1. Pengertian Tumpat gic adalah suatu prosedur untuk menutup kavitas pada gigi
setelah pembersihan karies dengan bahan tumpat semen ionomer
kaca/ glass ionomer cement (GIC) pada kavitas dengan perlekatan
secara adhesi fisikokimiawi.
bersih)
e.Jaringan email yang tidak di dukung dentin harus dihilangkan;
f.Keringkan kavitas dengan kapas kecil
g.Oleskan dentin conditioner
h.Cuci/bilas dengan air yang mengalir
i.Isolasi daerah sekitar gigi
j.Keringkan kavitas sampai keadaan lembab/moist (tidak boleh
sampai kering sekali/berubah warna kusam/doff)
k. Aduk bahan GIC sesuai dengan panduan pabrik
l. Aplikasikan bahan yang telah diaduk pada kavitas
m. Bentuk tumpatan sesuai anatomi gigi
n. Aplikasi bahan lalu diamkan selama 1-2 menit sampai setting
time selesai;
o. Rapikan tepi-tepi kavitas, cek gigitan dengan gigi antagonis
menggunakan articulating paper; Di bagian oklusal dapat di
bantu dengan celluloid stripatau tekan dengan jari
menggunakan sarung tangan;
p. Poles.
q. Tindakan selesai.
r. Dokter memberikan instruksi paska tindakan serta resep dan
rencana kontrol bila diperlukan.
6. Dokter gigi mempersilahkan pasien untuk keluar ruangan
7. Dokter gigi melakukan pencatatan di rekam medis
6. Bagan Alir −
2. Apotek
6. Bagan Alir -
9. Dokumen terkait -
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
11 Juli 2022
dr. Nor Abdi dr. Maulida Angraini dr. Irwan Ramli. MKK
(Dokter) (Kacab TMC Banjarmasin) (MR)
PENGERTIAN Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses
mengevaluasi temuan anatomi obyektif melalui penggunaan
observasi, palpasi, perkusi dan auskultasi dari seorang ahli medis
(Dokter) untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Pemeriksaan fisik
dan rekam medis akan membantu alam penegakan diagnosis dan
perencanaan perawatan pasien.
TUJUAN • Sebagai tindakan preventif secara berkala untuk menilai status
kesehatan pasien (bagi pasien Medical Check Up)
• Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga bisa ditangani
lebih awal
• Mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dapat
berkembang menjadi penyakit kronis dimasa mendatang
• Memastikan pasien menjalani pola hidup sehat
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Persiapan pasien :
1. Petugas menerima klien dan memastikan lembar flow chart yang berada di
tangan klien adalah benar
2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
Tata laksana :
1. Melakukan anamnesis yang meliputi riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, Riwayat Hazard Lingkungan kerja, Riwayat kecelakaan kerja,
riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan, Riwayat Haid atau KB bagi klien
wanita
2. Melakukan pemeriksaan Fisik yang meliputi
a. KEADAAN UMUM:
Kesan umum :
▪ Baik: Terlihat sehat
▪ Cukup : Terlihat cukup sehat
▪ Kurang : Terlihat kurang sehat
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Kesan gizi :
▪ Normal :Berat badan normal (BMI = Body Mass Index20-24,9)
▪ Underweight : Berat badan kurang ( BMI = <20 )
▪ Overweight :Normal tinggi ( BMI = 25 -29,9 )
▪ Obesitas :Gemuk ( BMI = >30 )
BMI di Indonesia :
Nilai BMI < 20 = Berat badan kurang (underweight)
Nilai BMI 20 – 24,9 = Normal (Ideal)
Nilai BMI 25 – 29,9 = Normal Tinggi (overweight)
Nilai BMI 30 - 33 = Gemuk (obese)
Nilai BMI >= 33 = Gemuk Sekali (Very obese)
b. KULIT
Inspeksi : warna, jaringan parut, lesi dan kondisi vaskularisasi supervisial
Palpasi : suhu kulit, tekstur(halus,kasar), lesi, turgor (kelenturan kulit)
dengan cara mencubit kulit (kulit perut) selama 30-60 detik,
▪ Turgor kulit baik : kulit kembali ke posisi semula segera setelah dicubit
▪ Turgor jelek : kulit tidak segera kembali ke posisi semula setelah dicubit
c. MATA
Inspeksi :
- Gerakan bola mata
Cara :Dokter akan meminta pasien untuk menggerakkan bola mata, ke
delapan arah mata angin. Bila ada masalah pada otot atau juling, biasanya
akan terlihat pada pemeriksaan mata ini.
- Kelopak mata: periksa trauma atau luka pada kelopak atau terjadinya mata
merah, luka atau kemerahan karena pembesaran pembuluh darah atau
berdarah.
- Konjungtiva, sclera, reflex pupil ( cara : menyorotkan lampu senter ke
pupil pasien, dinilai reflex pupil kiri dan kanan)(normal isokor = reflex
pupil sama kiri dan kanan)
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Palpasi :
- Nyeri Tekan : dengan cara menekan bola mata (nyeri/tidak)
- Tekanan bola mata
Cara pemeriksaan tekanan bola mata :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
2. Pemeriksa duduk berhadapan dengan penderita dengan jarak
jangkauan tangan pemeriksa, (25 –30 cm).
3. Mintalah penderita untuk melirik ke bawah.
4. Mulailah pemeriksaan dari mata kanan.
5. Kedua jari telunjuk berada pada palpebra superior. Ibu jari,
kelingking, jari manis, dan jari tengah memfiksasi didaerah tulang
sekitar orbita.
6. Jari telunjuk secara bergantian menekan bolamata melalui palpebra
dan merasakan besarnya tekanan bola mata.
7. Besarnya tekanan dilambangkan dengan Tn, Tn-1, Tn-2, Tn+1,
Tn+2
8. Prosedur yang sama dilakukan pula pada mata kiri
d. THT
1. TELINGA
- Inspeksi
▪ Kelainan bentuk telinga
▪ Tanda-tanda peradangan
▪ Tumor
▪ Secret yang keluar dari liang telinga
- Palpasi
▪ Nyeri tekan
▪ Nyeri tarik
▪ Tanda pembesaran kelenjar pre dan post aurikuler
▪ Pemeriksaan liang telinga.Dengan cara menjepit daun telinga
dengan menggunakan ibu jari dan jari tengah danmenariknya
kearah superior-dorso-lateral dan mendorong tragus ke
anteriordengan menggunakan jari telunjuk. Cara ini dilakukan
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
2. HIDUNG
- Inspeksi
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
- Palpasi
SINUS PARANASALIS
- Inspeksi
▪ Melihat ada tidaknya pembengkakan pada wajah.
▪ Pembengkakan dan kemerahan pada pipi, kelopak mata bawah
menunjukkan kemungkinan adanya sinusitis maksilaris akut.
▪ Pembengkakan pada kelopak mata atas kemungkinan sinusitis frontalis
akut.
- Palpasi
▪ Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk pada gigi bagian atas
menunjukkan adanya Sinusitis maksilaris.
▪ Nyeri tekan pada medial atap orbita menunjukkan adanya Sinusitis
frontalis.
▪ Nyeritekan di daerah kantus medius menunjukkan adanya kemungkinan
sinusitis etmoidalis.
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
3. TENGGOROKAN
FARING
16. Inspeksi :
Penderita diinstruksikan membuka mulut,
- Perhatikanpembengkakan, hiperemis, massa, atau kelainan congenital.
17. Palpasi :
Lakukan penekanan pada lidah secara lembut dengan spatel lidah.
- Perhatikanstruktur arkus anterior dan posterior, tonsil, dinding dorsal
faring. Deskripsikankelainan-kelainan yang tampak .
- Dengan menggunakan sarung tangan lakukan palpasi pada daerah
mukosabukkal, dasar lidah dan daerah palatum untuk menilai adanya
kelainan-kelainandalam rongga mulut
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
f. LEHER
Inspeksi : bentuk, warna kulit, pembengkakan, massa
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
g. THORAX
PARU
Inspeksi : postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit
Palpasi : nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi, tactil
Fremitus(getaran yang dihantarkan melalui bronchopulmonary tree
ke dinding dada saat pasien berbicara) Fremitus dapat dirasakan
dengan bagian basal dari jari-jari atau bagian ulnar jari. Fremitus
lebih jelas di daerah interskapula dibandingkan di lapangan paru
bawah. Paru kanan lebih jelas dibanding paru kiri. Fremitus menurun
atau menghilang di atas perikondrium dan di atas diafragma. Apabila
pemeriksaan ini dilakukan pada perempuan, geser payudara jika
perlu.
Fremitus akan meninggi pada konsolidasi paru.
Perkusi : normal resonan (dug,dug), tumor (datar/pekak), pneumotorak
( hiperresonan )
Auskultasi : vaskuler/normal (Inspirasi > Ekspirasi), bronkovesikuler
(Inspirasi=Ekspirasi) di intercosta 1 dan 2 serta antara scapula, bronkeal
- Ronki basah : diskontinyu/intermitten, nonmusikal dan pendek.
- Wheezing : kontinyu, musikal, nada tinggi dan durasinya panjang.
- Stridor : Wheezing pada saat inspirasi dan menyeluruh.
- Pleural rub : suaranya mirip ronki basah kasar.
JANTUNG
Inspeksi :
- bentuk prekardium (simetris, cekung, gembung),
- denyut pada apeks jantung/iktus cordis (normal : iktus terlihat didalam
ruang intercostals V sisi kiri agak medial dari linea midclavicularis
sinistra)
- denyut nadi pada dada (normal : tidak terlihat)
- denyut vena (normal : tidak terlihat)
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Palpasi
- pemeriksaan iktus cordis ( normal teraba pada ruang intercostals kiri
V, agak kemedial 2 cm dari linea midclavikularis kiri). Dinilai teraba
atau tidak, dan apabila teraba dinilai kuat angkat atau tidak
- pemeriksaan getaran atau thrill ( normal tidak teraba getaran). Apabila
teraba , perhatikan lokasi getaran dan terjadinya saat systole atau
diastole.
Perkusi :
Perkusi dilakukan dari arah lateral ke medial, perubahan antara bunyi
sonor dari paru-paru ke redup relative kita tetapkan sebagai batas jantung kiri
Batas normal jantung :
▪ batas kiri atas : SIC II kiri di linea parasternalis kiri (pinggang
jantung)
▪ batas kiri bawah : SIC V kiri agak kemedial linea
midclavikularis kiri ( tempat iktus cordis)
▪ batas kanan atas : Ruang interkostal II kanan linea para sternalis
kanan
▪ batas kanan bawah : sekitar ruang intercostal III-IV kanan,
dilinea parasternalis kanan
Auskultasi :
Bunyi jantung (BJ)I akibat penutupan katub mitralis dan trikuspidalis (“lub”),
bunyi jantung (BJ)II akibat penutupan katup aorta dan pulmonalis (“dub”)
- Normal : bunyi jantung I dan II
- Bising jantung :
▪ Bising jantung systole : Bising jantung terdapat antara BJ I dan
II
▪ Bising jantung diastole : Bising jantung terdapat antara BJ II
dan I
Cara termudah untuk menentukan apakah bising itu adalah
bising systole atau diastole adalah saat terabanya iktus atau
pulsasi a. carotis, maka bising itu adalah bising systole.
Tentukan lokasi bising terkeras dan arah bising tersebut
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
menjalar.
LOKASI AUSKULTASI :
MAMMAE
Inspeksi : massa, radang, inverted nipple
Palpasi :pembengkakan atau massa, jika ada tentukan lokasi, ukuran,
mobile/melekat dengan jaringan sekitarnya
h. ABDOMEN
Inspeksi
Dilakukan pada pasien dengan posisi tidur terlentang dan diamati dengan
seksama dinding abdomen. Yang perlu diperhatikan adalah:
▪ Keadaan kulit; warnanya (ikterus, pucat, coklat, kehitaman),
elastisitasnya(menurun pada orang tua dan dehidrasi), kering
(dehidrasi), lembab (asites), dan adanya bekas-bekas garukan
(penyakit ginjal kronik, ikterus obstruktif), jaringan parut (tentukan
lokasinya), striae (gravidarum/ cushing syndrome), pelebaran
pembuluh darah vena (obstruksi vena kava inferior & kolateral pada
hipertensi portal).
▪ Besar dan bentuk abdomen; rata, menonjol, atau scaphoid (cekung).
▪ Simetrisitas; perhatikan adanya benjolan local (hernia, hepatomegali,
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Auskultasi :
▪ Mendengarkan peristaltik usus : Frekuensi normal berkisar 5-34 kali/
menit
▪ Mendengarkan suara pembuluh darah.
Bising dapat terdengar pada fase sistolik dan diastolic, atau kedua fase.
Misalnya pada aneurisma aorta, terdengar bising sistolik (systolic bruit). Pada
hipertensi portal, terdengar adanya bising vena (venous hum) di daerah
epigastrium.
i. EXTREMITAS
Inspeksi Extremitas atas
• Bentuk
• Proporsi ukuran terhadap tubuh
• Deformitas (kelainan bentuk)
• Simetri
• Kulit : warna kulit, efloresensi, atrofi, rambut rontok/hirsutisme,
edema
• Kuku : koilonychias ( bagian tengah lempeng kuku menjadi datar atau
cekung dengan pinggir lateral dan distal menghadap keatas sehingga
bentuk kuku seperti sendok), clubbing fingers
Tanda-tanda clubbing fingers :
▪ Kuku tangan melengkung dan lembut (lihat gambar)
▪ Adanya sudut <165° antara kuku dengan kutikula sehingga
disebut lengkungan lovibond
▪ Adanya kenaikan konveksitas pada kutikula (pangkal kuku)
▪ Adanya penebalan pada seluruh distal jari tangan
▪ Timbul aspek mengkilap pada jari dan kulit
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
• Otot : atrofi
• Tulang dan sendi : pembengkakan sendi
• Gerak involunter : tremor, tic
▪ Koordinasi gerak :finger to finger, finger to nose, pronasi (gerakan
menelungkupkan tangan), supinasi ( gerakan menengadahkan tangan).
Istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah
pergelangan tangan saja
Finger to finger
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Finger to nose
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
• Refleks
- Reflex biceps :
Lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 90 derajat , supinasi
dan lengan bawah ditopang pada alas tertentu atau pada paha pasien.
Jari pemeriksa ditempatkan pada tendon m. biceps (diatas lipatan
siku), kemudian dipukul dengan refleks hammer.
Normal jika timbul kontraksi otot biceps, sedikit meningkat bila
terjadi fleksi sebagian dan gerakan pronasi. Bila hyperaktif maka
akan terjadi penyebaran gerakan fleksi pada lengan dan jari-jari atau
sendi bahu.
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
- Reflex Triceps :
Pegang lengan bawah pasien yang difleksikan setengah
(semifleksi).Setelah itu, diketok pada tendon inersi m. triseps, yang
berada sedikit di atasolekranon. Sebagai jawaban , lengan bawah
mengadakan gerakan ekstensi.
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
• Bentuk
• Proporsi ukuran terhadap tubuh
• Deformitas
• Simetri
• Kulit : warna kulit, efloresensi, atrofi, rambut rontok/hirsutisme,
Edema
• Telapak kaki = Normal, clavus (mata ikan), callus (kapalan), tumor
atau bekas trauma
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Clavus
Callus
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
• Otot
• Tulang dan sendi : pembengkakan sendi
• Gerak involunter
- Koordinasi gerak : knee to heel ( pasien dalam posisi berbaring
diminta meletakkan tumit kanan dan kiri, kemudian disuruh
menggeser tumit kanannya sepanjang tibia kiri ke arah dorsum pedis
kiri berulang-ulang bergantian untuk kedua tungkai. Test ini
berfungsi untuk memeriksa apakah ada ataxia tungkai. )
-
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
j. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Reflex fisiologis
▪ Patela
Tungkai pasien difleksikan dan digantungkan, misalnya pada tepi tempat
tidur.Kemudian, diketok pada tendon muskulus kuadriseps femoris, di
bawah ataudi atas patella, (biasanya di bawah patella). Kuadriseps
femoris akan berkontraksi dan mengakibatkan gerakan ekstensi tungkai
bawah.
▪ Achilles
Pasien dalam posisi duduk dengan kaki dorsofleksi maksimal secara pasif,
kemudian dilakukan ketokan pada tendon achilles , bila positif akan
tampak Kontraksi m. Gastroknemius dan gerakan plantarfleksi.(1)
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Reflex Patologis
▪ Refleks Babinski,
Dilakukan dengan cara menggoreskan telapak kaki denganbenda runcing
mulai dari tumit menuju ke pangkal ibu jari , bila positif akanterjadi
dorsofleksi ibu jari kaki sedangkan keempat jari kaki lainnya plantarfleksi
terlihat seperti pemekaran kaki.
▪ Refleks Chaddock,
bila bagian bawah maleolus lateralis digoreskan ke depan,akan timbul
PENANGANAN KEJANG DEMAM
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
tanda Babinsky (dorsofleksi ibu jari kaki sedangkan keempat jari kaki
lainnya plantar fleksi terlihat seperti pemekaran kaki)
▪ Refleks Oppenheim,
tanda Babinsky akan timbul dengan cara mengurutpermukaan kulit diatas
tibia dari lutut ke bawah.
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini
Kekuatan motor
Pasien diminta untuk memegang jari telunjuk dan tengah pemeriksa dalam
setiap tangannya.Pasien diminta untuk menahan gerakan ke atas, ke bawah,
lateral dan medial yang dilakukan oleh pemeriksa
Penilaian kekuatan otot yaitu:
0 = lumpuh total
1 = satu atau beberapa serabut otot dapat berkontraksi
2 = dapat digerakkan tapi belum dapat melawan gaya berat
3 = dapat melawan gaya berat tapi tak dapat melawan tahanan pemeriksa
4 = dapat melawan tahanan pemeriksa tapi lemah
5 = kekuatan otot normal5
No. Revisi : 00
KLINIK SOP
Tanggal Terbit : 13 Januari 2023
TIRTA MEDICAL CENTRE
Halaman : 1 dari 6
BANJARMASIN
TandaTangan Branch Manager
dr. Maulida
Angraini