Anda di halaman 1dari 2

SMP NEGERI 1 BADEGAN

SMP NEGERI 1 BADEGAN adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di
Badegan, Kec. Badegan, Kab. Ponorogo, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya, SMP
NEGERI 1 BADEGAN berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ALAMAT SMP NEGERI 1 BADEGAN


SMP NEGERI 1 BADEGAN beralamat di Jl. Raya Ponorogo-Wonogiri No.2, Badegan, Kec.
Badegan, Kab. Ponorogo, Jawa Timur, dengan kode pos 63455.
Apabila anda ingin bertanya atau menghubungi langsung

Apabila anda ingin bertanya atau menghubungi langsung SMP NEGERI 1 BADEGAN, dapat
melalui beberapa media. Website sekolah dapat dibuka melalui
url http://www.smpn1badegan.sch.id. Apabila ingin mengirimkan surat elektronik (email), dapat
dikirimkan ke smpn1badegan.po@gmail.com.

FASILITAS YANG DISEDIAKAN SMP NEGERI 1 BADEGAN


SMP NEGERI 1 BADEGAN menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar.
Sumber listrik yang digunakan oleh SMP NEGERI 1 BADEGAN berasal dari PLN. SMP NEGERI
1 BADEGAN menyediakan akses internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan SMP NEGERI 1 BADEGAN untuk
sambungan internetnya adalah Lainnya.

JAM PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 BADEGAN


Pembelajaran di SMP NEGERI 1 BADEGAN dilakukan pada Pagi. Dalam seminggu, pembelajaran
dilakukan selama 6 hari.

AKREDITASI
SMP NEGERI 1 BADEGAN memiliki akreditasi A, berdasarkan sertifikat
200/BAP-S/M/SK/X/2016

Begitu banyak kegiatan ekstrakulikuler yang ada salah satunya kegiatan ecoprint.

Puluhan siswa kelas VII SMPN 1 Badegan Ponorogo terlihat sibuk. Mereka sedang membuat batik
ecoprint. Ada yang mencari dedaunan di sekitar lingkungan sekolah. Ada pula yang menyiapkan
bahan pewarnanya. Setelah semua siap, sehelai kain katun kemudian direbus selama kurang lebih
30 menit. Lalu diperas, kemudian dikibas-kibaskan. Kain putih polos itu diletakkan di lantai yang
beralaskan plastik hitam. Kemudian kain itu polos itu di atasnya diberikan dedaunan. Tujuannya
membuat motif alami ecoprint. Selepas itu, diberi dengan pewarna. Lagi-lagi pewarnanya alami.
Bahan yang dipilih adalah pewarna dari serbuk kunyit. Setelah dirasa selesai mewarnai, kembali
dilapisi kain putih yang telah direbus. Diinjak-injak, digulung dan dikukus kurang lebih 2 jam.
Kemudian diangin-anginkan selama 5 hari. Rupanya, produk kain ecoprint ini tidak hanya satu kali
saja dibuat. Siswa-siswa di SMPN 1 Badegan telah memproduksi batik ecoprint berulang kali.
Buktinya, puluhan batik dengan dengan motif daun-daunan dan bunga sudah diproduksi oleh siswa-
siswi sekolah yang berada ujung barat Kabupaten Ponorogo ini. "Membuatnya memang harus
bersama-sama, saling membantu setiap tahapan pembuatan batik ecoprint. Yang dapat ditarik adalah
tentang gotong royong,” kata Afra Kalila Maharani, salah satu siswi kelas VII SMPN 1 Badegan,
Rabu (23/11/2022). Kalila berkisah bahwa pembuatan batik ecoprint lebih mudah dibanding dengan
batik tulis. Pasalnya bahan pembuatannya mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Baca juga:
Puluhan Rumah di Slahung Ponorogo Rusak Diterjang Angin Kencang, Ini Datanya Dia mengaku
daun-daun dari pepohonan di sekitarnya bisa digunakan untuk motif. Hanya saja tidak semua daun.
Daun yang bisa adalah daun yang memiliki getah. Contohnya adalah, daun mete, pepaya dan daun
jati. Selain itu, juga ada bahan pendukung, untuk pewarnaan bisa menggunakan kunyit dan bumbu
dapur lainnya. Bahan pendukung lainnya, ada tawas, kapur, dan tunjung , ide awal pembuatan batik
ecoprint tidak serta merta. Ini adalah penguatan profil pelajar Pancasila. Dimana itu bisa menunjang
pendidikan di sekolah tentang pengenalan lingkungan alam sebagai metode Kurikulum Merdeka
Belajar.
dipilihnya batik ecoprint karena ramah lingkungan. Selain itu bahannya juga bisa didapatkan di
lingkungan sekolah. Bahkan di SMPN 1 Badegan ada taman ecoprint Sehingga siswa tidak perlu ke
luar untuk mencari bahan.

“Semuanya ramah lingkungan. Itu pembelajaran mencintai lingkungan. Coraknya juga berbeda-
beda,” bebernya Dengan pembuatan batik ecoprint ini, siswa akan mendapatkan pembelajaran
tentang gotong-royong dan kreativitas. Kemudian skill yang didapatkan, bisa membuat siswa itu
mandiri. Setelah lulus bisa berwirausaha, mereka bisa memanfaatkan ilmunya ini untuk
memproduksi sendiri batik ecoprint. "Batik ecoprint ini kita kembangkan di sekolah kita. Bahkan
batik ecoprint hasil karya anak-anak dijadikan seragam sekolah. Dipakai siswa-siswi setiap hari
sabtu

Anda mungkin juga menyukai