Anda di halaman 1dari 1

Jakarta -

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade membela Prabowo


Subianto, yang disebut tak tahan jadi oposisi oleh Anies Baswedan di debat perdana
Pilpres 2024. Andre menilai Anies melupakan sejarah Pemilu 2019 yang
memunculkan polarisasi.

Andre menyinggung Anies tengah merasakan empuknya kursi Gubernur DKI saat
itu, sehingga lupa adanya gesekan seusai pilpres yang dampaknya berpotensi
memecah belah rakyat.

"Mas Anies mungkin lupa soal tahun 2019, mohon maaf, karena Anies waktu itu lagi
menikmati empuknya kursi Gubernur DKI. Mas Anies mungkin lupa bagaimana
polarisasi dan gesekan pendukung Prabowo dan Jokowi di 2019 itu, yang mungkin
saja bisa memicu dan merusak hubungan antarmasyarakat di NKRI," kata Andre,
Rabu (13/12/2023).

"Dan saya tambahkan juga agar Mas Anies ingat, Pak Prabowo bersama Gerindra
itu 10 tahun menjadi oposisi dari 2009 hingga 2019. Saat 2009 ditawari Pak SBY
bergabung, Pak Prabowo tidak mau, begitu juga dengan 2014 saat ditawari Pak
Jokowi, Pak Prabowo menolak. Tapi karena ada potensi perpecahan di 2019, Pak
Prabowo bersedia bergabung dengan Pak Jokowi," sambung Andre.

Anda mungkin juga menyukai