ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

UPTD Unit Puskesmas dr. Endra Triprakosa

Buluspesantren I NIP. 19690211 200212 1 003

1. Pengertian Keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan
teratur setelah lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk asfiksia bayi baru lahir
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Unit Puskesmas Buluspesantren 1
nomor 445.6.1/21/Kep/2016 tentang Pelayanan Klinis UPTD Unit
Puskesmas Buluspesantren 1
4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar ( PONED )
2008
5. Prosedur 1. Petugas menghangatkan bayi di lingkungan yang hangat dibawah
pemancar panas atau lampu.
2. Petugas mengatur posisi dengan mengganjal bahu dengan kain
setinggi 1 cm kepala bayi sedikit ekstensi.
3. Petugas menghisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut,
apabila mulut sudah bersih kemudian lanjutkan kehidung.
4. Petugas mengeringkan bayi sambil melakukan rangsangan taktil
dengan menggosok punggung atau menyentil telapak kaki dan
mengganti kain yang basah.
5. Petugas menilai usaha napas,warna kulit dan denyut jantung. Bila
bayi tidak bernapas petugas melakukan ventilasi tekanan positif
dengan memakai balonan sungkup selama 30 detik dengan
kecepatan 40-60 x/ menit.
6. Petugas menilai usaha napas,warna kulit, dan denyut jantung denyut
jantung 60x/ menit petugas melanjutkan ventilasi tekanan positif
dengan kompresi dada selama 30 detik dan petugas mempersiapkan
prosedur rujukan kerumah sakit PONEK
7. Petugas merujuk pasien kerumah sakit PONEK
6 Petugas medokumentasikanlagi. Bila belum bern
6. Hal – Hal Yang Perlu
Diperhatikan
7. Unit Terkait . Ruang Gawat Darurat
2. Ruang Farmasi
8. Dokumen Terkait

Rekaman Historis Perubahan

NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

 ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 2/2

UPTD Unit Puskesmas dr. Endra Triprakosa

Buluspesantren I NIP. 19690211 200212 1 003