Anda di halaman 1dari 19

UPT PUSKESMAS KUNJUNGAN RUMAH IBU NIFAS

GUNUNG LABUHAN
No. Dokumen : 445/ Ditetapkan Oleh
/SPO/I/2023 Kepala Puskesmas
Standar No. Revisi : Gunung Labuhan
Prosedur
Operasional Tanggal Terbit :9 Januari
Alamat: Jalan
Lintas Sumatera 2023
Nomor 60. Halaman : 1/ 2 Zulkarnain,Amd.AK
Kampung Gunung NIP.19770716199 031002
Labuhan

1. Pengertian Kunjungan rumah ibu nifas adalah pemeriksaan ibu nifas


dengan cara kunjungan petugas kesehatan kepada setiap
rumah ibu setelah melahisrkan atau dalam masa nifas
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk melaksanakan kunjungan
rumah ibu nifas
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor ; 440 / /SOP/UKM/ /2023 tentang
Penanggung jawab Program Kesehatan Ibu dan Anak yang
tersedia di UPT Puskesmas Gunung Labuhan .
4. Referensi Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak
( PWS KIA )
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
5. Prosedur 1. Petugas/bidan desa mendata ibu nifas diwilayahnya
2. Petugas /bidan desa membuat jadwal kunjungan
3. Petugas/bidan desa melakukan kunjungan rumah pada
ibu nifas
4. Petugas/bidan desa memberikan pelayanan
menggunakan APD
5. Petugas menyapa klien dan menjelaskan maksud dan
tujuan
6. Petugas melakukan anamnesa
7. Petugas memberikan asuhan
8. Petugas melakukan edukasi kepada keluarga tentang
hasil pemriksaan
9. Petugas mendokumentasikan kegiatan yang sudah
dilakukan
10. Petugas melepaskan APD dan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir
6. Distribusi -

7. Dokumen 1. Data ibu nifas tiap wilayah


Terkait Buku Register ibu nifas
Standar
KUNJUNGAN RUMAH IBU NIFAS
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n
01 / PP/ 0 1/1

UPT SKRINING HIPOTHIROID KONGENITAL


PUSKESMAS
GUNUNG No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
LABUHAN
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Operasion l Terbit 2023
al
Alamat: Jalan ZULKARNAIN,Amd.AK
Lintas Sumatera Halaman :1/1 NIP.19770716199803 1
Nomor 60. 002
Kampung Gunung
Labuhan

1. Pengertian SHK (Skrining Hipothiroid Kongenital) adalah suatu tes atau


tindakan yang dilakukan kepada bayi yang berumur 48 jqm
sampai 72 jam setelah lahir dengan mengambil sedikit darah
pada tumit bayi yang diteteskan pada kertas saring ,apakah
kadar hormone TSH normal atau tidak.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
mendeteksi hipothiroid congenital sejak dini guna mencegah
kerusakan otak yang permanen dan retardasi mental dengan
memberikan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor : 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program SHK yang tersedia di UPT Puskesmas Gunung Labuhan
4. Referensi Pedoman Skrining Hipothiroid Kongenital,Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia 2016
5. Prosedur 1. Petugas melaksanakan inform consent
2. Petugas pelayanan sesuai prokes
3. Menghangatkan tumit bayi yang akan ditusuk dengan
menggosok-gosok dengan jari
4. Posisikan kaki lebih rendah dari kepala bayi
5. Tentukan posisi penusukan yaitu bagian lateral tumit kiri
atau kanan
6. Asepsis lokasi yang akan ditusuk
7. Tusuk tumit dengan lanset kedalaman 2 mm,usap tetes darah
pertama dengan khasa
8. Lakukan pijatan lembut sehingga terbentuk tetesan darah
yang cukup besar
9. Teteskan darah ketengah bulatan kertas saring form SHK
sampai bulatan tembus kedua sisi
10.Deep bekas tusukan lanset dengan kapas alcohol
11.Berikan micropor pada kapas alcohol agar darah berhenti
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Kohort ibu
Terkait
2. Buku KIA

Standar
SKRINING HIPOTHIROID KONGENITAL
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1

UPT AUDIT MATERNAL PERINATAL


PUSKESMAS
GUNUNG No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
LABUHAN
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Operasion l Terbit 2023
al
Alamat: Jalan ZULKARNAIN,Amd.AK
Lintas Sumatera Halaman :1/1 NIP.19770716199803 1
Nomor 60. 002
Kampung Gunung
Labuhan

1. Pengertian Otopsi Verbal Kematian adalah suatu penelusuran rangkaian


peristiwa, keadaan, gejala dan tanda penyakit yang mengarah
kepada kematian melalui wawancara dengan keluarga atau pihak
lain yang mengetahui kondisi sakit dari almarhum.
2. Tujuan 1. Untuk mengetahui sebab dan faktor faktor terkait penyebab
kematian
2. Menentukan jenis interfensi dan pembnaan untuk masing –
masing pihak yang terkait
3. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap intervensi
yang disepakati
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
No: 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan .
4. Referensi Buku Pedoman Audit Maternal –Perinatal Di Puskesmas
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak dimasa pandemic
5. Prosedur 1. Petugas membuat jadwal dengan kader menentukan waktu
kunjungan
2. Petugas melaksanakan pelayanan menggunakan APD level 1
3. Petugas menyiapkan alat –alat
4. Petugas melakukan kunjungan rumah almarhum
5. Petugas melakukan wawancara dengan keluarga almarhum
6. Petugas mencatat hasil wawancara pada format otopsi verbal
7. Petugas melaporkan hasil otopsi verbal dengan Kepala
Puskesmas
8. Petugas melaporkan hasil otopsi verbal dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten
6. Distribusi -

7. Dokumen 1. Format Otopsi Verbal


Terkait
2. Laporan kematian

Standar
AUDIT MATERNAL PERINATAL
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1

UPT KUNJUNGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI


PUSKESMAS
GUNUNG No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
LABUHAN
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Operasion l Terbit 2023
al
Alamat: Jalan ZULKARNAIN,Amd.AK
Lintas Sumatera Halaman :1/1 NIP.19770716199803 1
Nomor 60. 002
Kampung Gunung
Labuhan

1. Pengertian Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko


bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun
persalinan bila dibandingkan dengan hamil yang normal
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: 440/ /SOPUKM/
/2023 tentang Pelaksanaan kunjungan ibu hamil resiko tinggi
4. Referensi Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
5. Prosedur 1. Petugas mendata ibu hamil resiko tinggi yang ada
2. Petugas menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
3. Petugas melakukan kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
4. Petugas melakukan kunjungan sesuai dengan protocol
kesehatan
5. Petugas melaksanakan pelayanan menggunakan APD
6. Petugas menyapa klien
7. Petugas melakukan anamnesa
8. Petugas melakukan pemeriksaan
9. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan
10. Petugas melakukan penyuluhan dan edukasi / konseling
11. Petugas menganjurkan untuk control ulang sesuai jadwal atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan
12. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan buku
kunjungan
13. Petugas melepaskan APD
14. Membuang handscoon,masker ketempat sampah medis
15. Mencuci tangan memakai sabun
6. Distribusi
7. Dokumen Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
Terkait bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun
persalinan bila dibandingkan dengan hamil yang normal

Standar
KUNJUNGAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1

UPT KUNJUNGAN NEONATUS RESIKO TINGGI


PUSKESMAS
GUNUNG No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
LABUHAN
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Operasion l Terbit 2023
al
Alamat: Jalan ZULKARNAIN,Amd.AK
Lintas Sumatera Halaman :1/1 NIP.19770716199803 1
Nomor 60. 002
Kampung Gunung
Labuhan

1. Pengertian Suatu cara atau kegiatan dalam memberikan pelayanan


kesehatan berupa penyampaian informasi,pendidikan maupun
edukasi kepada keluarga dengan bayi/neonatus resiko tinggi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan informasi dan pendidikan
pasien,keluargamterutama kepada keluargadengan
bayi/neonatus resiko tinggi agar kesehatannya dapat terpantau
sehingga bayi/neonatus tetap sehat
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor ; 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan.
4. Referensi Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
( PWS KIA )
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
5. Prosedur 1. Petugas/bidan desa mendata neonatus resti
diwilayahnya
2. Petugas /bidan desa membuat jadwal kunjungan
3. Petugas/bidan desa melakukan kunjungan rumah
neonatus resti
4. Petugas/bidan desa memberikan pelayanan
menggunakan APD
5. Petugas menyapa klien
6. Petugas menlakukan anamnesa
7. Petugas melakukan edukasi kepada keluarga dan
lingkungan
8. Petugas mendokumentasikan kegiatan
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Data neonatal resti tiap wilayah
Terkait 2. Buku Register Neonatal resti

Standar
KUNJUNGAN NEONATUS RESIKO TINGGI
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1

UPT PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL


PUSKESMAS
GUNUNG No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
LABUHAN
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Operasion l Terbit 2023
al
Alamat: Jalan ZULKARNAIN,Amd.AK
Lintas Sumatera Halaman :1/3 NIP.19770716199803 1
Nomor 60. 002
Kampung Gunung
Labuhan

1. Pengertian Pelayanan Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu


dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil
akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang
kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta
dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
2. Tujuan Sebagai acuan utuk pelaksanaan Kelas ibu hamil

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan


Nomor: 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan .
4. Referensi Buku Pegangan Fasilitator kelas ibu hamil, Kementerian
kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak dimasa Pandemi
5. Prosedur 1. Petugas melaksanakan pelayanan dengan prokes
2. Petugas melakukan identifikasi terhadap ibu hamil yang ada
di wilayah kerja, sehingga dapat menentukan jumlah
peserta setiap kelas ibu hamil.
3. Petugas mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan
kelas ibu hamil
4. Petugas mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan
jadwal pelaksanaan kelas ibu hamil serta mempelajari
materi yang akan disampaikan.
5. Petugas melakukan persiapan peserta kelas ibu hamil,
mengundang ibu hamil umur antara 20 sampai 32 minggu.
6. Petugas mempersiapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu
fasilitator dan nara sumber jika diperlukan
7. Petugas membuat rencana pelaksanaan kegiatan,
pertemuan dilaksanakan 4 kali
8. Petugas menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan
dengan kesiapan ibu-ibu bisa dilakukan pagi atau sore hari,
lama waktu pertemuan120 menit termasuk senam hamil 15-
20 menit
9. Sebelum dimulai petugas membantu peserta untuk
melakukan pre test
10. Petugas memberikan materi
a. Materi Kelas Ibu pertemuan Ke-1
- Apa kehamilan itu
- Tanda Hamil
- Keluhan yang sering dialami ibu hamil
- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
- Perubahan mental pada ibu hamil
- Pemeriksaan kehamilan
- Pelayanan kesehatan pada ibu hamil
- Menjaga ibu hamil sehat dan janin sehat cerdas
- Hubungan suami isteri
- Hal-hal yang perlu dihindari ibu selama hamil
- Mitos/tabu
- Persiapan menghadapi persalinan
- Aktifitas fisik/senam ibu hamil
b. Materi Kelas Ibu Pertemuan Ke-2
- Tanda-tanda awal persalinan
- Tanda-tanda persalinan
- Proses persalinan
- Inisiasi Menyusu Dini
- KB Pasca Melahirkan
- Pelayanan Nifas
- Menjaga ibu bersalin dan nifas serta bayi sehat
- Hal-hal yang harus vdihindari ibu bersalin dan nifas
- Mitos
- Aktifitas fisik/Senam ibu hamil
c. Materi Kelas Ibu Pertemuan Ke-3
- Anemia pada ibu hamil
- Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil
- Tanda bahaya pada kehamilan
- Tanda bahaya pada persalinan
- Tanda bahaya dan Penyakit ibu nifas
- Gangguan kejiwaan setelah melahirkan
- Penyakit malaria
- Infeksi Menular Seksual
- Informasi Dasar HIV/AIDS
- Aktifitas Fisik/Senam ibu hamil
d. Materi Kelas Ibu Pertemuan Ke-4
- Tanda Bayi Lahir Sehat
- Perawatan Bayi Baru Lahir
- Pelayanan Kesehatan Neonatus
- Tanda Bahaya Pada Bayi Baru Lahir
- Cacat Bawaan
- Perawatan Metode Kanguru(PMK)
- Pengertian Asi Ekslusif
- Pemberian Imunisasi pada Bayi
- Pemberian Imunisasi pada Bayi
- Hal-hal yang harus dihindari
- Mitos
- Akta Kelahiran
- Aktifitas Fisik/Senam Ibu Hamil
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Buku register ibu hamil di posyandu
Terkait
2. Buku KIA

Standar
PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1
UPT PUSKESMAS PEMANTAUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN
GUNUNG LABUHAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Alamat: Jalan Operasion l Terbit 2023
Lintas Sumatera
al
Nomor 60.
Kampung Gunung ZULKARNAIN,Amd.AK
Labuhan
Halaman :1/2 NIP.19770716199803 1
002

1. Pengertian Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi


adalah kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa khususnya,
dalam rangka peran aktif, suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi
komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan
KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media
notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor : 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan
4. Referensi Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA)
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak dimasa Pandemi
5. Prosedur 1. Petugas melaksanakan pelayanan sesuai Prokes
2. Petugas melaksanakan Orientasi P4K dengan stiker untuk,
lintas program dan lintas sektor.
3. Petugas melaksanakan sosialisasi di tingkat desa kepada
kader, dukun bayi, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK
serta lintas sektor di tingkat desa
4. Petugas membuat jadwal pertemuan bulanan di tingkat desa
yang melibatkan kades, Toma, kader dengan difasilitasi oleh
bidan
5. Petugas bersama dengan kader atau dukun melakukan
kontak dengan ibu hamil, suami dan kelurga untuk sepakat
dalam pengisian stiker termasuk pemakaian KB pasca
persalinan
6. Petugas bersama kader mengisi dan menempel stiker di
rumah ibu hamil. Petugas memberikan konseling pada ibu
hamil, suami dan keluarga tentang P4K terutama dalam
menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca
persalinan yang harus tercatat dalam Amanah Persalinan
yang dilakukan secara bertahap yang dipegang oleh petugas
kesehatan dan buku KIA yang dipegang langsung ibu hamil,
dll
7. Petugas memberikan pelayanan sesuai dengan standar
ditambah dengan pemeriksaan laboratorium
8. Setelah melayani petugas merekap hasil pelayanan ke dalam
pencatatan, kartu ibu, kohort ibu
9. Petugas melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke
puskesmas
10. Petugas memantau secara intensif pada ibu hamil, bersalin
dan nifas
11. Petugas melepaskan stiker sampai 40 hari pasca
persalinan dimana ibu dan bayi yang dilahirkan aman
dan selamat
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Kohort ibu
Terkait
2. Buku KIA

Standar
PEMANTAUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN
Prosedur PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/2

UPT PUSKESMAS PEMETAAN IBU HAMIL


GUNUNG LABUHAN
No. Dokumen : 01 /PP /
No. Revisi : Ditetapkan Oleh
Tangga : 3 Januari Kepala
Standar 2023 Puskesmas
l Terbit
Prosedur Gunung Labuhan
Alamat: Jalan Operasion
Lintas Sumatera al Halaman :1/1
Nomor 60.
ZULKARNAIN,Amd.AK
Kampung Gunung
NIP.19770716199803 1
Labuhan
002

1. Pengertian Pemetaan ibu hamil adalah pengumpulan dan menyeleksi data


ibu hamil dari suatu wilayah dan menyajikan di atas peta dengan
simbolis.
2. Tujuan 1. Memudahkan pencarian data ibu hamil pada setiap wilayah
2. Media penyampaian informasi
3. Analisis Data
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor ; 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan .
4. Referensi Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS KIA )
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
5. Prosedur 1. Petugas melaksanakan pelayanan sesuai dengan Prokes
2. Petugas dan kader melakukan sweeping untuk untuk
mendata ibu hamil
3. Petugas mengumpulkan data ibu hamil di satu wilayah
4. Petugas memilah data berdasarkan wilayah domisili ibu
hamil
5. Petugas mencatat di kohort ibu
6. Petugas membuat peta dasar wilayah puskesmas
7. Petugas memberikan symbol data ibu hamil normal berwarna
hijau dan ibu hamil beresiko berwarna merah pada peta
dasar
6. Distribusi -
7. Dokumen 2. Data Ibu hamil tiap wilayah
Terkait 3. Buku Register kohort ibu hamil

Standar
PEMETAAN IBU HAMIL
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1
UPT PUSKESMAS PENYELIAAN FASILITATIF BIDAN DI DESA
GUNUNG LABUHAN
No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Alamat: Jalan Operasion l Terbit 2023
Lintas Sumatera al
Nomor 60.
ZULKARNAIN,Amd.AK
Kampung Gunung Halaman :1/2 NIP.19770716199803 1
Labuhan
002

1. Pengertian Penyeliaan Fasilitatif Bidan di Desa adalah pendekatan baru


dibidang penyeliaan, pendekatan yang sistematis, terarah,
berbasis data, memberdayakan obyek selia, memperkuat sistem
dan berkesinambungan diharapkan dapat memaksimalkan fungsi
Bidan Koordinator di Puskesmas dan meningkatkan kinerja dan
kemandirian Bidan di Desa dan meningkatkan mutu pelayanan
KIA secara keseluruhan
2. Tujuan Sebagai Acuan Bidan Koordinator dalam melaksanakan peran
dan Tugas Bidan Koordinator dalam upaya penguatan sistem
penyeliaan program KIA baik dalam rangka upaya perbaikan
mutu pelayanan kesehatan dasar (Polindes dan Puskesmas).
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor : 440 / /SOPUKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan
4. Referensi Buku Acuan Penyeliaan Fasilitatif Program Kesehatan Ibu dan
Anak Dinas Kesehatan Propinsi Lampung Tahun Anggaran 2014
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak dimasa Pandemi
5. Prosedur 1. Petugas memberikan pelayanan sesuai Prokes
2. Petugas melaksanakan sesuai dengan MOTTO
3. Petugas menjalin komunikasi dan koordinasi kerja dengan
Bidan Desa di wilayah kerja Puskesmas
4. Petugas merencanakan dan melaksanakan penyeliaan
fasilitatif Bidan Desa
5. Petugas menilai tingkat kepatuhan terhadap standar
Pelayanan KIA di Polindes dan Puskesmas
6. Petugas mengidentifikasi komponen yang tidak memenuhi
standar dan secara bersama-sama dengan bidan yang
diselia mencari solusi pemecahan masalahnya.
7. Petugas membuat rencana tindak lanjut bersama-sama
dengan bidan yang diselia
8. Petugas melaksanakan dan memantau upaya perbaikan
mutu yang dilakukan
9. Petugas membuat pencatatan dan pelaporan hasil
penyeliaan
10.Petugas memberikan masukan untuk perencanaan baik
ditingkat puskesmas maupun ditingkat kabupaten sebagai
bagian penguatan sistem penyeliaan
11.Petugas mengusulkan penghargaan bagi Bidan berprestasi,
peningkatan kompetensi bidan dan pengembangan karir
bidan
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Daftar Tilik Penyeliaan Fasilitatif Bidan Desa
Terkait
2. Hasil laporan Kinerja Bidan di desa

Standar
PENYELIAAN FASILITATIF BIDAN DI DESA
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/1
UPT PUSKESMAS STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH
GUNUNG LABUHAN KEMBANG (SDIDTK)
No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Alamat: Jalan Operasion l Terbit 2023
Lintas Sumatera al
Nomor 60.
ZULKARNAIN,Amd.AK
Kampung Gunung Halaman :1/2 NIP.19770716199803 1
Labuhan
002

1. Pengertian Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)


adalah pemantauan dan pengelolaan tumbuh kembang anak
secara komprehensif dan berkualitas melalui kegitan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
masa 5 tahun pertama kehidupan yang dilakukan oleh tenaga
yang sudah dilatih SDIDTK
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan SDIDTK

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan


Nomor: 440 / / SOPUKM / /2023 tentang Penanggung
jawab Program Kesehatan Ibu dan Anak yang tersedia di UPT
Puskesmas Gunung Labuhan
4. Referensi Petunjuk Pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
Bagi Petugas Puskesmas . Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Propinsi Lampung 2001
Juknis Pelayanan Kesehatan Ibu dan anak
5. Prosedur 1. Petugas memberikan pelayanan menggunakan prokes
2. Petugas memanggil balita dan orang tua masuk ke ruangan
dan mempersilahkan duduk
3. Petugas melaksanakan sesuai dengan MOTTO
4. Petugas mengidentifikasi pasien
5. Petugas melakukan pengkajian awal klinis dengan dua
indikator yaitu nama lengkap dan alamt lengkap,
menggunakan aulo anamnesa
6. Petugas menyiapkan alat – alat
7. Petugas melakukan persiapan pemeriksaan
8. Petugas melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
dengan cara 6 langkah
9. Petugas menimbang Berat Badan dan mengukur Tinggi
Bandan/Panjang Badan anak dan mencatat hasilnya di buku
KIA
10. Petugas mengukur Lingkar Kepala Anak (LKA) dan mencatat
hasilnya di buku KIA
11. Petugas melakukan skrining perkembangan anak dengan
melakukan wawancara orang tua dengan menggunakan
formulir kuesioner Pra skrining Perkembangan (KPSP) sesuai
umur anak dan mencatat hasilnya di formulir kuesioner
tersebut
12. Petugas melakukan Tes Daya dengar (TDD) pada anak usia 0-
3 tahun dan mencatat hasilnya di buku KIA
13. Petugas melakukan Tes Daya Lihat (TDL) pada anak usia 36-
72 bulan dan mencatat hasilnya di Buku KIA
14. Petugas melakukan Deteksi dini penyimpangan mental
emosional pada anak usia 36-72 bulan dengan menggunakan
Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) dan mencatat
hasilnya di Buku KIA
15. Petugas melakukan Tess CHAT pada anak usia 18-36 bulan
dengan menggunakan check list CHAT dan mencatat hasilnya
di Buku KIA
16. Petugas melakukan test GPPH pada usia 36 bulan keatas
dengan menggunakan check list GPPH dan mencatat
hasilnya di Buku KIA
17. Petugas merangkum seluruh hasil pemeriksaan dalam rekam
medis
18. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua atau
keluarga pasien
19. Petugas segera merujuk pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki layanan terapi tumbuh kembang
anak apabila ditemukan kelainan tumbuh kembang
20. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku register pasien
21. Petugas melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
dengan cara 6 langkah
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Data Balita dan APRAS
Terkait
2. Laporan bulanan SDIDTK

Standar
STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH
Prosedur KEMBANG (SDIDTK)
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/2
UPT PUSKESMAS SENAM IBU HAMIL
GUNUNG LABUHAN
No. Dokumen : 01 /PP / Ditetapkan Oleh
Kepala
Standar No. Revisi : Puskesmas
Prosedur Tangga : 3 Januari Gunung Labuhan
Alamat: Jalan Operasion l Terbit 2023
Lintas Sumatera al
Nomor 60.
ZULKARNAIN,Amd.AK
Kampung Gunung Halaman :1/2 NIP.19770716199803 1
Labuhan
002

1. Pengertian Senam ibu hamil adalah suatu aktifitas fisik yang terdiri dari
gerakan-gerakan yang ritmis dan terpadu dilakukan untuk
meningkatkan kebugaran bagi ibu hamil.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penyelenggaraan kegiatan senam ibu hamil dipuskesmas
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan
Nomor : 440 / /SOP UKM/ /2023 tentang Penanggung jawab
Program kesehatan Ibu dan anakyang tersedia di UPT Puskesmas
Gunung Labuhan
4. Referensi Buku pegangan fasilitator kelas ibu hamil

5. Prosedur 1. Petugas memberikan Pelayanan dengan menggunakan


prokes
2. Petugas mengumpulkan ibu hamil di suatu tempat di dalam
ruangan
3. Petugas mempersilahkan ibu hamil masuk ke ruangan dan
mempersilahkan istirahat sejenak
4. Petugas melaksanankan sesuai dengan MOTTO
5. Petuas memastikan kondisi ibudalam keadaan baik untuk
mengikuti senam ibu hamil
6. Petugas menyiapkan tempat sarana dan prasarana yang
digunakan untuk senam
7. Petugas mengajak ibu untuk memperagakan contoh latihan
pemanasan, peregangan dan pendinginan
8. Gerakan menengok ke kanan dan kekiri, diulang 2-8 kali
bertahap
9. Gerakan mendekatkan kepala ke bahu kanan dan kiri,
diulang 2-8 kali bertahap
10.Memutar bahu ke depan, diulang 2-8 kalibertahap
11.Memutar bahu ke belakang, diulang 2-8 kali bertahap
12.Kaki bertumpu pada tumit, diulang2-8 kali bertahap
13.Kaki bertumpu pada jari, diulang 2-8 kali bertahap
14.Mendorong lurus kedua lengan dan tangan ke depan, tarik
kedua lengan dan tangan ke dada, diulang 2-8 kali bertahap
15.Mendorong lurus kedua lengan dan tangan ke samping,
tarik kedua lengan dan tangan ke dada, diulang 2-8 kali
bertahap
16.Mendorong lurus kedua lengan dan tangan ke atas, tarik
kedua lengan dan tangan ke dada, diulang 2-8 kali bertahap
17.Petugas mengajak ibu untuk memperagakan contoh senam
18.Senam untuk punggung ( posisi merangkak ) sambil
perlahan lahan mengangkat wajah, hembuskan nafas,
turunkan punggung kembali dengan perlahan, lakukan
sebanyak 10 kali
19.Senam untuk pinggang ( posisi terlentang ) angkat pinggang
secara perlahan lahan, lakukan gerakan pengulangan 10
kali
20.Senam dengan kedua lutut, kedua lutut digerakkan
perlahan-lahan dan bersama- sama, lutut kiri ke arah kiri
lutut kanan ke arah kanan, lakukan gerakan pengulangan
10 kali
21.Latihan fisik untuk kaki, posisi duduk di lantai dengan kaki
diluruskan ke depan, punggung bersandar tegak lurus
kedinding
22.Latihan fisik dengan duduk bersila, letakkan kedua tangan
di atas lutut, tekan lutut ke bawah dengan perlahan,
lakukan gerakan pengulangan 10 kali
23.Senam dengan satu lutut, posisitidur terlentang, tekuk
lutut kanan, gerakan lutut kanan perlahan ke arah kanan
luar, lakukan gerakan yang sama untuk lutut kiri, lakukan
gerakan pengulangan 10 kali
24.Petugas memberi contoh cara pernafasan persalinan dan
cara mengejan
25.Cara pernafasan saat persalinan, cari posisi yang nyaman,
tarik nafasdari hidung dan keluarkan melalui mulut,
usahakan tetap rilek
26.Cara mengejan, cari posisi yang nyaman/ posisi ibu antara
duduk dan berbaring serta kaki diregangkan, perlahan –
lahan tarik nafas melalui hidung, lalu hembuskan perlahan
melalui mulut sesuai arahan pembantu persalinan,
mengejan ke arah pantat
27.Senam telah selesai
28.Petugas mempersilahkan ibu untuk istirahat
29. Petugas memberitahukan untuk jadwal pertemuan bulan
depan
6. Distribusi -
7. Dokumen 1. Data Ibu hamil tiap wilayah
Terkait
2. Buku Register kohort ibu hamil

Standar
SENAM IBU HAMIL
Prosedur
Operasional
No. No. Halama
Dokumen: Revisi n

01 / PP/ 0 1/2

Anda mungkin juga menyukai