya kulit akan menjadi cacat.

3. Bagaimana sebaiknya pimpinan perusahaan dalam menyelesaikan masalah ini

dengan Dinas Tenaga Kerja dan pihak tenaga kerja?

Sudah seharusnya pimpinan perusahaan bertanggung jawab penuh

dalam kejadian ini, mau tidak mau ini adalah tanggung jawabnya dia sebagai

seorang pimpinan perusahaan, baik dengan dinas tenaga kerja maupun pihak

tenaga kerja. Pimpinan perusahaan harus memberikan ganti rugi akibat

kelalaian kerja yang terjadi, dan harus membayarkan uang asuransi kematian

bagi keluarga korban dan memberikan biaya pengobatan penuh bagi korban

luka-luka atas terjadinya insiden tersebut. Dan sebaiknya pimpinan

perusahaan juga harus menyelesaikan masalah ini dengan dinas tenaga kerja

agar masalah dari insiden tersebut bisa diselesaikan sebaik mungkin dan

seadil-adilnya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, dan semua nya

bisa terselesaikan sesuai dengan hukum dan peraturan yang ada.