Anda di halaman 1dari 37

PENANGANAN TUMPAT GIC

No. Dokumen : 150/ BJM/ SOP-UKP/I/2023


No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 37
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini

1. Pengertian Tumpat gic adalah suatu prosedur untuk menutup kavitas pada gigi
setelah pembersihan karies dengan bahan tumpat semen ionomer
kaca/ glass ionomer cement (GIC) pada kavitas dengan perlekatan
secara adhesi fisikokimiawi.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tumpatan permanen dengan bahan


semen ionomer kaca sehingga fungsi fisiologis dan anatomis gigi
kembali dengan baik dan mencegah proses karies gigi berlanjut.

3. Kebijakan Surat Keputusan Branch Manager 017/ BJM/ KEP-BM/I/2023 tentang


Tentang Pedoman Praktik klinis bagi dokter umum.

4. Referensi 1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang


Standar Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi; dan
2) Keputusan Menteri Kesehatan No HK. 01. 07 -MENKES-1983-2022
tentang Standar Akreditasi Klinik.
3) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK
02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/ Langkah- 1. Menyapa pasien dan keluarganya dengan ramah


langkah 2. Dokter gigi melakukan anamnesa sesuai dengan keluhan pasien
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis pada gigi yang dikeluhkan
4. Dokter gigi menegakkan diagnose berdasarka hasil anamnesa dan
pemeriksaan klinis
5. Prosedur:
a. Dokter gigi menjelaskan tindakan medis yang akan
dilakukan
b. Dokter gigi mempersiapkan alat steril dan bahan yang akan
dipergunakan
c. Dokter gigi melakukan pembersihan gigi dari debris dan
kalkulus dengan alat skeling manual, diakhiri dengan
brush/sikat, menghasilkan outline form untuk melakukan
tumpatan yang mempunyai retensi dan resistensi yang optimal;
d. Dokter gigi membersihkan jaringan infeksi (jaringan lunak dan
warna coklat/hitam harus dibuang sampai gigi terlihat putih
PENANGANAN TUMPAT GIC
KLINIK No. Dokumen : 150/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE No. Revisi : 00
SOP
BANJARMASIN Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 2 dari 37

bersih)
e.Jaringan email yang tidak di dukung dentin harus dihilangkan;
f.Keringkan kavitas dengan kapas kecil
g.Oleskan dentin conditioner
h.Cuci/bilas dengan air yang mengalir
i.Isolasi daerah sekitar gigi
j.Keringkan kavitas sampai keadaan lembab/moist (tidak boleh
sampai kering sekali/berubah warna kusam/doff)
k. Aduk bahan GIC sesuai dengan panduan pabrik
l. Aplikasikan bahan yang telah diaduk pada kavitas
m. Bentuk tumpatan sesuai anatomi gigi
n. Aplikasi bahan lalu diamkan selama 1-2 menit sampai setting
time selesai;
o. Rapikan tepi-tepi kavitas, cek gigitan dengan gigi antagonis
menggunakan articulating paper; Di bagian oklusal dapat di
bantu dengan celluloid stripatau tekan dengan jari
menggunakan sarung tangan;
p. Poles.
q. Tindakan selesai.
r. Dokter memberikan instruksi paska tindakan serta resep dan
rencana kontrol bila diperlukan.
6. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk keluar ruangan
7. Dokter gigi melakukan pencatatan di rekam medis

6. Bagan Alir −

7. Hal-hal yang perlu −


diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Apotek

9. Dokumen terkait 1. Rekam medis


2. Apotek
PENANGANAN TUMPAT GIC
KLINIK No. Dokumen : 150/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE No. Revisi : 00
SOP
BANJARMASIN Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 3 dari 37

Rekaman historis Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
PENANGANAN TUMPATAN RESIN
KOMPOSIT
No. Dokumen : 151/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
KLINIK No. Revisi : 00
SOP
TIRTA MEDICAL CENTRE Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
BANJARMASIN Halaman : 1 dari 37
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini

6. Pengertian 1. Penumpatan resin komposit merupakan jenis perawatan karies gigi


menggunakan bahan tumpat resin komposit untuk mengganti
struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga
dapat mengembalikan bentuk dan fungsinya.
2. Resin komposit adalah suatu bahan restorasi gigi yang mengacu
pada penambahan polimer yang digunakan untuk memperbaiki
email dan dentin.

7. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dalam


melakukan penumpatan gigi dengan menggunakan resin komposit.

8. Kebijakan Surat Keputusan Branch Manager 017/ BJM/ KEP-BM/I/2023 tentang


Tentang Pedoman Praktik klinis bagi dokter umum.

9. Referensi 4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang


Standar Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi; dan
5) Keputusan Menteri Kesehatan No HK. 01. 07 -MENKES-1983-2022
tentang Standar Akreditasi Klinik.
6) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK
02.02/MENKES/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi
dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

10. Prosedur/ 1. Menyapa pasien dengan ramah


Langkah-langkah 2. Dokter gigi melakukan anamnesa sesuai dengan keluhan pasien
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis pada gigi yang dikeluhkan
4. Dokter gigi menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan klinis
5. Prosedur:
a. Dokter gigi menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan
b. Dokter gigi mempersilahkan pasien duduk di dental chair
c. Dokter gigi mempersiapkan alat steril dan bahan yang akan
dipergunakan
d. Dokter gigi melakukan pembersihan gigi dari debris dan
kalkulus dengan alat skeling manual, diakhiri dengan
brush/sikat, menghasilkan outline form untuk melakukan
PENANGANAN TUMPATAN RESIN
KLINIK KOMPOSIT
No. Dokumen : 151/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
No. Revisi : 00
BANJARMASIN SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 2 dari 37

tumpatan yang mempunyai retensi dan resistensi yang optimal


e. Dokter gigi membersihkan jaringan infeksi (jaringan lunak dan
warna coklat/hitam harus dibuang sampai gigi terlihat putih
bersih); Warna hitam yang menunjukkan proses karies terhenti
tidak perlu diangkat jika tidak mengganggu estetik
f. Jaringan email yang tidak didukung dentin harus dihilangkan
g. Keringkan kavitas dengan kapas kecil;
h. Aplikasikan etsa asam selama 30 detik atau sesuai petunjuk
penggunaan;
i. Cuci/bilas dengan air yang mengalir;
j. Isolasi daerah sekitar gigi;
k. Keringkan sampai keadaan lembab/moist (tidak boleh sampai
kering sekali/berubah warna kusam/doff) atau sesuai petunjuk
penggunaan;
l. Oleskan bonding/adhesive generasi V, kemudian di angin-
anginkan (tidak langsung dekat kavitas), dilakukan penyinaran
dengan light curing unit selama 10-20 detik (sesuai aturan
pabrik)
m. Aplikasikan flowable resin komposit pada dinding kavitas,
kemudian dilakukan penyinaran dengan light curing unit
selama 10-20 detik (sesuai aturan pabrik)
n. Aplikasikan packable resin komposit dengan sistem layer by
layer/ selapis demi selapis dengan ketebalan lapisan maksimal
2 mm, setiap lapisan dilakukan penyinaran dengan light curing
unit selama 10-20 detik (sesuai aturan pabrik)
o. Bentuk tumpatan sesuai anatomi gigi
p. Merapikan tepi-tepi kavitas, cek gigitan dengan gigi antagonis
menggunakan articulating paper
q. Poles
r. Tindakan selesai
6. Dokter memberikan instruksi paska tindakan serta resep dan
rencana kontrol bila diperlukan.
7. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk keluar ruangan.
8. Dokter gigi melakukan pencatatan di rekam medis
6. Bagan Alir −

7. Hal-hal yang perlu −


diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pendaftaran dan Rekam Medik
PENANGANAN TUMPATAN RESIN
KLINIK KOMPOSIT
No. Dokumen : 151/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
No. Revisi : 00
BANJARMASIN SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 3 dari 37

2. Apotek

9. Dokumen terkait 1. Rekam medis


2. Apotek
PENANGANAN TUMPATAN RESIN
KLINIK KOMPOSIT
No. Dokumen : 151/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
No. Revisi : 00
BANJARMASIN SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 4 dari 37

Rekaman historis Tanggal mulai


No Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
SOP SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen : 153/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 5 dari 2
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan


terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok


anafilaktik.

3. Kebijakan Surat Keputusan Branch Manager 047/ BJM/ KEP-BM/I/2023 tentang


Tentang Anastesi Lokal.

4. Referensi 1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang


Standar Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi; dan
2) Keputusan Menteri Kesehatan No HK. 01. 07 -MENKES-1983-2022
tentang Standar Akreditasi Klinik.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
4) Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I 2013, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta : 2013
5. Prosedur/ Langkah- 1. Identifikasi dan hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
langkah 2. Baringkan penderita dengan posisi dengan posisi tungkai lebih
tinggi dari kepala (trendelenburg).
3. Berikan oksigen 100% sebanyak 8 liter/menit
4. Berikan Adrenalin/Epinephrine : 0.3-0.5 ml dari larutan 1:1000 IM
(0.01 mg/kgBB), dapat diulangi 5-15 menit jika tidak ada
perubahan klinis.
5. Berikan Antihistamin 10-20mg IM/IV secara perlahan.
6. Terapi tambahan :
a. Berikan cairan IV 1-2 liter jika tanda tanda syok tidak ada
respon terhadap obat.
b. Kortikosteroid untuk semua kasus berat, berulang dan pasien
dengan asma
- Methylprednisolone 125-250 mg/IV
- Dexametahasone 20mg/IV
SOP SYOK ANAFILAKTIK
KLINIK No. Dokumen : 153/ BJM/ SOP-UKP/I/2023
TIRTA MEDICAL CENTRE No. Revisi : 00
SOP
BANJARMASIN Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
Halaman : 6 dari 2

- Hydrocortisone 100-500 mg/IV secara perlahan


c. Inhalasi short acting β-2 agonist pada bronkospasme berat.
d. Vasopressor
e. Ulangi 5-15 menit jika tidak ada perubahan klinis.
7. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung
(cardiac arrest).
8. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi/ diobservasi selama
kurang lebih 4 jam.
9. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
10. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.

6. Bagan Alir -

7. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
8. Unit terkait Ruang Tindakan

9. Dokumen terkait -
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

INSTRUKSI KERJA Ditetapkan oleh:

Tanggal Terbit Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

11 Juli 2022

dr. Nor Abdi dr. Maulida Angraini dr. Irwan Ramli. MKK
(Dokter) (Kacab TMC Banjarmasin) (MR)
PENGERTIAN Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses
mengevaluasi temuan anatomi obyektif melalui penggunaan
observasi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari seorang ahli medis
(Dokter) untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Pemeriksaan fisik
dan rekam medis akan membantu alam penegakan diagnosis dan
perencanaan perawatan pasien.
TUJUAN • Sebagai tindakan preventif secara berkala untuk menilai status
kesehatan pasien (bagi pasien Medical Check Up)
• Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga bisa ditangani
lebih awal
• Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis dimasa mendatang
• Memastikan pasien menjalani pola hidup sehat

KEBIJAKAN • Kebijakan Mutu Tirta Medical Centre


• Dokter umum yang telah pelatihan HIPERKES

REFERENSI ▪ Panduan Teknik Pemeriksaan dan procedure Klinik Ilmu


Penyakit Dalam 2017
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

ALAT DAN BAHAN 1. Stetoskop


2. Senter/Penlight
3. Otoskop
4. Refleks hammer
5. Speculum hidung
6. Alat UV Speculum Hidung
7. Touge Spatel (Jika pemeriksaan Tonsil Tidak
terlihat)Handscoon
8. Gel
9. Nierbiken
10. Alat pencatat
LANGKAH KERJA Penanggung
Persiapan alat : Jawab:
1. Petugas mempersiapkan peralatan pemeriksaan fisik
2. Menyiapkan lembar pemeriksaan fisik Dokter

Persiapan pasien :
1. Petugas menerima klien dan memastikan lembar flow chart yang berada di
tangan klien adalah benar
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan

Tata laksana :
1. Melakukan anamnesis yang meliputi riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, Riwayat Hazard Lingkungan kerja, Riwayat kecelakaan kerja,
riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan, Riwayat Haid atau KB bagi klien
wanita
2. Melakukan pemeriksaan Fisik yang meliputi
a. KEADAAN UMUM:
Kesan umum :
▪ Baik: Terlihat sehat
▪ Cukup : Terlihat cukup sehat
▪ Kurang : Terlihat kurang sehat
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Kesan gizi :
▪ Normal :Berat badan normal (BMI = Body Mass Index20-24,9)
▪ Underweight : Berat badan kurang ( BMI = <20 )
▪ Overweight :Normal tinggi ( BMI = 25 -29,9 )
▪ Obesitas :Gemuk ( BMI = >30 )
BMI di Indonesia :
Nilai BMI < 20 = Berat badan kurang (underweight)
Nilai BMI 20 – 24,9 = Normal (Ideal)
Nilai BMI 25 – 29,9 = Normal Tinggi (overweight)
Nilai BMI 30 - 33 = Gemuk (obese)
Nilai BMI >= 33 = Gemuk Sekali (Very obese)
b. KULIT
Inspeksi : warna, jaringan parut, lesi dan kondisi vaskularisasi supervisial
Palpasi : suhu kulit, tekstur(halus,kasar), lesi, turgor (kelenturan kulit)
dengan cara mencubit kulit (kulit perut) selama 30-60 detik,
▪ Turgor kulit baik : kulit kembali ke posisi semula segera setelah dicubit
▪ Turgor jelek : kulit tidak segera kembali ke posisi semula setelah dicubit

c. MATA
Inspeksi :
- Gerakan bola mata
Cara :Dokter akan meminta pasien untuk menggerakkan bola mata, ke
delapan arah mata angin. Bila ada masalah pada otot atau juling, biasanya
akan terlihat pada pemeriksaan mata ini.
- Kelopak mata: periksa trauma atau luka pada kelopak atau terjadinya mata
merah, luka atau kemerahan karena pembesaran pembuluh darah atau
berdarah.
- Konjungtiva, sclera, reflex pupil ( cara : menyorotkan lampu senter ke
pupil pasien, dinilai reflex pupil kiri dan kanan)(normal isokor = reflex
pupil sama kiri dan kanan)
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Palpasi :
- Nyeri Tekan : dengan cara menekan bola mata (nyeri/tidak)
- Tekanan bola mata
Cara pemeriksaan tekanan bola mata :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
2. Pemeriksa duduk berhadapan dengan penderita dengan jarak
jangkauan tangan pemeriksa, (25 –30 cm).
3. Mintalah penderita untuk melirik ke bawah.
4. Mulailah pemeriksaan dari mata kanan.
5. Kedua jari telunjuk berada pada palpebra superior. Ibu jari,
kelingking, jari manis, dan jari tengah memfiksasi didaerah tulang
sekitar orbita.
6. Jari telunjuk secara bergantian menekan bolamata melalui palpebra
dan merasakan besarnya tekanan bola mata.
7. Besarnya tekanan dilambangkan dengan Tn, Tn-1, Tn-2, Tn+1,
Tn+2
8. Prosedur yang sama dilakukan pula pada mata kiri
d. THT
1. TELINGA
- Inspeksi
▪ Kelainan bentuk telinga
▪ Tanda-tanda peradangan
▪ Tumor
▪ Secret yang keluar dari liang telinga
- Palpasi
▪ Nyeri tekan
▪ Nyeri tarik
▪ Tanda pembesaran kelenjar pre dan post aurikuler
▪ Pemeriksaan liang telinga.Dengan cara menjepit daun telinga
dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah danmenariknya
kearah superior-dorso-lateral dan mendorong tragus ke
anteriordengan menggunakan jari telunjuk. Cara ini dilakukan
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

dengan tangan kananbila akan memeriksa telinga kiri dan


sebaliknya digunakan tangan kiri bila akanmemeriksa telinga
kanan.
➢ Amati liang telinga :
- stenosis atau atresia meatal (penyempitan atau
penyumbatan)
- obstruksi yang disebabkan oleh secret, jaringan
ikat,bendaasing
- serumenobsturan
- polip (benjolan), jaringan granulasi, edema (bengkak)
atau furunkel (bisul).
Semua sumbatan inisebaiknya disingkirkan agar membrane
Timpani dapatterlihat jelas.
➢ Amati puladinding liang telinga ada atau tidak laserasi
(robekan)
➢ Amati membrane timpani :
10. permukaan membrane timpani,
11. posisi membrane,
12. warna,
13. ada tidaknya perforasi (lubang)
14. refleks cahaya,
15. struktur telinga tengah yang terlihat pada permukaan
membraneseperti manubrium mallei, prosesus brevis, plika
maleolaris anterior dan posterior

2. HIDUNG
- Inspeksi

Lakukan dengan speculum hidung

▪ Ada tidaknya kelainan bentuk hidung,


▪ tanda-tanda infeksi
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

▪ sekret yang keluardari rongga hidung.

- Palpasi

dilakukan dengan penekanan jari-jari telunjuk mulai dari pangkalhidung


sampai apeks untuk mengetahui
▪ ada tidaknya nyeri,
▪ massa tumor

SINUS PARANASALIS
- Inspeksi
▪ Melihat ada tidaknya pembengkakan pada wajah.
▪ Pembengkakan dan kemerahan pada pipi, kelopak mata bawah
menunjukkan kemungkinan adanya sinusitis maksilaris akut.
▪ Pembengkakan pada kelopak mata atas kemungkinan sinusitis frontalis
akut.
- Palpasi
▪ Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk pada gigi bagian atas
menunjukkan adanya Sinusitis maksilaris.
▪ Nyeri tekan pada medial atap orbita menunjukkan adanya Sinusitis
frontalis.
▪ Nyeritekan di daerah kantus medius menunjukkan adanya kemungkinan
sinusitis etmoidalis.
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

3. TENGGOROKAN
FARING
16. Inspeksi :
Penderita diinstruksikan membuka mulut,
- Perhatikanpembengkakan, hiperemis, massa, atau kelainan congenital.
17. Palpasi :
Lakukan penekanan pada lidah secara lembut dengan spatel lidah.
- Perhatikanstruktur arkus anterior dan posterior, tonsil, dinding dorsal
faring. Deskripsikankelainan-kelainan yang tampak .
- Dengan menggunakan sarung tangan lakukan palpasi pada daerah
mukosabukkal, dasar lidah dan daerah palatum untuk menilai adanya
kelainan-kelainandalam rongga mulut
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

e. MULUT DAN GIGI


Penderita diinstruksikan membuka mulut,
→ perhatikan struktur didalam cavum oris mulai dari gigi geligi
palatum, lidah, bukkal.
Inspeksi :
▪ Kondisi gusi : untuk melihat perdarahan atau radang gusi (gingivitis)
Normal gusi berwarna pink salmon
Gusi di tiap gigi ditekan ringan.
Kondisi ludah yang diperhatikan adalah jumlah, kekentalan.
▪ Bentuk, lesi, massa
▪ Gigi diperiksa :
18. Karang gigi
19. Caries : gigi berlubang
20. Missing : gigi yang tanggal
21. Gangren radik : akar gigi
22. Impaksi :gigi mengalami hambatan dalam arah erupsinya /
tumbuhnya, sehingga tidak dapat mencapai posisi yang seharusnya.
23. Gigi palsu

f. LEHER
Inspeksi : bentuk, warna kulit, pembengkakan, massa
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Palpasi : kelenjar tiroid

g. THORAX
PARU
Inspeksi : postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit
Palpasi : nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi, tactil
Fremitus(getaran yang dihantarkan melalui bronchopulmonary tree
ke dinding dada saat pasien berbicara) Fremitus dapat dirasakan
dengan bagian basal dari jari-jari atau bagian ulnar jari. Fremitus
lebih jelas di daerah interskapula dibandingkan di lapangan paru
bawah. Paru kanan lebih jelas dibanding paru kiri. Fremitus menurun
atau menghilang di atas perikondrium dan di atas diafragma. Apabila
pemeriksaan ini dilakukan pada perempuan, geser payudara jika
perlu.
Fremitus akan meninggi pada konsolidasi paru.
Perkusi : normal resonan (dug,dug), tumor (datar/pekak), pneumotorak
( hiperresonan )
Auskultasi : vaskuler/normal (Inspirasi > Ekspirasi), bronkovesikuler
(Inspirasi=Ekspirasi) di intercosta 1 dan 2 serta antara scapula, bronkeal
- Ronki basah : diskontinyu/intermitten, nonmusikal dan pendek.
- Wheezing : kontinyu, musikal, nada tinggi dan durasinya panjang.
- Stridor : Wheezing pada saat inspirasi dan menyeluruh.
- Pleural rub : suaranya mirip ronki basah kasar.
JANTUNG
Inspeksi :
- bentuk prekardium (simetris, cekung, gembung),
- denyut pada apeks jantung/iktus cordis (normal : iktus terlihat didalam
ruang intercostals V sisi kiri agak medial dari linea midclavicularis
sinistra)
- denyut nadi pada dada (normal : tidak terlihat)
- denyut vena (normal : tidak terlihat)
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Palpasi
- pemeriksaan iktus cordis ( normal teraba pada ruang intercostals kiri
V, agak kemedial 2 cm dari linea midclavikularis kiri). Dinilai teraba
atau tidak, dan apabila teraba dinilai kuat angkat atau tidak
- pemeriksaan getaran atau thrill ( normal tidak teraba getaran). Apabila
teraba , perhatikan lokasi getaran dan terjadinya saat systole atau
diastole.
Perkusi :
Perkusi dilakukan dari arah lateral ke medial, perubahan antara bunyi
sonor dari paru-paru ke redup relative kita tetapkan sebagai batas jantung kiri
Batas normal jantung :
▪ batas kiri atas : SIC II kiri di linea parasternalis kiri (pinggang
jantung)
▪ batas kiri bawah : SIC V kiri agak kemedial linea
midclavikularis kiri ( tempat iktus cordis)
▪ batas kanan atas : Ruang interkostal II kanan linea para sternalis
kanan
▪ batas kanan bawah : sekitar ruang intercostal III-IV kanan,
dilinea parasternalis kanan
Auskultasi :
Bunyi jantung (BJ)I akibat penutupan katub mitralis dan trikuspidalis (“lub”),
bunyi jantung (BJ)II akibat penutupan katup aorta dan pulmonalis (“dub”)
- Normal : bunyi jantung I dan II
- Bising jantung :
▪ Bising jantung systole : Bising jantung terdapat antara BJ I dan
II
▪ Bising jantung diastole : Bising jantung terdapat antara BJ II
dan I
Cara termudah untuk menentukan apakah bising itu adalah
bising systole atau diastole adalah saat terabanya iktus atau
pulsasi a. carotis, maka bising itu adalah bising systole.
Tentukan lokasi bising terkeras dan arah bising tersebut
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

menjalar.

LOKASI AUSKULTASI :

MAMMAE
Inspeksi : massa, radang, inverted nipple
Palpasi :pembengkakan atau massa, jika ada tentukan lokasi, ukuran,
mobile/melekat dengan jaringan sekitarnya

h. ABDOMEN
Inspeksi
Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan
seksama dinding abdomen. Yang perlu diperhatikan adalah:
▪ Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman),
elastisitasnya(menurun pada orang tua dan dehidrasi), kering
(dehidrasi), lembab (asites), dan adanya bekas-bekas garukan
(penyakit ginjal kronik, ikterus obstruktif), jaringan parut (tentukan
lokasinya), striae (gravidarum/ cushing syndrome), pelebaran
pembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior & kolateral pada
hipertensi portal).
▪ Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung).
▪ Simetrisitas; perhatikan adanya benjolan local (hernia, hepatomegali,
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

splenomegali, kista ovarii, hidronefrosis).


▪ Gerakan dinding abdomen pada peritonitis terbatas.
▪ Pembesaran organ atau tumor, dilihat lokasinya dapat diperkirakan
organ apa atau tumor apa.
▪ Peristaltik; gerakan peristaltik usus meningkat pada obstruksi ileus,
tampak pada dinding abdomen dan bentuk usus juga tampak (darm-
contour).
▪ Pulsasi; pembesaran ventrikel kanan dan aneurisma aorta sering
memberikan gambaran pulsasi di daerah epigastrium dan umbilical.
Palpasi :
▪ Pasien diusahakan tenang dan santai dalam posisi berbaring terlentang.
▪ Palpasi dilakukan dengan menggunakan palmar jari dan telapak tangan.
Sedangkan untuk menentukan batas tepi organ, digunakan ujung jari.
Diusahakan agar tidak melakukan penekanan yang mendadak, agar tidak
timbul tahanan pada dinding abdomen.
▪ Palpasi dimulai dari daerah superficial, lalu ke bagian dalam. Bila ada
daerah
yang dikeluhkan nyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa paling akhir.
▪ Bila dinding abdomen tegang, untuk mempermudah palpasi maka pasien
diminta untuk menekuk lututnya.
▪ Palpasi bimanual; palpasi dilakukan dengan kedua telapak tangan, dimana
tangan kiri berada di bagian pinggang kanan atau kiri pasien sedangkan
tangankanan di bagian depan dinding abdomen.
▪ Pemeriksaan ballottement. Caranya dengan melakukan tekanan yang
mendadakpada dinding abdomen & dengan cepat tangan ditarik kembali.
Teknik ballottement dipakai untuk memeriksa ginjal, dimana gerakan
penekanan pada organ oleh satu tangan akan dirasakan pantulannya pada
tangan lainnya.
▪ Setiap ada perabaan massa, dicari ukuran/ besarnya, bentuknya, lokasinya,
konsistensinya, tepinya, permukaannya, fiksasi/ mobilitasnya, nyeri spontan/
tekan, dan warna kulit di atasnya. Sebaiknya digambarkan skematisnya.
▪ Palpasi hati; dilakukan dengan satu tangan atau bimanual pada kuadran
kanan atas. Dilakukan palpasi dari bawah ke atas pada garis pertengahan
antara mid-line &SIAS. Bila perlu pasien diminta untuk menarik napas
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

dalam, sehingga hati dapatteraba.


Pembesaran hati dinyatakan dengan berapa sentimeter di bawah lengkung costa
danberapa sentimeter di bawah prosesus xiphoideus. Sebaiknya digambar.
Perkusi :
▪ Suara perkusi abdomen yang normal adalah timpani (organ berongga yang
berisi udara), kecuali di daerah hati(redup; organ yang padat).
▪ Dilakukan perkusi ringan pada seluruh dinding abdomen secara sistematis
untuk mengetahui distribusi daerah timpani dan daerah redup (dullness).
Padaperforasi usus, pekak hati akan menghilang.
▪ Cairan bebas dalam rongga abdomen
Adanya cairan bebas dalam rongga abdomen (asites) akan menimbulkan
suara perkusi timpani di bagian atas dan dullness dibagian samping atau suara
dullness dominant. Karena cairan itu bebas dalam rongga abdomen, maka bila
pasien dimiringkan akan terjadi perpindahan cairan ke sisi terendah
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Auskultasi :
▪ Mendengarkan peristaltik usus : Frekuensi normal berkisar 5-34 kali/
menit
▪ Mendengarkan suara pembuluh darah.
Bising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau kedua fase.
Misalnya pada aneurisma aorta, terdengar bising sistolik (systolic bruit). Pada
hipertensi portal, terdengar adanya bising vena (venous hum) di daerah
epigastrium.

i. EXTREMITAS
Inspeksi Extremitas atas
• Bentuk
• Proporsi ukuran terhadap tubuh
• Deformitas (kelainan bentuk)
• Simetri
• Kulit : warna kulit, efloresensi, atrofi, rambut rontok/hirsutisme,
edema
• Kuku : koilonychias ( bagian tengah lempeng kuku menjadi datar atau
cekung dengan pinggir lateral dan distal menghadap keatas sehingga
bentuk kuku seperti sendok), clubbing fingers
Tanda-tanda clubbing fingers :
▪ Kuku tangan melengkung dan lembut (lihat gambar)
▪ Adanya sudut <165° antara kuku dengan kutikula sehingga
disebut lengkungan lovibond
▪ Adanya kenaikan konveksitas pada kutikula (pangkal kuku)
▪ Adanya penebalan pada seluruh distal jari tangan
▪ Timbul aspek mengkilap pada jari dan kulit
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

• Otot : atrofi
• Tulang dan sendi : pembengkakan sendi
• Gerak involunter : tremor, tic
▪ Koordinasi gerak :finger to finger, finger to nose, pronasi (gerakan
menelungkupkan tangan), supinasi ( gerakan menengadahkan tangan).
Istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah
pergelangan tangan saja

Finger to finger
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Finger to nose

Gerakan Pronasi Gerakan Supinasi


PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Palpasi ekstremitas atas


• Denyut nadi : denyut nadi dipalpasi pada arteri radialis dan arteri
ulnaris
• Kulit : suhu dan kelembaban , edema pitting atau non-pitting, nyeri
• Otot : kekuatan otot, rigiditas, hipotoni
• Tulang,persendian dan tendo
▪ Pada palpasi diraba jaringan tulang,kelainan pada jaringan tulang,
rentang pergerakansendi normal, tekstur normal kulit dan masa,tonus
dan kelemahan otot.
• Gerak involunter : flapping tremor (tremor kibas)
Beri tahanan pada tangan pasien lalu lepas secara tiba-tiba, pada
flapping tremorakan terlihat pergerakan akibat tahanan yang diberikan.

• Refleks
- Reflex biceps :
Lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 90 derajat , supinasi
dan lengan bawah ditopang pada alas tertentu atau pada paha pasien.
Jari pemeriksa ditempatkan pada tendon m. biceps (diatas lipatan
siku), kemudian dipukul dengan refleks hammer.
Normal jika timbul kontraksi otot biceps, sedikit meningkat bila
terjadi fleksi sebagian dan gerakan pronasi. Bila hyperaktif maka
akan terjadi penyebaran gerakan fleksi pada lengan dan jari-jari atau
sendi bahu.
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

- Reflex Triceps :
Pegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah
(semifleksi).Setelah itu, diketok pada tendon inersi m. triseps, yang
berada sedikit di atasolekranon. Sebagai jawaban , lengan bawah
mengadakan gerakan ekstensi.

Inspeksi ekstremitas bawah


PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

• Bentuk
• Proporsi ukuran terhadap tubuh
• Deformitas
• Simetri
• Kulit : warna kulit, efloresensi, atrofi, rambut rontok/hirsutisme,
Edema
• Telapak kaki = Normal, clavus (mata ikan), callus (kapalan), tumor
atau bekas trauma
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Clavus

Callus

• Kuku : koilonikila (kuku sendok)


PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Onikoskizia (pekerja wet work)


Paranokia

• Otot
• Tulang dan sendi : pembengkakan sendi
• Gerak involunter
- Koordinasi gerak : knee to heel ( pasien dalam posisi berbaring
diminta meletakkan tumit kanan dan kiri, kemudian disuruh
menggeser tumit kanannya sepanjang tibia kiri ke arah dorsum pedis
kiri berulang-ulang bergantian untuk kedua tungkai. Test ini
berfungsi untuk memeriksa apakah ada ataxia tungkai. )
-
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Knee to Heel test

Palpasi ekstremitas bawah


1. Kulit : suhu dan kelembaban, edema pitting atau non-pitting, nyeri
2. Otot : kekuatan otot, rigiditas, hipotoni
3. Tulang dan sendi

a. Pemeriksaan rentang gerak lutut


Rentang gerakan ekstensi 10 derajat,fleksi 120 derajat dan rotasi
medial Dan lateral 10 derajat.
b. Pemeriksaan rentang gerakan pergelangan kaki
- Dorsofleksi atau fleksi plantar 70 derajat.
- Pada sendi subtalus dan sendi mid tarsus mencakup inversi dan
eversi15 derajat.
- Pegang sendi metatarsofalangeal diantara ibu jari dan jari
telunjuk dan berusaha menekan kaki kebawah. Nyeri yang
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

timbul menandakan tanda dini artritis reumatoid.


- Nyeri pada sendi metatarsofalangeal pertama, suatu keadaan
yang di sebut podagra, dengan kemerahan dan pembengkakkan
yang mengarah pada gout.
• Gerak involunter : tremor

j. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Reflex fisiologis
▪ Patela
Tungkai pasien difleksikan dan digantungkan, misalnya pada tepi tempat
tidur.Kemudian, diketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris, di
bawah ataudi atas patella, (biasanya di bawah patella). Kuadriseps
femoris akan berkontraksi dan mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai
bawah.

▪ Achilles
Pasien dalam posisi duduk dengan kaki dorsofleksi maksimal secara pasif,
kemudian dilakukan ketokan pada tendon achilles , bila positif akan
tampak Kontraksi m. Gastroknemius dan gerakan plantarfleksi.(1)
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Reflex Patologis
▪ Refleks Babinski,
Dilakukan dengan cara menggoreskan telapak kaki denganbenda runcing
mulai dari tumit menuju ke pangkal ibu jari , bila positif akanterjadi
dorsofleksi ibu jari kaki sedangkan keempat jari kaki lainnya plantarfleksi
terlihat seperti pemekaran kaki.

▪ Refleks Chaddock,
bila bagian bawah maleolus lateralis digoreskan ke depan,akan timbul
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

tanda Babinsky (dorsofleksi ibu jari kaki sedangkan keempat jari kaki
lainnya plantar fleksi terlihat seperti pemekaran kaki)

▪ Refleks Oppenheim,
tanda Babinsky akan timbul dengan cara mengurutpermukaan kulit diatas
tibia dari lutut ke bawah.

▪ Refleks Gordon , tanda Babinsky ditimbulkan dengan cara menekan


m.gastroknemius.
▪ Refleks Schaeffer, tanda Babinsky ditimbulkan dengan cara memijit
tendon achilles.
▪ Refleks Hoffman-Tromner , bila kuku jari telunjuk atau jari tengah dipetik
,maka bila positif akan ada gerakan mencengkram.
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

Kekuatan motor
Pasien diminta untuk memegang jari telunjuk dan tengah pemeriksa dalam
setiap tangannya.Pasien diminta untuk menahan gerakan ke atas, ke bawah,
lateral dan medial yang dilakukan oleh pemeriksa
Penilaian kekuatan otot yaitu:
0 = lumpuh total
1 = satu atau beberapa serabut otot dapat berkontraksi
2 = dapat digerakkan tapi belum dapat melawan gaya berat
3 = dapat melawan gaya berat tapi tak dapat melawan tahanan pemeriksa
4 = dapat melawan tahanan pemeriksa tapi lemah
5 = kekuatan otot normal5

3. Setelah pemeriksaan alat speculum hidung diletakan di nierbeken dan


dilanjutkan dengan disenfektan dalam box UV Sterilizer (Lihat IK Sterilisasi
Alat, TMC/IK/PRM/001)
PENANGANAN KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 154/ BJM/ SOP-UKP/I/2023

No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager

dr. Maulida
Angraini

4. Mencatat hasil pemeriksaan pada lembar pemeriksaan fisik dan


menandatanganinya.
5. Mempersilahkan klien untuk tanda tangan pada lembar pemeriksaan fisik
6. Membubuhkan paraf pada lembar flow chart
7. Mempersilahkan klien meneruskan ke pemeriksaan selanjutnya

Standard Keselamatan Kerja Masker


Handscoon

Anda mungkin juga menyukai